Home / Fiksi Sejarah / Vallérie : Secretly Love / Chapter 07 - Bad's News

Share

Chapter 07 - Bad's News

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2021-06-09 20:05:21

Keesokan harinya, tepatnya ketika Valery memulai harinya menjadi seorang wanita.

Matahari sudah menunjukan dirinya, tapi sepertinya kedua yang berada diranjang itu tidak terusik oleh sinarnya yang sudah mengisi seluruh ruangan dengan cahaya hangatnya, keduanya masih sibuk bersembunyi dibalik selimut, sampai dering sebuah ponsel terdengar dan membangunkan Valery Arabelle.

“Akh!” saat Valery ingin mengetahui ponsel siapa yang berdering itu, tiba-tiba pinggangnya sangat sakit dan membuatnya sulit untuk bergerak, sampai dia kembali terhempas keranjang.

‘kenapa masih sangat sakit’ Tanya Valery pada dirinya, tadi malam dia dibuat lupa akan segala hal tentang sebuah kehidupan, kabut malam dan segala hal membuatnya terbuai pada sisi gelap malam, sampai dia tidak tahu itu akan membuat tubuhnya sakit.

"Apa masih sakit?" tanya Byran dengan suara yang begitu serak sangat khasnya ketika bangun tidur, saat mendengar teriakkan Valery sontak membuat Byran terbangun.

"tidak—aku hanya—," Mata Valery bergerak ragu, dia sangat gugup sampai dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, seharusnya dia segera beranjak dari sana bukan tertidur hingga pagi, bagaimana nasib adiknya?

"Itu wajar karena kemarin adalah pertama kalinya untukmu, itu akan membuatmu sedikit sulit berjalan dan bergerak, jadi hari ini biarkan dirimu istirahat,  aku yang akan kerumah sakit untuk mengurus semua urusan adikmu di rumah sakit, katakan dimana adikmu dirawat." Ucapnya, dia menarik tubuh Valery sampai masuk ke dalam pelukannya, aneh dia ingin sekali menggenggam Valery lebih lama, dia benar-benar ingin menjadikan gadis itu Secret girls

Tatapan tidak sengaja bertemu dan saat mereka sedang memandang satu sama lain, suara ponsel berdering membuat Valery mengalihkan pandanganya dan Valery mengambil ponselnya tidak jauh darinya, melihat panggilan dari Mei dari layar ponselnya.

Mei :‘Valery kamu berada dimana? Aku menelponmu dari tadi!’

"ada apa Mei?" tanya Valery, dia terduduk diranjang dengan selimut yang masih Membungkuk di tubuhnya yang hanya memakai kemeja kebesaran.

Mei :‘Valery kumohon jangan membenci dirimu sendiri, ini kabar Luna. saat malam hari dokter mengatakan jika dia sudah melewati masa kritisnya, dia juga sudah sadar dan ketika pagi hari Lun—Luna sudah tidak ada!’

"Luna—," saat itu juga ponselnya jatuh dari genggaman Valery, jantungnya berdetak sangat kencang dengan wajah yang begitu terkejut akan sebuah fakta yang menusuk hatinya.

"tidak, Luna!"

Valery menjerit dan dia berusaha bangun dari ranjang dan ingin segera pergi tapi tubuhnya sangat lemah dan membuatnya terjatuh di lantai, Valery memeluk erat tubuhnya dan merasa seluruh dunia hancur, airnya mulai membasahi lantai.

"Valery ada apa? tubuhmu masih sangat lemah, apa ini tentang adikmu?"Byran segera membantunya berdiri dan kembali penduduk Valery di tepi ranjang, berusaha memahami situasi apa yang terjadi pada gadis itu.

"katakan apa yang terjadi dengan adikmu? Tolong jangan menangis seperti itu," Byran bertanya, dia menghapus air mata di pipi Valery dan menutupi tubuhnya yang hanya memakai kemeja miliknya.

"Tuan! Katakan jika semua ini hanya mimpi, Luna tidak mungkin meninggalkan aku kan?" Valery mulai menangis dan menarik tangan Byran agar mengatakan jika yang dia ucapkan itu benar.

Byran awalnya terkejut dengan nama yang disebut oleh gadis itu, 'Luna' tapi dia mencoba menepisnya dan menganggapnya itu mungkin Luna yang berbeda, bukan Luna gadis yang memutuskan hubungan dengannya kemarin.

