Share

Tetap Ingin Menikah

Penulis: Mraazzahra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-27 19:50:09

“Mas, sudah pulang?” Elvan mengangguk dan menyambut tangan Jihan untuk dicium.

“Ada yang ingin aku bicarakan padamu,” ucap Elvan datar.

Jihan tersenyum menanggapi perkataan Elvan. “Kita makan dulu, yuk! Mungkin masakanku sudah dingin sejak tadi, aku akan memanaskan dulu.” Jihan tidak mempedulikan wajah protes dari Elvan, dia terus melangkah keluar walau air mata kembali mengalir.

Elvan menarik nafas kasar melihat sikap Jihan yang seperti tidak terjadi apa-apa, tak berapa lama keningnya berkerut. “Apa dia bilang? Masak? Ck.” Elvan berdecih tidak percaya.

Selama ini, tak sekalipun Jihan mau berkutat dengan alat-alat dapur. Yang perempuan itu tahu hanya bersenang-senang, nuntut ini itu, juga bersikap sangat manja tanpa tahu tempat. Jihan sudah seperti anak kecil yang lecet sedikit saja langsung merengek. Wanita itu tidak bisa bekerja keras, tidak bisa susah walau sedikit saja.

Ternyata seperti itulah gambaran Jihan di mata Elvan, tanpa lelaki itu tahu bahwa Jihan pun  bisa mandiri. Terbukti selama ini Elvan tidak mengenali sang istri, Jihan memiliki usaha bisnis jual beli perhiasan meski tidak membuka toko. Sudah beberapa bulan terakhir uang bulanan dari Elvan, Jihan kumpulkan dan membuka usaha jual beli perhiasan. Memang belum banyak yang dia jual, hanya baru beberapa jenis saja sesuai yang dipesan temannya.

Tentu Elvan tidak tahu karena lelaki itu tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Jihan selama ini. Dirinya sudah tertutup mata dan hatinya karena wanita bernama Cristal sehingga membuat lelaki itu buta akan istri sendiri.

Elvan melangkah menuju ruang makan yang hanya dibatasi oleh tembok setengah sebagai pembatas antara dapur dan ruang makan. Dari meja makan, Elvan mengamati sang istri yang dengan cekatan memegang semua alat dapur. “Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?” lirih Elvan pada dirinya sendiri.

Bersamaan dengan itu, Jihan menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa suaminya sudah berada di ruang makan. Benar, Elvan ternyata sudah ada di belakangnya dan menatapnya dengan tatapan penuh arti. Jihan melempar senyum paling manis yang dia punya, hal itu membuat Elvan tertegun sejenak. Elvan memang tidak pernah memperhatikan wajah Jihan, sering kali mereka berkomunikasi dengan Elvan yang cuek tanpa mau memandang wajah wanita berstatus istri tersebut.

Jika dia ingin melakukan kewajiban memberi nafkah batin, setiap itu pula lampu kamar selalu dimatikan membuat Elvan tidak tahu seperti apa perubahan raut wajah Jihan yang kecewa dengan perbuatannya.

  Kembali Jihan berkutat dengan beberapa piring dan mangkuk untuk dibawa ke meja makan. “Silahkan, Mas. Semoga kamu suka dengan masakanku.” Elvan menerima piring dari tangan Jihan.

“Terima kasih.” Wanita itu mengangguk.

 Jihan mengamati Elvan yang tengah mencoba masakannya. “Bagaimana, Mas? Enak?”

“Lumayan untuk orang yang baru belajar masak sepertimu.” Jihan tidak mengambil hati perkataan Elvan, dia sangat menghargai kejujuran Elvan termasuk niatnya untuk menikah lagi.

Sedikit bahagia mendengar komentar dari Elvan tentang masakannya, Jihan pun turut mengambil nasi dan lauk pauk yang terhidang. Satu suapan masuk, Jihan tersenyum lebar.

“Lumayan, benar apa katamu, Mas.” Jihan menatap Elvan yang sedari tadi fokus pada makanan.

Elvan mendongak sebentar kemudian lanjut makan makanan buatan Jihan. Beberapa menit berselang, keduanya sudah selesai dengan kegiatan mengisi perut masing-masing. “Aku ingin membicarakan masalah yang terjadi di rumah, Mama.” Jihan mengangguk.

“Aku bersihkan dulu alat-alat bekas makan kita.”

“Tidak perlu, biarkan Bibi saja yang membereskan semuanya. Sekarang ayo kita ke ruang kerjaku,” ajak Elvan.

“Baiklah, tunggu sebentar, aku akan membawanya ke wastafel,” bantah Jihan lagi membuat Elvan geram.

