Share

7. Ketakutan Selly

Penulis: El Baarish
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-18 13:18:33

Bab 7

.

Setelah kepergian Angga, Bima mendekat pada Selly yang terlihat ketakutan dengan amukan Angga. Bima meminta semua kerumunan itu untuk melerai dan pergi dari depan pintunya. Termasuk satpam yang bertanya apa yang terjadi.

“Ini hanya masalah keluarga,” ucap Bima dan para satpam itu mengangguk mengerti. Menjaga privasi orang-orang yang tinggal di sini.

Ancaman Angga untuk tak memperheboh berita di sosial media, ada gunanya juga untuk Bima. Paling tidak, namanya tidak tercemar karena menikah lagi dengan perempuan yang lebih muda dan seksi. Meskipun sebenarnya orang-orang tak berhak menghakimi hidupnya, tapi tetap saja ia yang akan disudutkan nantinya.

Bima menutup pintu, ia butuh privasi dan menenangkan diri juga Selly.

“Ini akan sulit,” ucap Selly pada Bima. Ia tak pernah melihat orang mengamuk seperti itu, bahkan mantan suaminya jarang mengamuk meskipun ia memakai obat-obatan terlarang.

Bima menggeleng. Ia tak bisa membiarkan istrinya bersedih dengan kelakuan Angga. Ia memeluk Selly begitu erat, mencoba memberi kekuatan dan meyakinkan Selly bahwa semua akan baik-baik saja.

“Angga hanya butuh waktu. Cepat atau lambat Angga pasti bisa menerima kamu. Ia hanya butuh waktu untuk mengerti.” Bima mengelus rambut lurus nan hitam milik Selly. Sementara perempuan itu semakin menenggelamkan kepalanya dalam pelukan sang suami.

“Kamu tenangin diri dulu.”

“Gimana mau tenang, Mas?” tanya Selly menatap wajah suaminya.

“Hari ini dia nyamperin aku ke sini, esok lusa bisa jadi dia mempermalukan aku di jalanan atau di tempat umum. Gimana mau tenang coba?” Selly terus membayangkan hal buruk itu terjadi. Ia ketakutan sendiri oleh bayangan itu.

Selly memang mencintai Bima, begitu pun sebaliknya. Namun, ia tak ingin ada masalah dalam keluarganya. Selly ingin diterima dalam keluarga Bima. Diterima oleh anak-anaknya, juga istrinya.

Gi la!

Selly hanya melihat dari sudut pandang dirinya sendiri. Ia tak pernah memosisikan diri sebagai Nindita. Hingga mulutnya begitu lemas berkata menginginkan penerimaan. Perempuan mana yang rela berbagi suami?

Bima berpikir sejenak sambil membalas tatapan istri mudanya. Ia sendiri sebenarnya tak tahu cara agar Angga paham, dan bisa mengendalikan keadaan.

Mereka saling mencintai, dan berpikir lebih baik menjalin hubungan halal dengan ikatan pernikahan, daripada melakukan hubungan terlarang. Meskipun Bima sadar, itu sama-sama melukai hati istrinya. Namun, dengan Selly ia sudah berterus terang, dan perempuan itu bisa menerima keadaannya. Selly tahu bahwa Bima memiliki istri dan anak, tapi tetap ingin masuk ke dalam kehidupannya atas alasan saling mencintai.

Saat sudah cukup tenang, Selly masuk ke kamar dan mengambil ponselnya. Lalu, ia duduk di sofa di dekat Bima yang wajahnya masih terpasang raut banyak pikiran.

Selly membuka akun tiktok, dan melihat video yang mengundang Angga ke apartemennya.

“Video yang ini kan, yang mas bilang ditanyain sama Angga?” tanya Selly menunjuk video pernikahan mereka yang diupload ke aplikasi tiktok.

Bima mengangguk. Video itu terlihat bagus dari segi mana pun, dari segi pengeditan juga momen yang ada di dalamnya.

