Share

Kembali tersakiti

Penulis: Muhammad Yunus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-03 19:49:49

Nimas baru keluar kamar saat tiba waktu makan malam.

Dimeja makan sudah ada Arjuna dan Winda yang tengah menikmati hidangan tanpa perduli pada Nimas yang masih merupakan nyonya rumah disini.

Sekuat-kuatnya hati Nimas jika terus-terusan melihat suami dan pelakor berbahagia diatas penderitaan yang dia alami hatinya tetap saja terluka.

"Sudah bangun?" suara Arjuna tak Nimas jawab.

"Sini makan, tadi Winda sudah pesan banyak makanan untuk makan malam kita." tatapan hangat kembali Arjuna layangkan pada istri pertamanya.

"Aku nggak lapar."

"Dasar nggak bersyukur, gengsi aku yang beli makanannya? La situ pemalas, tidur nggak tau waktu."

"Kamu..,"

"Sudahlah Nimas, jangan diambil hati. Winda lagi hamil muda, mood-nya naik turun." nasehat Arjuna yang terkesan membela Winda. Lagi dan lagi.

"Mas, kamu nggak pernah ngertiin aku, aku juga istrimu."

"Apa kamu sudah merasa jadi istri yang baik? Sudah beberapa hari ini kamu nggak lakuin tugasmu layaknya istri." suara Arjuna kembali naik.

Egois. Banyak orang egois yang tetap mempertahankan pernikahannya demi dirinya sendiri, salah satunya adalah Arjuna.

"Aku tidak pernah bilang kalau aku istri yang baik, tapi susah mu yang mana nggak aku temani? Kesalahan mana yang tidak aku maafkan, keegoisan mana yang aku tidak mengertikan, sikap acuh mana yang tidak aku maklumi, hanya beberapa hari aku tidak melayani mu, Mas. Kamu sudah mencecarku begini?"

"Aku lelah mas, sungguh... Izinkan aku turun dari kapal yang kau nahkodai, lanjutkan pelayaran bersama Winda saja, aku bukan istri junjungan kita Rasulullah yang ikhlas di madu." lagi-lagi air mata menjadi teman setia.

Perempuan setelah menikah yang mereka punya hanya suami, terlebih Nimas sudah tidak memiliki kedua orang tua, ketika suami pergi keluarga suami memang harus merangkul menantu perempuan. Namun, hal beruntung itu tidak Nimas dapatkan. Ibu mertuanya acuh, membiarkan putranya bersikap tak adil pada Nimas. Justru Rubiah berpihak pada selingkuhan putranya.

"Mas ." bentak Nimas sewaktu Arjuna menyeretnya masuk ke dalam kamar. mendorong tubuhnya hingga terjatuh di atas kasur.

Arjuna kalap. Dia tidak terima mendapatkan penolakan seperti itu dari Nimas. Ia mencintai Nimas, hanya caranya yang salah.

Arjuna menahan punggung Nimas dan mencekal pergelangan tangannya. Dia mencium bibir Nimas dengan kasar dan penuh tuntutan.

Baju bagian atas dirobek paksa, kedua paha Nimas duduki oleh Arjuna, satu tangannya mengunci tangan Nimas yang terus berusaha memberontak.

Tangisan Nimas tak Arjuna hiraukan, pria itu telah dibutakan oleh amarah, lupa jika perempuan yang di gagahi adalah istrinya sendiri.

Nimas di setubuhi secara kasar oleh suaminya sendiri, dalam keadaan perut kosong, hati sakit dan kini setiap inci tubuhnya juga merasakan sakit yang teramat sangat karena kegilaan Arjuna. Pria itu terus melakukan intimidatif terhadap Nimas yang sudah tak berdaya.

Nimas yang ditinggalkan begitu saja oleh Arjuna, mulai panik melihat bercak darah di pangkal paha kala akan membersihkan diri.

Tubuhnya bergetar hebat karena rasa takut yang mendera, berulang kali dia berteriak memanggil nama Arjuna, tetapi pria itu tak muncul-muncul.

Demi Tuhan Nimas takut terjadi apa-apa pada janinnya.

