Yoana Lewis sangat menantikan momen ini. Lucas Hank membelai rambutnya. Ini adalah tanda bahwa seorang laki-laki sedang memanjakan seorang wanita. Di hari ulang tahunnya ini dan momen yang mendukung, dia berpikir Lucas Hank akan memeluk dan menciumnya. Ya, tapi tak ada apa-apa, dia sepertinya hanya ingin membelai rambut panjangnya.Lucas Hank menarik tangannya, “Yoana Lewis”, aku ada janji, aku pergi dulu."Apa?Dia akan pergi?“Lucas Hank, kau baru saja datang ke sini, mengapa kau pergi begitu cepat?” Yoana Lewis sedikit sedih dan kecewa.Namun Lucas Hank tidak terpengaruh olehnya. Dia bahkan tidak memandangnya. Sebaliknya, dia menatap Pompom, "Pompom, ayo pergi."Meong...Meong... meong...Pompom setuju dengan memperlihatkan cakarnya. Oke, Tuan, ayo pergi!Yoana Lewis memandang Lucas Hank. Terkadang dia merasa bahwa dia sama sekali tidak mengenal pria ini. Dia selalu cuek dan dingin. Lucas Hank melangkah dan pergi bersama Pompom.Saat itu, Shawn Steven tertawa terbahak-ba
Tampaknya orang di ujung telepon itu telah mencuri banyak perhatian.Lucas Hank berbalik dan pergi bersama Pompom.Di koridor, Eric dan George telah menunggu tuan muda mereka. Melihat Lucas Hank keluar, keduanya segera mengikutinya.Eric berbisik kepada George, "Sepertinya aku melihat Tuan Muda tersenyum."George tanpa ekspresi, "Oh."Eric berkata dengan semangat, "Sejak dia kembali ke Kota Regalsen, aku belum pernah melihat Tuan Muda tertawa!"George masih tanpa ekspresi, "Oh."Eric, "..." Aku tidak bisa mengobrol denganmu, kau tidak seru.Eric berpikir sejenak, apakah tuan muda tertawa karena putri dari keluarga Shimon?"Tuan Muda, keluarga White dan Shimon memiliki kontrak pernikahan. Ada seorang putri di keluarga Shimon yang hilang ketika dia masih kecil. Dia baru saja kembali. Putri ini adalah tunangan Jacob White." Eric melaporkan dengan suara rendah.Tidak ada ekspresi di wajah tampan Lucas Hank. Dia menatap Eric dengan datar, "Apa aku bertanya?""Tidak," Eric menggel
Eric merasakan hawa dingin di lehernya, tetapi dia mengabaikannya dengan senyuman, "Tuan Muda, bukan aku yang ingin mengatakan hal ini... Sekretaris Frank menginginkanku untuk menyampaikannya kepadamu!"Tetapi Eric tidak mengatakan omong kosong. Sejak Lucas Hank kembali ke Kota Regalsen, tidak ada wanita di sekitarnya. Dia menolak mendekati wanita lain selain Yoana Lewis.Lucas Hank mengalihkan pandangannya, "Jalan.""Ya, Tuan Muda."...Pyrmont.Lucas Hank kembali ke vila di Pyrmont, dia tinggal sendirian di sini. Saat itu Dokter Zoe sudah lama menunggu.Dokter Zoe memakai jas putih dan memandang Lucas Hank dengan lembut dan sopan, "Tuan Hank, halo, silakan duduk."Lucas Hank duduk di sofa, dua kaki panjangnya di silangkan di atas satu sama lain.Dokter Zoe duduk di seberangnya, "Tuan Hank santai saja, kita bisa mengobrol sekarang, apa kau punya pacar sebelumnya?"Lucas Hank menggelengkan kepalanya, "Tidak."“Karena kau belum pernah pacaran. Bagaimana kau tahu kalau kau cuek
Keluarga Shimon memiliki tiga saudara laki-laki. Ayah Shimon adalah putra tertua. Dia mengikuti Sophia Lowry ke Kota Barbara Bay. Barney Shimon adalah anak kedua dan sekarang dia adalah kepala Keluarga Shimon.Mendengar Charlotte Shimon menjawabnya dengan suara lembut, Barney Shimon mengangkat tangannya dan menyentuh kepalanya, dia tersenyum dengan tulus dan lembut, "Baik Charlotte, aku akan mendengarkanmu, lakukanlah apa yang kau inginkan!"Adegan ini mengejutkan orang-orang dari Keluarga Shimon. Kalian harus tahu bahwa Barney Shimon adalah lelaki yang sangat keras dan menyeramkan. Bahkan Jacob White pun tidak berani, tetapi dia benar-benar menuruti kata-kata Charlotte Shimon.Barney Shimon hanya patuh pada dua orang. Istrinya dan Charlotte Shimon.Para pelayan di sana pun semakin menghormati Charlotte Shimon. Ketika Charlotte Shimon pertama kali datang ke Keluarga Shimon, mereka semua terkejut.Tentunya hal ini juga berkaitan dengan penampilan Keluarga Shimon secara keseluruha
Yoana Lewis biasanya datang ke sekolah dengan menggunakan mobil pribadi milik keluarganya. Tetapi hari ini dia menggunakan mobil Rolls-Royce Phantom. Mobil mewah ini sangat mahal dan hanya dimiliki oleh orang tertentu. Teman sekelasnya diam-diam melirik ke dalam mobil dan segera melihat pria tampan itu.--- Yoana Lewis, Tuan Hank mengantarmu ke sekolah hari ini.--- Yoana Lewis, kau dan Tuan Hank sangat serasi, apakah pernikahan akan segera diumumkan?Baru-baru ini Kota Regalsen ramai beredar soal pernikahan antara keluarga Hank dan Lewis. Namun Lucas Hank belum mengutarakan pendapatnya di depan umum karena sibuk bekerja di perusahaan dan tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan Yoana Lewis.Hari ini, dia bersedia untuk datang dan mengantarnya ke sekolah. Yoana Lewis sangat terkejut. Dia mengantarnya ke gerbang Universitas Tuscanny dengan mobil mewahnya. Yoana Lewis mengucapkan terima kasih kepada Lucas Hank, lalu membungkuk, mendekati pipi Lucas Hank dan menciumnya.