Tangan Selly bergerak ingin menghapus video itu. Namun, ia urungkan niat itu karena ia telah dibayar oleh seseorang untuk pembuatan video endorse. Selly membuat video promo cincin pernikahan yang dipakainya waktu itu. Sekalian ia pakai saat acara pernikahan sendiri, agar kesannya lebih greget dilihat oleh pengikut dan customernya.

“Kalau video ini bisa jadi bumerang untuk kita, aku hapus aja.” Selly berkata pada suaminya setelah berpikir beberapa kali.

“Kamu mau hapus?” tanya Bima.

“Iya. Aku akan balikin uang endorsenya, kalau boleh buat tawaran, aku akan bikin video baru.” Selly berucap dengan yakin.

“Fokusnya tuh bukan di video itu doang, tapi di semua video yang ada tanganku pakai arloji itu. Kalau kamu hapus semua, itu malah akan jadi tanda tanya untuk pengikutmu,” ujar Bima.

Selly tampak berpikir dan mempertimbangkan perkataan suaminya. Ia merasa Bima benar, jika ia menghapus semuanya, itu malah semakin membuat tanda tanya.

“Jangan dihapus!” ujar Bima lagi. Pandangannya lurus ke depan, ia memikirkan kemungkinan yang dilakukan Angga tak akan berbahaya untuk hubungan mereka.

“Tapi, Mas ...,” ucapan Selly menggantung, karena Bima memotong ucapannya.

“Angga sayang banget sama mamanya. Jadi dia nggak akan mungkin melakukan sesuatu yang bikin Nindita tahu kita udah nikah. Angga pasti akan menyembunyikan rahasia ini.”

Sejenak Selly berpikir tentang ucapan Bima. Ia pikir suaminya ada benarnya juga. Angga pasti akan lebih hati-hati agar berita ini tak sampai di telinga Nindita.

Saat sedang memberikan solusi itu, tiba-tiba ponsel Bima berbunyi. Lelaki itu mengambil ponsel yang ada di kamar dan menggeser tombol warna hijau. Tertera nama Nindita dengan emot love di layar ponselnya.

“Halo, Mas!” ucap Nindita di seberang telepon.

“Ya, Sayang!”

“Kamu di mana?” tanya Nindita.

Sejenak Bima diam, memikirkan jawaban yang tepat. Ia melirik jam di dinding kamar, masih menunjukkan pukul sembilan pagi.

“Masih di kantor,” jawab Bima dengan hati yang berdebar.

Saat sedang berbicara dengan Nindita, Selly masuk ke kamar dan melihat Bima yang merapatkan telunjuknya di bibir. Tanda bahwa ia sedang berbicara dengan Nindita, dan Selly tak boleh berbicara agar tak menimbulkan kecurigaan oleh istri pertamanya.

Selly duduk di sisi Bima dan mendengar semuanya. Bima menatapnya dan meraih tangan lembut itu untuk dibelainya.

“Tadi mama ditelepon sama wali kelas Angga. Katanya dia enggak di sekolah. Angga bolos, Mas.” Nindita terdengar gusar dan sedih saat menceritakan tentang Angga.

Bima menelan ludah dengan susah payah. Berusaha membuat ekspresi terkejut mendengar kabar itu dari istrinya.

“Apa, Bolos? Kok bisa?” tanya Bima berpura-pura.

“Aku juga nggak tau, Mas. Sebelumnya Angga mana pernah kayak gitu.”

“Wali kelasnya bilang apa lagi?” tanya Bima sok peduli.

“Bu Lia pikir, Angga sakit dan istirahat di rumah. Terus aku bilang, Angga nggak di rumah.”

“Kamu jangan panik dulu ya, Sayang. Coba nanti Angga pulang ditanyain dulu baik-baik. Atau aku pulang sekarang?”

Bima benar-benar sedang memainkan peran sebagai suami yang perhatian dan terlihat sempurna di mata istri.

“Nggak usah, Mas. Kamu fokus kerja aja.” Nindita tak ingin mengganggu pekerjaan suaminya. Mungkin Angga punya alasan sendiri kenapa ia bolos hari ini, atau mungkin ada masalah yang ia sembunyikan. Nindita berniat untuk bertanya nanti.

