Share

VAMPIRE HANDSOME, MYBOY
VAMPIRE HANDSOME, MYBOY
Penulis: Citra Rahayu Bening

AH, KITA?

last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-09 18:33:02

Sandra segera menutup kedua telinga dengan tangan. Tubuhnya menggigil hebat. Dia ketakutan, cemas dan marah serta membencinya.

"Sa-yang, headphone kamu ke mana?" tanya Ny. Anggara lembut sambil mengusap rambut putrinya.

"Maaf, Nyonya. Tadi pagi headphonenya dirusak sama Nona," jawab Bik Sumi sambil gemetar.

Wanita separuh baya tersebut khawatir si nona marah, jika dirinya mengadu ke Ny. Anggara. Namun nyatanya Sandra geming. Dia asik membungkam suara hujan. Ny. Anggara seketika menarik ujung lengan daster Bik Sumi. Kedua wanita berusia selisih lima tahun tersebut melangkah keluar kamar.

Kini, Bik Sumi mengikuti langkah kaki sang majikan menuju ruang makan. Mereka duduk berhadapan dengan mempertajam pendengaran. Waspada saja, jika ada suara ganjil terdengar dari dalam kamar Sandra. Seperti biasa terjadi.

"Emang ada masalah lagi?" Wanita yang masih modis di usia kepala lima bertanya lirih sambil menatap Bik Sumi.

"A-anu, Nyonya. Tuan tanpa sengaja memakai headphone milik Non Sandra."

"Emang, ambil di mana?"

"Di meja mini bar, Nyonya."

"Sandra lupa taruh?"

"Enggak, Nyonya. Non Sandra sengaja taruh sana karena duduk mendengarkan musik. Begitu dengar suara motor persis punya Den Raditya, buru-buru copot headphone, langsung lari ke halaman depan."

Kedua mata Ny. Anggara seketika berkaca-kaca mendengar penjelasan Bik Sumi. Wanita berpakaian formal ini ikut merasakan kesedihan yang dialami sang putri. Rasa letih sepulang kerja, tak dirasakannya.

"Bapak ada di mana saat Sandra lari ke depan?" tanya Ny. Raditya hati-hati. Dari potongan penjelasan ART kepercayaannya ini, dia ingin mencari titik temu penyebab depresi Sandra

"Tuan ada di halaman belakang dekat kolam. Begitu Non Sandra berteriak memanggil nama Den Raditya, Tuan menyusul. Begitu tahu gerbang tergembok, langsung balik dan mengambil headphone lalu dipake. Tuan duduk lagi dekat kolam," jelas Bik Sum lebih detail.

"Terus Sandra balik, cari headphone?"

"Iya, Nyonya. Tapi mata awas menatap ke arah Tuan yang pake headphone. Non Sandra mendekat ke Tuan dan langsung menarik paksa headphone. Menginjak-injak dan langsung membuangnya ke tempat sampah."

"Gimana reaksi Bapak?"

"Langsung minta maaf dan berusaha tenangin Non Sandra  Tapi sayang, Non tambah histeris. Saya ajak ke kamar segera dan hujan."

"Tambah histeris kayak tadi," sahut Ny. Anggara tersenyum miris. Bik Sumi mengangguk. 

Raditya adalah cinta pertama Sandra sejak menginjak sekolah menengah atas hingga tahun kemarin. Tiba-tiba Raditya tak ada kabar berita setelah mulai bekerja di lain kota. Pihak keluarga Raditya telah melaporkan ke polisi, tetapi belum ada hasil sampai hari ini.

Sejak kepergian Raditya, sang putri berubah linglung. Jiwanya sedikit terganggu. Apalagi, jika hari sedang hujan. Sandra selalu histeris saat hujan datang. Seperti yang barusan terjadi, sang putri menjerit ketakutan lalu segera menyumbal telinga serta memejamkan mata. Satu hal yang membuat Ny. Anggara penasaran, sejak Raditya menghilang, Sandra membenci sang papa layaknya dendam.

"Nyonya, saya permisi ke kamar Non buat antar jus dulu," ucap Bik Sum sembari melangkah ke arah kulkas.