“Bisa tidak kamu tidak membuang-buang waktukku, hah? Aku bilang ingin bicara padamu, jadi lebih baik sekarang kamu ikut aku ke ruang kerjaku,” bentak Elvan membuat Jihan berjingkat kaget.

Memegang dada kuat, Jihan tak putus beristigfar. “Iya, Mas.” Elvan pergi lebih dulu meninggalkan Jihan di belakang.

Jihan menarik nafas dalam, baru kali ini dia mendapat bentakan dari suaminya selama mereka menjalani pernikahan sejak dua tahun yang lalu. Kejuta apa lagi ini? Di rumah mertuanya, Elvan dengan tega menghina dirinya. Sekarang di rumah sendiri, lelaki itu membentaknya dengan keras. Ternyata bergitu besar pengaruh Cristal pada kepribadian Elvan, sekarang.

Berat rasanya kaki Jihan menyusul langkah Elvan menuju ruang kerja lelaki itu. Dia lelah jika harus membahas tentang pernikahan kedua suaminya. Jihan yakin, pasti Elvan akan kembali menegaskan untuk tetap menikahi Cristal. Padahal jika di telisik secara fisik, Jihan jauh di atas Cristal. Tubuhnya yang tinggi semampai dengan kulit putih tulang, hidung mancung, serta bibir tipis yang tentunya menggoda, nyatanya tak membuat Elvan menjatuhkan hati dan cinta untuknya.

“Duduklah,” pinta Elvan dingin.

Jihan duduk di kursi yang berhadapan dengan Elvan. Sejenak suasana hening, belum ada satu diantara keduanya yang mulai membuka percakapan. Elvan meraup wajah kasar lalu memandang lekat Jihan yang menunduk memainkan kain kemeja paling bawah.

“Aku rasa kamu sudah pasti bisa menebak apa yang ingin aku bicarakan padamu, di sini.” Jihan mengangguk saja, dirinya tak berani mendongak walau sekedar menatapi ekspresi pria di depannya itu.

“Jadi, aku tetap pada keputusanku untuk menikahi Cristal. Jika kamu keberatan untuk dimadu dan meminta cerai, aku akan senang hati mengabulkannya. Aku harap kamu tidak egois dengan ingin memisahkan aku dari kekasih hatiku.”

Nyes

Hati wanita mana yang tidak sakit ketika melihat dan mendengar sendiri jika sang suami mengakui wanita lain sebagai kekasih hatinya. Lalu dia? Bagaimana nasib dia dan calon anaknya? Setega itukah Elvan tidak memikirkan dirinya dan anak yang ada dalam perutnya, sekarang?

“Mas, tapi aku sedang hamil anak kamu. Apa kamu tidak kasihan terhadap kami? Apa kamu mau anakmu tumbuh tanpa kasih sayang lengkap dari kedua orang tuanya? Aku juga tetap tidak mau dimadu, Mas. Aku teguh pada pendirianku, sebaiknya kamu tinggalkan wanita itu dan kembali padaku. Kembali pada anak istrimu yang sudah menjadi tanggung jawabmu di dunia dan akhirat kelak.”

“Aku tidak peduli. Aku bisa mendapatkan keturunan dari Cristal.”

“Mas!” Pekik Jihan tidak habis pikir. Sungguh terluka hati Jihan mendapati suaminya tidak menginginkan anak yang dia kandung.

“Apa kamu begitu membenciku?” Tanya Jihan lirih.

Wajah yang tadi berapi-api seketika melunak. Elvan menatap manik mata Jihan yang sudah berkaca-kaca. “Tidak, aku tidak membencimu. Hanya saja, aku ingin mendapatkan kebahagiaanku sendiri. Sudah cukup aku rasa membuat semua orang tersenyum dan bahagia di atas penderitaanku. Kini tidak lagi, dengan segala kerendahan hatiku, aku minta padamu untuk menyetujui pernikahan keduaku. Jika kamu tetap ingin bertahan, maka aku akan bersikap adil dan membuka hatiku untukmu juga. Namun jika kamu ingin berpisah dariku, tolong beri pengertian pada kedua orang tuaku lebih dahulu dan meyakinkan mereka agar mau menerima Cristal sebagai penggantimu.”

“Tapi Papa dan Mama menolak keras dan memperingatkanmu, mereka akan membuangmu jika tetap menikahi Cristal. Kamu akan dicoret dari daftar ahli waris mereka, Mas. Sebaiknya….”