"Valery tenanglah, jika itu sudah menjadi takdirnya kita tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya, Byran menarik Valery agar dirinya bisa memeluk dan mencoba membuatnya untuk tidak sedih dengan menggosokkan tangannya di punggung  Valery.

“aku akan mengantarmu ke rumah sakit.” lanjut Byran setelah merasa Valery sedikit tenang.

Byran dan Valery segera bergegas menuju rumah sakit, saat mereka ingin berangkat Byran menerima panggilan dari Johan asistennya di kantornya.

"Valery tunggu di dalam mobilku dulu, aku harus menerima telpon sebentar," Kata Byran saat dia menutup pintu mobil setelah Valery masuk kedalam.

Johan: ‘Tuan anda menerima kiriman sebuah paket dari kekasih anda, katanya benda itu penting untuknya,’

"bisakah kamu mengantarkannya ke rumahku nanti atau letakkan saja di meja kantorku, aku punya urusan yang lebih penting sekarang,"

setelah mengucapkan semua itu, Byran langsung mematikan telepon secara sepihak, Byran langsung kembali ke dalam mobil miliknya, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

Saat sampai dirumah sakit setelah menempuh jarak cukup jauh.

Valery berdiri depan mayat Luna yang sudah tertutup kain putih, hatinya sangat hancur bagai pecahkan gelas dan Valery tidak mempercayai semua ini akan yang terjadi begitu cepat, baru kemarin dia kehilangan hal berharga miliknya, kini sekarang dia kehilangan orang sangat dia sayang.

kenapa ujian datang padanya saat Valery telah melakukan sebuah pengorbanan yang sangat disesali! apakah ini semua balasan atas apa yang telah dia perbuat? Karena menggunakan cara kotor untuk mendapatkan uang.

Valery hanya bisa terdiam dan mencoba meyakini bahwa semua ini adalah mimpi, tapi setelah kain itu terbuka dan memperlihatkan wajah Luna, tangisan yang dia tahan akhirnya keluar, Valery melangkah lebih dekat Luna, menggenggam tangannya dan juga menyentuh wajahnya yang sudah begitu pucat dan sangat dingin.

"Tidak—Luna bangun! kamu tidak mungkin meninggalkan aku sendirian dan katakan saat ini kamu hanya tertidurkan Luna? kamu akan terbangun nantikan, Luna ini semua bohong!" Ucap Valery, dengan suara yang begitu terisak dan seluruhnya dia tumpahkan pada pelukan erat pada sangat adik.

"Luna bangun! jangan tinggalkan kakakmu, aku harus pergi kemana jika kamu meninggalkan aku sendirian? Luna bangun, aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu!" lanjutnya, sekeras apapun Valery berteriak tidak akan membuat Luna membuka kedua matanya kembali. 

"Valery sudahlah, jangan seperti ini Luna juga akan sedih jika kamu seperti ini, ayo bangun kita harus segera mengurus pemakanan untuk Luna," ucapnya, Mei mencoba menenangkan Valery.

"Mei, Luna tidak akan meninggalkan aku, dia bilang kita akan pergi berlibur setelah dia lulus nanti, saat ini Luna hanya tertidur!" protes Valery, dia terus memegang tangan Luna dan menolak saat Mei menyeretnya menjauh dari adiknya.

Seorang suster datang lalu dia mendekati Valery dan bertanya "apakah kamu adalah Nona Valery Arabelle?" 

semua orang yang berada di ruangan menatap suster itu.

"Adikmu menitipkan sebuah surat sebelum dia meninggal," ucapnya, suster itu menyerahkan sebuah surat kepada Valery dan dengan ragu-ragu Valery ingin membuka surat itu.

sebelum Suster itu pergi dia menutup kembali wajah Luna dengan kain putih.

Sebelum membuka Valery melihat Mei dan berkata. "aku tidak ingin membacanya, Mei!"

"Valery kamu harus melihatnya, ini sangat berarti untuk Luna dan kamu juga pasti mengerti kenapa semua ini terjadi, ayo buka," ucapnya, Mei berusaha membujuk Valery untuk yakin, siapa tahu kematian ini menemukan tidak sebuah masalah.

