Beranda / Thriller / WHO? / Lavender

Share

Lavender

Penulis: Sirius Star
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dua bulan kemudian…

Aera kini sudah kembali ke Indonesia, keadaannya yang mulai membaik membuat keluarga Aera memutuskan untuk pulang ke Indonesia dengan segera. Lagi pula, perkuliahan Aera pun sudah mau memasuki semester baru.

Satu bulan telah berlalu, selama itu pula insiden terror tidak lagi Aera terima. Padahal, pelaku yang sebenarnya belum juga dapat ditemukan oleh Alex dan anak buahnya. Segala macam petunjuk yang Aera beri tidak menemukan titik terang, belum lagi pria bertopeng itu menghilang bagai ditelan bumi karna tidak meninggalkan jejak sama sekali.

Karena keadaan yang sudah mulai membaik dan aman, bukan berarti Aaron dan Alex lengah dalam mengawasi Aera. Aera diberikan alat pelacak yang baru yang jauh lebih canggih dari sebelumnya dan tidak akan bisa ditemukan oleh orang lain. Pelacak itu hanya Aera, Aaron dan Alex yang tau dimana tempatnya.

----

Nada telfon di handphone Aera berbunyi menandakan ada panggilan masuk dari seseorang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • WHO?   Wanna Kill

    “Sayang, bangun… udah sampe” Aaron membangunkan Aera yang tertidur di kursi samping kemudi dengan menepuk-nepuk pipi Aera. Mereka terlalu larut nongkrong di cafe hingga pulang malam.“Eehmm huaaa” Aera menguap berusaha mengumpulkan kesadarannya.“Awas ada lalet yang masuk mulut haha” ejek Aaron melihat tingkah Aera yang sudah tidak tau malu lagi di depannya. Sontak, mendengar ejekan kekasihnya itu Aera langsung menutup mulutnya yang terbuka lebar karna masih menguap.“Hm yaudah, aku turun yah… kamu hati-hati di jalan. Kalo udah sampe kabarin, oke?” ucap Aera setelah sedikit terkumpul kesadarannya.“Oke baby” Aaron pun mengecup kening Aera sebelum kekasihnya turun dari mobil.Aera yang sudah turun dari mobil tidak langsung masuk ke dalam rumahnya, tetapi menunggu mobil kekasihnya itu pergi menjauh dari pekarangan rumahnya. Aaron pun membunyikan klakson saat mobilnya suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Janggal

    Semenjak dari kepergian Aera ke rumah James, Aera jadi memikirkan saat Ia di culik dahulu. Sisi lain dari James yang tidak pernah ditunjukkan olehnya selama mereka berteman. Kini, Aera sedang berada di perjalanan pulang bersama Aaron yang datang menjemputnya. Sepanjang perjalanan Aera hanya menatap keluar jendela dengan fikiran yang berkelana kemana-mana dan tak menghiraukan kekasihnya yang sedang menyetir di sebelahnya. “Hey.. hey! Are you oke?” tanya Aaron yang mengguncang-guncangkan pundak Aera karena tidak mendapatkan respon saat Aaron memanggilnya. “Hah.. heh? Kenapa?” jawab Aera dengan kikuk karna tersadar dari lamunannya. “Kamu kenapa? Dari tadi aku panggilin bengong aja” tanya Aaron khawatir. “Gak papa, ngerasa capek aja abis sesi konsultasi tadi sama James” jawab Aera berbohong. “Hmmm kirain kenapa, kamu laper gak? Aku laper nih belum makan, mau mampir makan?” tawar Aaron kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Prepare