"Jus mangga?"

"Ya, Nyonya. Gak ada lagi. Kata Non Sandra, ia akan minum jus mangga setiap hari agar Den Raditya datang."

"Bibik ngerasa ada yang aneh, gak?"

"Apa itu, Nyonya?"

"Kayak ada makhluk tak kasat mata di sekitar sini. Selalu seperti ini, tiap jus diambil dari kulkas. Dan selalu ada hawa panas di atas keramik yang baru," ucap Ny. Anggara sambil melangkah dan menghentak-hentakkan sepatu high heels di atas lantai yang dimaksud. Di bawah, terdengar berongga. Otak Ny. Anggara berputar sejenak.

"Ya, benar, Nyonya. Saya merasakan itu. Saya pikir sendirian ngerasain," balas Bik Sumi sambil meraba tengkuk. Sementara itu, tangan kanan memegang tumbler kaca berisi jus.

"Tiap kali Bik Sum ambil minuman itu, bulu kuduk berdiri. Ngerasa?"

"Iya, sih. Sama, Nyonya. Hari ini saya sudah bikin jus kedua kalinya."

Ny. Anggara sudah biasa mendapat laporan Bik Sum seperti ini. Sejak Sandra mengalami gangguan mental, minuman jus mangga sudah menjadi kebutuhannya. Bahkan, tampak berlebihan, tetapi Ny. Anggara tak mempersalahkannya. Wanita tersebut tak mau sang putri bertambah beban pikiran. Menurut penjelasan psikolog, Sandra telah mengalami goncangan mental sangat dahsyat. 

Gangguan tersebut dialami sang putri, semenjak Raditya menghilang. Ny. Anggara mengikuti langkah kaki Bik Sum menuju kamar Sandra. Hujan mulai reda. Sisa tetesan air menempel di kaca jendela ruang makan dan juga ruang tengah. Kedua ruangan didominasi kaca jendela lebar, hingga lingkungan sekitar rumah jelas terpandang dari dalam.

"Kita tunggu di sini," saran Ny. Anggara ketika langkah dua wanita telah sampai di depan kamar Sandra. Tampak di dalam ada Tuan Anggara sedang mengajak bicara Sandra.

"Maafin Papa, Sandra. Nanti kita keluar buat beli, ya," bujuk Tuan Anggara yang duduk di sisi ranjang.

"Pembunuh! Pergiii!" teriak Sandra sambil mendongak dengan mata merah. Gadis berambut panjang tersebut bangkit dan seketika memukulkan guling ke arah Tuan Anggara. Nyonya Anggara yang terkejut dengan reaksi Sandra langsung berlari masuk kamar. 

"Apa maksud semua ini?" tanya Ny. Anggara dengan suara lantang. 

Tuan Anggara langsung berdiri lalu berucap," Kita harus cari psikolog baru,, Ma."

Sandra langsung berlari menuju dapur diikuti oleh Bik Sumi. Gadis dengan mata sembab tersebut menggambil pisau daging lalu berjalan ke arah keramik yang terpasang baru. Perbedaan keramik lama dengan yang baru sangat mencolok karena yang lama sudah kusam. Ukuran luas keramik baru 1x2m. Sandra jongkok di atasnya sembari meracau.

"Radit! Di sini rumah barumu?" 

Tiba-tiba datang semilir angin dingin menerpa tubuh Bik Sumi. Seketika bulu kuduk wanita tersebut meremang. Sekarang, seperti ada sesuatu berdiri di dekat wanita ini. Ia bergerak mendekat ke arah Sandra. Tubuh gadis tersebut mengejang lalu kedua mata melotot. Dengan gerakan tak normal, layaknya tenaga pria, Sandra membongkar keramik dan mulai menggali dengan pisau daging.

"Astagfirullah!" teriak Bik Sumi yang segera didatangi oleh Ny. Anggara. Sedangkan Tuan Anggara menengok sebentar lalu berjalan ke luar rumah. Tak lama terdengar suara mobil ke arah gerbang dan hilang.

"Sayang, apa yang kamu lakukan?" tanya Ny. Anggara sambil menghampiri tempat Sandra menggali.

