Wanita Lain Dihati Suami"Mas, kamu harus tepati janjimu untuk menikahi ku." Lusi berbicara dengan penekanan."Kalau saja kamu tidak menepati janji mu untuk menikah dengan Lusi, Mamah akan sangat kecewa dan pastinya penyakit akan kambuh karena ulah mu, Arya." "Lusi, kenapa kamu ingin menikah dengan ku ? Jelas-jelas kamu sudah tahu kalau aku ini pria beristri." Ucap Arya dengan emosi yang ia tahan."Kamu sudah berucap mencintai ku sejak lama dan tak akan pernah meninggalkan aku sedetikpun, Mas. Tepati janjimu, atau aku akan merusak semua yang kamu miliki.""Mamah juga akan jatuh sakit pastinya, melihat anak semata wayang tapi tidak bisa diatur. Maunya menang sendiri dan tak bisa membahagiakan orangtua.""Iya-iya, aku setuju dengan permintaan kalian berdua.""Kamu kan tahu sendiri, penyakit Mamah kambuh saat melihat mu tidak menuruti semua permintaan mu, anak satu-satunya harus bisa diandalkan, Mamah butuh cucu."Lagi-lagi permasalahan cucu yang dibahas orang-orang yang gila akan dunia
Wanita Lain Dihati Suami"Sekali lagi kami bilang istriku mandul, kamu tidak akan pernah sekalipun menikahi mu, dengarkan itu, Lusi!."Yunita berjalan menaiki tangga setelah menyimpan mangkuk di dapur, ia hanya terdiam dan tak melirik sedikitpun ke arah Lusi dan Arya."Sayang, kamu belum tidur ?."Arya terbangun dari tempat duduknya."Tidur, yuk, udah malem." Arya merangkul pundak sang istri."Kamu yakin tidur sama aku ?." Kedua matanya tertuju pada Lusi yang tengah menatap Arya."Yakin, kenapa memangnya ?.""Bukan nya selama ini kamu dan Lusi seringkali tidur berdua ?." Yunita mengangkat alisnya."Ttidakk sayang, aku dan Lusi tidak ada hubungan apa-apa, kita hanya berteman."Arya berjalan saling beriringan dengan Yunita. Pintu kamar tertutup rapat, lalu dikunci."Yuni, jangan pernah berpikir aku dan Lusi memiliki hubungan.""Bodoh memang. Aku tahu, Mas. Semua yang kalian lakukan di luar sana aku tahu, aku bukan Yuni yang bodoh, jangan pernah lagi kamu mencampuri semua urusanku. Angga
Wanita Lain Dihati SuamiYunita terbangun lebih telat dari biasanya, setelah melaksanakan sholat subuh ia kembali tidur sejenak, setelah pertengkaran nya semalam membuat ia tak bisa tidur dengan cepat.Terlihat sang suami yang tengah memakai jas untuk pergi ke kantor, jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Yunita bangun dengan matanya yang terlihat sembab. Ia tak menyapa sang suami, kamar mandi yang menjadi tujuannya untuk membersihkan diri."Yuni, kamu sudah bangun, sayang ?.""Kelihatannya." Yunita masih berjalan dengan tubuh yang sedikit melemah, ia tak melirik sedikitpun ke arah sang suami.Tiga puluh menit sudah Yuni berada di kamar mandi, ia keluar dengan memakai handuk mandi berwarna putih, tubuh mulusnya sedikit terekspos.Arya menghampiri sang istri. "Aku akan menikah lagi." Sebuah kata yang selama ini sangat dibenci Yunita, akhirnya keluar dari bibir tipis sang suami."Silahkan!." Jawaban nya terdengar bergetar memenuhi kamar. Ia menahan gemuruh di dada, "Kamu mengiz
Wanita Lain Dihati Suami"Meskipun Mas Arya telah menikahi ku, ia akan tetap bersitegang menikahi Lusi, mereka berdua sudah terbilang kumpulkebo. Ditambah dengan Mamah mertua yang ikut serta mendukung pernikahan keduanya. Aku tak bisa berbuat lebih, lebih baik pergi darinya dengan segudang keberhasilan tanpa dirinya." Yunita menatap layar kaca jendela dengan pemandangan mobil yang melaju meninggalkan halaman rumah.Hari ini ia akan bertolak kembali ke rumah yang berada di Jakarta, tanpa sepengetahuan sang suami dan Mamah mertua. Ia berpikir sudah tak ada artinya lagi ia dalam hidup Arya.Meskipun ia sudah resmi dan menjalani rumah tangga bertahun-tahun dengan Angga, bukan berarti ia bisa menggeser posisi sang Mamah dihati Arya, pria beristri itu akan menuruti segala perintahnya, sekalipun itu salah, ia tetap kokoh dengan pendirian yang diinginkan orangtuanya.Ponsel yang berdering di atas nakas terdengar dengan jelas, Yunita melihat ponsel miliknya yang tergeletak. Sebuah nama yang su
