Share

Wanita ular

***

Aku mengendarai mobil dengan perasaan gamang. Sebenarnya apa yang sedang adinda rencanakan?

Baru saja selesai masalah Mas Andra dan keluarganya, sekarang justru datang masalah baru lagi. Apa aku memang ditakdirkan untuk hidup tidak tenang?

Belum lagi Mama Fiona yang kerap menggangguku dan memaksa aku mencabut tuntutan untuk Anita. Lama-lama aku lelah hidup di kota ini.

Haruskah kubiarkan perusahaan Papa terbengkalai?

Atau aku merekrut staf baru yang bisa kujadikan kaki tangan?

Sesampainya di depan rumah Andra, sengaja aku memarkir mobil tanpa masuk ke halaman meskipun salah satu satpam mereka sudah membuka pintu dengan lebar.

"Enggak dimasukkan saja mobilnya, Non?"

Aku menggeleng samar kemudian melangkah ragu masuk ke dalam rumah Andra. Rumah yang selama ini sudah aku anggap sebagai rumah saudaraku sendiri.

Di ruang tamu, Om Prabu dan Tante Nela berdiri saling bersisian sementara Andra terlihat sedang menenangkan Adinda yang tengah menangis. Entah apa maksud wanita itu?

"Len," pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status