Beranda / CEO / Wanita Incaran CEO Arogan / BAB 49 ~ ADA UDANG DI BALIK BATU

Share

BAB 49 ~ ADA UDANG DI BALIK BATU

Penulis: R_niThio
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 21:00:09
Suara sahutan dengan nada tinggi dari suatu tempat di dalam rumah langsung menyapa indra pendengaran Debby meskipun batang hidung si pemilik suara belum tampak. Debby memutar bola matanya. Ia lalu membalikkan tubuh untuk menutup pintu.

Ketika kembali berbalik, sang mami sudah berada di hadapannya. Tak ada senyum hangat yang menyambut kepulangannya, hanya raut wajah yang menampilkan ketidakpuasan dan ketidaksenangan. Debby menghela napas lirih.

‘Ah, selalu aja kayak gini!’

Di belakang Liliana, seorang pria paruh baya yang masih tampak gagah tengah berjalan mendekat ke arah dua wanita beda generasi itu. Senyum lebar menghiasi wajahnya yang mulai dihiasi kerut-kerut halus. Namun, jejak ketampanan di masa muda masih tampak jelas terpahat di sana.

“Anak Papi sudah sampai rupanya. Ayo, duduk sini!” ajak Gunawan yang sudah lebih dahulu mendaratkan bokongnya di sofa empuk di ruang tamu. “Kamu pasti lelah. Ayo, istirahat dulu.”

“Nggak sampai selelah itu, Pi,” timpal Debby, tetapi didudukkannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 50 ~ AMUKAN SINGA

    Debby menjawab saran sang papi dengan anggukan kepala sebelum masuk kamar. Ruangan berukuran sedang yang mendapat limpahan cahaya matahari itu memang jarang ia tempati sejak orang tuanya memutuskan untuk menghabiskan masa tua mereka di rumah ini. Tepatnya sejak sang mami pensiun dari pekerjaannya sebagai kepala kantor cabang di salah satu bank swasta di ibu kota tiga tahun yang lalu.Tak ingin membuat orang tuanya menunggu lama, Debby segera meletakkan tas bahu dan tas yang berisi pakaian ganti di atas meja rias. Lemari pakaian di kamar ini nyaris kosong melompong, hanya berisi tumpukan seprei dan selimut. Sejak awal rumah ini ditempati orang tuanya, Debby tidak ikut memindahkan barang-barang miliknya ke dalam kamar ini, apalagi saat itu ia juga tengah mencari rumah untuk dirinya sendiri. Rumah lama mereka terlalu besar jika hanya ditempati oleh dirinya seorang. Alhasil, setiap kali Debby menginap di sini, ia harus selalu membawa pakaian ganti.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 51 ~ HENGKANG

    Debby berusaha keras untuk bersabar dan menahan kemarahan. Namun, dalam hati ia sudah menjerit kesal. ‘Argh! Selalu aja memaksakan kehendak!’“Kalau aku nggak mau?” tantang Debby dengan dagu terangkat. Kedua lengannya dilipat di depan dada.“Debby!” panggil Papi tegas. Tatapan tajam lelaki berumur itu mengarah pada lengan Debby lalu beralih ke wajahnya dan kembali lagi menatap ke bawah.Lagi-lagi Debby mengembuskan napas. Namun, diturunkannya juga kedua lengannya ke atas pangkuan. Postur tubuhnya yang semula duduk dengan kaku pun ikut melemas. “Maaf, Pi.”“Jangan sama Papi,” tolak Gunawan yang kembali melembut.“Maaf, Mi. Tapi aku benar-benar nggak mau kenalan sama orang asing atau bahkan dijodoh-jodohkan,” protes Debby. “Buat apa sih, Mi? Kalau aku mau aku bakal cari sendiri.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 52 ~ MENGADU

    Debby tak menghiraukan rasa ingin tahu sang asisten rumah tangga. Ia terus saja berjalan menuju pintu utama. “Maafkan aku, Bi. Aku nggak mau bohong sama Bi Siti,” gumam Debby sembari menutup pintu depan.Tak lama kemudian, Debby sudah melajukan mobil kesayangannya menjauhi rumah orang tuanya. Beruntung rute yang harus ia tempuh berbeda arah dengan gereja yang sedang dikunjungi oleh orang tuanya. Debby merasa santai, toh ia memang tidak sedang terburu-buru.Selagi berada di Kota Kembang ini, Debby memutuskan untuk sekalian bernostalgia sejenak ke masa-masa ketika tengah mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di kota ini. Debby melajukan kendaraannya ke daerah kos-kosan yang dahulu ia tempati bersama dengan Fanny. Banyak kenangan yang terpatri di sana karena dari tempat itulah persahabatan Debby dan Fanny dimulai.“Hmm, sudah banyak yang berubah,” gumam Debby seraya melajukan ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 53 ~ BAYANGAN MENGEJUTKAN

