"Jangan gila kau, Nick! Yang sekarat saja ingin hidup. Ini yang hidup pengin mati, otak kamu taruh mana, hah!" seru Bara lagi, benar-benar tidak percaya jika sahabatnya tersebut akan bertindak di luar nalar, dan coba untuk mengakhiri hidupnya sendiri.Nick meraup wajahnya menggunakan kedua tangan, dirinya benar-benar tidak memiliki semangat hidup lagi.Bara yang masih duduk di samping Nick, menepuk punggung sang sahabat. "Istriku sedang menyusul Mela ke kota itu." kata Bara yang terpaksa mengijinkan Sasa sang istri, ke luar kota untuk menemui Mela sang sahabat.Nick menoleh pada Bara mendengar apa yang dikatakannya. "Dia sudah bersama Noah, Bar.""Aku tidak yakin itu, Nick. Aku berpikir jika Noah hanya memanfaatkan Mela untuk membuat kamu semakin hancur."Entah mengapa Bara memiliki pikiran seperti itu. Mungkin karena Bara tahu sejak lama Noah tidak pernah menyukai Nick.Tidak seperti Nick, yang berusaha dekat dengan Noah untuk menjalin hubungan baik, karena bagaimanapun Noah adalah k
Setibanya Sasa di kota tempat Mela tinggal selama ini, ia segera menuju rumah yang Mela tempati selama ini.Tentu saja Sasa tahu rumah tersebut, tidak lain dan tidak bukan dari Vian.Setelah Sasa mendesak pria tersebut yang sedang frustasi, setelah mengetahui jika Vera sang adik hanya dijadikan pelayanan di rumah suaminya sendiri, setelah menikah. Dan Vian tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga akhirnya Vian memberi tahu tepatnya Mela tinggal selama ini, dia sadar jika Nick yang sangat mencintai Mela, tidak akan mungkin memperlakukannya dengan semena-mena, tidak seperti suami Vera.Mungkin apa yang Vera alami adalah sebuah karma, karena selama ini dia sangat jahat pada Mela.Sasa memastikan alamat yang Vian kasih, sama dengan rumah sederhana, dimana dirinya kini sudah berdiri di depan pintu rumah tersebut.Setelah memastikan benar-benar sama, Sasa segera mengetuk pintu rumah tersebut. Tentu saja tidak hanya sekali, tapi berkali-kali hingga pintu rumah tersebut di buka dari dalam oleh seor
Setelah mengirim foto dirinya dan juga Mela, Noah segera beranjak dari duduknya ingin segera meninggalkan kamar tersebut.Sebelum Mela meraih satu tangan Noah. Dan membuatnya segera menoleh kearahnya."Kamu sudah bilang akan mengantar aku pulang ke rumah bibi Inah, setelah ini." Mela mengingatkan Noah.Tentu saja Noah tidak lupa hal tersebut. Dan sekarang ia tersenyum. "Harus sekarang?""Tentu, kalau kamu tidak mau mengatar. Aku akan pulang sendiri,""Baiklah, aku akan mengantar kamu. Kamu tunggu disini, aku ingin ganti pakaian." kata Noah, dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda."Tunggu!" pinta Mela menghentikan langkah Noah yang ingin membuka pintu kamar tersebut.Noah menoleh. "Aku akan segera kembali." "Kenapa kamu selalu mengirim foto pada Nick?" tanya Mela.Tentu saja pertanyaan dari Mela membuat Noah menautkan keningnya, bingung kenapa Mela tahu dirinya sering mengirim foto, dirinya dan juga Mela, pada Nick untuk membuatnya hancur."Aku tahu kamu dan Nick bers
Hari-hari Nick selalu bersama dengan Eliza, setelah wanita itu keluar dari rumah sakit beberapa waktu lalu.Dan berkat Eliza, Nick menjadi lebih tenang. Meskipun dirinya tidak pernah lepas memikirkan Mela."Nick, makan malam sudah siap." kata Eliza pada Nick yang masih duduk di ruang tengah unit apartemennya.Tidak mendapat tanggapan dari Nick, Eliza yang belum lama datang ke unit apartemen tersebut, dan segera menyiapkan makan malam yang di bawanya.Berjalan mendekati Nick, kemudian duduk tepat di sampingnya. "Ada apa Nick?" tanya Eliza. "Masih memikirkan wanita itu?"Nick tidak menjawab pertanyaan dari Eliza, tentu saja dirinya sedang memikirkan Mela."Satu-satunya kedamaian, hanya dengan mengikhlaskan. Jadi cobalah ikhlaskan Mela bersama dengan Noah." ujar Eliza tahu tentang Noah dan juga Mela."Aku tidak bisa," kata Nick.Eliza menepuk punggung tangan Nick. "Jika dia kembali bersama denganmu, apa yang akan kamu berikan padanya? Sedangkan kamu tidak memiliki apa pun lagi, Nick. Bia
