Share

Luka Semakin Dalam

Author: Mraazzahra
last update Last Updated: 2023-08-14 22:18:57

Pov Jihan

Aku sungguh tidak menyangka atas apa yang baru saja aku dengar. Hari ini seperti mimpi, mimpi buruk dimana aku ingin cepat-cepat bangun dan semua kembali seperti semula. Kembali saat hanya ada aku dan Mas Elvan tanpa ada wanita lain dalam biduk rumah tanggaku.

Aku berusaha bersikap biasa dan mencoba untuk memperbaiki diri dengan memulai memegang dapur, sesuatu hal yang tidak pernah aku lakukan sejak menjadi istrinya Mas Elvan. Bukan aku tidak mau masuk dapur, namun dulu pernah aku ingin memasak untuknya tapi Mas Elvan menolak aku terjun di dapur. Alasannya tidak ingin aku kecapekan.

Dulu aku selalu bersyukur dan bangga karena mendapatkan suami sepertinya. Aku kira, kita sama-sama menikmati peran masing-masing dalam ikatan suci ini, nyatanya aku salah, justru hanya aku yang bahagia dan menerima pernikahan yang terjadi pada kami selama dua tahun.

Aku tidak mengerti, apa sebenarnya kekuranganku hingga Mas Elvan tidak bisa melabuhkan hatinya untukku. Bukankah sebagai seorang imam, harusnya dia menuntunku dan menegurku jika ada sikap atau tingkah diriku yang salah dimatanya. Setidaknya, dia berusaha menjatuhkan hatinya padaku bukan malah pada wanita lain. Aku tidak terima jika dia sampai menikah lagi, aku bukan istri Nabi yang bisa bertahan dengan hidup berbagi suami. Ilmu agamaku belum sedalam itu untuk menjalani apa itu poligami.

Namun apa ini? Tidak ada hujan tidak ada angin bahkan terkesan damai-damai saja dan hubunganku dengan Mas Elvan saja sedang adem ayem, tiba-tiba Mas Elvan membawa perempuan lain dan mengatakan betapa dia sangat mencintai wanita itu seakan aku ini bukan istrinya.

Sungguh tega lelaki itu menyakiti hatiku sedemikian rupa, belum lagi penilaiannya terhadapku. Ingin rasanya aku menyusul Mas Devan dan kedua orang tuaku, untung saja akal pikirku masih berjalan baik sehingga keinginan menemui orang-orang tercintaku hilang dalam hitungan jam.

Aku akan mencoba mempertahankan apa yang sudah menjadi milikku, tidak akan kubiarkan Mas Elvan direbut wanita lain. Aku mencoba masih berpikir positif dengan bersikap layaknya tidak pernah terjadi apa-apa. Ketika mas Elvan pulang, aku menyambutnya seperti biasa, namun ada sedikit perubahan. Aku menyambutnya tanpa sikap manjaku, yah, aku akan berusaha menghilangkan sifat itu. Sifat dimana menjadi salah satu alasan baginya melabuhkan hati ke wanita lain.

Tidak ku sangka, saat sampai rumah pun, dia tidak sabar ingin membahas masalah yang tidak ingin ku bahas. Aku benci, sungguh. Aku benci situasi sekarang ini, kenapa dia tidak memikirkan sedikit pun perasaanku? Apakah dia tidak memiliki belas kasihan walau secuil padaku? Ah tentu saja tidak, dia tidak memiliki rasa iba padaku sedikitpun, lalu untuk apa aku masih berharap sesuatu hal yang sudah aku tahu tidak akan mungkin terjadi.

“Aku tetap tidak setuju permintaanmu, Mas. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah setuju kamu menikah lagi,” tegasku kala dia kembali menyuarakan keinginannya.

“Kalau begitu kita cerai,” ucapnya tanpa hambatan sama sekali. Mas Elvan langsung berdiri hendak meninggalkan aku namun, dengan segera aku menahannya dengan mengeluarkan ancaman yang membuatnya mati kutu di tempat.

“Silahkan, Mas jika memang kamu ingin berpisah dariku.” Aku berdiri berjalan mendekatinya. “Lakukan saja sesukamu, tapi ingat, kamu tidak akan pernah bisa menceraikanku.” Ku tarik nafas dalam-dalam demi mengurangi sesak di dada.

“Justru, aku akan bisa menuntutmu ke penjara jika sampai kamu menikahi perempuan itu. Mas pasti tahu betul kekuasaan Papa seperti apa? Papa akan mudah membuat siapa pun menderita termasuk anaknya sendiri jika putranya tersebut melakukan kesalahan. Dan lihat? Mas sudah melakukan kesalahan fatal.” Kubalikkan badan pergi meninggalkan Mas Elvan yang mematung meresapi setiap ucapan dariku untuknya.

Aku menutup pintu ruang kerja sedikit keras lalu bersandar di balik pintu tersebut. Air mata tak lagi bisa ku bendung. Menangislah diri ini dengan diam, masih ku tangkap di gendang telingaku, priaku, dia berteriak karena tak terima bersamaan suara gaduh terdengar. Sejenak ku pejamkan mata menguatkan hati agar tidak termakan ucapan Mas Elvan. Dengan ancaman yang ku berikan, aku berharap dia mau meninggalkan kekasihnya dan kembali padaku.