    Debby menunduk dan menutup mulutnya dengan satu tangan. Tubuhnya lama-lama berguncang dengan keras. Tak kuat berdiri, Debby akhirnya menjatuhkan tubuh hingga berjongkok.Ia meluapkan semua amarah, kekecewaan, dan sakit hati pada sang mami lewat air mata. Dengan menggigit punggung tangan, Debby berusaha meredam isak tangisnya. Dadanya terasa sesak dan napasnya tersengal-sengal. Sesekali, Debby bahkan sampai membuka mulutnya untuk meraup oksigen banyak-banyak.Setelah puas menumpahkan kekesalan hati, Debby mulai berusaha menguasai diri. Tubuhnya tidak lagi berguncang-guncang. Isak tangisnya juga sudah berganti menjadi sesenggukan kecil. Cairan bening yang menganak sungai di wajah sudah semakin berkurang. Jejak-jejaknya pun sudah dibersihkan. Tampak di samping kanan Debby, seonggok tisu bekas pakai yang wujudnya sudah tak beraturan.Kini, Debby sudah duduk bersila di depan batu nisan. Ia tak peduli jika pak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 54 ~ SERANGAN PANIK

    Tak ingin memperpanjang otaknya berkelana tentang pria itu, Debby segera menggerakkan roda kemudi meninggalkan tanah lapang. Ketika sedang memundurkan mobilnya, Debby baru teringat sesuatu. Ia menyadari kalau kedua mobil SUV hitam dan sedan putih yang tadi pagi sudah berada di tanah lapang sebelum dirinya tiba sekarang sudah tidak tampak.“Oh, astaga! Apa tadi ada yang dengar suara tangisanku? Duh, moga-moga aja sih nggaklah, ya,” harap Debby sambil terus menggerakkan roda kemudi.“Tapi … kalau ada yang dengar juga, ya, bodoh amatlah!” putus Debby kemudian.Sebelum memasuki jalan beraspal, Debby menoleh ke belakang sebentar dan bergumam, “Aku pulang dulu, Tante.”Namun, alih-alih langsung melarikan mobilnya ke rumah, Debby justru membelokkan kendaraan SUV-nya ke salah satu mal di ibu kota. Selain untuk mengisi perut, ia juga berniat untuk menghabiskan waktu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 55 ~ SUTET

    Kelegaan sekonyong-konyong membanjiri hati Debby begitu mendengar suara yang sudah sangat dikenalnya dengan baik. Untuk sesaat tadi, ia mengira kalau dirinya sudah gegabah menerima panggilan telepon. Ia tidak sempat memperhatikan siapa yang meneleponnya.Kali ini, Debby tidak keberatan dengan mulut Fanny yang bawel. Ia jadi bisa mengatur napasnya lebih dahulu supaya emosinya mereda. Sembari menyimak pertanyaan Fanny, Debby kembali memejamkan mata sejenak. Kedua sikunya kembali bertumpu pada meja rias. Tangannya yang bebas memijit-mijit pangkal hidungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk.“Deb?” panggil Fanny dengan tidak sabar.“Ya, aku masih di sini.”“Kamu baik-baik aja, ‘kan? Kenapa lesu? Ada masalah apa?”“Hmm,” jawab Debby dengan enggan, “biasalah.”“Tengkar lagi sama Tante Lily?&rdq

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 56 ~ TERBAKAR

    Debby menimbang-nimbang sejenak apakah mau langsung menelepon William saja atau mengkonfrontasi lelaki itu melalui pesan percakapan. Akhirnya, pilihan jatuh pada opsi pertama. Lagi-lagi Debby mengambil napas panjang sebelum menyentuh ikon telepon pada layar ponsel.“Hai, Debby,” sahut William dengan riang.‘Astaga! Langsung dijawab! Baru juga dering pertama kayaknya. Memangnya dia lagi pegang ponsel?’“Wah, senang banget akhirnya Debby mau menghubungiku!”“Maaf, Pak, jangan keburu senang dulu! Saya menelepon Bapak bukan buat menyapa Bapak kok!” timpal Debby dengan perasaan dongkol mendengar nada riang dari seberang telepon.“Oh? Lantas?”“Dengan segala hormat, Pak, saya cuma mau minta sama Bapak supaya jangan menguntit saya lagi.”“Eh? Menguntit?” tanya Wi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 57 ~ SOSOK TAK KASATMATA