Dilantai atas Arjuna sedang membersihkan diri ketika ponselnya berdering dan tertera nama Nimas disana. Winda yang berada di atas ranjang tersenyum licik meraih ponsel itu dan dinonaktifkan.

Sampai saat Arjuna selesai membersihkan diri, Winda meminta Arjuna agar segera tidur menemaninya.

Dengan senang hati Arjuna menuruti keinginan Winda, lagi pula tubuhnya memang lelah setelah apa yang dilaluinya bersama Nimas.

Disaat Arjuna sudah terlelap justru Nimas yang semakin panik karena nomor suaminya itu malah tidak aktif. Teriakannya tidak mungkin di dengar karena kamar utama merupakan ruang kedap suara.

Disela rasa paniknya Nimas mengingat nomor telepon yang diberikan Bisma. Tanpa pikir panjang akhirnya dia menghubungi nomor tersebut.

Nimas sudah berada di depan pintu saat sebuah mobil Avanza berhenti tepat di depan pagar rumahnya. Seorang pria dengan rambut tapi turun dari sana.

Setelah memastikan jika itu Novrian teman Bisma, Nimas barulah meminta tolong untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

 Sepasang mata merekam kejadian itu, dadanya membuncah bahagia melihat celah untuk menendang Nimas dari hidup Arjuna semakin besar.

Nimas yang sudah di perjalanan menuju rumah sakit jujur pada rekan Bisma jika dia sedang hamil dan mengalami pendarahan.

Novrian yang mendengar itu cepat membawa Nimas ke rumah sakit. Sesampainya disana Nimas langsung dibawa ke UGD.

Novrian yang menunggu di luar mengirimkan pesan pada Bisma tentang kondisi wanita yang bernama Nimas.

Sampai pada saat Nimas diijinkan pulang, bersamaan dengan pemuda itu yang sudah berdiri di balik tirai biru yang baru saja Novrian singkap.

Nimas terkejut melihat kedatangan Bisma yang mengenakan pakaian serba hitam di tambah jaket kulit dan topi. Sama halnya dengan Novrian yang mematung sejenak melihat kehadiran rekannya. Pria yang berprofesi polantas itu seolah tak percaya dengan apa yang dilihat.

"Cok, beneran langsung kesini?" tanya Novrian masih terheran-heran.

Wahhhh perempuan ini pasti sangat sepesial sampai seorang Bisma bela-belain pulang saat masih tugas. Pikir Novrian.

Bisma tak menghiraukan temannya, dia gegas mendekati Nimas yang tengah melihat kearahnya.

Dapat Bisma lihat beberapa luka di wajah Nimas, bagian yang paling menarik perhatiannya adalah bibir bawah perempuan itu yang masih ada sisa darah kering dibagian tengah. Bisma tidak bisa membayangkan segila apa Arjun, tapi hanya dengan membayangkan saja Bisma ingin mematahkan tulang-tulang abangnya itu.

"Mba, kita bawa masalah ini ke kantor polisi ya?"

Sebelumnya, kata maaf memang masih tersedia untuk Arjuna, tapi sekarang Nimas sudah menutup semua akses. Hanya dalam jangka waktu beberapa hari, mahligai rumah tangga yang terbangun selama 4 tahun hancur dan musnah hingga tidak ada lagi yang tersisa.

Nimas adalah gambaran seorang wanita yang tidak keberatan mendampingi laki-lakinya dalam kondisi minus, tapi tidak untuk berdiri bersama pria yang tidak bisa menjaga nafsunya saat ujian datang.

Antara besar hati dan bodoh, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan Nimas. yang merasa berat untuk mengabulkan keinginan Bisma yang memintanya untuk melaporkan Arjuna.

Dirinya terlalu mencintai suaminya hingga lupa jika pria itu sama sekali tidak pantas dicintai, beberapa jam lalu adalah bukti nyata seberapa besar kerusakan dan rasa egois yang sudah Arjuna lakukan.

"Nimas..?"

