Accueil / CEO / Wanita Incaran CEO Arogan / BAB 42 ~ BUKAN ANGIN SEGAR

Share

BAB 42 ~ BUKAN ANGIN SEGAR

Auteur: R_niThio
last update Dernière mise à jour: 2023-09-25 21:00:40
Niel meringis mendengar pertanyaan blak-blakan yang dilontarkan wanita berambut panjang di depannya itu. “Yah, bisa dibilang gitu.” Namun, detik berikutnya Niel mengangkat bahu. “Entahlah. Aku sendiri lagi cari tahu karena akhir-akhir ini Fanny sulit dihubungi. Mungkin lagi sibuk sama kerjaannya juga. Jadi, waktu tadi aku lihat kamu di sini … yah, kupikir siapa tahu kamu tahu kabar Fanny.”

“Hmm,” gumam Debby. Wanita itu terdiam sejenak, tampak tengah menimbang-nimbang sesuatu.

Sebuah harapan muncul di hati Niel. Melihat gelagat Debby, sepertinya tak lama lagi ia bisa mengetahui kabar Fanny bahkan mungkin keberadaan wanita itu selama menghilang dari radarnya. Ia sudah tak sabar ingin segera mendengar jawaban Debby, tetapi masih berusaha untuk menahan diri.

“Saya nggak bisa bilang apa Fanny baik-baik aja atau nggak karena cuma dia yang tahu. Bisa aja ‘kan dia tersenyum di luar, tapi di dalam hati siapa yang tahu?”

Niel mengernyitkan kening, bingung dengan jawaban Debby yang penuh tek
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 43 ~ BAYAR UTANG

    Niel buru-buru mengitari meja bartender. Mulutnya menggerutu karena langkahnya terhalang meja panjang sehingga tidak bisa langsung mengejar Fanny. Ia mengumpat kesal ketika kehilangan sosok Fanny. Mata sipitnya nyalang mencari-cari di antara kerumunan pengunjung kelab malam hingga pintu keluar. Ia masih memanggil-manggil dan mencari sosok Fanny ketika suara dering telepon memasuki indra pendengarannya. Niel mengabaikan panggilan tersebut. Namun, suara itu tak kunjung berhenti setelah sekian lama, bahkan suara dering telepon itu mengalahkan teriakannya. Setibanya di luar kelab malam, barulah Niel melihat sosok Fanny lagi. Ia memanggil sekencang-kencangnya. Namun, Fanny hanya melambaikan tangan sembari berjalan mundur. Seulas senyum kembali terbit di wajah wanita itu. “Fanny!” teriak Niel sekali lagi dengan napas tersengal-sengal. Matanya nyalang dan tubuhnya bermandikan peluh. Niel memandang berkeliling dan menyadari jika ia tengah berada di dalam ruang kerjanya. “Oh, sial!” erang N

    Dernière mise à jour : 2023-09-27
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 44 ~ KECEPLOSAN

    Debby meraih ponsel yang diletakkan di meja bar dan membawanya ke depan televisi dengan langkah lebar. Jari lentiknya sudah menggulir layar ponsel dan mulai mencari-cari nomor kontak orang itu. Ketika menyadari kalau ia tidak menyimpan nomor kontak tersebut, Debby kembali menepuk keningnya.Ia bangkit dan melangkah menuju ruang kerja. Diaduk-aduknya isi tas laptop untuk mencari buku kartu nama. Sejurus kemudian, Debby sudah membolak-balik lembaran-lembaran plastik berisi kumpulan kartu nama. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, wanita itu kembali ke ruang duduk. Tangannya dengan cepat mengetikkan sederet pesan yang ditujukan pada orang itu.“Malam, Ko. Ini Debby. Maaf, saya cuma mau memberi tahu kalau Fanny belum bersedia untuk menghubungi Koko. Bersabarlah saja dulu, siapa tahu setelah beberapa hari lagi, Fanny bersedia menghubungi Ko Niel.”Tak sampai satu menit, Debby segera mendapatkan balasan. Lelaki it

    Dernière mise à jour : 2023-09-29
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 45 ~ TAK BISA HILANG