“Aku tidak peduli, aku rela menjadi gelandangan asal bisa hidup bersama dengan Cristal. Aku hanya ingin menikah dan hidup bahagia dengan Cristal meski aku harus tinggal di kolong jembatan sekalipun, aku tidak masalah.” Elvan memotong kalimat Jihan.

Cairan bening langsung menurun bebas dari pelupuk mata Jihan. “Sebesar itukah cintamu padanya, Mas? Jawab jujur, apa secuil pun tidak ada namaku di hatimu, Mas?”

Bab terkait

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Luka Semakin Dalam

    Pov Jihan Aku sungguh tidak menyangka atas apa yang baru saja aku dengar. Hari ini seperti mimpi, mimpi buruk dimana aku ingin cepat-cepat bangun dan semua kembali seperti semula. Kembali saat hanya ada aku dan Mas Elvan tanpa ada wanita lain dalam biduk rumah tanggaku. Aku berusaha bersikap biasa dan mencoba untuk memperbaiki diri dengan memulai memegang dapur, sesuatu hal yang tidak pernah aku lakukan sejak menjadi istrinya Mas Elvan. Bukan aku tidak mau masuk dapur, namun dulu pernah aku ingin memasak untuknya tapi Mas Elvan menolak aku terjun di dapur. Alasannya tidak ingin aku kecapekan. Dulu aku selalu bersyukur dan bangga karena mendapatkan suami sepertinya. Aku kira, kita sama-sama menikmati peran masing-masing dalam ikatan suci ini, nyatanya aku salah, justru hanya aku yang bahagia dan menerima pernikahan yang terjadi pada kami selama dua tahun. Aku tidak mengerti, apa sebenarnya kekuranganku hingga Mas Elvan tidak bisa melabuhkan hatinya untukku. Bukankah sebagai seora

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mengambil Sikap

    Elvan menoleh tanpa suara memandang tajam sosok sang istri ketika nama kekasih hati disebut oleh Jihan. Bukannya takut, Jihan justru tertawa miris akan sikap Elvan padanya. Segitunya Elvan yang berstatus sebagai suaminya malah bersikap seolah-olah dirinya ini orang luar dan Cristal istri sah lelaki itu.Dengan mata berkaca-kaca, Jihan balas menatap Elvan melalui pandangan buramnya akibat air mata yang hampir menetes meluncur bebas ke pipi. “Segitunya kamu seakan takut aku hendak mengatakan hal buruk tentang kekasihmu itu, Mas?”Elvan mengernyit, masih bergeming menunggu kelanjutan perkataan Jihan. Saat ini Elvan memang tidak bisa menebak apa yang ada dalam isi pikiran Jihan. Lebih baik menunggu wanita itu melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan padanya. “Bukankah seharusnya aku yang mendapatkan keprotektifan dan kasih sayang itu dari pada dia?” Jihan menghela nafas dalam mengatur oksigen yang mungkin saat ini sudah berganti karbon monoksida karena Jihan merasa ingin mati saking

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kemarahan Elvan

    “Sungguh keterlaluan kamu, Jihan! Aku tidak menyangka bahwa wanita yang aku nikahi memiliki sifat sebusuk ini. Bisa-bisanya kamu mengancam Cristal dengan kesehatan Ibunya? Tidakkah kamu punya empati sedikit saja sebagai sesama wanita?” pekik Elvan dengan kemarahan memuncak sebab mendengar semua ucapan Jihan untuk kekasihnya itu.Elvan tidak peduli akan luka di pipi istrinya akibat tamparan yang dia layangkan pada Jihan. Meski terpampang jelas ada darah keluar dari sudut bibir Jihan namun, Elvan seolah menutup mata akan kesakitan yang dirasa oleh Jihan. Baginya yang terpenting tetap Cristal, dia akan melindungi sebisa mungkin supaya wanita tercintanya tidak terluka baik fisik maupun mental tanpa peduli akan luka fisik dan mental istri sendiriMendengar perkataan nyaring Elvan tentang empati membuat Jihan tertawa miris. Tangan dimana memegang sebelah pipi yang terkena tamparan bergerak menghapus air mata yang keluar secara kasar. Dia tidak mau terlihat lemah, dia tidak ingin menunjukkan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mendatangi Pelakor