“Yaudah, kamu beneran nih nggak apa-apa?” tanya Bima lagi. Sementara Selly di sampingnya, begitu panas terbakar cemburu.

“Iya, Mas. Nggak apa-apa.”

“Yaudah. Love you!” ucap Bima seolah ia suami yang romantis. Memang romantis, tapi sayang keromantisan itu sudah terbagi.

“Love you more!” balas Nindita, lalu menutup sambungan telepon.

Bima menghembuskan napas kasar. Ia menatap wajah Selly yang cemberut, masih tersisa jejak air mata di pipi itu. Dengan lembut Bima menghapusnya, membelai pipi itu dan membawa Selly ke pelukan hangatnya.

“Antara nyata dan semu, aku nggak tau kamu yang mana, Mas!” ucap Selly sendu.

Bima mengerti maksudnya. Lagi-lagi tentang status yang dimiliki keduanya.

“Mas ...,” panggil Selly.

“Lebih besar mana cintamu untuk Mbak Nindita dengan cinta untukku?”

Bima diam mendengar pertanyaan Selly. Ia bingung dengan jawaban dalam hatinya. Ia masih mencintai Nindita, tapi juga sangat mencintai Selly.

Selly mendongak, menatap rahang kokoh yang pemiliknya sedang begitu erat memeluknya. Ia menanti jawab, tapi Bima masih tetap diam.

“Pertanyaannya terlalu berat ya, Mas?” tanya Selly lagi.

Bima menarik napas panjang, “kita sudah bahas ini sebelum menikah, dan kamu setuju. Aku masih mencintai Nindita, tapi juga sangat mencintaimu.”

Keduanya sama-sama diam, menikmati rasa dalam perasaan masing-masing. Tiba-tiba Selly kembali mendongak dan meraih bibir Bima.

“Mas ...,”

“Hmm.”

“Lebih lihai siapa di ranjang, aku atau Mbak Nindi?” tanya Selly lagi mengganti pertanyaannya.

Bima tersenyum menatapnya, “kamu!” ucapnya dengan pasti.

Jawaban itu membuat pipi Selly menjadi kemerahan. Setidaknya dengan seperti itu, Bima akan selalu mengingatnya, lelaki itu akan terbayang-bayang wajahnya dan selalu merindukannya.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
gila ya mereka berdua..
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
ciri2 wanita penghuni neraka
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
jalang selalu begitu, awal pura² menerima selanjutnya jalang ingin menguasai..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Video Pernikahan Papa   8. Bohong Lagi

    Bab 8*Siang hari Angga pulang ke rumah. Ia memperkirakan pulang saat jam pulang sekolah agar mamanya tak curiga. Ia sengaja menunduk saat berjalan masuk ke rumah, agar Nindita tak melihatnya. Sedikit lega hati Angga saat ia menginjakkan kaki di dalam rumah, sepi. Mungkin mamanya sedang membereskan dapur setelah tadi memasak. Aman. Angga menghela napas lega. Namun, harapan Angga sia-sia, karena saat ia baru saja menapaki tangga pertama, ia dipanggil oleh Nindita.“Ga, makan dulu ya.” Nindita berkata.“Iya, Ma.” Angga menoleh ke kanan di mana mamanya berada, ia masih sedikit bisa menyembunyikan wajah lebamnya karena mama berdiri menyamping.Angga lekas naik ke kamar ingin mandi, karena terlalu gerah. Bukan hanya tubuhnya yang gerah, tapi juga hatinya masih terasa sangat panas.Angga melempar tas di atas kasur, kamarnya terlihat sangat rapi, karena Nindita selalu mengajarkan anak-anaknya untuk membersihkan kamar sendiri, tak peduli cewek ataupun cowok, katanya kebersihan tidak hanya di

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Video Pernikahan Papa   9. Enzy