    William tertegun sejenak kala sambungan teleponnya diputus secara sepihak oleh Debby, bahkan tanpa pamit. Tatapan William seakan-akan ingin menembus ponsel yang sudah dijauhkan dari indra pendengarannya. Namun, detik berikutnya, ia terbahak-bahak ketika menyadari Debby baru saja membuka rahasianya sendiri. William sampai meninju udara dengan kepalan tangannya.“Yes! Akhirnya! Ternyata kamu itu lucu juga, ya.” William jadi gemas sendiri membayangkan reaksi Debby saat ini yang berada di tempat lain. Sayang, ia tidak bisa melihat langsung. “Ah, coba kalau aku di hadapanmu sekarang!”Sang CEO begitu senang mendapati sisi Debby yang lainnya lagi. Namun, setelah euforianya mulai berkurang, akal sehatnya mulai mengambil alih kembali. Lelaki berdagu belah itu menggali ingatan lagi akan pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya. Mengingat lagi bagaimana reaksi Debby pada setiap pertemuan mereka dan membandingkan dengan re

    Dernière mise à jour : 2023-10-01
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 46 ~ MEMANTAU

    Niel masih belum bisa menghubungi Fanny hingga saat ini. Nomornya memang tidak diblokir, tetapi semua panggilan maupun pesan tetap tidak ada yang direspons. Entah harus sampai kapan ia bersabar seperti yang diminta oleh Debby melalui pesan percakapan pada minggu lalu. Sama sekali tidak ada batas waktu yang jelas.Namun, hidup terus berlanjut. Tidak mungkin juga bagi Niel jika ia hanya memfokuskan diri pada masalahnya dengan Fanny. Lelaki itu punya pekerjaan dan kehidupan pribadi yang harus ia perhatikan juga. Dengan berbesar hati, Niel akan memberikan ruang bagi Fanny yang ingin menjauh darinya.“Baiklah, Fan, Koko enggak akan mendesak kamu terus-terusan. Kalau kamu mau menjauh dulu, Koko akan kasih kamu ruang. Tapi Koko harap kita bisa balik lagi kayak dulu,” putus lelaki bertato itu pada akhirnya.Meskipun begitu, Niel berniat untuk tetap memperhatikan dan memantau Fanny dari jauh kalau-kalau wanita itu membutuhkan dirinya. Biar bagaimana pun, kebiasaan-kebiasaan di antara mereka seb

    Dernière mise à jour : 2023-10-03
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 47 ~ DI LUAR PEKERJAAN

    Lagi-lagi William harus menelan pil pahit ketika pada hari Senin ia tetap tak bisa bertemu dengan Debby. Ia tahu kapan pertemuan tim Anggoro akan berlangsung, tetapi ia tidak mengetahui berapa lama pertemuan itu akan berjalan. Jadi, ia memindahkan beberapa agenda kerjanya yang mengharuskan dirinya keluar kantor atau melakukan pertemuan bisnis dengan pihak lain ke sore hari. Lelaki jangkung itu berharap bisa menemui Debby setelah pertemuan dengan tim Anggoro tersebut selesai. Namun, Tuhan rupanya punya rencana lain. Meskipun ia sudah mengosongkan jadwal, ternyata tetap saja ada agenda pertemuan yang tidak bisa dihindari. Kabar tersebut dibawa oleh sang sekretaris yang tergopoh-gopoh masuk ke dalam ruang kantornya pada pukul sebelas lewat lima belas menit. “Sori, Will!” seru Leon begitu masuk ke ruangan. “Rencanamu hari ini kayaknya nggak akan berjalan sesuai dengan harapanmu!” “Kenapa? Apa yang terjadi?” Pikiran buruk tiba-tiba tebersit di kepala William. “Apa terjadi sesuatu pada De

    Dernière mise à jour : 2023-10-05
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 48 ~ JANJI AKHIR PEKAN