Wanita tersebut, seperti tak mengenali putrinya. Kedua mata Sandra memerah dengan gerakan gesit menggali lantai. Gadis ini tak menoleh sedikit pun. Dia terus menggali dan menggali. Hingga tampak lubang mirip liang lahat dan tengkorak kepala menyembul. Ny. Anggara dan Bik Sumi menjerit histeris langsung tak sadarkan diri. Sedangkan Sandra masih menggali sampai lubang tergali sempurna. Kini di hadapannya terbujur kerangka berpakaian lengkap, seorang pria.

"Akhirnya, kita ketemu Radit," ucap Sandra dengan mata berbinar-binar sambil memeluk kerangka tersebut.

Terekam dengan jelas dalam ingatan Sandra. Setahun yang lalu, saat untuk pertama kalinya selama Raditya pindah kerja ke luar kota. Kekasihnya datang tanpa pemberitahuan.

"Kita bisa nikah secepatnya. Aku udah ada modal," ucap Raditya bersemangat. Saat keduanya duduk di teras.

"Papa sedang keluar cuci mobil. Nanti kamu ngomong langsung ke papa aja," balas Sandra tak kalah gembira.

Tak berapa lama, Tuan Anggara datang. Setelah memarkir mobil, pria pengusaha batu bara tersebut tersenyum manis menghampiri pasangan kekasih ini. Baik Sandra maupun Raditya mencium tangan Tuan Anggara.

"Selamat sore, Om," sapa Raditya lalu melempar senyum manis.

"Selamat sore juga. Gimana kabar keluarga dan tempat kerja yang baru?" tanya Tuan Anggara sembari mengajak Raditya untuk duduk kembali.

"Alhamdulillah baik, Om."

Sandra berpamitan ke dalam akan membuat minuman untuk kedua pria kesayangan. Tak berapa lama Sandra mendengar Tuan Anggara marah kepada Raditya. Seketika gadis berwajah manis tersebut berlari ke depan. Kini, tampak olehnya, kedua pria berhadapan dengan ekspresi tegang. Sandra terpaku.

"Kalian tak boleh menikah! Cepat tinggalkan Sandra!" Tuan Anggara berkata dengan emosi.

"Apa salahnya? Saya akan tetap menikah dengan Sandra. Saya harus bertanggung jawab,"balas Raditya dengan tegas.

Bab terkait

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SANDRA GEMBIRA

    "Ka-mu? Dasar laki-laki brengsek!" teriak Tuan Anggara yang langsung menampar pipi Raditya."Saya ingin bertanggung jawab. Salah?" Raditya mengusap pipinya yang berasa panas. Pria muda tersebut tetap berdiri tegar. Dia telah bertekat apa pun yang terjadi harus bertanggung jawab terhadap Sandra."Karena kamu anak pelacur dan selama ini bohong dengan asal usul kamu. Itu masalahnya," hujat Tuan Anggara dengan ekspresi mengejek."Saya gak bohong. Saya baru dikasih tahu orang tua asuh. Kami akan tetap menikah, dengan maupun tanpa restu Om," ucap Raditya tak kalah tegas. Tuan Anggara yang emosi seketika mencekik leher Raditya. Pria setengah baya ini telah buta mata. "Papaaa!" teriak Sandra mendekat ke arah keduanya. Dari kedua sudut mata meleleh buliran bening dengan deras.Raditya tampak berusaha memberontak. Namun, Tuan Anggara seperti tak memberi ampun. Tubuh Raditya tak sebanding dengan Tuan Anggara. Hujan deras tiba-tiba turun disertai kilatan cahaya petir. Tubuh Raditya yang lunglai

