Home / Romansa / VELIN-SEAN (INDONESIA) / 22. MENCOBA MENERIMA

Share

22. MENCOBA MENERIMA

"Lo udah bangun?"

Velin yang baru menginjak ruang tamu, langsung disuguhi pertanyaan yang sebenarnya tidak butuh jawaban. Terdengar sangat klise. Namun, Velin tetap menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Natasya.

"Duduk." Hafiz menepuk sofa kosong di sampingnya.

Velin tidak memberi respons. Malah terlihat seperti orang kebingungan, melirik sana dan sini, seolah mencari seseorang.

Natasya yang paham situasi yang mendera Velin segera berkata, "Sean keluar sebentar. Membeli sarapan dan juga pakaian ganti." Senyum Natasya tersaji begitu lebar menampakkan deretan gigi putihnya.

Seketika Velin salah tingkah. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Ditambah tatapan Seira dan Hafiz yang sangat sulit diartikan olehnya. Velin tidak terbiasa berinteraksi terlalu lama terhadap orang asing, bahkan saat ia kerja di toko bunga, hanya sekedar. Mili adalah satu-satunya yang ia percaya dalam hidupnya.

Namun ....

Seketika Velin teringat pada teman sekamarnya yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status