    Bab 9*Angga baru saja memarkirkan motornya di teras rumah saat Inaya berteriak dari dalam memanggil namanya.“Kak Angga!” teriak Inaya bersemangat.Angga berdiri di depan pintu menatap adik bungsunya yang ceria itu.“Kenapa?” tanya Angga pada adiknya.Bukan menjawab, Inaya malah masuk ke dalam dan membawa seorang bocah perempuan yang sebaya dengannya. Anak itu terlihat pemalu atau mungkin pendiam, Angga hanya melihat ia tak seceria adiknya, tapi tetap tersenyum lebar saat melihat Angga.“Kak, kenalin ini teman Inaya.” Inaya antusias mengenalkan temannya pada sang kakak.Angga sampai tersenyum dibuatnya. Apa sepenting itu adiknya mengenalkan temannya padanya. Lucu aja sih! Tapi, tak heran, tingkah Inaya memang menggemaskan seperti itu.“Hai, teman Inaya!” ucap Angga menunduk sambil membelai rambut bocah itu.“Kok memanggilnya teman Inaya sih, Kak?” protes Inaya seolah temannya tak memiliki nama.“Kan kamu nggak kasih tau namanya,” gurau Angga.“Enzy, Kak. Enzy namanya!” ucap Inaya se

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Video Pernikahan Papa   10. Angga dan Samudera

    Bab 10*Bel tanda istirahat baru saja berbunyi, anak-anak berhamburan keluar dari kelas dan menuju kantin. Termasuk Angga dan beberapa teman-temannya. Ada Edi, Dinda, dan Raka. Hingga saat tiba di kantin, Angga bertemu dengan Sam yang baru keluar dari kelas IPS.“Sekolah lu hari ini?” ejek Angga pada Sam yang sudah duduk di meja.“Iyalah. Emangnya lu yang suka bolos,” balas Sam yang disambut tawa teman-teman yang lain.Angga manggut-manggut sambil tertawa lebar. Niat hati ingin mengejek Sam, malah kena batunya.“Iya sih, Ga. Lu kemana waktu itu. Pada heboh tau nggak, nggak pernah-pernah lu bolos, tiba-tiba aja.”“Gue lagi bosan aja, sih.” Jawaban Angga langsung disambut gelengan kepala dari teman-temannya. Hanya Dinda dan Sam yang menatap serius padanya, dan merasa ada yang disembunyikan oleh Angga.Sam dan Dinda tetap diam tak bertanya lebih lanjut. Mereka merasa Angga punya masalah, dan ia sedang menyembunyikan itu. Wajar saja, itu ranah privasi Angga. Teman-temannya pun tak memaks

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Video Pernikahan Papa   11. Bertemu Madu

    Bab 11.Hari Minggu, Bima membawa keluarganya jalan-jalan ke salah satu mall di Jakarta. Mereka ingin membelikan perlengkapan untuk pesta ulang tahun Inaya yang baru genap delapan tahun, yang akan dirayakan Minggu depan.Hari ini mereka mencari perlengkapan, sekalian menikmati waktu bersama keluarga, agar semakin sempurna permainan Bima.Angga tak ikut, karena ia tak suka jalan bersama Bima. Sejak ia tahu kecurangan papanya, Angga terus menerus menghindari lelaki itu. Saat makan, Angga cepat-cepat menyudahi makannya dan masuk ke kamar. Saat monoton TV dan tiba-tiba Bima pulang dari kantor, Angga langsung naik ke atas. Ia membiarkan adik-adiknya bergelayut manja di lengan papanya, di pangkuannya. Sementara ia sendiri begitu benci melihat lelaki itu.Lebih baik menghindar daripada memicu amarah yang lebih besar. Nindita merasakan kerenggangan itu. Ia sempat bertanya pada Angga, kenapa ia berjarak dengan Bima.“Angga nggak ngerasa gitu, Ma.” Angga membantah apa yang dituduhkan oleh Nind

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Video Pernikahan Papa   12. Ulang Tahun Inaya

    Bab 12*Minggu sore, pesta ulang tahun Inaya dirayakan. Rumah Nindita telah disulap menjadi lebih indah dengan pernak pernik khas ulang tahun. Balon-balon menggantung di langit-langit atas. Inaya juga terlihat sangat cantik dengan gaun berwana pink yang semakin menambah kesan imut. Ia juga memakai mahkota kecil di atas kepalanya. Cantik. Persis Nindita kecil.Semua para undangan telah hadir di ruangan itu, teman-teman juga guru Inaya. Semua tampak menikmati pesta, kecuali Angga yang sama sekali tak bersemangat. Lelaki itu duduk di salah satu pojok di rumahnya, memerhatikan para tetamu yang datang. Satu tamu yang tak pernah luput dari pandangannya, yaitu Selly. Angga tak tahu siapa yang mengundangnya, ia berkali-kali memaki dalam hatinya jika itu papanya yang mengundang.Kehadiran perempuan itu merusak mood Angga. Euforianya terjun bebas dari kemarin menyiapkan ini itu untuk adiknya, tiba-tiba saja semua itu hilang begitu ia melihat wajah yang paling ia benci.Tiba saat pemotongan kue

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Video Pernikahan Papa   13. Larangan Seorang Ibu

    Bab 13 * “Sel, kamu udah nikah lagi ya?” tanya salah satu teman Selly. Hari ini Selly dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah cafe. Ia berkumpul bersama teman-teman satu SMA dulu. “Iya, aku juga liat postingannya rame banget yang ngucapin selamat.” Yang lain ikut menimpali. Hanya ada lima teman Selly yang datang. Ada Widya, Santi, Nana, Ratna, dan Keke, yang lainnya tidak bisa datang karena kesibukan masing-masing. Setiap beberapa lama, mereka memang mengadakan acara ngumpul-ngumpul bersama teman-teman alumni sekelas. “Btw, sama siapa? Kok wajahnya ngga keliatan sih?” tanya Keke. Selly menyeruput es jeruk yang ia pesan. Butuh sedikit sensasi dingin untuk menjawab semua pertanyaan itu. Apalagi tenggorokannya seolah tercekat, begitu berat menjawab pertanyaan demi pertanyaan. “Iyalah, zaman sekarang itu suami nggak boleh dipamerin di sosial media. Pelakor di mana-mana euy!” ucap Widya yang mengenakan baju berwarna lilac. Hampir saja Selly tersedak minuman yang sedang ia nik

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Video Pernikahan Papa   14. Meyakinkan Ibu

    Bab 14*Hari itu, Bima menjemput Inaya di sekolah. Hanya Inaya sendiri, Khanza sedang tidak sekolah karena sedang demam tinggi.Saat tengah mengemudi, tiba-tiba Bima terpaksa menghentikan mobilnya saat Inaya menunjuk ke arah depan.“Pa, itu teman Naya!” teriak Inaya pada papanya.Bima melihat ke jalanan di depan sana, terlihat seorang perempuan tengah berdiri di pinggir jalan dengan bagian depan mobil yang terbuka. Perempuan itu mendekat pada kap mobil dan memeriksa apa yang salah, tapi ia tetap terlihat bingung.Bima menepi tepat di dekat mobil itu. Sepertinya mobil salah satu orangtua dari teman anaknya itu sedang mogok.“Iya, Pa. Itu Enzy, teman sekelas Naya.” Inaya memberitahu. Saat itu ia belum terlalu dekat dengan Enzy, hanya teman sekelasnya, belum duduk satu meja dengan dengan Enzy. Mereka masih kelas satu SD.“Yuk turun, kita lihat!” ajak Bima pada anaknya. Ia ingin mengajarkan cara berempati pada orang lain di depan Inaya.Bima dan Inaya turun dari mobil. Enzy melihat kedua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Video Pernikahan Papa   15. Berkhianat