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   HAWA PANAS LAGI

    "Nyonya, ada apa dengan Non?" tanya Bik Sumi menoleh ke arah majikannya dengan berurai air mata.Ny.Anggara mendekat ke arah lemari lalu berucap pelan,"Bik Sumi ajak ngobrol. Saya akan cari Pak Satpam.""Baik, Bu. Kasian Non Sandra."Ny. Anggara segera berlalu. Sementara itu, Bik Sumi masih berusaha membujuk Sandra."Radit! Aku mau ikut kamu. Kita nikah di mana?" Sandra mengabaikan bujuk rayu Bik Sum. Kedua mata gadis tersebut masih terpejam."Non, melek! Liat Bik Sum sini!" Tak ada reaksi apa pun dari Sandra. Gadis berambut panjang tersebut hanya mengarahkan kepala pada satu sisi."Ah, kamu akan membawaku terbang? Benarkah?" Sandra masih saja meracau dengan mata terpejam."Non, dengarkan Bik Sum! Jangan dengarkan yang lain."Tak lama, terdengar dua pasang kaki mendekat. Bik Sum melirik ke arah pintu sekilas lalu tersenyum tipis. Buru-buru pandangannya kembali mendongak."Itu, Pak!" Tunjuk Ny. Anggara ke arah Sandra yang duduk di atas lemari. Perabot bertinggi dua ratus meter tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   DIA DALAM MIMPI

    "Silakan duduk, Pak. Kita perlu cari tahu, apa isi kresek tersebut. Apa ada hubungannya dengan kasus ini?"Satpam segera menggeser kursi lalu duduk. Pria setengah umur tersebut kaget dan langsung menatap kaca jendela. Baru saja, dia melihat ada bayangan yang melintas. Bukankah di sebelah adalah kolam ikan? Tak ada jalan di samping jendela?"Ada apa, Pak?" tanya Ny. Anggara sambil mengamati ekspresi pria di depannya. Wanita tersebut merasa aneh dengan perubahan raut wajah pria tersebut."Maaf, Nyonya. Barusan, saya liat ada orang lewat dekat jendela. Siapa, ya?""Samping jendela itu kolam. Mana bisa orang jalan di atas air?""Nah, itu dia, Nyonya," balas satpam samabil tersenyum tipis. "Saya mohon izin cek dulu. Nanti saya ke sini lagi sambil bawa kresek hitam.""Silakan dicek dulu, Pak. Terima kasih masih mau peduli dengan kami."Satpam tersebut bangkit lalu berjalan ke luar kamar. Tak lama kemudian, Bik Sumi datang dengan nampan berisi dua botol minuman dingin."Pak Satpam baru saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   DIA BERULAH

    Bik Sumi pun mengangguk. Ny. Anggara seketika mengarahkan pandangan ke jendela. Tak tampak apa pun di sini. Tak bisa dipungkiri oleh Ny. Anggara, dirinya pun merasakan perasaan aneh."Emang kita harus segera pindah dari sini. Kasian Non Sandra. Bisa digangguin terus," papar Bik Sumi sambil memandang Sandra yang tidur pulas. Wanita ini tersenyum merasa bersyukur sang nona tak terganggu tidurnya."Yaodah, ceritanya dilanjut di perjalanan aja,"sahut Ny. Anggara yang mulai merasakan ngeri. Dia sengaja menunda cerita Bik Sumi. Sudah dua orang yang mengatakan ada sesuatu di jendela tersebut. Hal tersebut sudah cukup kuat buat alasan harus segera pindah dari rumah ini."Saya taruh travel bag Non Sandra ke bagasi dulu. Punya Nyonya sudah siap?" tanya Bik Sum seraya menyeret dua koper besar tersebut."Udah saya taruh di ruang tamu. Sekalian, panggilkan Vino dan tukang angkut. Suruh ngangkat Sandra ke mobil.""Baik, Nyonya. Permisi," balas Bik Sumi. Wanita berdaster tersebut segera berlalu, te