    Sesuai kesepakatan, hari ini Jihan mendatangi tempat dimana sudah menjadi pilihan Jihan untuk bertemu dengan Cristal. Dari luar terlihat Cristal sudah duduk manis pada salah satu meja yang sudah Jihan booking untuk pertemuan mereka.Tentu saja pertemuan ini tidak melibatkan Elvan, akan Jihan urus wanita itu. Mungkin sedikit ancaman bisa membuat wanita itu jera. Tidak masalah jika nanti Jihan terkesan jahat, bukankah Elvan sudah memberinya cap sebagai wanita egois? Maka sekaranglah waktu untuk membuktikan semua ucapan Elvan.“Maaf terlambat.” Jihan dengan penampilan anggun dan berkelas langsung duduk pada kursi kosong depan Cristal.“Ah tidak masalah, aku juga baru saja sampai.”Jihan melirik pada gelas milik Cristal, sebuah jus alpukat sudah nyaris habis tinggal seperempat lagi. Jihan tersenyum sinis atas perkataan wanita di depannya, dia yakin jika Cristal sudah lama menunggu kehadirannya.Cristal menunduk menyadari kalau Jihan pasti tahu dirinya cukup lama menunggu kedatangan istri

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Mengambil Sikap

    Elvan menoleh tanpa suara memandang tajam sosok sang istri ketika nama kekasih hati disebut oleh Jihan. Bukannya takut, Jihan justru tertawa miris akan sikap Elvan padanya. Segitunya Elvan yang berstatus sebagai suaminya malah bersikap seolah-olah dirinya ini orang luar dan Cristal istri sah lelaki itu.Dengan mata berkaca-kaca, Jihan balas menatap Elvan melalui pandangan buramnya akibat air mata yang hampir menetes meluncur bebas ke pipi. “Segitunya kamu seakan takut aku hendak mengatakan hal buruk tentang kekasihmu itu, Mas?”Elvan mengernyit, masih bergeming menunggu kelanjutan perkataan Jihan. Saat ini Elvan memang tidak bisa menebak apa yang ada dalam isi pikiran Jihan. Lebih baik menunggu wanita itu melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan padanya. “Bukankah seharusnya aku yang mendapatkan keprotektifan dan kasih sayang itu dari pada dia?” Jihan menghela nafas dalam mengatur oksigen yang mungkin saat ini sudah berganti karbon monoksida karena Jihan merasa ingin mati saking

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Bicara Dari Hati Ke Hati

    “Aku akan membujuk kedua orang tuaku dan juga Jihan. Aku pastikan mereka akan segera merestui hubungan kita berdua. Jika Jihan tetap bersikeras menolak pernikahan kita, maka aku tidak segan-segan untuk langsung menceraikannya.” Tanpa perasaan dan pikiran yang matang, Elvan lantang bicara demikian.Cristal menatap nyalang pria di sampingnya usai mendengar penuturan menyakitkan di telinga. Dia tahu seperti apa rasanya bila semua perkataan Elvan tadi sampai terdengar di telinga Jihan, sudah tentu perempuan itu akan semakin hancur perasaannya.Berkali-kali Cristal menggeleng tidak percaya akan apa yang barusan masuk ke gendang telinganya. Sepanjang dia mengenal Elvan, pria itu selalu berperingai baik dengan attitude yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Cristal sangat mengetahui jika Elvan merupakan seorang tekun beribadah, sungguh Cristal tidak menyangka sama ucapan pria tercintanya. Semua benar-benar di luar dugaannya.Cristal menghargai perjuangan Elvan untuk tetap bersama dirinya t

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Kecurigaan Juna

    “Tadi itu siapa?” tanya Juna dengan wajah kesal. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang suami lebih memilih mengantar perempuan lain pulang sedangkan istri sendiri tidak. Juna tidak terima atas sikap Elvan barusan. Menurutnya, Elvan tidak mencerminkan suami yang baik bagi Jihan. “Bukan siapa-siapa,” jawab Jihan gamang. “Bukan siapa-siapa tapi lelakimu malah memilih perempuan lain di banding mengantarkanmu yang istrinya. Suamimu benar-benar tidak punya hati,” umpat Juna marah. “Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Toh aku baik-baik saja, kok.” Senja berusaha tersenyum meski wajahnya tidak bisa menutupi kesedihan itu sendiri. “Gaya banget kamu bilang baik-baik saja. Lihat saja itu matamu,” tunjuk Juna. “Merah di sini dan ini. Apa seperti itu namanya baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang terjadi? Jangan menutupinya dariku, bukankah kita sudah seperti saudara? Tolong beri tahu aku kalau kamu ada masalah. Meski tidak bisa membantu, siapa tahu bisa sedikit mengurangi beban piki