    Semenjak Aera memberitahukan kecurigaan nya terhadap James kemarin ketika mereka berada di rumah Aaron, kini Aaron jadi semakin posesif dan terus memantau Aera melalui GPS yang ada di tubuhnya. Meskipun Aera bersikeras mengatakan kejanggalan yang Ia temui, teman-temannya beserta Aaron makin bersikeras melarang Aera untuk mencari tau lebih dalam tentang James.Aera pun berkata akan menuruti saran teman-teman dan juga kekasihnya itu, tapi tidak dengan hati nya. Hatinya bersikeras untuk tetap menyelediki siapa James sebenarnya.Karena Aera curiga James menutupi sesuatu dari dirinya dan teman-temannya yang lain. Akhirnya Aera bertekad untuk menemui hal apa yang ditutupi oleh teman misteriusnya itu.----Weekend Minggu ini Aera tak ingin pergi kemana-mana... Bahkan, Gabriel dan Aaron mengajaknya untuk jalan keluar saja Ia tolak mentah-mentah dengan alasan sedang ingin rebahan dirumah sambil menikmati stok film drakor terbarunya yang sudah Ia download di hari-h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Seoul

    "Hey Aeraaa!!" Panggil Boem Jin saat melihat Aera keluar dari Arrivale Gate Incheon Airport.Aera yang mendengar namanya di panggil pun langsung mencari sumber suara. Setelah melihat temannya Boem Jin, Aera langsung bergegas menghampiri temannya itu."Heeyy Boem Jiiin!! Aaaaa miss you so much!" Sapa Aera sambil memeluk Boem Jin."Nado" balas Boem Jin lalu membalas pelukan Aera."Kamu lapar?" Tanya Boem Jin saat pelukan mereka sudah terlepas."Emm... Sangat sangat lapar" jawab Aera dengan lemas."Ayo, aku traktir kamu makan ttoekbokki, kamu pasti udah lama kan gak makan-makanan korea" ajak Boem Jin sambil menarik koper milik Aera dan mengajak Aera menuju tempat ttoekbokki yang biasa mereka makan dulu."Asa!! Kamu tau aja.. let's go!" Ucap Aera dengan semangat.Sepanjang perjalanan Aera dan Boem Jin membicarakan tentang masa-masa sekolah mereka dan teman-temannya yang kini sudah berpencar untuk melanjutkan pendidikan. Sampai mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Misi Rahasia Aera

    Seoul, Korea Selatan07.00 a.mAera yang masih asik dengan mimpinya harus terbangun saat handphone nya berdering karena telfon masuk. Dengan malas Aera meraih ponsel nya yang berada di samping tempat tidurnya.“Hallo” sapa Aera dengan suara serak.“Woy! Kapan balik ke Jakarta?” tanya Gabriel sedikit berteriak saat telfonnya baru diangkat oleh sahabatnya itu.“Ih gak usah teriak-teriak juga ngomongnya, gue denger kali” gerutu Aera yang merasa kaget dengan suara Gabriel di sebrang telfon. “Gue balik ntar sore, kenapa emang?” tanya Aera lagi.“Bawain oleh-oleh ya, perlu di jemput gak?”“Iya, udah dibeliin oleh-oleh mah buat kalian. Gak usah di jemput, ntar gue dijemput bokap sama nyokap soalnya di bandara” ucap Aera.“Cakeepp… yaudah ntar hati-hati ye cintaku sayangku manisku” ucap Gabriel lagi sebelum memat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Day One

    Aera dan Boem Jin sudah menyulap kamar tamu yang tadinya nampak sepi dan kosong menjadi kamar sekaligus ruang kerja Boem Jin selama Ia menjalankan misi rahasia bersama Aera.Dua set komputer milik papa Aera yang sudah lama tidak terpakai kini sudah di setting ulang oleh Boem Jin menjadi komputer yang memiliki fitur terbaru dengan koneksi internet yang mendukung untuk menjalankan aksinya."Bagaimana komputernya? Apa ada masalah?" Tanya Aera saat menghampiri Boem Jin di kamarnya."Well... Not bad, komputer ini masih terbilang bagus dan terawat. Jadi gak susah untuk aku setting ulang fiturnya" terang Boem Jin."Hmm bagus deh, papa emang sangat merawat barang-barangnya meskipun udah gak kepake" ucap Aera memberitahu kebiasaan papanya itu."I know, paman memang orang yang rajin sejak pertama kali aku bertemu dengannya" jawab Boem Jin membenarkan perkataan sahabatnya itu. "Oh iya, hari ini janga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Ruang Rahasia