    “Maaf? Barusan Bapak bilang apa?” tanya wanita di ujung sambungan telepon dengan nada sedikit meninggi.“Aku tahu kamu mendengarnya.” William lalu mengembuskan napas panjang. “Maaf, gak seharusnya ... belum saatnya aku bilang gitu.” William memijit pangkal hidungnya.‘Dasar bodoh kamu, Will! Jangan gegabah!’“Maaf, bisakah kita bertemu di luar urusan pekerjaan?” ulang William sesaat kemudian. “Jika bertemu di malam hari terdengar seperti kencan romantis bagimu, bagaimana kalau kita bertemu di siang hari?” tawar lelaki itu lebih lanjut. “Aku gak keberatan asalkan Debby merasa nyaman.”Ada jeda lagi selama beberapa detik. Sekarang, sudah tidak terdengar lagi bunyi klik seperti beberapa saat yang lalu.‘Apa aku sudah mendapat perhatianmu sekarang?’Sambil menunggu jaw

    Dernière mise à jour : 2023-10-07
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 49 ~ ADA UDANG DI BALIK BATU

    Suara sahutan dengan nada tinggi dari suatu tempat di dalam rumah langsung menyapa indra pendengaran Debby meskipun batang hidung si pemilik suara belum tampak. Debby memutar bola matanya. Ia lalu membalikkan tubuh untuk menutup pintu.Ketika kembali berbalik, sang mami sudah berada di hadapannya. Tak ada senyum hangat yang menyambut kepulangannya, hanya raut wajah yang menampilkan ketidakpuasan dan ketidaksenangan. Debby menghela napas lirih.‘Ah, selalu aja kayak gini!’Di belakang Liliana, seorang pria paruh baya yang masih tampak gagah tengah berjalan mendekat ke arah dua wanita beda generasi itu. Senyum lebar menghiasi wajahnya yang mulai dihiasi kerut-kerut halus. Namun, jejak ketampanan di masa muda masih tampak jelas terpahat di sana.“Anak Papi sudah sampai rupanya. Ayo, duduk sini!” ajak Gunawan yang sudah lebih dahulu mendaratkan bokongnya di sofa empuk di ruang tamu. “Kamu pasti lelah. Ayo, istirahat dulu.”“Nggak sampai selelah itu, Pi,” timpal Debby, tetapi didudukkannya

    Dernière mise à jour : 2023-10-09
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 50 ~ AMUKAN SINGA

    Debby menjawab saran sang papi dengan anggukan kepala sebelum masuk kamar. Ruangan berukuran sedang yang mendapat limpahan cahaya matahari itu memang jarang ia tempati sejak orang tuanya memutuskan untuk menghabiskan masa tua mereka di rumah ini. Tepatnya sejak sang mami pensiun dari pekerjaannya sebagai kepala kantor cabang di salah satu bank swasta di ibu kota tiga tahun yang lalu.Tak ingin membuat orang tuanya menunggu lama, Debby segera meletakkan tas bahu dan tas yang berisi pakaian ganti di atas meja rias. Lemari pakaian di kamar ini nyaris kosong melompong, hanya berisi tumpukan seprei dan selimut. Sejak awal rumah ini ditempati orang tuanya, Debby tidak ikut memindahkan barang-barang miliknya ke dalam kamar ini, apalagi saat itu ia juga tengah mencari rumah untuk dirinya sendiri. Rumah lama mereka terlalu besar jika hanya ditempati oleh dirinya seorang. Alhasil, setiap kali Debby menginap di sini, ia harus selalu membawa pakaian ganti.

    Dernière mise à jour : 2023-10-11

Latest chapter

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 198 ~ PROTES SI SULUNG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Bukannya berhenti, sang istri justru berpindah ke titik sensitif lainnya.“Baby, please,” desis William lagi dengan gelisah.Tangannya kini mencengkeram pergelangan sang istri. “Koko gak mau sampai lepas kendali.”“Ssst! Kalau gitu, jangan ditahan-tahan, Ko. Aku sengaja kok mau kasih kompensasi buat Koko,” terang Debby sambil tangannya memainkan salah satu kepik tak bersayap milik William. “Jadi, Koko rileks aja. Serahkan semuanya sama aku. Aku bakal kasih servis yang memuaskan malam ini.”“Tunggu, tunggu! Kompensasi buat apa?” tanya William di antara giginya yang kembali bera