"Ya, aku akan melaporkannya." jawab Nimas dengan yakin.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kinanti Khilary
semangat nulis ya.. ditunggu kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Salah sangka lagi

    Nimas baru selesai membersihkan diri ketika pintu ruangannya terbuka.Bisma datang setelah selesai piket, pria itu membawa sesuatu di tangannya.Kemarin Nimas sudah membawa kasus penganiayaan yang dialami nya ke kantor polisi, seharusnya hari ini surat panggilan sudah diterima Arjuna.2 hari Nimas berada di rumah sakit untuk pemulihan. 2 hari juga ponselnya sengaja dinonaktifkan.Berpuluh-puluh kali juga Arjuna menghubungi tapi nomor Nimas tidak terhubung.Arjuna semakin murka saja saat Winda memberikan bukti rekaman dimana Nimas pergi menaiki mobil dengan pria lain dua hari yang lalu. Di tambah hari ini sebuah surat panggilan tiba-tiba datang kepadanya semakin membuat pria itu dilanda emosi yang luar biasa.Karena itu intensitas panggilan dan pesan dari pria itu makin menggila.Nimas yang baru mengaktifkan telpon genggamnya langsung mendapatkan notifikasi ratusan panggilan dan pesan dari Arjuna.Baru akan meletakkan benda itu kembali di atas meja, benda itu berdering, dan nama Arjun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bantuan Bisma

    "Oke, kalau itu maumu! Tapi jangan ada barang satupun yang kamu bawa dari hasil uangku!" Kepala Nimas terangkat guna melihat wajah Arjuna, dari ekor matanya Nimas bisa menangkap ekspresi mengejek Winda karena ucapan Arjuna. Tekat Nimas sudah bulat, lebih baik pergi dalam keadaan terhina dari pada menanggung rasa sakit yang akan merenggut kewarasannya. Untuk kehamilannya, Nimas memutuskan bungkam, biar waktu yang akan menguak segalanya. Saat ini menjauh dari Arjuna adalah pilihan terbaik. Nimas menunduk guna menahan gejolak luka akibat perkataan Arjuna, dia merasa terbuang dan terhina di depan Winda. Tapi tidak apa-apa, lagi pula dia membawa bagian dari Arjuna yang akan dibesarkan sepenuh cinta. Setelah sedikit tenang perempuan itu akhirnya mengangkat kepalanya, senyum hangat tersungging di bibirnya. Nimas tidak berteriak, ataupun meraung, perempuan itu justru tersenyum anggun. "Baiklah," sepatah kata yang mampu menarik perhatian Arjuna sepenuhnya. Arjuna tidak akan mendug

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Pesan Bisma.

    "Disini saja, lagian kamu udah keluarin uang banyak untuk rumah ini." ujar Nimas dengan segala pertimbangan.Bisma dan Bu Yuri pun saling berpandangan dengan senyum yang tersembunyi."Ayo masuk!" ajak Bisma.Nimas mengangguk ragu.Sesampainya didalam Nimas di suguhkan keadaan rumah yang bersih dan lengkap dengan segala fasilitasnya. Ada sofa di ruang tamu, ada televisi di ruang tengah dengan karpet bulu tebal berwarna hijau mint seperti warna cat rumah, ada rak buku di sudut ruangan serta pintu yang sepertinya mengarah ke dapur."Rumah ini sebenarnya memiliki dua lantai, kamu bisa menemukan ruang lain dibawah." ucap Bisma menerangkan.Nimas mengekor kemanapun Bisma berjalan, pemuda itu juga mengajak Nimas turun kelantai bawah yang ternyata juga terdapat satu kamar tidur lengkap dengan kamar mandi serta ruang baca. Jujur rumah ini sangat nyaman, belum apa-apa saja Nimas merasa betah."Kenapa fasilitasnya selengkap ini, pasti mahal ya uang sewa nya?" mendapat pertanyaan seperti itu Bism