    Aera dan Boem Jin sudah memulai aksinya, Boem Jin dengan sabar menunggu Aera di dalam mobil sampai Aera memberikan aba-aba untuk datang.Sedangkan, Aera tengah menuju ruang pengawas CCTV untuk menyamar sebagai salah satu keluarga dari pemilik apartemen disana.Tok tokSalah satu pegawai keamanan apartemen yang tengah bertugas membuka pintu ruangannya."Ya, ada yang bisa kami bantu mba?" Tanya pegawai muda itu ramah."Ah begini pak, perkenalkan Saya Imel sepupu dari salah satu unit apartemen disini... Saya kehilangan dompet Saya saat Saya menuju ke unit, saat saya cari tidak ketemu.. apa bisa Saya melihat CCTV area Saya lewat tadi? Takutnya ada yang mengambil" Ucap Aera manis dengan alasan yang dibuat-buat."Oh begitu, baiklah akan kami coba bantu carikan" Jawab pegawai muda itu yang lalu mengecek rekaman CCTV."Kamu mau ke unit berapa tadi? Dan lewat mana saja?" Tanya pegawai itu lagi."Ah ke unit 305, Saya dari parkiran

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • WHO?   Isi Ruang Rahasia

    Apartemen James20.00 WIB James yang merasa sangat lelah setelah seharian harus bergelut dengan tugas kuliah ditambah UTS praktikum lab di sore hari hingga malam memutuskan untuk langsung membersihkan badan setelah Ia sampai di apartemen miliknya.Seperti biasa, setelah pulang kuliah James akan masuk ke ruang rahasia yang Ia buat sendiri tanpa sepengetahuan orang lain. Di dalam sana, James selalu menyapa wanita yang selalu Ia panggil Momy.Wanita itu hanya terdiam membisu dengan tubuh yang sudah tidak bisa digerakkan. James merawat Momy nya dengan sangat baik layaknya manusia hidup. Menghidupkan lilin aromaterapi dan memutarkan musik klasik kesukaan Momy nya itu."Mom, are you not miss me?" Tanya James didepan tubuh Momy nya yang terbaring di atas ranjang."Aaahhh Momy memang orang terjahat di dunia sampai akhir, you know that?" Ucap James lagi tanpa ada yang menjawab.Ketika James teng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • WHO?   This is The End

    Semua orang terkejut saat mendengar suara peluru yang keluar dari pistol detektif Doni.Dimas terjatuh, ia mengembangkan senyumnya, “hahaha kau payah,”Mendengar celotehan Dimas, semuanya langsung ternganga tak percaya dengan apa yang mereka dengar.Mr. Charlos pun langsung memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk memborgol Dimas,“Anda ditangkap karna telah melakukan pembunuhan berantai dan berencana kepada warga Negara Indonesia dan warga Negara Amerika. Anda berhak didampingi pengacara dan berhak diam saat sesi Interogasi nanti.”Kaki Dimas mengucur darah yang cukup banyak, Dizka pun mengikatkan kaki Dimas yang terkena tembakan dengan kain.“Aaahh,” Dimas meringis menahan sakit saat Dizka mengikat kakinya dengan kencang.“Akhirnya kau tertangkap wahai psikopat. Selamat menikmati tidur malam mu beralaskan lantai dingin di dalam sel.” Ucap Dizka dengan penuh nada mengejek setelah

  • WHO?   Terkepung

    01.00 AMSemua tim tengah menyiapkan peralatan yang akan mereka gunakan, mulai dari pakaian serba hitam, anti peluru, pistol, granat asap, dan lain-lain.“Semua sudah ready?” tanya Reynald.Semuanya mengangguk serempak,“Oke, let’s go!”Mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan tim FBI dan tim Alex untuk menuju ke hutan pinus tempat lokasi persembunyian Dimas.Butuh waktu satu setengah jam dari tempat penginapan mereka untuk sampai ke lokasi.Anak buah Alex pun sudah siaga di lokasi dan menginfokan kalau Dimas dan anak buahnya tengah beristirahat karna tidak ada pergerakan dari mereka di dalam rumah.“Kita akan sampai jam berapa disana?” tanya Dizka,Reynald melihat jamnya, “Sekarang pukul 01.30, berarti kita akan sampai disana pukul tiga tepat.”Dizka pun mengangguk paham dan kembali terdiam. Ia melihat keluar jendela, matanya d

