Share

Bab 25 : Satu Mobil dengan Dia

"Ya," jawab Bang Hanan singkat.

"A–bang kenapa kok, di sini?" tanyaku penasaran. Sebenarnya aku mau tahu alasan Tuan Steven ada di kota. Aku ... juga tidak tahu mengapa aku penasaran.

"Biasa. Tuan Arnold mesti berkala ke sini untuk memantau kantornya," ujar Bang Hanan menjelaskan.

"Ooh." Aku manggut-manggut. "Di mana?" tanyaku lagi. Mengapa aku jadi sangat penasaran begini?

"Di seberang sana!" tunjuk Bang Hanan ke arah barat. Di arah sana terlihat sebuah gedung bertingkat yang mewah.

"Di gedung tinggi itu?" Gedung yang ditunjukkan Bang Hanan tampak paling megah dibandingkan dengan gedung lain di sekitarnya.

"Iya," jawab Bang Hanan singkat sembari melihat ke arah jam tangannya.

"Oh."

"Sudah dulu. Tuan Arnold sudah menunggu saya," pamit pria yang dikenal kaku itu.

Aku mengangguk pelan.

Bang Hanan langsung saja melangkah ke arah mini market yang posisinya berada di sebelah apotek tempatku menebus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status