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 197 ~ SIKSAAN MENYENANGKAN

    William menunggu sejenak hingga anak perempuannya memusatkan perhatian padanya.“Ya, Pi,” sahut Grace.“Cici bantuin Papi sama Mami jagain Dedek Ello sementara waktu, ya.”“Siap, Pi,” sahut Grace dengan antusias. Kepalanya manggut-manggut dengan cepat.“Anak pintar,” puji William sambil mengacungkan ibu jari. “Ya sudah, kalian bobo sekarang. Papi sama Mami sayang kalian. Peluk cium buat kalian berdua. Selamat bobo dan mimpi indah, malaikat-malaikat kecil kesayangannya Papi sama Mami.”“Oh, Tuhan! Aku sudah kangen sama anak-anak, Ko,” ucap Debby begitu panggilan video terputus.“Bukan cuma kamu aja, Baby,” timpal William. Sesaat, ia jadi teringat ketika siang tadi, ia dan sang istri mengantar anak-anak ke rumah ka

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 196 ~ MALAIKAT KECIL

    “Happy wedding anniversary, Baby!” ucap William dengan sangat mesra. Lelaki itu mencium punggung tangan sang istri dengan sangat lembut.Mereka baru saja selesai makan malam romantis yang sengaja disiapkan oleh William. Sayangnya, kebahagiaan William bercampur dengan rasa jengkel setiap kali ada pria yang memandang istrinya hingga dua kali. Tak ingin membagi pesona sang istri dengan orang lain, William pun buru-buru mengajak wanita itu untuk kembali ke kamar suite yang khusus dipesan untuk momen istimewa ini.William tak bosan-bosannya memandangi sang istri. Hingga detik ini, ia masih dan selalu saja terpukau dengan sosok sang istri yang tak banyak berubah selain bertambah cantik sejak ia menikahinya, apalagi malam ini. Berbalut busana malam warna merah menyala dengan bahu terbuka dan belahan gaun setinggi setengah paha yang menampilkan lekuk tubuh di tempat-tempat yang tep

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 195 ~ CELETUKAN ASAL BIKIN KAGET

    “Koko kenapa? Masuk angin?” tanya Debby dengan panik. Wanita itu tahu-tahu sudah ada di sampingnya. Satu tangan memijat-mijat tengkuknya sementara tangan yang lain meraba keningnya.Perutnya kembali bergolak. Namun, William mencoba mengabaikannya. Tak berani membuka mulut, lelaki itu hanya bisa menggeleng sembari menghentikan apa pun niat Debby saat ini dengan isyarat tangan.Ketika Debby menyingkir, William sedikit merasa lega. Ia menghirup napas dalam-dalam sambil bertumpu pada dinding. William mengerutkan kening dengan perasaan tak enak.Setelah perutnya berhenti bergolak, William melangkah ke wastafel. Ia menatap sekilas pantulan dirinya di cermin, lalu membasuh wajahnya. Saat menegakkan tubuh, sang istri kembali muncul di sisinya dengan membawa botol minyak kayu putih.“Gak perlu, Baby. Koko gak apa-apa kok,&rdquo

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 194 ~ GANGGUAN PENCIUMAN

    “I love you too, Baby. My Love. My Wife. Now and forever,” sahut William dengan senyum mesra terpampang di wajah. Lelaki itu pun balas mencium Debby di beberapa titik di wajah.Setelah mendapatkan ciuman di kening, kedua pipi, dan bibir, Debby lantas menghirup napas dalam-dalam sambil memejamkan mata sejenak. Saat membuka mata, ada kebulatan tekad dan keberanian yang bersemayam di hati.“Aku percaya sama Koko. Kalau sikap Koko kayak gitu, mana mungkin aku tega membuat Koko berharap lama-lama. Aku nggak bakal minta Koko buat nunda kehamilan. Kalau Tuhan kasih kepercayaan itu sama kita sekarang, aku bakal menerima dan menjalaninya.”“Oh, Baby! Kamu serius? Kamu benar gak apa-apa?”Debby mengiyakan dengan mantap. Kepalanya ikut mengangguk untuk meyakinkan suaminya.&ldqu