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Ternyata Punya Maksud Lain

    Tak lama akhirnya kami sampai juga ke tempat yang di maksud oleh Mas Elvan. Nampak beberapa pedagang pinggir jalan menggunakan tenda seadanya serta kursi dan meja bagi pengunjungnya. Tidak banyak hanya ada tiga pedagang dengan beda menu dagangan.Mas Elvan membawaku ke salah satunya dimana tertulis di spanduknya ‘nasi goreng cak Man’. Aku sedikit kagum karena meski larut malam, nasi goreng tersebut masih banyak pembelinya.“Rame sekali ya, Mas. Pasti makanannya enak sehingga banyak yang suka,” ucapku kagum.Bak seperti bicara sama batu, orang itu justru tidak menjawabku dan terus melangkah sampai berdiri tepat sebelah kiri pedagang. “Pak, nasi goreng special dua, ya! Teh hangatnya dua.”“Baik, Mas. Silahkan duduk dulu, maaf kalau nanti agak lama karena sedang banyak pengunjung,” ucap si pedagang merasa bersalah, mungkin karena lama pelayanannya.“Iya, Pak. Tidak masalah.” Mas Elvan kembali padaku lalu menyuruhku duduk di salah satu trotoar saking penuhnya tenda. Kebanyakan di isi oleh

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Banyak Bicara

    Pov JihanAku merenungi semua nasibku. Entah apa dosa yang sudah aku lakukan sehingga semua ini terjadi padaku. Berjam-jam aku bertahan di balkon meresapi kesialanku berulang kali, sampai aku lupa sejak sore belum terisi makanan sedikit pun masuk menutrisi tubuhku. Ketika aku mulai berbaring di ranjang, perutku berbunyi. Malas sekali rasanya harus turun makan tapi, ada bayi yang harus aku pikirkan selain kesedihanku sendiri. Ku usap perutku berulang kali mengucapkan maaf pada janinku karena sudah melupakannya seharian ini. “Maafkan, Mama sayang. Mama tidak bermaksud menyakitimu, Mama hanya sedang terlena oleh luka yang di tanam Papamu. Kamu pasti lapar, ya? Kita pergi makan, yuk! Bantu Mama untuk melupakan sejenak permasalahan Mama saat ini. Apapun yang terjadi, kamu jangan pernah khawatir ya… kita bisa bahagia, dengan atau tanpa Papa. Mama akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa melindungi dan membahagiakanmu, selalu. Kamulah penyemangat Mama sekarang, kita akan selalu bersama dan

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Terserah

    Pov Elvan “Terserah, kalau memang kamu mau, silahkan ambil saja, sana!” ujarku tidak peduli. Bukankah malah bagus jika ada lelaki lain menggantikan kewajibanku menjaga Jihan? Aku tidak peduli. Mungkin memang sudah saatnya aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku tidak mau bersandiwara lagi. Aku lelah dan aku akan melakukan apa pun yang aku sukai. Dua tahun hidup dalam ikatan pernikahan dengan wanita yang tidak aku cintai membuat aku sangat tersiksa. Aku ingin mencapai kebahagiaanku sendiri, jika wanita itu memang mencintaiku, sepatutnya dia menyetujui permintaanku tanpa berdrama lebih dulu seperti sekarang. Anggap saja balas budi karena selama ini aku sudah memperlakukan dirinya dengan baik layaknya suami pada umumnya. “Kamu?” Arian melotot tidak percaya atas ucapanku barusan. Ya, mungkin dia tidak akan menyangka akan jawabanku yang dengan mudah menyerahkan wanita itu padanya. Wanita yang selama dua tahun ini sudah menemaniku meski aku risih berada di dekatnya. Entahlah, aku send

  • Wanita Lain Pilihan Suamiku   Sama-sama Sakit

    Pov Elvan. Aku kesal setengah mati, kenapa sih, tidak ada satu orang pun yang mau memahamiku? Tidak Mama, Papa atau Jihan, mereka hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau melihat seperti apa aku. Sudah cukup aku mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi mereka semua, sekarang tidak lagi. Aku ingin meraih apa yang membuatku nyaman dan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya, tentu saja itu bila bersama Cristal seorang. Dari dulu hingga sekarang, aku hanya selalu menuruti permintaan orang tuaku saja. Tidak pernah sekali pun aku membantah perintah mereka. Bahkan ketika aku diminta untuk menikahi calon istri Kakakku yang sudah meninggal pun aku turuti, meski dengan sangat terpaksa. Aku tidak mau mereka kecewa padaku, tapi hari ini, aku sudah melakukan itu. Aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku membawa wanita lain sedang sudah ada wanita di sampingku yang halal untukku. Aku tahu, apa yang kulakukan sudah sangat menyakiti hati semua orang termasuk kedua orang tuaku, tapi mau bag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status