  • WHO?   Chicago

    O’HARE, BANDAR UDARA INTERNASIONAL CHICAGO, ILLINOISRombongan detektif Doni, Alex, Aaron, Renald, dan Jolie kini telah sampai di Bandar Udara Internasional O’Haro, Chicago pada malam hari.Mereka dijemput langsung oleh anak buah Alex yang memang sudah menunggu mereka tiba.“Welcome, Sir.” Sapa Aaron, anak buah Alex.“Hei, Aaron. Semua sudah siap?”“Yes, Sir. We are ready.”“Good. Antarkan para tim kepolisian Indonesia untuk menemui pihak polisi Amerika. Kita sudah membuat janji untuk itu bukan? mereka juga sudah mengurus perizinan disini.”“Yes, Sir.”“Follow me, Mr…?”“Doni,” ucap Doni memperkenalkan diri.Aaron pun menerima uluran tangannya dengan ramah. Lalu ia mengantarkan detektif Doni untuk menemui pihak kepolisian Amerika Serikat sebelum mereka bertemu pihak FBI.Bebe

  • WHO?   Ketemu

    Dua hari sudah berlalu, tidak hanya detektif Doni yang sangat menginginkan Dimas tertangkap. Melainkan, Alex pun sangat ingin menangkap Dimas dan menghabisinya.Alex dan Reynald masih terus berupaya untuk menemukan lokasi persembunyian Dimas.Entah bersembunyi dibelahan dunia mana Dimas kini berada, yang jelas, jejaknya tidak ditemukan sama sekali.Sampai pada akhirnya, Reynald menemukan petunjuk tentang Dimas yang melakukan perjalanan Luar Negrinya.“Sir, saya menemukan petunjuk Dimas berada dimana,” ucap Reynald kepada Sirnya yang kini tengah memeriksa beberapa dokumen.Alex menghentikan kegiatannya dan membenarkan posisi duduknya, “Where is him?”“Chicago, Illinois. Tiket keberangkatan satu bulan yang lalu.” Ucap Reynald sambil menyodorkan print out bukti tiket pesawat yang ber-atas namakan Dimas.Alex mengambil kertas yang Reynald sodorkan, ia pun langsung memeriksanya dengan detail.&ldq

  • WHO?   Sebuah Bom

    TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA JAKARTA Pagi ini, di Taman Makam Pahlawan tengah dilangsungkannya pemakaman detektif Aldi secara khidmat.Istri dan anak detektif Aldi tampak menahan tangisnya karna menghormati jasa suaminya yang selalu berjuang membela kebenaran dan menangkap para kriminal-kriminal yang selalu membayangkan nyawanya.Para pasukan polisi tengah bersiap melakukan penghormatan senjata sebagai tanda simbolis penurunan peti jenazah detektif Aldi.Sang Bendera Merah Putih pun masih setia menutupi atas peti jenazah detektif Aldi.Komandan upacara pun siap memberikan instruksi hormat senjata kepada para pasukan,“Kepada, arwah almarhum, hormat senjata…… gerak!”Door!!Suara tembakan melayang ke udara, suara terompet langsung mengalun serempak mengiringi penurunan peti jenazah kedalam liang lahat.Istri dan anak detekti Aldi tidak bisa menahan tangisnya lagi,

