Share

29. Melunasi Janji

Hari ini langit memersembahkan warna birunya yang menawan, perpaduan yang pas dengan warna merah muda dari putik sakura yang hampir mekar sempurna setidaknya seminggu lagi. Langkah Izumi melambat saat matanya tidak sengaja saling bertukar pandang dengan Ishida. Mereka berhenti di jalan setapak yang tidak jauh dari parkiran dengan pohon rindang di atasnya.

“Apa kau tidur dengan nyenyak?” Ishida menggaruk salah satu sisi kepalanya yang tidak gatal. Jelas sekali ia kebingungan memilih topik pembicaraan.

“Mm-hm. Kau sendiri?” Izumi mengangguk. Ia merasa situasi ini sangat kikuk. Sejak kapan keduanya saling bertanya hal seperti itu?

“Aku juga.” Keduanya terdiam untuk beberapa saat lalu Ishida membuka ritsleting tas ranselnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

“Aku minta maaf.” Sambung Ishida lagi. Lelaki itu mengulurkan minuman buah plum, “Aku sadar terkadang aku bisa menjadi orang yang sangat menyebalkan, kau sama sekali tidak salah jika marah padaku karena tingkah menyebalkanku. Hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status