    William hanya diam saja sembari mengelap keringat di wajah dan lengan. Ia menggunakan bandana tipis warna biru tua untuk menahan rambut bagian depannya yang biasanya jatuh menutupi sebagian keningnya. Kaus olahraga yang dikenakannya juga sebagian sudah berubah warna menjadi lebih gelap.“Gila, ya!” seru Leon ketika tidak mendapatkan respons apa-apa dari William. “Sudah dipanggil mendadak, main juga diserang habis-habisan! Ampun!” gerutu Leon tanpa jeda. “Nggak kasih kesempatan buat ambil napas lagi!”“Lawanlah kalau gitu! Jangan melempem! Ayo!” ajak William sembari meletakkan handuk kecil di atas tas olahraga warna biru dongker dengan kombinasi putih.“Astaga! Harus secepat ini?” sungut Leon. Namun, diturutinya juga permintaan William.Meskipun lelaki berdagu belah itu berhasil mengalahkan Leon pada ronde pertama, tetapi William masih merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25

Bab terbaru

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 198 ~ PROTES SI SULUNG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Bukannya berhenti, sang istri justru berpindah ke titik sensitif lainnya.“Baby, please,” desis William lagi dengan gelisah.Tangannya kini mencengkeram pergelangan sang istri. “Koko gak mau sampai lepas kendali.”“Ssst! Kalau gitu, jangan ditahan-tahan, Ko. Aku sengaja kok mau kasih kompensasi buat Koko,” terang Debby sambil tangannya memainkan salah satu kepik tak bersayap milik William. “Jadi, Koko rileks aja. Serahkan semuanya sama aku. Aku bakal kasih servis yang memuaskan malam ini.”“Tunggu, tunggu! Kompensasi buat apa?” tanya William di antara giginya yang kembali bera

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 197 ~ SIKSAAN MENYENANGKAN

    William menunggu sejenak hingga anak perempuannya memusatkan perhatian padanya.“Ya, Pi,” sahut Grace.“Cici bantuin Papi sama Mami jagain Dedek Ello sementara waktu, ya.”“Siap, Pi,” sahut Grace dengan antusias. Kepalanya manggut-manggut dengan cepat.“Anak pintar,” puji William sambil mengacungkan ibu jari. “Ya sudah, kalian bobo sekarang. Papi sama Mami sayang kalian. Peluk cium buat kalian berdua. Selamat bobo dan mimpi indah, malaikat-malaikat kecil kesayangannya Papi sama Mami.”“Oh, Tuhan! Aku sudah kangen sama anak-anak, Ko,” ucap Debby begitu panggilan video terputus.“Bukan cuma kamu aja, Baby,” timpal William. Sesaat, ia jadi teringat ketika siang tadi, ia dan sang istri mengantar anak-anak ke rumah ka

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 196 ~ MALAIKAT KECIL

    “Happy wedding anniversary, Baby!” ucap William dengan sangat mesra. Lelaki itu mencium punggung tangan sang istri dengan sangat lembut.Mereka baru saja selesai makan malam romantis yang sengaja disiapkan oleh William. Sayangnya, kebahagiaan William bercampur dengan rasa jengkel setiap kali ada pria yang memandang istrinya hingga dua kali. Tak ingin membagi pesona sang istri dengan orang lain, William pun buru-buru mengajak wanita itu untuk kembali ke kamar suite yang khusus dipesan untuk momen istimewa ini.William tak bosan-bosannya memandangi sang istri. Hingga detik ini, ia masih dan selalu saja terpukau dengan sosok sang istri yang tak banyak berubah selain bertambah cantik sejak ia menikahinya, apalagi malam ini. Berbalut busana malam warna merah menyala dengan bahu terbuka dan belahan gaun setinggi setengah paha yang menampilkan lekuk tubuh di tempat-tempat yang tep

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 195 ~ CELETUKAN ASAL BIKIN KAGET

    “Koko kenapa? Masuk angin?” tanya Debby dengan panik. Wanita itu tahu-tahu sudah ada di sampingnya. Satu tangan memijat-mijat tengkuknya sementara tangan yang lain meraba keningnya.Perutnya kembali bergolak. Namun, William mencoba mengabaikannya. Tak berani membuka mulut, lelaki itu hanya bisa menggeleng sembari menghentikan apa pun niat Debby saat ini dengan isyarat tangan.Ketika Debby menyingkir, William sedikit merasa lega. Ia menghirup napas dalam-dalam sambil bertumpu pada dinding. William mengerutkan kening dengan perasaan tak enak.Setelah perutnya berhenti bergolak, William melangkah ke wastafel. Ia menatap sekilas pantulan dirinya di cermin, lalu membasuh wajahnya. Saat menegakkan tubuh, sang istri kembali muncul di sisinya dengan membawa botol minyak kayu putih.“Gak perlu, Baby. Koko gak apa-apa kok,&rdquo