"Valery itu benar, kamu tidak bisa menghindar dari kenyataan ini, Luna sudah tiada dan kamu harus meyakininya itu," Suara itu berasal dari Byran, dia mengalihkan semua pandangan semua orang yang ada di dalam ruangan.

"suster kamu bisa membawa Luna untuk dipersiapkan untuk dimakamkan," Byran memerintahkan para suster membawa Luna untuk melewati proses sebelum dibawa pulang.

"Tidak kalian ingin membawa Luna kemana?" sebelum Valery mengejar Luna, dengan sigap Byran menahan tubuh Valery dalam pelukannya.

"Tidak Tuan Byran lepaskan aku, aku ingin berada disamping Luna!!"

Valery sudah tidak mengendalikan emosinya dan tubuhnya terlalu lemah hingga dia pingsan dalam pelukan Byran. "Luna—,"

Related chapters

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 08 - Hurt It

    Upacara pemakaman Luna dilaksanakan hari itu juga, Byran selalu berada disamping Valery memeluk erat tubuhnya, Valery tidak pernah berhenti menangis dan terkadang dia akan mengamuk memarahi semua orang, sampai acara pemakaman selesai Valery masih tidak ingin meninggalkan Luna."Luna kenapa kamu meninggalkan aku, sekarang aku harus berbuat apa? aku harus bagaimana sekarang aku sendirian, Luna," Ucapnya, Valery terus menatap makam Luna, dimana sekarang semua terkubur dengan segala hal yang begitu menganjal.dan dari belakang Byran juga menatap makam mantan kekasihnya, hati Gleyson Byran sangat hancur melihat orang yang dicintainya sudah pergi meninggalkan tanpa memberitahunya terlebih dulu, apalagi semua terasa begitu cepat, dia berusaha menutupi semua kesedihannya dan bukan waktu yang tepat baginya untuk memberitahunya juga pada Valery.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 09 - Who Lonely?

    Keesokan paginya, cahaya matahari sudah menghangatkan bumi dengan sinarnya yang bahkan memberikan manfaat pada kehidupannya yang tinggal di bumi, cahaya itu masuk kedalam sebuah kamar dimana ada sepasang insan yang masih tertidur lelap di dalam hangatnya selimut. sampai cahaya itu menerangi kamar dan membangunkan salah satu dari mereka. Gleyson Byran sudah bangun lebih awal, dia memandangi wajah Valery yang sedang terlelap dalam tidurnya, wajah-nya yang sangat pucat dan di daerah matanya sedikit bengkak tapi tidak mengurangi kecantikannya, sejak kapan seorang Gleyson berubah menjadi seorang laki-laki yang begitu peduli terhadap wanita lain selain Luna. Apakah dia mulai jatuh cinta pada Valery Arabelle? melihat tanda-tanda Valery akan bangun dengan cepat Byran kembali menutup kedua matanya, dia mencoba berpura-pura tertidur.

    Last Updated : 2021-06-16
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 10 - Nothing Us

    Apa hal yang lebih menyakitkan dari sebuah penghianatan?Memang tidak ada, tapi ketika kita tidak tahu apapun sebuah hal terjadi dalam hitungan jam, merenggut hal yang sangat kita sayangi.Lebih menyakitkan lagi, jika alasan kepergian itu karena takut jika melukai seseorang yang dia sayangi, segan mati adalah pilihan terbaik dari melihat orang yang dia sayangi hancur dalam sebuah penyesalan.Hari cuaca berubah menjadi mendung dengan hujan yang membasahi kota New York, Valery menatap beberapa orang berlari untuk mengindari derasnya hujan tapi kenapa dia sendiri yang hanya melangkah di bawah rintikan hujan itu, membiarkan seluruh tubuhnya basah dalam perasan hancur yang semakin menusuk hatinya.Valery tidak tahu, dia tidak ingin tahu apapun, dia benci dirinya s

    Last Updated : 2021-06-16
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 11 - Night Club

    Malam harinya.Valery melangkah masuk ke dalam dengan pakaian seragam yang memang di berikan bagi karyawannya, pakaiannya tidak begitu seksi seperti gadis yang menuangkan minum, cukup tertutup dan bahkan di berikan topi.Valery berjalan dan langsung menuju tempat di mana berbagai jenis botol Wine berada, dia meletakan tasnya dan barangnya di dalam loker, dia juga melihat Mei terkejut melihat kedatangan dirinya.“Valery? Kau baik? Kau tidak perlu memaksa untuk datang, aku sudah meminta izin pada atasan kita,” ucap Mei, dia mencangkup bahu gadis itu dan menatapnya dengan sedikit khawatir.Valery tersenyum tipis, dia melepaskan tangan Mei yang ada di tangannya, “Aku baik, sungguh baik-baik saja Mei, jangan khawatirkanku,”

    Last Updated : 2021-07-04
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 12 - Hospital?