Segera ku hapus air mataku kasar dan beranjak dari sana, aku tidak ingin Mas Elvan tahu betapa rapuhnya aku saat ini. Sedikit berlari menuju kamar dimana biasanya aku tidur bersama Mas Elvan. Ku tutup pintu rapat-rapat tak lupa menguncinya supaya Mas Elvan tidak dapat masuk. Aku belum siap kembali satu ruangan dengannya, aku tidak ingin membahas lagi kisah percintaan mereka yang sudah sampai dalam tahap ke jenjang pernikahan.

Ya Tuhan yang maha pembolak balik hati, bisakah Engkau mengubah benci menjadi cinta di hati suamiku hanya untukku saja? Katakan aku egois, tapi aku memang lebih berhak mendapatkan cinta dari suamiku di banding wanita lain. Aku perempuan halal baginya di banding wanita itu. Sungguh Tuhan, aku tidak rela dimadu. Aku bukan istri Nabi yang ikhlas berbagi suami. Ilmuku belum cukup sampai di sana.

Perlahan, aku mendekat pada sebuah nakas dan membuka lacinya. Sebuah benda kotak dengan penutup di depannya, sebuah buku diary dimana aku selalu mencurahkan seluruh isi hatiku di dalamnya. Aku mulai mengambil sebuah pena dan mencoretkan tinta pada lembaran putih itu.

1 Januari 2017

Hari ini, seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagiku dan suamiku, namun sayangnya, kebahagiaan itu semu. Aku hamil tapi Mas Elvan justru membawa wanita lain untuk diperkenalkan sebagai calon istrinya dihadapan kami semua sebelum aku mengutarakan keberadaan calon anakku kepada semua orang.

Aku kecewa, jelas aku terluka dan tidak menyangka jika lelaki yang selama ini aku cintai justru tidak kembali mencintaiku. Semua hanya kamuflase belaka, kebaikannya selama ini hanya untuk menutupi perasaannya saja. Aku tidak mau kehilangannya, aku sangat mencintainya. Bagaimana mungkin dia justru mencintai orang lain dan mengesampingkan perasaanku?

Aku menerima perjodohan ini, awalnya akupun tidak menyukainya. Tapi lihat, aku saja bisa menjatuhkan hatiku untuknya, lalu kenapa dia tidak?

Aku akhiri sesi curhatku pada buku kesayangan dan menutupnya. Ku telungkupkan wajahku di antara kedua tanganku di atas buku. Betapa beratnya ujian dari-Mu Tuhan, semoga aku sanggup dan tetap berdiri tegak untuk menghadapi situasi sulit ini.

Belum puas aku menuntaskan kekecewaanku, suara gedoran di pintu terdengar nyaring diiringi suara teriakan memanggil namaku dengan keras.

“Buka pintunya, Jihan. Dengar! Kau pikir aku akan takut akan ancamanmu itu, hah? Jangan harap aku mau menuruti permintaanmu. Ingat kata-kataku, aku akan tetap menikahi Cristal dengan atau tanpa ijin dari kalian semua. Ingat itu, aku tidak peduli lagi. Aku muak harus satu rumah dengan perempuan yang tidak bisa menyenangkan hati suaminya. Cepat atau lambat aku akan menceraikanmu. Bersiaplah,” seru Mas Elvan membuat indera pendengaranku dan hatiku semakin hancur saja oleh semua ucapan pria tak berperasaan itu.

Related chapters

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

    Last Updated : 2023-08-22
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

    Last Updated : 2023-08-29
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

    Last Updated : 2023-09-02
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

    Last Updated : 2023-09-04
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

    Last Updated : 2023-09-17
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

    Last Updated : 2023-09-19
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mengambil Sikap

    Elvan menoleh tanpa suara memandang tajam sosok sang istri ketika nama kekasih hati disebut oleh Jihan. Bukannya takut, Jihan justru tertawa miris akan sikap Elvan padanya. Segitunya Elvan yang berstatus sebagai suaminya malah bersikap seolah-olah dirinya ini orang luar dan Cristal istri sah lelaki itu.Dengan mata berkaca-kaca, Jihan balas menatap Elvan melalui pandangan buramnya akibat air mata yang hampir menetes meluncur bebas ke pipi. “Segitunya kamu seakan takut aku hendak mengatakan hal buruk tentang kekasihmu itu, Mas?”Elvan mengernyit, masih bergeming menunggu kelanjutan perkataan Jihan. Saat ini Elvan memang tidak bisa menebak apa yang ada dalam isi pikiran Jihan. Lebih baik menunggu wanita itu melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan padanya. “Bukankah seharusnya aku yang mendapatkan keprotektifan dan kasih sayang itu dari pada dia?” Jihan menghela nafas dalam mengatur oksigen yang mungkin saat ini sudah berganti karbon monoksida karena Jihan merasa ingin mati saking