Kondisi Nick tidak baik-baik saja setelah mengalami kecelakaan, dan kini sedang berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif dan lebih lanjut.Frans selaku sahabat dari Nick, dan juga salah satu dokter yang menanganinya.Begitu prihatin dengan keadaan Nick, setelah mendapat perawatan intensif.Sahabatnya tersebut dinyatakan koma.Bukan hanya Frans yang prihatin dengan sang sahabat, tapi juga Bara dan juga Daniel. Sahabat baik dari Nick juga merasakan hal yang sama dengan Frans."Aku yakin, Nick sengaja melakukan ini." ucap Bara."Aku rasa juga iya." sambung Daniel, karena dia juga tahu. Beberapa kali sehabatnya itu coba untuk melakukan bunuh diri."Jangan berpikir yang tidak-tidak, polisi sedang menyelidiki kecelakaan ini." sahut Frans yang masih berpikir positif tentang Nick. Dan meyakini kecelakaan itu murni sebuah kecelakaan, bukan karena Nick ingin bunuh diri.Meskipun Frans tahu, beberapa kali sahabat itu pernah melakukan percobaan bunuh diri. Tapi dirinya meyakini, Ni
Setelah mendapati Mela tidak bersama Noah, dan juga tidak ada di rumah yang selama ini Mela tinggali di kota itu.Semua sahabat Nick termasuk Sasa dan juga Vian terus mencari keberadaan Mela, saat Nick masih terbaring dalam keadaan koma.Namun, sudah beberapa hari mencarinya. Tidak ada satu pun dari mereka yang menemukan Mela.Sasa terus menyalahkan Vian karena hal tersebut. Karena bagiamana pun, semua ini karena kesalahan Vian yang dari awal menutupi dimana Mela berada."Coba kalau kamu tidak menutupi dimana Mela berada, pasti semua ini tidak akan pernah terjadi, Vi. Dan ini semua kesalahan kamu!" seru Sasa pada Vian yang ingin menjenguk keadaan Nick.Vian hanya diam tanpa menanggapi ucapan dari Sasa, baru menyadari kesalahannya tersebut. Dan penyesalan baru menghampiri Vian, setelah sang adik sama sekali tidak bisa dihubungi lagi, dan tidak diketahui keberadaannya."Sayang, jangan bicara pada pria bodoh ini!" pinta Bara, yang sudah mendekati sang istri dan memeluk pinggangnya.Kemu
Vian hanya diam, meskipun Bara beberapa kali melayangkan pukulan kearahnya, dan membuatnya kini jatuh tersungkur keatas lantai.Dimana Vian hanya diam seribu bahasa saat Bara menanyakan dimana keberadaan Mela.Karena Bara yakin, jika Vian yang kembali menyembunyikan Mela, yang sudah diketahui keberadaannya. Tapi sekarang Mela seperti di telan bumi."Apa kamu bisu? Apa kamu ingin aku membuat kedua kakimu lumpuh?" tanya Bara pada Vian yang sudah tidak berdaya."Apa pun yang akan aku katakan, aku yakin kamu tidak akan pernah percaya padaku," akhirnya Vian yang sudah tidak berdaya, membuka mulut.Karena ia sendiri sedang frustasi, setelah hilang kontak dengan Mela sang adik. Dan sudah mencari ke manapun, tapi Vian tidak mengetahui dimana adiknya itu sekarang berada.Sampai dirinya pasrah mendapat amukan dari Bara, karena awal mula kejadian sekarang tidak lepas dari Vian yang menutupi dimana Mela berada setelah pergi meninggalkan Nick kekasihnya."Aku tidak bisa menemukan dimana Mela berad
Sesak, itu yang Mela rasakan saat ini ketika melihat Nick bersama dengan wanita lain.Air mata mulai membanjiri kedua pipinya setelah ia menjauh dari ruang perawatan Nick.Apakah mungkin ini hukuman atas apa yang Mela lakukan pada pria yang terus bersemayang di dalam hatinya?Karena sudah meninggalkan Nick tanpa alasan?Itu yang sedang Mela pikirkan, dan seharusnya dirinya bisa menerima kenyataan pahit jikalau memang Nick sudah memiliki wanita lain selepas kepergiannya.Namun, pikiran itu membuat dada Mela semakin sesak dan juga sakit. Setelah ia menyadari kesalahannya dan ingin meminta maaf pada Nick.Hingga akhirnya Mela bisa melarikan diri dari Noah. Pria yang Mela anggap baik, tapi nyatanya pria itu jahat.Dan hanya ingin memanfaatkannya untuk menghancurkan Nick.Setelah tahu kejahatan Noah, Mela memutuskan untuk kembali pada Nick, dan memberi semangat pada pria yang masih terus mendiami hatinya.Setelah tahu apa yang Nick alami, dari sang mami yang sudah meninggal dunia, tidak m