Share

BAB 87. Mbak Lili melabrak pelakor.

“Iya, jelek begitu. Mending cari yang lain Mbak!” sahut yang lain.

“Biar jelek yang penting kuat Bu, enggak loyo makanya dia bisa beristri tiga!”

“Ngawur kamu! Mbak yang jualan donat itu adik iparnya. Itu yang kemarin dulu ke sini!”

“Walah, iya!”

“Duh, Kasihan dagangannya di berantakin begitu!”

“Perempuan sama-sama enggak bener begitu tinggalin aja ngapain juga punya istri dua, tapi bar-bar semuanya!”

Dan masih banyak lagi omongan para tetangga. Aku tidak bisa menanggapi karena aku sendiri pusing daganganku hancur.

Ponselku sengaja aku tinggal di rumah jadi aku tidak bisa menelepon Mas Danu ataupun Mbak Asih. Aku juga tidak hafal nomornya.

Lebih dari satu jam mereka bertengkar setelah daganganku benar-benar hancur dan juga mungkin mereka sudah lelah. Mereka berhenti sendiri. Mas Eko seperti tidak peduli keributan yang dibuat oleh ke dua istrinya. Dia malah sibuk menimang-nimang bayi Mbak Desi yang tadi nangis.

Seperti dugaanku, Mbak Desi senyum penuh kemenangan dia merasa menang karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status