    Last Updated : 2023-09-21
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mendatangi Pelakor

    Sesuai kesepakatan, hari ini Jihan mendatangi tempat dimana sudah menjadi pilihan Jihan untuk bertemu dengan Cristal. Dari luar terlihat Cristal sudah duduk manis pada salah satu meja yang sudah Jihan booking untuk pertemuan mereka.Tentu saja pertemuan ini tidak melibatkan Elvan, akan Jihan urus wanita itu. Mungkin sedikit ancaman bisa membuat wanita itu jera. Tidak masalah jika nanti Jihan terkesan jahat, bukankah Elvan sudah memberinya cap sebagai wanita egois? Maka sekaranglah waktu untuk membuktikan semua ucapan Elvan.“Maaf terlambat.” Jihan dengan penampilan anggun dan berkelas langsung duduk pada kursi kosong depan Cristal.“Ah tidak masalah, aku juga baru saja sampai.”Jihan melirik pada gelas milik Cristal, sebuah jus alpukat sudah nyaris habis tinggal seperempat lagi. Jihan tersenyum sinis atas perkataan wanita di depannya, dia yakin jika Cristal sudah lama menunggu kehadirannya.Cristal menunduk menyadari kalau Jihan pasti tahu dirinya cukup lama menunggu kedatangan istri

    Last Updated : 2023-10-07

Latest chapter

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kemarahan Elvan

    “Sungguh keterlaluan kamu, Jihan! Aku tidak menyangka bahwa wanita yang aku nikahi memiliki sifat sebusuk ini. Bisa-bisanya kamu mengancam Cristal dengan kesehatan Ibunya? Tidakkah kamu punya empati sedikit saja sebagai sesama wanita?” pekik Elvan dengan kemarahan memuncak sebab mendengar semua ucapan Jihan untuk kekasihnya itu.Elvan tidak peduli akan luka di pipi istrinya akibat tamparan yang dia layangkan pada Jihan. Meski terpampang jelas ada darah keluar dari sudut bibir Jihan namun, Elvan seolah menutup mata akan kesakitan yang dirasa oleh Jihan. Baginya yang terpenting tetap Cristal, dia akan melindungi sebisa mungkin supaya wanita tercintanya tidak terluka baik fisik maupun mental tanpa peduli akan luka fisik dan mental istri sendiriMendengar perkataan nyaring Elvan tentang empati membuat Jihan tertawa miris. Tangan dimana memegang sebelah pipi yang terkena tamparan bergerak menghapus air mata yang keluar secara kasar. Dia tidak mau terlihat lemah, dia tidak ingin menunjukkan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mendatangi Pelakor

    Sesuai kesepakatan, hari ini Jihan mendatangi tempat dimana sudah menjadi pilihan Jihan untuk bertemu dengan Cristal. Dari luar terlihat Cristal sudah duduk manis pada salah satu meja yang sudah Jihan booking untuk pertemuan mereka.Tentu saja pertemuan ini tidak melibatkan Elvan, akan Jihan urus wanita itu. Mungkin sedikit ancaman bisa membuat wanita itu jera. Tidak masalah jika nanti Jihan terkesan jahat, bukankah Elvan sudah memberinya cap sebagai wanita egois? Maka sekaranglah waktu untuk membuktikan semua ucapan Elvan.“Maaf terlambat.” Jihan dengan penampilan anggun dan berkelas langsung duduk pada kursi kosong depan Cristal.“Ah tidak masalah, aku juga baru saja sampai.”Jihan melirik pada gelas milik Cristal, sebuah jus alpukat sudah nyaris habis tinggal seperempat lagi. Jihan tersenyum sinis atas perkataan wanita di depannya, dia yakin jika Cristal sudah lama menunggu kehadirannya.Cristal menunduk menyadari kalau Jihan pasti tahu dirinya cukup lama menunggu kedatangan istri

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mengambil Sikap

    Elvan menoleh tanpa suara memandang tajam sosok sang istri ketika nama kekasih hati disebut oleh Jihan. Bukannya takut, Jihan justru tertawa miris akan sikap Elvan padanya. Segitunya Elvan yang berstatus sebagai suaminya malah bersikap seolah-olah dirinya ini orang luar dan Cristal istri sah lelaki itu.Dengan mata berkaca-kaca, Jihan balas menatap Elvan melalui pandangan buramnya akibat air mata yang hampir menetes meluncur bebas ke pipi. “Segitunya kamu seakan takut aku hendak mengatakan hal buruk tentang kekasihmu itu, Mas?”Elvan mengernyit, masih bergeming menunggu kelanjutan perkataan Jihan. Saat ini Elvan memang tidak bisa menebak apa yang ada dalam isi pikiran Jihan. Lebih baik menunggu wanita itu melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan padanya. “Bukankah seharusnya aku yang mendapatkan keprotektifan dan kasih sayang itu dari pada dia?” Jihan menghela nafas dalam mengatur oksigen yang mungkin saat ini sudah berganti karbon monoksida karena Jihan merasa ingin mati saking

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status