Share

Bersikap Biasa

Author: Mraazzahra
last update Last Updated: 2023-07-27 19:48:45

Jihan mengunci pintu kamar, dia butuh sendiri memikirkan semua yang terjadi padanya hari ini. Jihan tidak habis pikir Elvan bisa melakukan hal semenyakitkan ini padanya, seharusnya permasalahan rumah tangga dia bicarakan lebih dahulu, bukan tiba-tiba membawa wanita lain dan memperkenalkan sebagai calon madunya.

Ah, bukan calon madu. Elvan benar-benar tidak memandang dirinya sebagai istri, sebuah pilihan yang berat bagi Jihan karena Elvan akan menceraikannya demi bisa menikahi sang kekasih. Jihan meraba perutnya yang masih rata.

“Kenapa kamu harus hadir di saat Papamu berniat menduakan Mama, Sayang? Semestinya kamu jangan hadir sekarang atau tidak sekalian, semua ini begitu menyakitkan bagi Mama.” Jihan terisak semakin kencang.

Nasib buruk apa lagi ini yang menimpanya. Jihan hanya memiliki keluarga Elvan saja, dia sudah yatim piatu dan jauh dari sanak saudara. Bahkan keluarga besarnya pun seolah tidak menginginkan kehadiran dirinya, lalu langkah apa yang harus dia ambil sekarang?

Tidak mungkin dia memilih bercerai karena ada anak dalam rahimnya, selain tidak ingin anaknya nanti tidak mendapatkan kasih sayang kedua orang tua, Jihan tidak ingin kehilangan orang yang sangat dia cintai.

Jihan akui, dirinya memang manja dan belum bisa mandiri. Sebelum kedua orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri di dunia ini, Jihan selalu mendapatkan segala apa pun yang dia mau. Begitu pun dengan Devano yang juga memanjakan Jihan selama mereka berdua menjalani hubungan hingga nyaris menikah.

Tidak pernah sekalipun Devan menolak permintaan Jihan. Seketika Jihan teringat kata-kata Elvan bila lelaki itu sudah cukup bertanggung jawab dengan dirinya dalam hal materi, mungkinkah semua itu Elvan lakukan mengikuti Devano yang selalu memberikan dan membebaskan apa pun permintaannya asal membuat dia bahagia? Atau memang Elvan yang tidak ingin Jihan selalu mendekatinya dengan alasan ini itu?

Tak jarang, Elvan selalu menawarinya untuk pergi berlibur bersama teman-temannya dengan semua akomodasi ditanggung oleh Elvan. Terkadang kepergian Jihan bisa berhari-hari bahkan minggu. Kini Jihan sadari, semua itu agar Elvan terhindar darinya.

Jihan menelungkupkan wajahnya di atas bantal, sungguh perih hatinya diperlakukan seperti ini. Bodoh sungguh bodoh karena Jihan tidak menyadari sedari awal, dia pikir pernikahannya akan seperti pepatah Jawa. Witing tresno jalaran seko kulino dimana cinta akan tumbuh karena terbiasa, tapi pepatah itu tidak berlaku bagi suaminya.

Jihan melirik jam di dinding, jarum jam sudah mengarah pukul tiga kurang. Jihan bangun dari ranjang dan menatap dirinya yang kacau dari cermin rias. Mata bengkak dan merah menghiasi wajahnya, tak ada lagi senyum ceria di sana.

“Baiklah, aku harus tetap mempertahankan apa yang sudah menjadi milikku, tidak akan aku biarkan wanita itu berhasil memiliki Mas Elvan. Dia suamiku, sudah seharusnya aku yang menang bukan perempuan itu.” Jihan menghapus sisa-sisa air mata dan mulai merapikan rambutnya yang berantakan.

Jihan menuruni tangga menuju dapur, selama ini memang dia tidak pernah masak untuk Elvan. Semua tugas yang mengerjakan asisten rumah tangga. Selama menjadi istri Jihan hanya bertugas di ranjang dan menyiapkan pakaian saja untuk Elvan, selebihnya semua dihandle oleh dua orang asisten rumah tangga.

Bi Ratmi, wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh melihat tuan rumah memasuki dapur dan mulai menyiangi sayur, hal yang tidak pernah sekalipun dilakukan oleh Jihan sebelumnya. Bi Ratmi jelas heran, maka dari itu dia segera meminta semua peralatan itu dari tangan Jihan untuk mengambil alih pekerjaan.

“Nona sedang apa? Biar Bibi saja, Non yang melakukannya.”

“Tidak, Bi. Malam ini, Jihan pengen Mas Elvan makan buatan Jihan. Selama menikahkan, Mas Elvan belum pernah makan dari masakanku. Ini hari special karena aku positif hamil, Bi. Maka dari itu aku ingin memanjakan perut suamiku,” tolak Jihan ketika Bi Ratmi akan mengambil pisau serta bahan-bahan mentah yang akan dimasak.

“Tapi, Non? Bibi takut dimarahi oleh Tuan.”

Jihan menggeleng mantap. “Tidak akan, Bi. Tenang saja.”