    Bab 15*“Sah?”“Sah!” ucap para saksi dalam pernikahan Selly dan Bima.Selly dan Bima menikah di Jogja, di rumah paman satu-satunya dari pihak ayah. Selly meminta pamannya untuk menjadi wali nikahnya. Ia hanya menikah secara siri, hanya sah menurut agama. Bima tak bisa menikahinya secara legal hukum negara, karena ia tak mendapat izin dari Nindita. Ah, bukan tak mendapat izin, tapi memang nikah secara sembunyi-sembunyi di belakang Nindita.Selly setuju dengan itu semua. Ia sama sekali tak mempermasalahkan, asalkan sah menurut agama. Ia sama sekali tak berpikir efek jika terjadi sesuatu ke depannya. Buta. Benar-benar dibutakan oleh cinta semu.Setelah berjuang meyakinkan ibunya, akhirnya Selly bisa menikah dengan akad nikah yang dirayakan secara sederhana. Hanya ada keluarganya, saksi, dan keluarga pamannya sebagai pemilik rumah.“Kalau ibu dan Om Arya nggak setuju, aku akan mengakui diri sebagai anak zina dan meminta wali hakim untuk menikahkan kami.” Selly mengancam ibunya karena me

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19

Bab terbaru

  • Video Pernikahan Papa   63. Extra Part POV Bima

    Extra Part POV Bima.Hidupku nyaris sempurna bersama Nindita dengan dikarunia tiga orang anak. Karir juga semakin merangkak pesat, hingga aku diangkat menjadi branch manager di perusahaan tempatku bekerja. Tentu perjalanan itu tak lepas dari dorongan dan semangat dari Nindita, ia selalu ada di belakangku dalam situasi apa pun.Hal yang paling kusukai dari Nindita adalah cara bicaranya yang lembut, begitu tahu bahwa lelaki paling tak bisa diusik harga dirinya. Jadi, saat aku lelah bekerja dan menceritakan keluh kesah, ia hanya mendengar, tanpa menyela lebih dulu karena ia tahu persis aku hanya butuh didengarkan, bukan butuh nasehat tanpa diminta.Nindita tak hanya cantik, tapi juga cekatan. Ia sanggup mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, terkadang aku yang merasa kasihan dan sering menolongnya. Namun, ketika aku menawarkan untuk menyewa ART, ia menolak karena akan bosan di rumah tanpa pekerjaan. Ia ingin uangnya ditabung untuk pendidikan anak-anak. Kami hidup rukun dan damai, dengan

  • Video Pernikahan Papa   62. Pergi untuk Merindu

    Bab 62.Hari berganti bulan dengan segala aktivitas yang dilalui. Angga tetap fokus membersihkan namanya di sekolah itu agar orang tak mengenalnya dengan kenangan yang buruk. Meskipun sedikit terlambat, di tahun terakhir ia benar-benar belajar dengan giat, ia juga mengikuti setiap olimpiade yang diadakan di sekolah. Bukan untuk menang, tapi untuk menjaga konsistensi dalam belajar, juga menantang diri dengan soal-soal. Matematika yang dulu ia anggap biasa saja, meskipun menurut teman-teman ia mahir dalam bidang itu, kini ia fokus pada pelajaran eksak itu.Menurut Angga, Matematika seperti memberikan tantangan dalam belajarnya. Ia bisa berpikir lebih fokus dan lebih kritis dalam menyelesaikan soal-soal.Hingga kini, di kamarnya tak hanya ada piala penghargaan dari pertandingan basket. Namun, ada beberapa piala olimpiade Matematika tingkat sekolah.Media sosialnya banyak memberikan komentar dan pujian. Namun, tak sedikit juga yang masih mengenangnya sebagai anak yang memergoki perseling

  • Video Pernikahan Papa   61. Awal yang Baru

    Bab 61."Ck!" Angga berdecak kesal. Tangisan bayi membuatnya tak fokus belajar. Semakin hari berada di apartemen itu semakin membuatnya tak nyaman dan bising. Padahal ia perlu belajar dengan giat untuk tes segala macam. Tentu butuh keheningan untuk fokus dalam semua pelajarannya.Angga keluar dari kamar, ia ingin mengambil minuman untuk sekadar menenangkan pikirannya. Saat ia keluar, ia bersitatap dengan Bima yang sedang menuju kamar bayi mereka yang baru berusia beberapa bulan."Kenapa, Sel? Kok bisa Rafa nangis dari tadi sih?" tanya Bima yang baru saja ingin merebahkan diri, tapi suara tangisan bayi yang dinamai Rafa itu kembali membangunkannya."Nggak tau, Mas. Dari tadi nangis mulu.""Urus dengan baik, Sel. Kamu nggak bisa kasih ketenangan buat dia, kalau sibuk main hp terus."Selly menatap tak suka pada suaminya. Sementara Bima tahu bahwa Selly sejak tadi hanya bermain ponsel, tanpa peduli pada tangisan anak kecil itu."Jangan nuduh aku nggak becus, Mas! Aku bahkan besarin Enzy

  • Video Pernikahan Papa   60. Dua Rumah

    Bab 60."Menikahlah lagi, Pa!" ucap Sam pada papanya.Surya yang sedang menyesap teh hangat itu hampir saja tersedak minuman. Dari semua hal yang terjadi dalam hidup Sam, sungguh sama sekali tak terbayang olehnya anak itu akan mengatakan kalimat itu.Beberapa saat hening dan keduanya saling menatap. Surya bahkan tak tahu harus menanggapi seperti apa. Ia senang, tapi pikirannya tetap memikirkan bagaimana sikap Sam nantinya jika ia menikah lagi."Aku serius, Pa. Aku rasa, rumah ini sudah saatnya memerlukan seorang perempuan yang bisa menjaga dan menyayangi." Sam mengangguk yakin, ia sudah memutuskan itu semua. Ia terlalu banyak protes untuk hidupnya sendiri, yang nyatanya tak ada yang berubah.Sam merasa terlalu egois jika terus membiarkan papanya hidup seorang diri, apalagi melihat mamanya yang bisa hidup bahagia setelah bercerai. Sam merasa ia telah mengekang papa. Ia merasa papa juga butuh teman hidup untuk berbagi keluh kesah, dan bahagia.Ya, papanya layak bahagia.Surya tak menik

  • Video Pernikahan Papa   59. CLBK

    Bab 59."Ma, menikahlah lagi!" ucap Angga menatap sang mama yang seketika mengerutkan keningnya.Nindita masih tak mengerti apa yang Angga pikirkan saat ini. Ia sendiri tak yakin sudah sembuh dari luka lamanya bersama Bima, dan menikah lagi adalah hal yang harus dipikirkan secara matang. Tak hanya tentang hatinya sendiri, tapi juga tentang mental anak-anaknya. Nindita merasa tak siap dengan itu semua. Ia merasa jika pun akan menikah, pasti anak-anak butuh waktu untuk bisa menerima kehidupan baru bersama orang baru.Belum lagi usia Nindita yang tak lagi muda dan memiliki tiga orang anak yang sudah besar dan tentu butuh biaya banyak untuk kehidupan. Lalu, siapa yang akan menikahinya?Masih dengan kebingungan yang belum berakhir, tiba-tiba pandangnya beralih ke pintu di mana dua orang lelaki masuk ke rumah mereka. Dua orang yang Nindita kenal sejak dulu."Aa Wisnu? Imran?" Sungguh Nindita tak mengerti dengan semua itu. Mengapa tiba-tiba orang-orang di masa lalu Nindita berada di sini di

  • Video Pernikahan Papa   58. Sweet Eighteen

    Bab 58.Jadwal Angga semakin padat setelah memutuskan untuk aktif bernyanyi di YouTube dan media sosial lainnya. Namun, baginya pendidikan tetap nomor satu. Tahun terakhir harus lebih baik dari sebelumnya. Ia berusaha membagi waktu sebijak mungkin agar semua aktivitasnya terlaksana dengan baik. Angga dan Sam juga mengikuti serangkaian tes untuk bisa masuk ke perguruan tinggi. Melengkapi persyaratan sejak dini untuk bisa menjadi siswa yang akan dikenang dengan catatan baik.Video Angga dan Sam sering viral setelah malam itu. Keduanya mengcover lagu-lagu yang sedang viral di Tiktok, dan merekamnya di kamar Sam. Saat Sam memberitahu pada papanya, bahkan Surya membantu membelikan apa yang mereka butuhkan untuk merekam.Nama Angga dan Sam menjadi terkenal di sekolah, bukan lagi sebagai pembuat onar. Namun, kini sebagai siswa kreatif dan berbakat. Bahkan terkadang siswa-siswi di sekolah meminta berfoto layaknya selebritis."Sok ngartis lo," ejek Angga pada Sam yang terlihat begitu percaya