    Valery membuka kedua matanya setelah merasa sinar matahari begitu menyoroti dirinya, dia melihat seluruh ruangan yang didominasi warna putih dan aroma khas rumah sakit tercium begitu saja.Tunggu? Pagi hari?Valery langsung mengamati seluruh ruangan itu dan menyadari tangannya terdapat infusan, dia di rumah sakit? Apa yang telah terjadi kemarin malam?Valery mengusap keningnya, kejadian tadi malam langsung terputar dalam ingatannya, dia penghukum kebodohan dirinya karena tidak mau memakan sesuatu, pasti alasan dia berada disini apalagi jika bukan gangguan pencernaan, tapi siapa yang membawanya ke sini Mei?Tatapan Valery bertemu dengan seorang pria yang baru akan memasuki ruangannya, bola matanya membuka melihat sosok yang ada di sana, Byran? Jadi pria

    Last Updated : 2021-07-08
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 13 - Let Me

    Keesokan harinya.Byran memasuki ruangan kamar Valery dengan pakaian training, karena hari libur dia memanfaatkannya untuk berolahraga dan berlari di area apartemen, dia pikir saat kembali mungkin sudah ada sarapan pagi yang bisa dia makan tapi? Bahkan gadis itu masih tertidur di atas ranjangnya.Byran membuka lebar gorden setinggi kamar itu, menggesernya sampai sinar matahari menerangi seluruh kamar Valery, Byran kembali menatap gadis yang terbaring dengan jarak yang cukup dekat, tangannya terulur untuk menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya, terlihat wajah sendu yang sedikit pucat.“Kenyataannya kalian memang berbeda, Valery apa kau akan membenciku?” tanya Byran, hatinya selalu merasakan rasa bersalah, apa hal yang sebenarnya terjadi sampai Byran terus menginginkan Valery menjadi si

    Last Updated : 2021-07-09
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 14 - Open Door!

    Hingga hitungan lima belas menit berlalu, Valery belum menunjukan apapun jika wanita itu akan keluar dari ruangan.Byran bangkit dari sofa yang sudah diduduki selama beberapa menit, dia berjalan mendekati ruang ganti pakaian itu dengan beberapa pelayan yang mengikuti di belakang, dia meminta kunci dari pelayan untuk membuka pintu.“Kau membuat kesabaranku habis Nona Arabelle!” Ucap Byran, dia menghentakan pintu itu sampai membuat beberapa orang terkejut termasuk Valery yang ada di dalam.Valery menoleh dengan tubuh yang gemetar, dia jadi teringat bagaimana marahnya Byran sama seperti waktu di klub malam itu, Valery berjalan mundur sampai tubuhnya menabrak dinding. Byran mencekik leher Valery begitu jarak mereka sudah dekat, membuat para pelayan undur diri untuk mengabaikan hal apa yang telah terjad

    Last Updated : 2021-07-10
  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 15 - It's My Life?

    Seminggu berlalu, waktu berlalu dengan iringan hari berganti, apa yang terjadi selama seminggu itu berlalu?Wanita simpanan bisa melakukan apa?Bahkan untuk keluar menghirup udara segar di luar saja rasanya begitu sulit, seperti seorang putri terkutuk yang harus mendekam di kastil tanpa tahu kapan akan bisa keluar dari sana, menanti suatu keajaiban dari seseorang yang berhati baik.Tapi?Itu suatu hal mustahil jika Byran memberikan sebuah kebebasan untuknya, Valery selalu di hantui rasa takut ketika pria itu kembali, entah itu perasaan takut Byran akan memanggil dirinya untuk segera ke kamarnya atau perasaan takut ketika pria itu memintanya untuk diam di dalam dekapannya.Valery terduduk di balko

    Last Updated : 2021-07-12

Latest chapter

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 17 - Be With?