Tiffany mengulurkan tangannya dan menyentuh kepala kecil Charlotte Shimon. "Sekarang Yoana Lewis adalah gadis idola di Universitas Tuscanny, tapi itu karena mereka belum melihat Charlotteku. Begitu Charlotteku muncul, Yoana Lewis akan berdiri di belakang dan kaulah yang akan menjadi idola di universitas ini!"Barney Shimon merangkul Charlotte Shimon karena bangga memiliki gadis ini di keluarganya. "Charlotte, intinya adalah kau jauh lebih cantik daripada Yoana Lewis."Charlotte Shimon meyadari bahwa topik yang sedang dibahas sekarang tidak sesuai dengan tujuan mereka ke sini. "Ayah, Ibu, ayo cepat masuk ke dalam universitas.""Baiklah, ayo masuk."Mereka bertiga keluar dari mobil bersama-sama dan berjalan ke arah pintu masuk Universitas Tuscanny. Ketika penjaga keamanan Universitas Tuscanny melihat mereka datang, dia berteriak kaget. "Tidak! Barney Shimon ada di sini, cepat tutup pintunya. Jangan biarkan mereka masuk!"Penjaga keamanan segera menutup pintu, mengangkat telepo
Pada waktu itu Wakil Rektor Jones sangat terlambat dalam menangani kasus pemerkosaan tersebut karena tidak ingin reputasi universitasnya menjadi buruk. Barney Shimon membawa orang untuk membuat keributan di Universitas Tuscanny dan Rektor Winston merasa senang akan hal itu.Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir ini, terjadi sesuatu pada Rektor Winston yang membuat akreditasi Universitas Abberfield semakin buruk dan hampir dikenal sebagai Universitas Kedokteran terburuk di Kota Regalsen. Dia dan Wakil rektor Jones adalah teman sekelas dan di setiap pertemuan, Wakil Rektor Jones selalu menatapnya dengan sinis dan seperti ingin menghancurkannya. Rektor Winston baru berusia sekitar 40 tahun-an, tetapi rambut di atas kepalanya hampir botak.Barney Shimon tertawa gembira, "Rektor Winston, jika kau berkenan, maukah kau menerima Charlotteku. Aku berjanji kau akan terkejut dengan kepintarannya.""Barney Shimon, aku sangat menghormatimu dan tentu saja juga menyukai Charlotte Shimon. Tetapi
Ketika Jacob White mendengar berita itu, dia sedang bermain dengan temannya dan semua orang menggodanya.--- Jacob, apa kau sudah dengar bahwa ayah mertuamu membawa tunanganmu ke Universitas Tuscanny pagi ini, apa tunanganmu ingin belajar di Universitas Tuscanny?--- Sangat disayangkan Wakil Rektor Jones menutup gerbang Universitas Tuscanny secara langsung dan sama sekali tidak membiarkan ayah mertua dan tunanganmu masuk.--- Sekarang tunanganmu sedang berada di Universitas Abberfield. Universitas Abberfield adalah universitas kedokteran terburuk di kota ini.Jacob White melepas topinya, “Apa? Monster jelek itu pergi ke Universitas Kedokteran untuk belajar?”Universitas Tuscanny tidak mengizinkannya masuk dan dia memilih Universitar Abberfield?Jacob White merasa bahwa wajahnya telah dipermalukan. Terakhir kali dia mempermalukannya di telepon. Dia pun belum membalas dendamnya, tetapi sekarang dia dipermalukan lagi."Ayo, pergi, aku akan pergi ke Abberfield untuk melawan monste
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan