Share

Apa? Threesome?

Penulis: Rhienz
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-17 00:57:55

"Udahlah, Del! Lo terima saja kenyataannya, gue yakin' lo itu emang suka sama tuh cowok! Kalau nggak suka' ngapain lo menikmati ciuman itu? Apalagi ini pertama kalinya lo nyosor cowok duluan. Berarti Fix! Lo itu naksir dia," ucap Flo dengan yakin. 

"Nggak usah ngada-ngada deh, Flo! Nggak mungkin banget gue naksir dia. Lagian tadi itu gue khilaf. Gue nggak sadar kenapa bisa tiba-tiba nyosor tuh cowok nyebelin!" 

"Yaelah Adel, lo itu dibilangin nggak percaya! Udah deh nggak usah ngelak lagi! Lo itu memang suka sama tuh cowok! Jangan pura-pura benci deh, padahal dalam hati lo berbunga-bunga bisa ciuman sama dia. Daripada lo nutupin perasaan lo sama dia, lebih baik lo ungkapin aja langsung sama tuh cowok! Bilang sama dia' kalau sebenarnya lo itu suka sama dia!" Ujar Florencia memberi saran panjang lebar.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Manjalong Cayang
cerita sgt pendek... malah agak trgantung... spt apa penulis ini... sambungannya juga hanya 1 bab... pihak good novel kurang dr segi pengurusan... utk novel ini boleh diberi 1/2 bintang aja...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   "Inalilahi Wainalilahi Rojiun"

    "Kamu tidak salah informasi' kan Imron? Kamu sudah pastikan jika wanita di foto itu yang kamu maksud hanya melayani threesome?" tanyaku memastikannya lagi."Yakin, Bos! Saya yakin 100%. Saya tidak mungkin salah informasi! Mamy Mona sendiri yang cerita, wanita bernama Nisa itu memang hanya melayani servis threesome!" ucap Imron penuh keyakinan."Tadi juga saya lihat sendiri wanita itu masuk ke dalam kamar bersama dua pria yang ada di foto itu! Pintu kamarnya pun dijaga oleh tiga orang bodyguard!" Lagi Imron menjelaskan apa yang ia lihat.Aku tak habis pikir dengan semua ini. Kenapa Nisa bisa nekat melakukan pekerjaan gila ini? Apa dia tidak tahu resikonya sangat besar? Menjadi pelacur biasa saja sudah sangat menjijikan, apalagi menjadi pelacur untuk melayani

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Mohon maaf dari ottor

    Assalamualaikum, selamat pagi, salam sejahtera untuk seluruh pembaca VMDKI. Sebelumnya saya sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sudah empat hari ini tidak update. Bukan karena malas ataupun lalai pada kerjaan. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan. Setelah sepuluh hari full saya mengurus kedua anak saya yang sakit secara bersamaan, badan saya pun ngedrop dan ikut sakit. Awalnya saya masih berusaha untuk tetap nulis walaupun sedikit. Tapi ternyata satu hari setelahnya saya benar-benar KO. Tubuh saya menolak untuk diajak duduk. Dan terpaksa harus di bawa ke dokter. Dan dokter menyarankan untuk bedrest. Dan alhamdulillah hari ini ottor sudah bisa duduk. Dan bisa buat surat cinta ini untuk kalian.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-22
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Hujan dan petir menggelegar

    Aku masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan Lilis. Tidak mungkin secepat ini Emak meninggalkan kami. "Halo, Mas! Mas Anton masih mendengar suara saya, kan?" tanya Lilis membuyarkan lamunanku. "I-iya, Mbak! Saya masih mendengar Mbak Lilis. Kenapa bisa seperti ini, Mbak? Bukannya Emak sedang dalam perawatan dokter-dokter terbaik disana?" tanyaku masih tidak percaya. "Memang betul, Mas. Saya juga hampir tidak percaya, tapi memang Emak sudah tidak ada! Tadi Emak sempat sadar, ia bahkan meminta perawat untuk melepaskan alat bantu oxygen karena ia ingin berbicara kepada Aqila dan Fadlan. Melihat kondisi Emak yang sudah sadar, membuat kami begitu senang. Aqila bahkan berteriak bahagia saat Emak mulai berbicara. Namun, sesaat setelah Emak berbicara, tib

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Kikuk dan salah tingkah

    Aku pun segera mentransfer uang lima puluh juta ke rekening Imron. Bagaimanapun juga, Imron harus berhasil membujuk mucikari itu. Ini jalan satu-satunya agar aku bisa bertemu Nisa.Drt.. Drt.. Drt.. Notifikasi pesan masuk dari Imron.[Uangnya sudah masuk bos! Sekarang juga saya akan menemui Mamy Mona! Semoga saja dia tidak curiga dengan rencana kita! Doakan saya ya, bos!] tulis Imron dalam pesan watsapnya.[Oke! Goodluck! Saya percaya sama kamu, saya yakin kamu bisa menjalankan misi ini dengan baik!] balasku padanya.☀**Pagi hari orang-orang sudah siap untuk mengantarkan Emak ke tempat peristirahatan terakhirnya. Pak RT dan para warga sudah mulai memindahkan jenazah Emak ke dalam keranda. Mereka akan mulai membawa jenazah ke pemakaman. Jalanan yang becek dan licin membuat kami kesulitan. Beruntung jarak rumah Lilis dan kuburan tidak terlalu jauh.Selama prosesi pemakaman Aqila dan Fadlan terus menangis. Mereka tampak begitu sedi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Ketipu dengan tampang polosnya

    "Ih… apaan' sih lo? Jangan kegeeran deh! Kan gue udah sering bilang, gue nggak mungkin naksir sama lo! Lo itu bukan tipe gue, jadi mana mungkin gue bisa suka sama lo!""Kamu yakin nggak mungkin naksir sama saya?""I-iya lah! Gue yakin 100%," jawab Adel terbata, sorot matanya terlihat begitu gugup."Hmm, oke' saya pegang omongan kamu! Ingat! Jangan sampai kamu jilat ludah kamu sendiri!""Nggak bakal! Amit-amit deh gue naksir sama lo! Kayak nggak ada cowok lain aja di dunia ini. Sudah ayo berangkat! Katanya udah lapar?" ucapnya. Ia pun berjalan keluar dari ruangan mendahuluiku.Sesampainya di mobil Adel pun kembali bersuara.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Wajahnya yang binal berubah pucat

    Sepanjang jalan gue masih terus memikirkan hal nggak penting ini. Entah kenapa gue kesel banget mengetahui kenyataan jika Anton memang bukan cowok cupu dan lugu yang seperti gue pikirin.Seandainya saja gue tau dimana dan dengan siapa dia akan melakukan treesome, gue pasti nggak bakal penasaran seperti ini. Jangan-jangan nih cowok pasti punya kelainan sex?"Sudah sampai! Ayo turun, jangan bengong aja! Kamu kenapa, sih? Dari tadi diem aja? Diajak ngomong juga nggak nyaut, aneh!" ucap Anton saat kita tiba di kantor.Gue pun segera turun dari mobil tanpa menjawab pertanyaannya."Woy! Saya lagi ngomong sama kamu, bukan sama ban mobil! Dasar cewek aneh, diajak ngomong malah pergi gitu aja! Nggak punya sopan santun!

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Nisa menangis histeris

    Nisa terkejut, ia tidak menyangka jika akulah laki-laki yang ada di hadapannya."Nga-ngapain kamu disini, Mas?" tanya Nisa terbata. Ia mundur beberapa langkah ke belakang dengan wajah yang tampak panik.Aku menoleh ke arah Imron, memberi kode agar dia segera meninggalkan ruangan ini membiarkan aku dan Nisa berbicara empat mata.Imron mengangguk, walau dengan berat hati ia pun meninggalkan kami berdua dengan wajah sedikit kecewa. Bagaimana tidak, momen langka seperti ini pasti banyak di idamkan oleh para pria. Menikmati pemandangan indah di depan mata, tubuh sexy bak gitar spanyol milik Nisa yang tentunya sangat menggoda.Kini kami hanya berdua di dalam kamar ini. Aku segera men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Aku benci Mbak Nisa!

    Dengan isak tangis Nisa mulai memasang bajunya satu per satu. Ia begitu terpukul, berulang kali Nisa melemparkan pertanyaan yang sama padaku. Sepertinya ia masih tidak percaya dengan kenyataan ini."Apa benar Emak meninggal? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Emak, Mas? Kamu jangan mempermainkan ku, jika kamu hanya ingin aku pulang, tidak dengan cara seperti ini Mas! Kamu tidak perlu mengarang cerita jika Emak sudah meninggal!""Kamu lihat ini, Nis! Itu adalah makam Emak, kamu lihat sendiri' kan di atas nisan itu tertulis nama Emak!" ucapku menyodorkan ponsel ke hadapan Nisa.Tangisan Nisa semakin menjadi, ia tak mampu berkata apa-apa saat melihat foto makam Emak yang masih merah. Foto yang aku ambil saat prosesi pemakaman kemarin.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02

Bab terbaru

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Terimakasih Para Reader

    Hallo semuanya 🥰🥰 Akhirnya setelah penantian dan proses yang cukup lama. Novel Vonis mandul ditengah kehamilan istriku atau disingkat menjadi (VMDKI) Ending juga 🥳🥳🥳Pertama-tama Saya mengucapkan terimakasih pada Tuhan Yang Maha Esa dan juga kepada Keluarga besar saya yang telah mendukung saya menjadi seorang Penulis. Dan yang paling spesial adalah terimakasih saya kepada seluruh pembaca setia novel VMDKI yang mengikuti novel ini dari awal terbit sampai tamat. 200 bab bukanlah jumlah yang sedikit, dan tentunya banyak diantara kalian semua yang sudah menghabiskan dana untuk membaca novel ini. Saya mohon maaf telah membuat kalian menghabiskan uang jajan atau bahkan uang dapur kalian untuk cerita ini. Semoga kalian bisa mendapat ganti yang berlipat ganda, semoga selalu di beri kesehatan, dan di lancarkan rezekinya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dan Typo di dalam Novel ini. Jika berkenan yuk, baca juga novel ottor yang lainnya. *Yang suka dr

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   TAMAT

    ***Setelah pertemuan itu mereka tidak lagi bertemu sampai acara pernikahan tiba. Anton dan Adelia hanya berkomunikasi lewat telepon dan watsap. Hari terus berganti, kedua keluarga semakin sibuk mempersiapkan acara sakral itu. Mereka ingin acara itu menjadi pernikahan termewah di Jakarta. Malam ini kedua keluarga mengadakan pertemuan tertutup. Dua pasangan paruh baya itu mengadakan jamuan di sebuah restoran VVIP untuk membahas persiapan pesta yang akan digelar besok. Mereka ingin memastikan jika semua persiapan sudah seratus persen. "Syukurlah jika semuanya sudah siap, saya sangat lega mendengarnya! Ini adalah momen spesial untuk kami," ucap Tuan Romy lega. "Iya, Pak. Kami pun begitu, rasanya tidak sabar untuk menunggu hari esok," jawab Pak Tio. "Kalau begitu, kita akhiri saja pertemuan ini, sepertinya sudah malam juga, sudah waktunya kita istirahat agar besok pagi tidak terlambat," ucapnya. Mereka p

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Di tahan dulu kangennya!

    ***Dengan wajah memerah, Anton keluar dari minimarket membawa bungkusan berwarna merah muda itu. "Sial! Gara-gara Adel, aku jadi di ketawain anak-anak ABG tadi, mana jadi bahan olok-olokkan mereka lagi," cetus Anton menutup pintu mobilnya dengan kesal."Lagian, ngapain juga tuh kasir banyak tanya, pake acara nawarin merek lain segala lagi, memang dia pikir' saya ngerti apa dengan merek-merek pembalut? Aneh-aneh aja tuh orang," Anton menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan minimarket berlogo merah kuning itu.Sesampainya di rumah Adel, Anton pun langsung masuk ke dalam rumah yang tidak di kunci itu sesuai perintah Adel saat ia menelpon."Adel! Kamu dimana?""Gue di kamar! Lo sini aja! Gue nggak bisa turun nih," teriak Adel menyahut dari kejauhan."Jangan bercanda dong, Del! Di rumah kamu nggak ada siapa-siapa, ntar kalau tiba-tiba Papa dan Mama kamu datang dan melihat saya ada di k

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Apa? beliin pembalut?

    🍀🍀🍀"Ibu langsung istirahat saja! Ibu pasti capek, kan? Barang-barangnya biar si Mbok dan Sulis yang urus!" ucap Anton saat mereka tiba di rumah sang Ayah. Wanita paruh baya itu pun mengangguk dan menuruti seruan anaknya. Sedangkan Anton segera masuk ke dalam kamarnya, ia pun merasa lelah setelah membantu memindahkan barang-barang ibunya.Kring! Kring! Ponsel Anton berdering, dengan cepat ia mengangkat panggilan masuk dari Lilis. "Halo, assalamualaikum' Mbak,""Waalaikumsalam, Mas. Maaf mengganggu, saya hanya ingin mengucapkan terimakasih atas paket yang dikirim mas Anton. Anak-anak senang sekali, Mas,""Syukurlah kalau paketnya sudah sampai, Mbak. Semoga Fadlan dan Aqila menyukainya," ucap Anton lega. Tiga hari lalu Anton mengirim perlengkapan sekolah untuk kedua adik iparnya itu. Mulai dari baju seragam, sepatu, tas dan perlengkapan lainnya. "Suka banget, Mas. Dari tadi mereka nggak sabar ingin bilang terima

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Mengubur semua kenangan buruk kita

    🍀🍀🍀Satu minggu sebelum pernikahan Anton di gelar, Tuan Romy dan Bu Minah pun melangsungkan acara pernikahan mereka di kediaman Tuan Romy, acaranya berlangsung khidmat dan sederhana sesuai permintaan Bu Aminah. Hanya kerabat dan orang-orang terdekat mereka yang menghadiri acara tersebut. Bu Aminah tampak begitu cantik dengan balutan kebaya Jawa, begitupun dengan Tuan Romy, pria lima puluh dua tahun itu tampak gagah dengan busana adat dan juga blangkon khas Jawa yang ia kenakanan. Pasangan paruh baya itu pun duduk di depan penghulu. "Bagaimana Pak Romy, sudah siap?" tanya penghulu itu memastikan. Tuan Romy pun langsung mengangguk yakin. Anton dan kekasihnya duduk di sebelah mereka, menyaksikan betapa sakralnya ijab kabul yang diucapkan sang Ayah. Suasana hening sejenak saat Tuan Romy dengan lugas dan lancar mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" tanya penghulu memastikan."Sah!"

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Bu Minah dan Tuan Romy puber kedua

    ***Satu minggu setelah perdebatan itu, suasana kembali mencair. Bu Minah berusaha untuk menghilangkan kebenciannya kepada Jannah. Bagaimanapun anak itu memang tidak berdosa. Tidak mungkin ia harus menanggung beban atas perbuatan keji yang dilakukan kedua orang tuanya. Bu Minah berusaha meyakinkan dirinya, meski itu tidak semudah yang dipikirkan. Tapi ia yakin, lambat laun rasa sayang itu akan tumbuh dengan sendirinya. Kring! Kring! Dering ponselnya berbunyi. Nama Tuan Romy terpampang di layar. Dengan antusias Bu Minah segera menggeser tombol hijau dan berbicara dengan pria yang kini kembali mengisi kekosongan hatinya. "Halo, Mas. Sudah berangkat?" tanya Bu Minah saat seseorang memanggil namanya. "Sudah, Minah. Ini Mas sudah di jalan, sebentar lagi sampai. Kamu sudah siap' kan?" "Sudah, Mas. Saya tunggu di luar ya, biar kita langsung berangkat," Sahutnya sebelum memutus panggilan. Hari

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Jannah tidak berdosa!

    Sore menjelang malam, mereka pun tiba di Jakarta. Setelah mengantar Adel sampai ke rumahnya, Anton pun bergegas pulang. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Bu Minah ada di rumah sang Ayah dan menyambut dirinya dengan wajah tak bersahabat."Ibu? Sejak kapan ibu disini?" tanya Anton meraih tangan ibunya dan menciumnya takzim."Kamu dari mana saja Anton? Kenapa nomormu tidak bisa dihubungi?" tanya Bu Minah menatap tajam Anak sulungnya itu. Melihat raut wajah ibunya yang kesal, Anton pun bingung harus menjawab apa. "Kenapa diam saja Anton? Kamu tidak dengar apa yang ibu tanyakan?! Kamu dari mana saja? Kenapa pergi tidak pamit sama ibu?""Maaf kan Anton, Bu. Anton … Anton ada urusan,""Urusan? Urusan apa? Mengurus wanita jalang itu maksudmu?! Jawab Anton! Benarkan apa yang ibu katakan?" Mendengar cercaran pertanyaan dari ibunya, Anton pun hanya bisa mengangguk mengiyakan. Ia tidak mungkin berdebat dengan sang ibu d

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   Korban seorang residivis

    Mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk pulang, Anton dan Adel mengantar Lilis terlebih dahulu sebelum mereka berdua kembali ke Jakarta. "Terimakasih, ya' Mas Anton, maaf sudah terlalu banyak merepotkan," ucap Lilis saat mereka tiba di rumahnya. "Tidak apa, Mbak. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya. Kalau begitu saya pamit dulu' ya, Mbak. Salam pada anak-anak," "Baik, Mas. Nanti saya sampaikan salam dari Mas Anton pada Qila dan Fadlan jika mereka sudah pulang dari sekolah. Mas Anton dan Mbak Adel hati-hati di jalan," sahut Lilis dan segera di anggukan oleh Anton maupun Adel. Dua sejoli itu pun akhirnya pergi meninggalkan kampung halaman Nisa.Tidak bisa dipungkiri, di kampung ini Anton sempat menjadi bagian dari keluarga besar Abah dan Emak. Kenangan masa lalu yang indah sempat terukir, walau hanya sesaat."Anton? Lo kenapa' sih? Ko malah ngelamun? Ayo jalan!" ucap Adel menegur kekasihnya yang masih dudu

  • Vonis mandul ditengah kehamilan istriku   "Maafkan aku, Nis!"

    "E-elo … nggak sedang bohongin gue kan?" tanya Adel terbata. Seketika ada perasaan bersalah karena telah menuduhnya yang tidak-tidak. "Untuk apa saya bohongin kamu, Del? Apa untungnya buat saya?" sahut Anton membuang nafas kasar. Ia tidak menyangka jika gadisnya itu bisa berpikiran buruk terhadapnya. "Lebih baik' sekarang kamu balik ke Jakarta! Kamu kesini diantar Pak Amin' kan? Biar saya bilang sama Pak Amin untuk bawa kamu pulang ke Jakarta," ucap Anton. Ia pun berjalan menuju mobil hendak menghampiri sang supir. Namun, seketika tangan Adel menghadangnya. "Gue nggak mau balik! Gue mau disini nemenin lo!" ujar Adel yakin."Tapi, Del! Disini saya repot dengan urusan Nisa. Saya tidak mungkin bisa jagain kamu! Dari pada nantinya kamu kesal, lebih baik kamu pulang. Jika urusan disini selesai, saya akan segera menyusul kamu ke Jakarta!" "Pokoknya gue nggak mau balik! Gue tidak akan kembali ke Jakarta tanpa lo! Gue mau nemenin lo sampai semua urusan

DMCA.com Protection Status