    Valery bersama Byran memasuki sebuah Mall di pusat kota, tidak seperti terakhir kalinya mereka kesini, kali ini dengan sedikit canggung Byran menggandeng tangan Valery dengan erat, tidak ada paksaan atau seperti terakhir kalinya dimana Byran tidak ingin Valery bertatapan dengan orang lain.Duanya hanya memilih Mall karena mungkin saja ada yang bisa lebih banyak di lakukan di sana daripada di taman, mungkin jika mereka berkunjung ke taman hiburan akan banyak permainan yang bisa dicoba tapi Valery tidak ingin menaiki wahana apapun, dia lebih suka berjalan-jalan, melihat dan makan sesuatu, apalagi mengunjungi toko buku, Valery sangat suka membaca buku.“Kenapa hanya diam?” Tanya Byran, pria itu membalik badannya, melihat Valery yang juga langsung menatap ke arahnya, tapi setelah itu diam memutuskan tatapan itu dan kemudian kembali tertunduk, gadi

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 16 - I Promise

    Satu hari berlalu, cahaya matahari masuk melalu cela-cela gorden yang terbuka sedikit, mengusik dua orang yang sedang berpelukan dalam tebalnya selimut, cahaya itu mengusik salah satu dari mereka hingga membangunkannya.Valery membuka kedua matanya saat wajahnya terus di soroti sinar matahari, dia bergerak sedikit untuk melihat apa yang telah terjadi, matanya tertuju pada pria di hadapannya—lebih tetapnya pria yang sedang memeluk dirinya, jadi semalam itu—setelah Valery menangis, dia tertidur dan berakhir tidur di ranjang pria itu?Dengan ragu Valery mengibaskan selimut yang menutupi tubuhnya, helaan nafas lega terdengar darinya. Pakaiannya masih utuh itu berarti tidak ada yang terjadi, Valery mengusap kedua matanya dan bermaksud untuk meninggalkan ranjang, tapi tubuhnya kembali di hentakan keranjang.

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 15 - It's My Life?

    Seminggu berlalu, waktu berlalu dengan iringan hari berganti, apa yang terjadi selama seminggu itu berlalu?Wanita simpanan bisa melakukan apa?Bahkan untuk keluar menghirup udara segar di luar saja rasanya begitu sulit, seperti seorang putri terkutuk yang harus mendekam di kastil tanpa tahu kapan akan bisa keluar dari sana, menanti suatu keajaiban dari seseorang yang berhati baik.Tapi?Itu suatu hal mustahil jika Byran memberikan sebuah kebebasan untuknya, Valery selalu di hantui rasa takut ketika pria itu kembali, entah itu perasaan takut Byran akan memanggil dirinya untuk segera ke kamarnya atau perasaan takut ketika pria itu memintanya untuk diam di dalam dekapannya.Valery terduduk di balko

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 14 - Open Door!

    Hingga hitungan lima belas menit berlalu, Valery belum menunjukan apapun jika wanita itu akan keluar dari ruangan.Byran bangkit dari sofa yang sudah diduduki selama beberapa menit, dia berjalan mendekati ruang ganti pakaian itu dengan beberapa pelayan yang mengikuti di belakang, dia meminta kunci dari pelayan untuk membuka pintu.“Kau membuat kesabaranku habis Nona Arabelle!” Ucap Byran, dia menghentakan pintu itu sampai membuat beberapa orang terkejut termasuk Valery yang ada di dalam.Valery menoleh dengan tubuh yang gemetar, dia jadi teringat bagaimana marahnya Byran sama seperti waktu di klub malam itu, Valery berjalan mundur sampai tubuhnya menabrak dinding. Byran mencekik leher Valery begitu jarak mereka sudah dekat, membuat para pelayan undur diri untuk mengabaikan hal apa yang telah terjad

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 13 - Let Me

    Keesokan harinya.Byran memasuki ruangan kamar Valery dengan pakaian training, karena hari libur dia memanfaatkannya untuk berolahraga dan berlari di area apartemen, dia pikir saat kembali mungkin sudah ada sarapan pagi yang bisa dia makan tapi? Bahkan gadis itu masih tertidur di atas ranjangnya.Byran membuka lebar gorden setinggi kamar itu, menggesernya sampai sinar matahari menerangi seluruh kamar Valery, Byran kembali menatap gadis yang terbaring dengan jarak yang cukup dekat, tangannya terulur untuk menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya, terlihat wajah sendu yang sedikit pucat.“Kenyataannya kalian memang berbeda, Valery apa kau akan membenciku?” tanya Byran, hatinya selalu merasakan rasa bersalah, apa hal yang sebenarnya terjadi sampai Byran terus menginginkan Valery menjadi si

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 12 - Hospital?

