Logan panik melihat Layla jatuh terduduk dengan ekspresi dingin dan air mata yang mengalir deras tanpa suara.Layla tak sanggup berkata-kata lagi, ia hanya menunjuk letak ponsel milik Logan. Segera Loganpun mengecek apa yang ada di ponselnya hingga Layla sebegitu terpukulnya."Astaga, aku tak pernah menyangka di pesta pertunangan yang kacau itu adalah kali terakhir aku melihat Nathan. Maafkan aku Sayang, aku turut berdukacita." Ucap Logan tulus."Bagaimana hal ini bisa terjadi, seseorang dari keluargaku melakukan bunuh diri. Aku tak pernah menyangka Nathan bisa melakukannya. Selama ini aku melihatnya sebagai seorang yang penuh percaya diri dan periang. Bahkan kakek sangat menggantungkan harapan besar pada Nathan." Layla merasa tak percaya dengan berita yang baru saja ia dengar."Kita semua secara kebetulan hidup dan nanti pasti mengalami kematian. Setelah itu akan lahir manusia-manusia baru. Itu memang sudah siklus dunia." Ujar Logan memberikan nasihatnya."
Suzy, Bob, Layla, dan Logan terpaksa tinggal di rumah kecil disebuah cluster tak jauh dari mansion Johnson Family. Rumah itu dibeli oleh Almira karena ia tahu bahwa Bob sekeluarga akan dikeluarkan dari mansion karena keinginannya tersebut."Menyebalkan! Kenapa selalu tenang Nova. Tak bisakah orang-orang itu sedikit memikirkan aku. Menyebalkan! Menyebalkan!" Umpat Suzy selagi ia bersiap-siap dengan pakaian berkabungnya. Ia menggunakan setelan kemeja dan celana kulot hitam, serta headscraf berwarna senada. Tak lupa ia menenteng tas tangan berwarna hitam, mengenakan sepatu boot hitam dan memakai kacamata hitam. "Bob! Bob! Dimana kau?" Teriak Suzy mencari suaminya, ia tak tahu bahwa Bob langsung pergi dengan sepeda motornya seketika setelah ia masuk kamar untuk bersiap."Sial, apa aku harus berjalan kaki ke mansion? Menyebalkan! Sebaiknya aku memesan taksi saja. Dandananku bisa hancur jika aku berjalan kaki dengan cuaca sepanas ini." Oceh Suzy seorang diri.Suzy pu
"Itu benar Bu, ibu jangan khawatir lagi. Bahkan gaji Logan lebih banyak dariku meski kini aku menjabat sebagai Direktur pengganti sementara di Johnson Architect." Tambah Layla mengikuti sandiwara yang dibuat Logan."Benarkah?" Mata Suzy seketika berbinar, bahkan kesedihannya hilang entah kemana. Rasa sakit hatinya pada Nova terlupakan begitu saja."Iya benar Bu. Mulai sekarang, hidup kita akan lebih baik." Ucap Layla sembari memeluk Suzy. Ia merasa bahagia karena ibunya bisa menerima Logan dengan mudah meski tanpa mengetahui bahwa Logan adalah seorang crazy rich."Lalu kalian kenapa tidak pulang kerumah beberapa hari terakhir?" Tanya Suzy."Kami berlibur, karena selama ini Layla selalu berhemat. Jadi aku berinisiatif untuk mengajaknya bulan madu ke kota bintang." Jawab Logan tenang."Benarkah? Kamu beruntung Layla. Oh ya apa kalian akan pergi melayat ke mansion kakekmu?" Tanya Suzy lagi."Entahlah, apa ibu tidak keberatan?" Tanya Layla hati-hati."Itu uru
"Katakan saja! Aku harus tahu kemungkinan apa saja yang bisa terjadi. Yang terbaik dan yang terburuk." Logan tampak mengatur nafasnya mempersiapkan diri untuk mendengar kemungkinan yang bisa terjadi pada Lucy."Baiklah saya akan jelaskan. Kemungkinan terbaiknya jika proses ini berhasil tanpa kendala, kemungkinan Lucy tidak akan dikenali lagi karena sebagian besar kepalanya akan hancur." Dokter Ashley melepas kacamatanya menunjukkan betapa ia sedang gugup dalam menjelaskan perihal masalah ini."Itu kemungkinan terbaiknya?" tanya Logan terkejut. Lalu ia menanyakan kembali apa kemungkinan terburuknya, "lantas apa kemungkinan terburuknya?" "Yang terburuk mungkin Lucy akan berubah menjadi abu dan hilang selamanya dan hanya tersisa ingatannya dalam sebuah chip yang akan kita install di dalam tubuh robot Lucy." Wajah Logan memucat mendengar penjelasan dari dokter Ashley."Akan aku pikirkan langkah yang akan aku ambil, hanya saja mungkin akan butuh waktu. Akan segera aku hu