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SEBUAH TEKA-TEKI

    "Pak, tolong suruh yang sif malam agar datang sekarang. Bapak harus segera lapor polisi. Nanti saya menyusul," perintah Ny. Anggara seraya mata menatap ke arah samping pos jaga."Baik, Nyonya. Barusan saya sudah telepon dia. Sekarang lagi tunggu dia datang," ucap satpam seraya keluar dari pos lalu mengikuti arah pandangan majikannya."Bagus. Udah gak begitu bau sekarang," kata wanita separuh abad tersebut sembari mengendus-endus ke udara."Habis saya semprot pewangi dan kasih kapur barus dalam dus, Nyonya."“Ya, udah. Kami berangkat. Nanti kita ketemu di kantor polisi,” ucap Ny. Anggara. “Baik, Nyonya,” balas satpam tersebut sambil mengangguk.Ny. Anggara segera berlalu dan segera masuk ke mobil. Wanita berusia separuh baya yang masih terlihat cantik ini mengambil duduk di sebelah Vino. Sementara di kursi belakang ada Bik Sumi yang menjaga Sandra. Perjalanan ke apartemen memerlukan waktu 30 menit.Namun di pertengahan jalan, tampak gelagat lain pada Sandra. Gadis tersebut bangkit lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SERANGAN FAJAR

    “Bukannya yang barusan no.10. Giliran saya, masih lima belas nomor lagi,” balas Bik Sumi sambil memperlihatkan nomor antreannya kepada perawat.“Pak Dokter yang meminta saya untuk mendahulukan Ibu. Mari.”Bik Sumi yang diliputi kebingungan, akhirnya menuruti kata perawat. Wanita ini pun segera masuk ruangan dengan didampingi perawat. Sesaat setelah masuk ruangan, perawat segera mengunci pintu.Ada senyum mengembang dari kedua bibir pria dengan jas putih sembari mengacungkan jempol ke arah asistennya tersebut. Sementara itu dua orang perawat yang lain segera membimbing Bik Sumi menuju ranjang pasien. Wanita lugu tersebut merasa keheranan dengan prosedur perawatan di luar kebiasaan tersebut. Seorang perawat telah mempersiapkan alat suntik.“Dokter, saya langsung disuntik? Saya hanya mau mengobati luka bekas suntikan. Leher saya sakit,” protes Bik Sumi yang belum mau naik ke ranjang.“Harus disuntik agar tak infeksi,” jelas dokter dengan ekspresi datar.“Saya gak mau suntik. Saya minta o

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   VINO MULAI TERBUKA

    VAMPIRE 8“Benar, Bu. Ada teman saya yang melihat gelagat mencurigakan dari tenaga medis yang memeriksa Bik Sumi,” urai Vino “Ya, beruntung kamu segera ke sana. Gak bisa dibayangkan, jika Bik Sumi jadi korban mereka.”“Ya, Bu. Saya sudah memberitahu teman agar memantau aktivitas mereka.”“Kita laporkan saja ke pihak managemen,” saran Ny. Anggara yang langsung direspon gelengan kepala oleh Vino.“Kenapa?” tanya Ny. Anggara keheranan dengan ucapan Vino yang dirasa ganjil.“Mereka adalah sekumpulan penyamar, Nyonya.”“Itu udah gak bener niat mereka. Apalagi, Bik Sumi korbannya. Kalo bisa jadi saksi. Komplit. Bisa dilaporin, Vin.”“Mereka punya kekuatan super natural, Nyonya,” ucap Vino dengan ekspresi serius.“Maksud kamu?”“Nyonya harus lebih waspada. Mereka telah incar Nyonya sekeluarga.”“Mereka siapa, Vin? Yang jelas, dong!”“Non Sandra punya darah suci, Nyonya.”“Kamu makin ngaco! Sandra anak kandung kami and she is pure the human. Darah suci apaan? Mereka, yang tukang menyamar it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   PERMAINAN DIMULAI

    Ny. Anggara pun mengakhiri hubungan telepon lalu memasukkan ponsel ke tas. Bersamaan dengan wanita tersebut menutup tas, terdengar bunyi bell.“Biar aku yang bukain, Ma,” ucap Sandra yang segera beranjak ke arah pintu.Saat pintu dibuka, tampaklah Vino yang tersenyum ramah. Namun dengan penampilan yang sangat mengagetkan ketiga wanita.“Vin ...?”Pertanyaan Ny. Anggara terhenti.“Maaf, saya numpang toilet,” ucap Vino yang gegas masuk dengan sedikit membungkuk. Ny. Anggara hanya bisa mendelik ke arah sopir kepercayaannya tersebut. Sementara dua wanita yang lain, menoleh ke arah Vino hingga tubuh pria muda tersebut hilang di balik pintu toilet.“Ma, itu Bang Vino kenapa?” tanya Sandra bingung sambil menunjuk ke arah pintu toilet.Ny. Anggara seketika tersenyum ke arah putri kesayangannya. “Sayang, syukurlah, kamu udah pulih,” kata Ny. Anggara sambil memeluk Sandra penuh haru.“Ma, emang Sandra kenapa? Terus itu Bang Vino ...,”“Beneran, kamu gak ingat apa pun?” tanya Ny. Anggara semba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05