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Merasa kehilangan

    Arjuna menarik begitu saja tubuh Nimas memaksanya berdiri, tangan kanan pria itu sudah terangkat keatas ingin melayangkan tamparan pada wajah istrinya.Nimas yang takut sudah menutup wajahnya dengan kedua siku, perempuan itu berusaha melindungi diri dari pukulan Arjuna.Nyaris saja....Andai suara dari petugas kepolisian tidak terdengar, Nimas mungkin akan kembali mendapatkan tindak kekerasan dari Arjuna.Perlahan Arjuna seperti mendapatkan kesadarannya, pria itu segera menurunkan tangan yang hampir saja menyakiti Nimas.Sepersekian detik mereka semua saling diam, sebelum akhirnya sebuah pilihan Nimas ajukan."Setuju bercerai atau hukuman penjara. Kamu ada dua pilihan Mas."Arjuna meminta waktu pada petugas kepolisian untuk bicara dengan Nimas, berjanji akan memenuhi panggilan dari pihak kepolisian.Winda merenggut saat Arjuna meminta waktu untuk bicara berdua saja dengan Nimas."Apa maksudnya dengan bercerai atau hukuman penjara, Nimas?" tanya Arjuna setelah Winda dan Rubiah meningga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Rahasia Bisma

    Keinginan Arjuna ingin bertemu dengan Nimas terus tertunda karena dirinya kehilangan jejak perempuan itu. Ditambah lagi dengan pekerjaan Arjuna yang sempat bermasalah sehingga menyita waktu, Arjuna harus mengesampingkan kepentingan yang berkaitan dengan Nimas.Hari persidangan itu semakin dekat dan Arjuna yakin Nimas tidak akan hadir di persidangan mereka nanti.Bohong jika arjuna tidak merindukan sosok istri pertamanya, perempuan dengan lesung pipi serta gigi gingsul itu sudah menemaninya sejak lama hijrah dari Jogja ke ibukota. Nimas juga yang sudah menemaninya berjuang sampai pada titik ini.Pria itu pikir setelah mengatakan yang sebenarnya pada Nimas, istrinya hanya akan marah beberapa hari, dengan percaya diri Arjuna mengira Nimas akan menerima Winda seiring berjalannya waktu, mengingat seberapa dekat mereka dulu, Nimas dan Winda seperti tidak terpisahkan. Arjuna tidak menduga jika Nimas justru menuntut pisah. Hal yang sangat jauh dari pikirannya."Ngelamun lagi?" Arjuna hanya te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Perempuan itu

    "Apa yang kamu katakan, Bisma?"Nimas terperangah dengan ucapan yang baru saja Bisma katakan.Bisma melihat kearah Nimas sejenak, sebelum mengarahkan sebatang nikotin yang terapit jemari itu menuju bibirnya, menyulutnya dengan korek api sebelum dihisap dalam-dalam, kepulangan asap segera memenuhi udara disekitarnya begitu Bisma menghembuskan nafasnya."Kisah Mama dan kisah mu serupa, tapi Mama sedikit lebih beruntung. Wanita simpanan ayahku sedang hamil saat beliau mengetahui bahwa ayahku sudah memiliki istri, tapi kamu tau apa yang dia lakukan. Dia meninggalkan ayahku." Bisma tampak menerawang, kemudian pria itu menoleh pada Nimas."Saat itu ayahku mati-matian mempertahankan wanita itu. Tapi wanita itu tetap menolak, tidak lama kabar kehamilan Mama didengar oleh telinga wanita itu. Tanpa mengatakan sepatah katapun perempuan itu pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat tinggalnya selama ini."Raut sendu Bisma mengusik Nimas."Kamu seperti mengenal sekali sosok yang kamu ceritakan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bertemu kaka Bisma.

    Seorang wanita tengah meringkuk di pembaringan. Seharian ini dirinya sedang di buat lelah lahir batin dengan segala rutinitas yang dikerjakan. Dia adalah Winda, perempuan yang baru beberapa bulan menjadi nyonya Arjuna sah dimata agama. Dia saat ini berada dalam fase dibantai habis lapisan oleh keadaan, pikiran dan perasaan. Namun rasa tanggung jawab mengharuskan ia tetap tegar dan harus berjalan apapun yang terjadi. Baru beberapa minggu hidup berdampingan dengan Arjuna dan Rubiah. Tapi rasanya Winda sudah sangat kepayahan dengan prilaku anak dan ibunya itu. Padahal dulu betapa cemburu nya Winda melihat kelembutan dan kasih sayang Arjuna pada Nimas. Arjuna begitu memanjakan dan meratukan perempuan itu. Sahabatnya juga terlihat bahagia hidup bersama Arjuna. Meski Winda tahu mereka sudah bertahun-tahun menantikan kehadiran sosok buah hati yang belum juga hadir. Husband able, Arjuna dimata Winda yang pada akhirnya membuatnya jatuh terpikat. "Bagaimana bisa sampai ada flek?" sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bertengkar