"Logan! Kakek... Baru saja kakak dinyatakan meninggal setelah aku menutup panggilan telepon darimu. Logan bagaimana ini kakek telah pergi untuk selamanya. Bahkan aku tidak sempat untuk berkata sepatah kata pun dengannya, selama ini aku hanya bisa menyusahkannya dan tidak pernah memberikan sesuatu yang berarti dalam hidupnya." Layla menangis tersedu-sedu seketika setelah Logan sampai di ICU."Sudahlah Layla, semua orang pasti akan mati bukan. Jangan merasa kau adalah satu-satunya orang yang merasakan kehilangan di muka bumi ini," ucap Logan tanpa peduli dengan perasaan Layla. Hatinya sedang tidak bisa terketuk untuk mengasihani orang lain. Tentu hal ini karena pikirannya sedang melayang pada sosok Lucy, Logan sungguh takut kehilangan Lucy untuk yang kedua kalinya. Jika dulu ia kehilangan kesadaran Lucy karena Lucy telah dinyatakan meninggal dunia, kini ia harus siap untuk kehilangan sosok Lucy selama-lamanya karena kemungkinan besar tubuh Lucy akan hancur bersamaan dengan proses pengak
"Iya dia berkata dia akan pulang, tapi sebelum itu dia mengatakan akan menemui seseorang kenalannya terlebih dahulu. Aku kurang tahu untuk perihal apa Ibu bertemu dengan orang itu." Jawab Layla. "Oh begitu, baiklah, Sayang. Ayo kita ke kantin!" Ajak Logan kemudian menggandeng tangan Layla. Layla menurut dan mengikuti langkah kaki Logan menuju ke kantin rumah sakit. Mereka duduk dan memesan kopi juga croissant untuk menemani mereka mengobrol."Logan, aku tahu ini keterlaluan, dan juga ini bukanlah saat yang tepat. Akan tetapi aku harus menyampaikannya, bisakah aku mendapatkan tambahan dana dari Williams Skyworks untuk proyek pembangunan apartemen yang telah terbengkalai itu?" Layla mengatakannya sembari tertunduk karena takut dengan respon yang diberikan oleh Logan."Untuk apa? Sepertinya aku akan menghentikan proyek itu untuk selamanya. Mungkin aku akan mengalihfungsikan lahan tersebut untuk hal lain," ucap Logan setelah menyesap sedikit kopinya."Apa? Benarkah begitu, Log? Apakah ke
"Jenazah ayahku akan datang dan ini adalah rumahnya, kediamannya, dan aset miliknya. Kau sama sekali tidak memiliki hak untuk mengusirku dan jenazah ayahku pergi dari apa yang menjadi haknya," jelas Bob yang nyaris hilang kesabaran menghadapi tingkah Nova."Ha-ha-ha, kau bercanda? Mansion ini telah beralih kepemilikan atas namaku. Ha-ha-ha," cibir Nova."Apa kau bilang? Itu tidak mungkin!" ujar Bob tak percaya."Ya, Robin telah membuat surat wasiat. Ia mewariskan seluruh hartanya kepada kedua putraku. Ia hanya mengakui dan mewariskan hartanya kepada keturunan laki-lakinya saja. Sedangkan Mansion ini sengaja diberikan padaku sebagai wujud terima kasihnya karena telah memberinya dua orang cucu laki-laki," jelas Nova dengan angkuh."Hari ini aku resmi menutup pintu rumahku ini dari kalian semua. Kau dan istrimu bahkan Carolina tak lagi diperbolehkan untuk menginjakkan kaki disini." Nova menekankan penjelasannya."Kurang ajar! Aku telah salah menilaimu, ternyata bena
Waktu menjelang malam, para pelayat pun telah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Rumah Bob dan Suzy kembali sunyi seperti sedia kala, hanya ada satu dua orang pelayat yang masih belum berniat pulang dan masih mengobrol dengan Bob."Kudengar direktur baru Williams Skyworks masih muda namun Ia seorang yang sangat kaya raya. Bahkan ia membeli perusahaan keluarganya itu sehingga ia menjadi satu-satunya pemilik sah dari Williams Skyworks," ucap Tuan Nando."Benarkah, dia sangat hebat! Oh ya sekarang menantuku bekerja di sana, Williams Skyworks. Ya walaupun hanya sebatas sebagai manajer pemasaran. Tetapi dia bekerja di sebuah perusahaan besar seperti itu tentu saja itu cukup bisa untuk dibanggakan. Setidaknya istriku itu tidak terus-menerus memojokkan suami Layla itu. Meski dulu aku juga sempat terhasut untuk memisahkan Layla dan suaminya, sebenarnya aku tidak pernah punya masalah dengan pria itu. Dia baik dan penurut," ujar Bob menceritakan tentang Logan."Siapa