Bab terbaru

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   CERITA CINTA YANG TERSISA

    Bernard tersenyum mengetahui kekasihnya telah siuman. "Sabar, Sayang. Sesampai tempat kamu, aku akan pasang infus."Lift dalam keadaan sepi. Hanya mereka bertiga sampai pintu terbuka di lantai tempat mama Sandra dengan yang lain menunggu. Carol berjalan mendahului dengan senyum penuh arti. Wajah Bernard basah oleh peluh dan itu telah membasahi pakaian formal yang masih dipakainya.Begitu sampai depan pintu, Carol segera menekan bel. Pintu terbuka dan tampak beberapa wajah yang cemas akan keadaan Sandra. Tentu saja, Bernard kaget dengan semua ini."Bagaimana bisa kalian ada di sini?"tanya pria bermata biru tersebut. "Maaf, Nyonya. Sandra mabuk berat hingga pingsan.""Saya tahu, kamu adalah dokter. Segera obati anak saya!"pinta Ny.Anggara yang langsung berjalan ke arah kamar Sandra. Wanita ini membuka pintunya.Bernard membopong masuk tubuh Sandra. Kemudian merebahkan Sandra di pembaringan. Dia segera memasang infus dan menaruh kantongnya dengan mencantolkan pada sebuah hiasan di dindin

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   BERNARD SIAP AMBIL RISIKO

    "Besok pagi kami akan ke keluarga kamu. Kami akan persiapkan semua. Kakek dan Nenek sudah ngotot ingin buru-buru menimang cucu," jelas James yang mematik sikap usil Bernard."Wah, kita harus buru-buru nikah biar bisa bikin cucu yang lucu buat Kakek dan Nenek," celetuk Bernad yang menghasilkan sebuah cubitan di punggung tangan. "Aduh, Sayang. Bilang aja mau buruan ada yang temani tidur tiap malam. Saya siap, Nona.""Apaan, sih!" Sandra cemberut padahal dalam hati senangPesta ini memang diadakan untuk memperkenalkan Sandra kepada seluruh anggota keluarga besar Bernard. Sayang Axel dan Jeanne tidak bisa pulang untuk menghadiri pesta. Namun, keduanya sangat antusias saat diajak video call oleh Bernard bersama Sandra.Malam ini Sandra telah minum champagne berlebihan. Wanita ini tidak pernah minum wine apalagi champagne. Ya, sejak diketahui Sandra memiliki darah suci, orang tuanya telah mewanti-wanti padanya untuk tidak memakan maupun meminum hasil olahan fermentasi.Kini, Bernard yang ke

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   CALON PENGANTIN

    "Coba aku rasakan." Bernard mengambil obat dari plastik lalu mengulum dan mencium bibir Sandra sekaligus menyalurkan obat tersebut. Keempat asisten rumah tangga segera memalingkan wajah karena malu melihat adegan mesra sejoli. "Minumnya." Bernard menyodorkan gelas ke mulut Sandra. Wanita ini segera meminumnya sampai habis."Benar-benar pasangan serasi. Semoga Tuan Muda dan Nona segera menikah," ucap ART senior.Sejoli tersenyum ke arah para ART. Akhirnya mereka mulai bersiap merias Sandra dan Bernard yang sadar diri segera mendekat ke arah Sandra. "Aku tunggu di bawah, Sayang. Jangan lama-lama! Aku gak bisa menaha rindu terlalu lama.""Gombal, ih!" Sandra manyun ke arah Bernard dan langsung dikecup bibirnya. Setelah itu, Bernard langsung kabur.Perilaku pasangan ini membuat keempat ART ikut gemas dibuatnya. Dalam waktu satu jam lebih Sandra dirias oleh keempat wanita kepercayaan. Kini, Sandra tampil begitu memesona apalagi rasa bahagianya telah mengaktifkan molekul-molekul dalam dara