    Baru kemarin Bisma memberitahu Yudhistira jika sedang dekat dengan seorang wanita, tentu Yudistira senang, ia mendukung apapun yang membuat Bisma bahagia dan bisa menemukan pasangan hidup. Hari ini cukup membuat Yudhistira tercengang atas fakta jika Nimas adalah istri dari Arjuna, walau Nimas klarifikasi jika mereka sedang proses perceraian."Aku harap Abang mau bantu. Seenggaknya aku tenang menitipkan Nimas kepada Abang."Nimas mengigit bibir bawahnya. Bisma melamarkan pekerjaan untuknya dengan segudang persyaratan. Disini dia yang butuh pekerjaan malah terkesan merepotkan.Yudhistira tidak keberatan membantu Bisma, pekerjaan Nimas juga tidak akan menyulitkan perempuan itu nantinya. Meski sempat berharap Bisma datang membawa calon adik ipar, tapi Yudhistira tidak kecewa setelah bertemu dengan sosok Nimas yang dinilai cukup kompeten dan bisa di andalkan.Bisma dan Nimas pamit pulang sesaat setelah bertemu dengan Pak Burhan Adiwijaya yang baru pulang dari olah raga badminton. Mereka se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Akhir bahagia

    "Bun,..""Keputusanku untuk bercerai sudah bulat Pak Adi yang terhormat, sabarku cukup sampai disini." Zoe berbalik membelakangi suaminya dan hendak berlalu. Tetapi ucapan Adi berhasil mengurungkan niatnya."Apa jika aku menyerahkan diri, kamu bersedia menungguku bebas?"Zoe tertegun sejenak karena ucapan suaminya. Laki-laki yang selama ini begitu tegas dan keras, bagaimana bisa merendah.Yudhistira menatap wajah papanya dengan sendu."Usia kita tidak lagi muda, hidup sampai besok saja belum tentu, mengapa harus menunggu sesuatu yang tidak pasti." Zoe tidak seketika luluh."Bun, Papa mohon!" Adi menekuk lututnya dan menunduk di belakang tubuh istrinya. Tanpa perduli di lihat oleh beberapa anak buahnya, termasuk Yudhistira."Pa." Yudhistira ingin membantu Adi berdiri tetapi Adi menolaknya. "Biarkan bunda mu tahu jika laki-laki ini sangat mencintainya, aku memang pernah salah ucap dengan mengatakan kata seandainya, tetapi ucapan itu hanya sedikit keegoisan. Nyatanya itu tak mengurangi k

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Titik kehancuran

    "Jangan main-main Winda." mata Arjuna terbelalak saat Winda mendekatkan mata pisau di pergelangan tangannya sendiri.Negosiasi perceraian secara baik-baik tidak berjalan lancar. Winda tetap tidak mau Arjuna menceraikannya."Aku hanya perlu mati agar tak semakin sakit hati melihatmu tergila-gila dengan mantan!""Kamu salah paham. Aku ingin bercerai denganmu bulan karena Nimas tapi,..""Karena anak wanita itu, iya kan?"Arjuna mengusap wajahnya merasa frustasi berdebat dengan Winda hanya membuatnya semakin sakit kepala."Vanilla darah dagingku, dia anakku. Itu adalah faktanya." suara Arjuna memelan bersamaan dengan lelaki itu yang melangkah pelan mendekati Winda."Aku nggak perduli, kau yang janjikan kebahagiaan untukku, tetapi nyatanya kau hanya memprioritaskan kepentingan anak itu." Tubuh Winda bergetar, wanita itu terlihat sangat menyedihkan.Konsentrasi Winda mulai goyah, kesempatan itu dimanfaatkan Arjuna untuk menepis pisau di tangan Winda.Pergerakan Arjuna yang cepat mengejutkan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Perpisahan dan persatuan