Wanita Lain Dihati SuamiYunita membuka laci kedua, didapatinya sebuah foto mesra sang suami yang tengah berciuman dengan Lusi, begitu mesra dan romantis nya mereka, bahkan tak ada jarak sedikitpun.Airmata berderai seketika, tatapannya kosong, menatap jauh ke arah lain. Obat yang selama ini menjadi penyangga hidupnya tega berkhianat, meskipun ia berusaha untuk tetap kuat, nyatanya Yunita tetap kalah dengan keadaan, sama halnya seperti wanita diluar sana, perasaannya rapuh. Foto yang digenggamnya diremas sekencang mungkin, ia remas dengan sekuat tenaga, hingga akhirnya hanya menyisakan guratan-guratan yang terlihat pecah. Kemudian dirobeknya foto sang suami dengan Lusi, hancur lebur berjatuhan di atas lantai.Lengannya bergetar, tangisannya semakin pecah menggema memenuhi kamar, ia berniat membuka lemari baju, dilihatnya sebuah lingerie berwarna hitam yang tak ia kenali."Lingerie milik siapa ini ?." Yunita tampak mengamati lingerie yang tergantung di lemari pakaian miliknya."Ini bu
Wanita Lain Dihati Suami"Kamu lagi ngapain, sayang ? Tolong buka pintunya. Ini aku, Arya. Ingin bertemu dan mengobrol denganmu." Suara Arya terdengar ditelinga Yunita, sepagi ini ia sudah datang ke rumah yang ada di Jakarta, rumah utama yang selama ini sudah ia tempati."Sayang, cepatlah buka pintunya. Aku membawakan sarapan kesukaan mu, ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu, sayang.""Untuk apa dia memanggilku dengan kata sayang ? Setelah pengkhianatan itu dengan entengnya ia memanggilku dengan kata-kata manisnya, aku bukan wanita rendahan yang bisa kamu taklukkan begitu saja." Yunita bergeming sembari menatap ke arah pintu kamar."Sayang, cepatlah buka pintunya. Aku ingin sarapan denganmu, kali ini saja."Arya terus mengetuk pintu kamar, bahkan ia setengah menggedor agar dibuka cepat oleh sang istri.Yunita melepaskan mukenanya terlebih dulu, ia membukakan pintu kamar yang sedari tadi sudah diketuk terus menerus."Kenapa tidak cepat-cepat dibuka pintunya, sayang ?.""Sholat.
Wanita Lain Dihati SuamiYunita pergi berolahraga di halaman rumah, ia senang menikmati udara pagi yang masih terasa segar, dihirupnya dengan tenang satu persatu udara yang membuat otak menjadi jernih untuk berpikir.Terlihat dari jauh, seorang pria tampan mengenakan pakaian olahraga berjalan menuju Yunita, Arya dengan langkah kakinya yang panjang menuju sang istri."Kenapa enggak ngajak aku olahraga bareng kamu ?."Yunita terdiam. Tak ada respon apapun, hanya matanya yang menatap nyalang ke arah sang suami."Jawab aku, Yunita." "Pergilah. Jangan mengikuti ku.""Kenapa kamu tetap seperti ini, sayang ?." Arya menarik lengan sang istri, dicekal nya dengan cepat agar tak berontak.Kali ini Yunita tak mampu menahan tenaga lelaki yang ada dihadapannya kini, tubuh mungilnya dipeluk dengan erat, Yunita jatuh dalam pelukan yang tak ingin ia harapkan.Arya memeluknya dengan erat, sampai wanita itu sulit untuk bernapas."Lepaskan aku, lepaskan, Arya." Yunita sedikit berteriak dengan lengan yan
Wanita Lain Dihati SuamiAkad nikah dilaksanakan selepas dzuhur, langsung setelah akad digelarnya resepsi yang terbilang sederhana, namun tetap saja tamu undangan yang datang cukup banyak. Membuat Arya kelelahan untuk terus tersenyum manis.Waktu terasa lambat, Arya terlihat kelelahan menyambut tamu yang silih bergantian, Lusi nampak sengaja mengundang banyak teman dekatnya dan keluarga, ia sengaja ingin memamerkan pernikahannya dengan Arya, secara pria yang bersamanya kini seorang pengusaha ternama dengan asetnya di mana-mana."Sabar ya, sayang. Sebentar lagi tamu undangan bakalan pergi kok, nanti malam aku akan memberikan service terbaik, ayolah tersenyum ramah dihadapan tamu undangan, wajahnya jangan ditekuk seperti itu." Lusi membelai lembut wajah sang suami.Banyak tamu berdatangan saling bergantian, termasuk keluarga Lusi, mereka terlihat asyik menikmati pesta sederhana yang dibalut dengan kemeriahan musik. "Aku cape, tamu undangan mu terlalu banyak." Ucap Arya dengan wajah kes