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SEMAKIN TAK TERPISAHKAN

    Hatinya yang terluka perlahan dapat obat penawar dari pria asing di sebuah restoran. Sandra tidak akan pernah menyesali itu. Pria ini benar-benar serius ingin mempersuntingnya. Bukan sekadar kata-kata manis yang terucap dari bibir Derick dan bukan pula pernikahan di atas pengkhianatan Vino terhadap Grace."Aku kunci sebentar pintunya, Sayang," bisik Bernard sambil melepas pelukan. Sandra baru tersadar, mereka telah berada di atas ranjang. Cumbuan keduanya telah membuat melayang. Sandra tersenyum memandangi tubuh Bernard yang berjalan ke arah pintu. Pria berbadan atletis yang telah lama didambanya. Pria yang sesuai dengan ekspektasi Sandra. Lebih dari Raditya, Vino maupun si eksotis Derick.Bernard mengunci pintu lalu ia segera menghampiri Sandra. Pria itu memainkan jari jemarinya pada lekuk tubuh Sandra yang menggiurkan."Bens, aku bertanggung jawab atas drama yang terjadi," bisik Sandra yang semakin membuat Bernard semakin bergairah.Sandra berdiri di depan si pria indo ini. Ia mena

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SEDIKIT BERMAIN API

    Tiba-tiba Sandra dikejutkan oleh kehadiran beberapa wanita bercode dress ala asisten rumah tangga Telenovela. Bernard lalu mendekati Sandra dan berbisik, "Sampai jumpa di pesta dansa, Sayang."Pria berparas blasteran ini mengecup pipi Sandra sekilas lalu pergi entah ke mana. Sandra memegang pipi bekas kecupan Bernard. Kurang ajar, rutuk Sandra dalam hati. Padahal dalam hatinya berbunga-bunga.Sandra diarahkan ke sebuh kamar oleh salah satu ART yang berwajah lebih dewasa dari yang lain. Sepertinya, dia adalah senior dari para ART. Sebuah ruangan yang sangat luas. Ada sebuah pembaringan besar berkasur tebal. Matanya memidai sekeliling ruangan. Seluruh dinding berwarna keemasan dengan kaca jendela lebar yang mampu membingkai langit dengan segala isinya.Lampu gantung besar tepat berada di atas pembaringan. Tak jauh dari pembaringan ada meja rias satu set. Berjarak sekitar satu meter berdiri lemari kayu jati berdampingan dengan etalase baju dan sepatu. Dalam etalase baju terdapat berbagai

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SANDRA DIAJAK KE RUMAH MEWAH

    "Pak, tolong, dong! Jangan dihukum kayak gini. Please," ucap Sandra mirip anak kecil merengek.“Ya. Ada yang mau saya omongin lebih banyak. Duduk!"“Nanti saya telat masuk.”“Saya bilangin staf promo kalau kamu ada urusan sama saya.”Sandra terpaksa menurut daripada dalam masalah. Wanita berambut lebat ini sadar bahwa Bernard sedang menatapnya dengan sinis.“Kenapa?” tanya Sandra malas. Padahal dalam hatinya ingin sekali mempergunakan kekuatan supranatural. Ia pun teringat akan nasihat mamanya agar berperilaku layaknya manusia. Sandra hanya ingin hidup dengan damai dan itu bisa didapatkan saat dirinya kembali menjadi manusia seutuhnya.“Kamu gak bisa kabur lagi, wanita licik.”***Dari awal pertemuan tidak sengaja mereka, Bernard ikut andil membuat skenario di mana mereka bertemu saat liburan. Hal itu sesuai dengan penjelasan Bernard kepada keluarganya.Sandra kini kembali ke ruang promo dan iklan dengan tubuh yang lemah, letih dan juga lesu. Macam orang kurang gizi. Begitu selesai k