    Valery membuka kedua matanya setelah merasa sinar matahari begitu menyoroti dirinya, dia melihat seluruh ruangan yang didominasi warna putih dan aroma khas rumah sakit tercium begitu saja.Tunggu? Pagi hari?Valery langsung mengamati seluruh ruangan itu dan menyadari tangannya terdapat infusan, dia di rumah sakit? Apa yang telah terjadi kemarin malam?Valery mengusap keningnya, kejadian tadi malam langsung terputar dalam ingatannya, dia penghukum kebodohan dirinya karena tidak mau memakan sesuatu, pasti alasan dia berada disini apalagi jika bukan gangguan pencernaan, tapi siapa yang membawanya ke sini Mei?Tatapan Valery bertemu dengan seorang pria yang baru akan memasuki ruangannya, bola matanya membuka melihat sosok yang ada di sana, Byran? Jadi pria

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 11 - Night Club

    Malam harinya.Valery melangkah masuk ke dalam dengan pakaian seragam yang memang di berikan bagi karyawannya, pakaiannya tidak begitu seksi seperti gadis yang menuangkan minum, cukup tertutup dan bahkan di berikan topi.Valery berjalan dan langsung menuju tempat di mana berbagai jenis botol Wine berada, dia meletakan tasnya dan barangnya di dalam loker, dia juga melihat Mei terkejut melihat kedatangan dirinya.“Valery? Kau baik? Kau tidak perlu memaksa untuk datang, aku sudah meminta izin pada atasan kita,” ucap Mei, dia mencangkup bahu gadis itu dan menatapnya dengan sedikit khawatir.Valery tersenyum tipis, dia melepaskan tangan Mei yang ada di tangannya, “Aku baik, sungguh baik-baik saja Mei, jangan khawatirkanku,”

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 10 - Nothing Us

    Apa hal yang lebih menyakitkan dari sebuah penghianatan?Memang tidak ada, tapi ketika kita tidak tahu apapun sebuah hal terjadi dalam hitungan jam, merenggut hal yang sangat kita sayangi.Lebih menyakitkan lagi, jika alasan kepergian itu karena takut jika melukai seseorang yang dia sayangi, segan mati adalah pilihan terbaik dari melihat orang yang dia sayangi hancur dalam sebuah penyesalan.Hari cuaca berubah menjadi mendung dengan hujan yang membasahi kota New York, Valery menatap beberapa orang berlari untuk mengindari derasnya hujan tapi kenapa dia sendiri yang hanya melangkah di bawah rintikan hujan itu, membiarkan seluruh tubuhnya basah dalam perasan hancur yang semakin menusuk hatinya.Valery tidak tahu, dia tidak ingin tahu apapun, dia benci dirinya s

  • Vallérie : Secretly Love   Chapter 09 - Who Lonely?

    Keesokan paginya, cahaya matahari sudah menghangatkan bumi dengan sinarnya yang bahkan memberikan manfaat pada kehidupannya yang tinggal di bumi, cahaya itu masuk kedalam sebuah kamar dimana ada sepasang insan yang masih tertidur lelap di dalam hangatnya selimut. sampai cahaya itu menerangi kamar dan membangunkan salah satu dari mereka. Gleyson Byran sudah bangun lebih awal, dia memandangi wajah Valery yang sedang terlelap dalam tidurnya, wajah-nya yang sangat pucat dan di daerah matanya sedikit bengkak tapi tidak mengurangi kecantikannya, sejak kapan seorang Gleyson berubah menjadi seorang laki-laki yang begitu peduli terhadap wanita lain selain Luna. Apakah dia mulai jatuh cinta pada Valery Arabelle? melihat tanda-tanda Valery akan bangun dengan cepat Byran kembali menutup kedua matanya, dia mencoba berpura-pura tertidur.

DMCA.com Protection Status