Share

Bab 135

Bab 135

"Alhamdulillah Rika sudah sadar, syukurlah," beberapa orang mengucapkan kata-kata yang sama.

Berarti memang sebelumnya aku pingsan. Kalau tidak, tentu saja tidak mungkin mereka berkata begitu.

"Ya alhamdulillah, tapi sesuai saran dokter kita harus tetap tenang agar dia tidak telalu merasa terganggu. Kita harus tetap membiarkannya tenang," ucap Rangga.

"Benar begitulah pesan yang tadi disampaikan oleh dokter," Kak Zian Kakak laki-lakiku juga membenarkan apa yang dikatakan oleh Rangga.

Sedangkan ibuku setelah tadi aku berhasil membuka mata, dia menghambur memelukku erat.

"Bu memangnya aku kenapa? mengapa Ibu menangis?" Tanyaku.

"Nak, kamu sudah dua hari tidak sadarkan diri. Dan sekarang kamu sadar tentu Ibu menjadi sangat senang. Ibu sangat bersyukur karena Tuhan masih menakdirkan yang terbaik untuk kita semua." Ucap Ibu sembari matanya yang berkaca-kaca.

Aku sebenarnya masih ingin bertanya lebih, tapi karena itu masih terasa berat, akhirnya aku mengurungkan niat

Kulihat beberap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status