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SANDRA BERTANGGUNG JAWAB

    Penjelasan dokter Ariel sampai membuat teman-temannya berbisik. “Nama akhirnya Luciano, kayaknya dia penerus direktur yang sekarang, ya?”“Kayaknya iya deh, masih pemilik rumah sakit ini.”Namun, dari pembicaraan mereka yang Sandra takutkan adalah ... Itu orang yang sama. Begitu Sandra menoleh ke belakang dan melihat kedatangan si Wakil Direktur. Saat itulah Sandra merasa dunianya seketika berputar bagai gangsing.Wanita muda ini buru-buru menoleh ke arah lain, hingga Bernard melewati. Saat pria tersebut memberi kata sambutan, Sandra segera menunduk. Ia berpura-pura membaca proposal yang akan tim lakukan.“Lu biasa bagian apa?"tanya wanita sebelah Sandra.Product placement," balas Sandra singkat."Meliputi apa saja?"tanya yang lain. Sandra merasa terganggu dengan dua orang ini yang terus-menerus tanya berbagai hal. Mereka seperti sengaja menguji kemampuannya.Masa, iya. Sudah kerja tahunan di bidang advertiser, masih tidak ngerti apa itu product placement, omel Sandra dalam hati. Namu

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   HARI SIAL BAGI SANDRA

    “Jangan kabur lu! Kita harus menikah dan lu harus punya anak agar bisa sembuh dari penyakit langka."“Iih, lepas gak? Gue mau ke kamar mandi. Kebelet."“Tanggung jawab!"“Sinting!"seru Sandra mencoba melepaskan diri. “Lepas, gak?”“Kalau kamu gak mau, kita balik lagi ke dalam dan kamu jelaskan semuanya.”“Iih, tunggu!” Sandra panic ketika Bernard menariknya berjalan. Namun, tenaga pria itu lebih besar, mustahil untuk dilawan. “Iya, iyaaa! Gue tanggung jawab! Izinin dulu gue ke kamar mandi, please! Gue janji akan tanggung jawab," ucap Sandra dengan raut wajah memelas.Tidak sia-sia Sandra untuk mengeluarkan bakat aktingnya. Akhirnya, Bernard menghentikan langkah. “Ada yang perlu gue ingin bicarakan sama lu. Penting! Kita ke apartemen gue.”“Gue mau ke kamar mandi di sini dulu. Gak kuat, pengen pup." Sandra berkata sembari menahan bagian pantat. "Atau lu lebih suka, gue buang kotoran dimari? Oke, fine!"Bernard seketika melepaskan cengkramannya. “Gue ikut sama lu.”“Terserah!" Sandra pu

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   HARUS MENIKAH DAN PUNYA ANAK

    Satu-satunya yang terpikirkan di kepala Sandra adalah ...."Hhhggg ....” Wanita berambut lebat tersebut memegang dadanya lalu berakting sesak. “Sa-Saya ma-mau ke to-toilet.”“Bernard antar dia! Kayak sesak gitu. Kalo perlu antar ke dokter,” ucap Cecilia khawatir.“Gak papa, Tante. Saya ke kamar mandi dulu ….” Sandra buru-buru berdiri lalu melangkah sambil menunduk tanpa mengetahui kalau ada dua pria sedang menggotong meja.BRUKK! “Aaaah!” Sandra jatuh lalu tiba-tiba pandangan matanya gelap. Wanita ini pun tak sadarkan diri.“Ya ampun, Nak!”pekik Cecelia terkejut.“Bens, buruan bawa ke rumah sakit”perintah James sambil mengulurkan kunci mobil.Dengan berat hati Bernard membopong tubuh Sandra. Tampak ada benjolan di bagian kening wanita berambut lebat tersebut. Wajah cantiknya pucat pasi seperti kapas. Timbul rasa empati dalam hati pria berpredikat es batu ini. Sementara itu, Bernard tidak menyadari bahwa Cecilia mengikuti dengan setengah berlari. Bernard dengan napas tersengal-sengal,

DMCA.com Protection Status