    Adi seperti di paksa menelan ratusan pecahan kaca bulat-bulat, tidak hanya mulutnya yang terluka lambungnya pun terkoyak karena terlampau parah luka yang di derita.Ungkapan penyesalan sang istri seperti memukul telak harga dirinya.Adi lupa. Jika pengakuan Zoe setara dengan perkataannya yang menyinggung perihal istrinya yang terlalu lama membuatnya nunggu sehingga usia Zoe mempengaruhi mereka tidak bisa memiliki keturunan.Apa sebenarnya arti kecewa? Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya atau tidak diberi kepastian saat mengawali hubungan?Bagaimana dengan sebuah hubungan, yang dimulai baik-baik antara dua manusia harus disisipkan kebohongan demi mewujudkan sebuah luka dimasa depan?Menikah atas dasar saling menerima. Tidak ada ada yang menolak untuk melangkah ke jenjang yang serius.Namun, setelah belasan tahun, saat seharusnya mereka menikmati masa tua, semua justru menimbulkan perpecahan.Hingga klimaks, di usia pernikahan yang harusnya semakin kokoh.Lontaran kata yang tidak akan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Kemarahan Adi

    Mobil Yudhistira baru saja memasuki area perumahan, ketika iring-iringan mobil pejabat menghalangi jalannya. Tidak perlu mencari tahu siapa yang berada di dalam mewah yang berhasil menghambat perjalanannya. Karena dari mobil berplat nomor pilihan itu keluar seorang pria yang langsung mengetuk kaca mobilnya. Alih-alih membuka jendela, Yudhistira memilih turun, dan menemui Papa sambungnya. Tetapi Adi membuka bagian pintu penumpang. "Kamu tidak mengangkat teleponku." "Apa itu perlu? " Amarah laki-laki itu sudah dipendam sejak kemarin. Jika ia marah sekarang, Bukankah hal yang wajar? Adi menoleh menatap Yudhistira. "Kamu juga tidak ada di kantor. Meeting? " Adi mendecih. "Apakah ada pertemuan di luar, benarkah itu bisnis? " "Aku tidak ingin berdebat dengan mu." Zoe membuka pintu mobil ingin keluar. "Aku belum selesai bicara, Zoe." tegas nada bicara Adi tidak membuat Zoe takut. "Jangan membentak Bunda!" Yudhistira mengingatkan Adi. "Kamu diam!" Adi tak suka ada seseorang yan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Kabar bahagia itu

    Bisma menuntun istrinya untuk duduk di tempat tidur."Mas__"Bisma memandang istrinya." Ya sayang" jawab Bisma tersenyum." Ada yang ingin ku sampaikan" Ujar Nimas menyentuh pipi Bisma." Apa itu?" Bisma menangkap tangan Nimas dan membawanya pada bibirnya untuk di kecup."Mas Bisma sebenarnya_________"Nimas menatap wajah Bisma yang terlihat penasaran dengan apa yang akan di katakan.Nimas membawa telapak tangan Bisma, dan di kecupnya beberapa kali sebelum di bawa keatas perutnya.Nimas mendekatkan bibirnya ke telinga Bisma." Disini ada anak kita" Bisik Nimas lirih, secepat kilat menjauh dari telinga Bisma dan menatap wajah suaminya." Sayang_____"Nimas mengangguk." Aku juga baru sadar setelah melihat vitamin yang dokter resep kan untukku, dan juga aku baru sadar selama kita menikah aku tidak pernah mendapatkan tamu bulananku "" Ya Allah__ Masyaallah!!" Bisma terengah, sedikit panik dan juga kaget. Bisma membalas tatapan mata istrinya dengan raut penuh iba, bibirnya yang bergeta

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Menyadari

    Pagi itu Nimas tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya di bantu Bu Yuri yang sejak subuh sudah datang karena ingin melihat Bisma secara langsung. Nimas yang tengah menata menu di meja terpaku pada kepingan vitamin yang diresepkan untuknya, wanita itu merasa familiar. Nimas mengingat tidak ada pesan apapun dari Mama mertuanya ketika mereka pulang dari rumah sakit. Datangnya sang suami dengan keadaan selamat menyedot perhatian semua orang termasuk dirinya sendiri, Nimas bahkan tidak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya sendiri, terlalu lega, terlalu bahagia orang yang dicintainya pulang dengan keadaan selamat. "Ya Tuhan, mungkinkah?" Air mata Nimas mengalir tanpa bisa dicegah. Buru-buru meninggalkan dapur dan berjalan cepat ke kamar utama. Nimas buru-buru melihat kalender yang ada di kamar mereka, wanita itu terpaku pada barisan angka yang diamatinya, seketika tangisnya pecah sadar jika semenjak dia menikah dengan Bisma, dirinya tidak pernah mendapatkan tamu bulanan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Karma