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 193 ~ MAKIN CINTA

    Seringai jahil sang suami semakin lebar saja. Lelaki itu kemudian bertanya, “Apa kamu sadar, Baby, kalau nanti ada yang kebakaran lagi seperti dulu, sekarang sudah gak perlu bingung-bingung lagi buat cari pemadamnya?”“Ish! Koko ini, lo!” pekik Debby. Tangannya pun langsung mencubit daging terdekat.William sontak mengaduh kesakitan dan menggosok-gosok dada kirinya. “Astaga, Baby! Jarimu pedas juga, ya.”“Hmm! Siapa suruh godain terus?” rajuk Debby. Namun, sesaat kemudian Debby kembali berujar, “Tapi sori, ya, Ko, aku baru bisa kasih semalam.”“Hush! Kamu ini omong apaan sih! Setelah pemberkatan di gereja dan resepsi dengan segitu banyak tamu, kita kan sama-sama kecapaian, Baby. Kamu jangan omong gitu, ah. Meskipun Koko pengin, Koko juga gak mau ma

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 192 ~ OBROLAN PAGI HARI

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Selagi Debby menerka-nerka siapa sosok yang dengan lancang berani memanggil-manggil nama suaminya, tiba-tiba suara William yang terdengar parau menembus gendang telinga Debby. “Lepaskan, Baby. Lepaskan.”“Ko Billy!” jerit Debby putus asa. ‘Ah! Kenapa suara yang keluar sama dengan yang tadi? Apa tadi itu suaraku sendiri?’“Ya, Baby, ya. Ayo, jangan ditahan lagi. Koko pengin lihat kamu, Baby,” ucap William terus menyemangati.Tak ingin mengecewakan lelaki itu, Debby berusaha menuruti kata-katanya. Dengan sedikit takut, dorongan yang semula ia tahan-tahan kini ia biarkan lepas mengalir begitu sa

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 191 ~ GELOMBANG PASANG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****“Umm!” gumam Debby sambil menggeliat. Namun, jerit tertahan langsung menyusul detik berikutnya. Tubuh wanita itu langsung mematung kaku. Kelopak mata tanpa lipatan yang semula susah dibuka seperti habis diberi lem pun langsung terbuka lebar-lebar.Kerutan halus muncul tak lama kemudian di antara kedua alis hitam melengkungnya. Saat Debby mencoba untuk kembali meregangkan tubuh, suara desisan panjang langsung meluncur dari bibirnya. Otaknya pun langsung menggali ingatan.“Oh, Tuhan!” seru Debby begitu berhasil mengumpulkan semua memori tentang semalam. Ia langsung menarik selimut hingga menutupi seluruh wajahnya yang kini terasa panas.Suara kekehan maskuli

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 190 ~ JUNGKIR BALIK TANGKAP INCARAN

    Jantung William tak bisa berhenti berdebar kencang. Meskipun ia sudah mengatur napas sedemikian rupa, tetap saja jantungnya masih bertingkah dengan brutal. Keempat jari tangan kanannya pun tak berhenti berderap di atas meja. Sebentar-sebentar netra sipitnya melirik arlojinya.“Ya, Tuhan! Kenapa kamu belum sampai juga, Baby?” desah William untuk ke sekian kalinya sejak lima menit yang lalu.Selain melirik arloji, lelaki itu juga berkali-kali menatap ke arah pintu. Pemandangan 360 derajat di sekelilingnya yang menampilkan gemerlap lampu ibu kota dari atap gedung tak mampu mengalihkan perhatian William.“Ya, Tuhan! Kalau tahu akan seperti ini, Koko gak akan mau menuruti permintaanmu tadi, Baby. Argh! Kenapa kamu gak mau Koko jemput aja sih?” gerutu William.Setelah gelisah hingga lima menit kemudian, akhirnya sosok yang dinanti-nanti tiba juga. William buru-buru bangkit berdiri sambil tersenyum semringah meski langsung berusaha ia redam. Ia masih tak tahu pasti apa yang akan terjadi malam

DMCA.com Protection Status