  • Video Pernikahan Papa   57. Peluang

    Bab 57."Ambil gitar," perintah Angga pada Sam yang masih menatapnya bingung. Namun, ia tetap mengikuti perintah Angga, mengambil gitar dan memasukkan ke dalam tas khususnya.Sam mengeluh bosan di rumah setelah menyelesaikan aktivitas belajar mereka di malam hari. Beberapa hari lalu Angga dan Sam sering mengisi kebosanan itu dengan bermain gitar dan bernyanyi di kamar Sam. Entah sudah berapa lama mereka tak bernyanyi bersama."Mau ke mana?" tanya Sam masih bingung. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, jika papa ada di rumah, ia pasti akan melarang mereka keluar lagi."Udah tenang aja, jangan banyak tanya. Sini gitarnya." Angga mengambil alih gitar di tangan Sam dan menaruh di bagian belakangnya. Ia menyambar jaket hitam yang tadi dipakainya, lalu mereka berdua keluar dari kamar itu.Angga pernah mencoba untuk betah di rumah, tapi lagi-lagi ia dihadapkan oleh situasi yang begitu jenuh. Papa dan Selly masih kerap membahas persolan Andre yang datang tiba-tiba ke dalam kehidupan me

  • Video Pernikahan Papa   56. Adik Tiri

    Bab 56."Lepaskan, Mas!" Selly menarik tangan seorang lelaki agar terlepas dari lengan Enzy. Sementara gadis kecil itu terus menjerit meminta tolong pada mamanya."Ini anakku, Sel. Aku juga berhak atas dia. Kenapa kamu seolah ingin memisahkan kami?" Andre, mantan suami Selly terus menarik Enzy.Andre berjalan dan membuka pintu mobil, ia ingin Enzy masuk ke dalam sana. Namun, gadis kecil itu terus meronta diikuti Selly yang mendekat dengan langkah tertatih sebab perutnya semakin besar. Enzy melawan, ia ingin berlari dan pergi dari sana. Entah kenapa mamanya tiba-tiba membawanya ke taman di sisi kota sore ini.Suasana taman sedikit sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. Namun, mereka enggan mendekat karena mendmegar keributan itu tentang keluarga. Jadi, mereka malas untuk ikut campur masalah rumah tangga orang lain."Tenang Zi, ini papa. Kamu akan aman sama papa," ucap Andre mencoba membuat Enzy tenang. Namun, tetap saja Enzy menangis. Ia baru pertama kali melihat wajah it

  • Video Pernikahan Papa   55. Roda Kehidupan

    Bab 55.Angga kembali ke Jakarta setelah libur usai. Meskipun sebenarnya ia belum ingin pergi dari sana, karena mama masih berduka. Terlihat sekali Nindita sering menangis sendirian saat termenung. Kehilangan seorang ibu masih terus membekas rasa duka di hatinya. Namun, Nindita tetap harus bisa menunjukkan kesan baik-baik saja di depan Angga, karena ia harus kembali sekolah untuk menggapai mimpi yang telah disusunnya."Kesedihan yang wajar, Ga. Nanti juga perlahan memudar. Mama nangis bukan berarti nggak ikhlas. Kamu harus sekolah ya, pulang."Angga pulang dengan rasa yang semakin muak berada di keluarga itu. Rencana untuk tetap tinggal bersama papa, rasanya perlahan semakin tak bisa ia lakukan. Namun, betah atau tidak, ia tetap harus di sana.Sam melihat rasa marah masih bertahan dalam diri Angga. Kini bukan lagi acuh tak acuh, tapi Angga bahkan jarang pulang ke rumah. Sebab itu ia sering menginap di rumah Sam.Surya yang kini lebih sering di rumah, malah merasa senang Angga lebih b

DMCA.com Protection Status