Akhirnya Bi Ratmi pun pasrah dan membiarkan Jihan melakukan keinginannya. Bi Ratmi memilih menemani dan membantu membersihkan sayur serta daging ayam untuk di cuci. Jihan pun dengan lihai mengolah semua bahan makanan hingga matang.

Senyum mengembang, dalam hati dia berdoa supaya suaminya cocok dengan makanan yang dia masak pertama kali untuk suaminya. Mulai sekarang, dia akan merubah kebiasaannya bermalas-malasan dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri yang baik untuk Elvan.

“Cepatlah pulang, Mas. Kita makan bersama dan mari bicara dengan kepala dingin. Kita pecahkan permasalahan yang kita hadapi bersama,” gumam Jihan dalam hati.

Entah pergi kemana sebenarnya Elvan, hingga petang pun tak ada kabar berita dari lelaki itu. Suara adzan magrib berkumandang, sembari menunggu kedatangan Elvan, Jihan pun melaksanakan shalat Magrib lebih dahulu. Usai shalat, Jihan melepaskan segala keluh kesah atas kejadian yang menimpanya hari ini.

Kebenaran akan isi hati suaminya membuat diri merasa tidak berharga dalam rumah tangganya. Dulu dia begitu sombong memamerkan betapa cintanya sang suami sehingga tidak pernah melarang apapun yang dia inginkan, semua akan selalu dia dapat hanya dengan memanggil sebutan, Mas saja. Sekarang, kekuatan itu musnah seketika. Keberanian meminta, menuntut hilang dalam sekejap.

“Ya Allah, aku serahkan hidupku hanya pada-Mu. Jika memang Engkau menghendaki diri ini untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain, maka tunjukkan jalan-Mu dan bimbinglah aku. Permudahkan segala urusanku dan bantu setiap langkahku. Amin.”

Jihan melepas mukenanya dan sejenak berpikir. “Aku harus mulai mencari pekerjaan, aku tidak akan terus bergantung pada, Mas Elvan. Hari ini aku benar-benar dipermalukan. Baiklah Mas, akan aku tunjukkan kualitas diriku padamu. Aku bisa lebih mandiri dan baik dari pada wanita itu. Walau kamu bilang tidak pernah mencintaiku, aku akan mencoba mempertahankan rumah tangga ini demi anak kita. Syukur-syukur kamu sadar dan mau meninggalkan selingkuhanmu lalu kembali padaku.”

Seperti yang sudah menjadi rutinitas, Jihan akan lanjut berzikir dan membaca Al Qur,an hingga waktu menjelang Isya. Jihan memang bukan wanita berhijab lebar, tetapi wanita itu sadar jika dirinya muslim dan sebisa mungkin melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim dengan baik.

Suara Mu’azzin kembali terdengar menandakan sudah masuk waktu shalat Isya, Jihan menutup Al Qur’an dan berdiri bersiap untuk melanjutkan shalat Isya usai suara mu’azzin berhenti. Jihan baru saja mengangkat tangannya sembari mengucap “Allahu akbar.”

Suara pintu dalam kamar terbuka, Jihan terus melanjutkan ibadahnya tanpa terganggu oleh kedatangan seseorang yang dia yakini bahwa itu pasti Elvan. Dari bayangan, Jihan bisa menebak Elvan menunggunya selesai shalat dan duduk di sisi ranjang.

Jihan menutup shalat dengan salam, karena di sampingnya ada Elvan, Jihan bersikap seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka berdua. Jihan meraih tangan Elvan untuk dicium seperti biasa.

"Kau...."

Related chapters

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Tetap Ingin Menikah

    “Mas, sudah pulang?” Elvan mengangguk dan menyambut tangan Jihan untuk dicium. “Ada yang ingin aku bicarakan padamu,” ucap Elvan datar.Jihan tersenyum menanggapi perkataan Elvan. “Kita makan dulu, yuk! Mungkin masakanku sudah dingin sejak tadi, aku akan memanaskan dulu.” Jihan tidak mempedulikan wajah protes dari Elvan, dia terus melangkah keluar walau air mata kembali mengalir. Elvan menarik nafas kasar melihat sikap Jihan yang seperti tidak terjadi apa-apa, tak berapa lama keningnya berkerut. “Apa dia bilang? Masak? Ck.” Elvan berdecih tidak percaya. Selama ini, tak sekalipun Jihan mau berkutat dengan alat-alat dapur. Yang perempuan itu tahu hanya bersenang-senang, nuntut ini itu, juga bersikap sangat manja tanpa tahu tempat. Jihan sudah seperti anak kecil yang lecet sedikit saja langsung merengek. Wanita itu tidak bisa bekerja keras, tidak bisa susah walau sedikit saja. Ternyata seperti itulah gambaran Jihan di mata Elvan, tanpa lelaki itu tahu bahwa Jihan pun bisa mandiri. T

    Last Updated : 2023-07-27
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Luka Semakin Dalam

