Share

Kenyataan Pahit

Keheningan itu terasa seperti lubang hitam yang akan menelan setiap manusia ke dalam pusaran kegelapan yang pekat, sepi, dingin dan mencekam. Mereka tenggelam dalam pemikiran masing-masing, berusaha menyelami apa yang baru saja menjadi bahan pembicaraan mereka berdua.

Mereka masih diliputi keheningan saat ponsel Dina berdering mengagetkan keduanya. Dina memperhatikan nama suaminya yang muncul di layar, Dina mendesah lelah dia sangat tidak ingin bicara dengan suaminya terlebih dahulu, cerita mama Laras membuatnya masih shock dia tidak mau keceplosan mengucapkan apa pun yang akan dia sesali nantinya, tapi saat mengingat Ara bersama suaminya itu membuat Dina tak tenang, dia tahu kombinasi antara suami dan anak-anaknya saja bukan komposisi yang bagus.

“Maaf saya terima telepon dulu.”

Dina langsung berdiri tanpa menunggu jawaban Nyonya Aryobimo.

“Ya?”

“Kamu masih di rumah omanya anak-anak?” tanya Angga di uju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status