    Derai tawa Winda membuat ketakutan Rubiah. Wanita itu berusaha mendekati Winda tapi di halangi oleh Arjuna."Biarkan Ma,""Tapi Arjuna, ..." Arjuna menggelengkan kepalanya, membuat Rubiah pasrah."Cerai kamu bilang? SETELAH AKU MATI-MATIAN BERJUANG, DAN KEGUGURAN BERKALI-KALI ANAK KAMU' KAMU AKAN MEMBUANG KU SEPERTI SAMPAH BEGITU??!!" Winda berteriak histeris."Berani kamu ceraikan aku, akan ku habisi anak perempuan jalang itu!!""WINDA!!""APA?!"Dada Arjuna naik turun, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, Winda benar-benar sudah tidak bisa di tolerir lagi, istrinya terlalu mengerikan."Vanilla tidak ada hubungannya dengan rusaknya hubungan ini, semua bermula dari KAMU!" hardik Arjuna.Rubiah terhenyak menatap wajah anak dan menantunya, untuk kali ini dia tidak mengharapkan Arjuna bercerai seperti yang sebelumnya, hatinya seperti teriris harus menyaksikan kegagalan Arjuna untuk yang kedua kalinya, dan sangat disesalkan perceraian putranya yang terdahulu akibat campur tangan dar

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Arjuna menyerah

    Terlalu bahagia mengetahui jika Bisma selamat, tak ada satupun dari mereka yang sempat memberi tahu perihal kehamilan Nimas pada keduanya.Rubiah mengingatnya setelah sampai di rumah. Ingin membahasnya, tapi dia tidak ingin menciptakan keributan untuk anak sulungnya. Terlebih Rubiah tahu jika mood menantunya sedang tidak baik.Rubiah tidak menutup mata dengan kebencian yang terang-terangan Winda tunjukkan untuk Nimas. Dirinya juga sedikit merasa bersalah dengan menantunya itu karena tidak bisa mengendalikan perasaan bahagianya mengetahui Nimas akan memberinya cucu lagi.Rubiah tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan Vanilla, wanita paruh baya itu merasa sangat berdosa pada cucunya itu karena dulu pernah meragukan ayah biologisnya.Sepanjang perjalanan menuju kediamannya, wanita itu sudah menangkap ekspresi jengah dari menantunya, Arjuna alih-alih mengajak istrinya bicara pria itu sejak tadi hanya sibuk dengan telpon genggam yang terus berada di genggaman."Untuk har

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Melepas rindu

    Polisi terlalu cepat menyampaikan kabar duka, terlalu gegabah mengambil kesimpulan jika Bisma tidak selamat. Hal itu tentu saja merugikan keluarga, membuat keluarga korban merasa berduka dan putus asa.Nimas tidak berani mengurai pelukan. Takut-takut jika sosok dihadapannya hanya bayangan. Nimas terlalu tenggelam dalam ketakutannya kehilangan suami sekali lagi.Arjuna membuang napas dari bibirnya seraya tersenyum saat melihat wanita yang begitu dicintainya sedang menangis di pelukan adiknya. Dadanya yang bergemuruh karena rasa sedih berangsur lega.Rasa cemburu itu masih menggerogoti, tetapi Arjuna berusaha sadar diri.Air mata Arjuna mengalir meskipun bibir pria itu tengah menerbitkan senyum.Yudhistira terpaku dengan pemandangan di hadapannya beberapa saat, sebelum pemuda itu menghampiri dimana sang bunda berdiri, Yudhistira segera bergegas membawa Bunda Zoe yang sedang duduk itu masuk kedalam dekapannya, dengan terburu-buru tanpa sepatah kata, tetapi siapapun tau hati pria itu se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status