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 194 ~ GANGGUAN PENCIUMAN

    “I love you too, Baby. My Love. My Wife. Now and forever,” sahut William dengan senyum mesra terpampang di wajah. Lelaki itu pun balas mencium Debby di beberapa titik di wajah.Setelah mendapatkan ciuman di kening, kedua pipi, dan bibir, Debby lantas menghirup napas dalam-dalam sambil memejamkan mata sejenak. Saat membuka mata, ada kebulatan tekad dan keberanian yang bersemayam di hati.“Aku percaya sama Koko. Kalau sikap Koko kayak gitu, mana mungkin aku tega membuat Koko berharap lama-lama. Aku nggak bakal minta Koko buat nunda kehamilan. Kalau Tuhan kasih kepercayaan itu sama kita sekarang, aku bakal menerima dan menjalaninya.”“Oh, Baby! Kamu serius? Kamu benar gak apa-apa?”Debby mengiyakan dengan mantap. Kepalanya ikut mengangguk untuk meyakinkan suaminya.&ldqu

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 193 ~ MAKIN CINTA

    Seringai jahil sang suami semakin lebar saja. Lelaki itu kemudian bertanya, “Apa kamu sadar, Baby, kalau nanti ada yang kebakaran lagi seperti dulu, sekarang sudah gak perlu bingung-bingung lagi buat cari pemadamnya?”“Ish! Koko ini, lo!” pekik Debby. Tangannya pun langsung mencubit daging terdekat.William sontak mengaduh kesakitan dan menggosok-gosok dada kirinya. “Astaga, Baby! Jarimu pedas juga, ya.”“Hmm! Siapa suruh godain terus?” rajuk Debby. Namun, sesaat kemudian Debby kembali berujar, “Tapi sori, ya, Ko, aku baru bisa kasih semalam.”“Hush! Kamu ini omong apaan sih! Setelah pemberkatan di gereja dan resepsi dengan segitu banyak tamu, kita kan sama-sama kecapaian, Baby. Kamu jangan omong gitu, ah. Meskipun Koko pengin, Koko juga gak mau ma

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 192 ~ OBROLAN PAGI HARI

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Selagi Debby menerka-nerka siapa sosok yang dengan lancang berani memanggil-manggil nama suaminya, tiba-tiba suara William yang terdengar parau menembus gendang telinga Debby. “Lepaskan, Baby. Lepaskan.”“Ko Billy!” jerit Debby putus asa. ‘Ah! Kenapa suara yang keluar sama dengan yang tadi? Apa tadi itu suaraku sendiri?’“Ya, Baby, ya. Ayo, jangan ditahan lagi. Koko pengin lihat kamu, Baby,” ucap William terus menyemangati.Tak ingin mengecewakan lelaki itu, Debby berusaha menuruti kata-katanya. Dengan sedikit takut, dorongan yang semula ia tahan-tahan kini ia biarkan lepas mengalir begitu sa

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 191 ~ GELOMBANG PASANG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****“Umm!” gumam Debby sambil menggeliat. Namun, jerit tertahan langsung menyusul detik berikutnya. Tubuh wanita itu langsung mematung kaku. Kelopak mata tanpa lipatan yang semula susah dibuka seperti habis diberi lem pun langsung terbuka lebar-lebar.Kerutan halus muncul tak lama kemudian di antara kedua alis hitam melengkungnya. Saat Debby mencoba untuk kembali meregangkan tubuh, suara desisan panjang langsung meluncur dari bibirnya. Otaknya pun langsung menggali ingatan.“Oh, Tuhan!” seru Debby begitu berhasil mengumpulkan semua memori tentang semalam. Ia langsung menarik selimut hingga menutupi seluruh wajahnya yang kini terasa panas.Suara kekehan maskuli

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 190 ~ JUNGKIR BALIK TANGKAP INCARAN

    Jantung William tak bisa berhenti berdebar kencang. Meskipun ia sudah mengatur napas sedemikian rupa, tetap saja jantungnya masih bertingkah dengan brutal. Keempat jari tangan kanannya pun tak berhenti berderap di atas meja. Sebentar-sebentar netra sipitnya melirik arlojinya.“Ya, Tuhan! Kenapa kamu belum sampai juga, Baby?” desah William untuk ke sekian kalinya sejak lima menit yang lalu.Selain melirik arloji, lelaki itu juga berkali-kali menatap ke arah pintu. Pemandangan 360 derajat di sekelilingnya yang menampilkan gemerlap lampu ibu kota dari atap gedung tak mampu mengalihkan perhatian William.“Ya, Tuhan! Kalau tahu akan seperti ini, Koko gak akan mau menuruti permintaanmu tadi, Baby. Argh! Kenapa kamu gak mau Koko jemput aja sih?” gerutu William.Setelah gelisah hingga lima menit kemudian, akhirnya sosok yang dinanti-nanti tiba juga. William buru-buru bangkit berdiri sambil tersenyum semringah meski langsung berusaha ia redam. Ia masih tak tahu pasti apa yang akan terjadi malam

DMCA.com Protection Status