    Pov Jihan Aku sungguh tidak menyangka atas apa yang baru saja aku dengar. Hari ini seperti mimpi, mimpi buruk dimana aku ingin cepat-cepat bangun dan semua kembali seperti semula. Kembali saat hanya ada aku dan Mas Elvan tanpa ada wanita lain dalam biduk rumah tanggaku. Aku berusaha bersikap biasa dan mencoba untuk memperbaiki diri dengan memulai memegang dapur, sesuatu hal yang tidak pernah aku lakukan sejak menjadi istrinya Mas Elvan. Bukan aku tidak mau masuk dapur, namun dulu pernah aku ingin memasak untuknya tapi Mas Elvan menolak aku terjun di dapur. Alasannya tidak ingin aku kecapekan. Dulu aku selalu bersyukur dan bangga karena mendapatkan suami sepertinya. Aku kira, kita sama-sama menikmati peran masing-masing dalam ikatan suci ini, nyatanya aku salah, justru hanya aku yang bahagia dan menerima pernikahan yang terjadi pada kami selama dua tahun. Aku tidak mengerti, apa sebenarnya kekuranganku hingga Mas Elvan tidak bisa melabuhkan hatinya untukku. Bukankah sebagai seora

    Last Updated : 2023-08-14
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

    Last Updated : 2023-08-22
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

    Last Updated : 2023-08-29
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

    Last Updated : 2023-09-02
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

    Last Updated : 2023-09-04
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

    Last Updated : 2023-09-17
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

    Last Updated : 2023-09-19

Latest chapter

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kemarahan Elvan

    “Sungguh keterlaluan kamu, Jihan! Aku tidak menyangka bahwa wanita yang aku nikahi memiliki sifat sebusuk ini. Bisa-bisanya kamu mengancam Cristal dengan kesehatan Ibunya? Tidakkah kamu punya empati sedikit saja sebagai sesama wanita?” pekik Elvan dengan kemarahan memuncak sebab mendengar semua ucapan Jihan untuk kekasihnya itu.Elvan tidak peduli akan luka di pipi istrinya akibat tamparan yang dia layangkan pada Jihan. Meski terpampang jelas ada darah keluar dari sudut bibir Jihan namun, Elvan seolah menutup mata akan kesakitan yang dirasa oleh Jihan. Baginya yang terpenting tetap Cristal, dia akan melindungi sebisa mungkin supaya wanita tercintanya tidak terluka baik fisik maupun mental tanpa peduli akan luka fisik dan mental istri sendiriMendengar perkataan nyaring Elvan tentang empati membuat Jihan tertawa miris. Tangan dimana memegang sebelah pipi yang terkena tamparan bergerak menghapus air mata yang keluar secara kasar. Dia tidak mau terlihat lemah, dia tidak ingin menunjukkan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mendatangi Pelakor

    Sesuai kesepakatan, hari ini Jihan mendatangi tempat dimana sudah menjadi pilihan Jihan untuk bertemu dengan Cristal. Dari luar terlihat Cristal sudah duduk manis pada salah satu meja yang sudah Jihan booking untuk pertemuan mereka.Tentu saja pertemuan ini tidak melibatkan Elvan, akan Jihan urus wanita itu. Mungkin sedikit ancaman bisa membuat wanita itu jera. Tidak masalah jika nanti Jihan terkesan jahat, bukankah Elvan sudah memberinya cap sebagai wanita egois? Maka sekaranglah waktu untuk membuktikan semua ucapan Elvan.“Maaf terlambat.” Jihan dengan penampilan anggun dan berkelas langsung duduk pada kursi kosong depan Cristal.“Ah tidak masalah, aku juga baru saja sampai.”Jihan melirik pada gelas milik Cristal, sebuah jus alpukat sudah nyaris habis tinggal seperempat lagi. Jihan tersenyum sinis atas perkataan wanita di depannya, dia yakin jika Cristal sudah lama menunggu kehadirannya.Cristal menunduk menyadari kalau Jihan pasti tahu dirinya cukup lama menunggu kedatangan istri

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mengambil Sikap

    Elvan menoleh tanpa suara memandang tajam sosok sang istri ketika nama kekasih hati disebut oleh Jihan. Bukannya takut, Jihan justru tertawa miris akan sikap Elvan padanya. Segitunya Elvan yang berstatus sebagai suaminya malah bersikap seolah-olah dirinya ini orang luar dan Cristal istri sah lelaki itu.Dengan mata berkaca-kaca, Jihan balas menatap Elvan melalui pandangan buramnya akibat air mata yang hampir menetes meluncur bebas ke pipi. “Segitunya kamu seakan takut aku hendak mengatakan hal buruk tentang kekasihmu itu, Mas?”Elvan mengernyit, masih bergeming menunggu kelanjutan perkataan Jihan. Saat ini Elvan memang tidak bisa menebak apa yang ada dalam isi pikiran Jihan. Lebih baik menunggu wanita itu melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan padanya. “Bukankah seharusnya aku yang mendapatkan keprotektifan dan kasih sayang itu dari pada dia?” Jihan menghela nafas dalam mengatur oksigen yang mungkin saat ini sudah berganti karbon monoksida karena Jihan merasa ingin mati saking

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status