  • WHO?   The Last Night

    Hari sudah semakin malam. Siang tadi, kasus Adam sudah sampai ke tahap sidang pertama. Sedangkan anak buah Dimas yang lain masih menunggu giliran karna detektif Aldi masih berusaha untuk membuat mereka buka suara.Sudah lebih dari tiga bulan detektif Aldi dan tim nya mengerjakan kasus Aera, tapi masih belum menemukan titik terang dimana Dimas berada.Selama detektif Aldi mengerjakan kasus ini, ia dan timnya jadi jarang pulang kerumah mereka masing-masing. Sehingga, ia memutuskan untuk pulang kerumah nya dan beristirahat dirumah.Entah kenapa, sudah dua hari detektif Aldi merasa tidak fit. Mungkin karena kelelahan.“Saya malam ini ingin tidur dirumah dulu, kalian tetap disini dan terus pantau area apartemen Dimas!”“Baik, Pak.”“Pak, apa kau sedang tidak enak badan?” tanya Dizka.“Kayanya iya deh, gak enak aja rasanya badan saya dari kemaren. Makanya mau istirahat dirumah dulu.&rdqu

  • WHO?   Keinginan Terakhir

    Boem Jin kembali ke kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, pikirannya melayang memikirkan keadaan sahabatnya yang makin tertekan karna masalah tak kunjung usai.Ia tahu, kalau Aera berusaha tegar selama ini karna Aera tidak mau membuat orang-orang yang dia sayang merasa kasihan dan terbebani sama keadaannya.Boem Jin tahu betul akan hal itu, karna ia sangat tahu bagaimana watak dan kepribadian sahabat cantiknya itu.Saat sedang memikirkan keadaan Aera, suara dering ponsel yang Boem Jin letakkan asal di atas kasurnya membuyarkan fikirannya.Nama, Aaron muncul didalam layar ponsel Boem Jin. Dengan cepat, Boem Jin pun mengangkat panggilan masuk dari kekasih sahabatnya itu.“Annyeong,” sapa Boem Jin lemas.“Halo, Boem Jin… kamu udah ngasih tau Aera soal kejadian Zafran?” tanya Aaron.“Hmm, aku barusan dari kamarnya dan memberitahunya.”“Dan dia…?”“Seper

  • WHO?   Terguncang, Lagi

    Selama perjalanan menuju kantor polisi, detektif Aldi merasa seperti ada yang mengikuti.Ia mencoba melihat kaca spion di kiri dan kanan nya, tapi tidak menemukan kendaraan yang mencurigakan.“Perasaan gue aja kali ya?” gumam detektif Aldi pada dirinya sendiri.Ia pun mencoba mengabaikan firasat gak enaknya dan menambah laju kecepatan mobil yang ia bawa.Sesampainya di kantor polisi, detektif Aldi langsung menghampiri ruang atasannya untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan yang diberikan oleh Keanu.“Selamat malam, Pak.” Sapa detektif Aldi sambil memberi hormat kepada Jendral Arif.“Malam, Aldi.”“Bagaimana?” tanya Jendral.“Hasil pemeriksaan atas insiden kematian Zafran di gudang sudah keluar, Pak.” Ucap detektif Aldi sambil menyerahkan berkas dokumennya.Jendral Arif langsung membuka map yang berisi laporan dari tim forensik, ia pun membaca lebih dulu sebelum m

  • WHO?   Hasil Pemeriksaan

    Aaron keluar dari kamar dengan berlari menuju ke kamar Alex, ia pun membuka pintu kamar Alex tanpa mengetuk lagi lebih dulu.Dengan ngos-ngosan, Aaron mencoba menenangkan dirinya yang masih berdiri didepan pintu.Sedangkan Alex, ia sedikit kaget karna aksi heboh sahabat gilanya itu, “Ada apaan sih, ngagetin aja dah lu.” Ucap Alex kesal.“Inih… detektif Aldi… nelfon gueh…,” ucap Aaron dengan terbata-bata.“Iya, terus masalahnya apa sampe lo kaya begitu?” Alex yang tadinya sedang rebahan, kini ia membenarkan posisinya untuk duduk dan siap mendengarkan apa yang akan sahabatnya itu beritahukan.Perasaan Alex juga merasa tidak enak, feelingnya merasakan bahwa hal yang buruk yang akan Aaron sampaikan saat ini padanya.“Salah satu anak buah Dimas yang kemarin kita ciduk dan kita bawa ke kantor polisi, pagi ini ditemukan tewan dengan kondisi mengenaskan…,”“Lehe

DMCA.com Protection Status