Geoffrey Grant memeluk Lara Moses, "Aku punya rencana sendiri."...Di villa.Scorpion mengulurkan tangannya dan memeluk Lara Moses, "Lara Sayang, kau akhirnya datang, aku sangat merindukanmu."Lara Moses segera mendorong Scorpion dan menoleh ke Irene, "Ada orang di sini."Irene berdiri di ruang tamu dengan mengenakan gaun panjang. Dia melihat bintik merah di belakang daun telinga Lara Moses. Jika tidak melihat dari dekat, tidak akan mengetahui itu adalah cupang.Setelah mengantarnya ke hotel semalam, Geoffrey Grant langsung pergi, dia pasti mencari Lara Moses.Pasti dia yang membuat cupang itu.Semalam, Geoffrey Grant pasti telah melakukan sesuatu dengan Lara Moses.Kedua tangan Irene yang tergantung di samping segera mengepal, pria yang dia kejar selama bertahun-tahun jatuh cinta dengan wanita lain.Tanpa disangka, Geoffrey Grant juga bisa menaruh perasaan pada seorang wanita.Dia mengira pria itu tidak akan mencintai siapa pun dalam hidup ini.Irene merasa sangat cemburu, dan kecemb
Lara Moses tidak menghindar, membiarkan pria itu memeluknya, dia mengangkat kepalanya. "Sudah selesai mandi?"“Sudah, aku sangat harum sekarang, kalau tidak percaya, coba kau sentuh.” Scorpion mengambil tangannya dan meletakkannya di tubuhnya.Lara Moses menekan otot-ototnya untuk memeriksa di mana dia meletakkan segelnya.Pada saat ini, Geoffrey Grant terdengar lagi, "Bagaimana rasanya?""..."Pria itu cemburu lagi.“Lara Sayang, aku merasa sangat nyaman saat kau menyentuhku, ayo ke bawah sedikit.” Scorpion mendesak dengan mata merah.Sebelum Lara Moses bergerak, terdengar suara di telinganya. "Itu adalah tempat pria yang paling rentan, tidak bisa menyembunyikan sesuatu di sana. Apakah kau berani menyentuhnya?""..."Pria ini!Lara Moses tersenyum cerah dan melihat cincin di tangan Scorpion.Scorpion selalu memakai cincin emas ini dan tidak ada yang curiga.Mata Lara Moses berbinar, cincin emas ini adalah segelnya!Dia sudah menemukannya!"Tuan Scott, cepat bawa aku ke tempat tidur
"Tuan Scott, aku tidak mengerti apa yang maksudmu."Scorpion menepuk tangannya dua kali, "Bawa dia masuk."Dua pria datang dengan membawa seorang wanita.Lara Moses membuka matanya lebar-lebar, itu Karen Bishop!Karen Bishop terlihat sangat mengerikan sekarang. Dia sudah disiksa dan berlumuran darah. Tangan dan kakinya patah dan terkulai lemas. Ketika kedua pria itu menyeretnya masuk, darahnya menodai sepanjang jalan.Lara Moses memelototi Scorpion. "Apa yang kau lakukan pada Karen?""Aku hanya ingin tahu siapa Danny itu. Karena tidak berhasil menyelidikinya, aku mengundang Karen Bishop datang. Untungnya, aku punya mata-mata di Istana Bawah Tanah, kalau tidak Karen Bishop sudah dibawa oleh orang-orang Danny. Tak disangka mulut Karen Bishop sangat ketat, tidak peduli disiksa seperti apa, juga tidak bersedia membongkar identias Danny."Karen Bishop merosot ke tanah, dia menatap Scorpion dengan getir, "Kau tidak pantas menyebut nama Danny!"“Wanita jalang!” Kedua pria itu ingin memukul K
Lara Moses meneteskan air mata, lalu menatap Scorpion. "Kau tidak akan pernah mengerti."Geoffrey Grant tidak sendirian, ada puluhan ribu orang yang mendukungnya.Orang seperti Scorpion tidak akan pernah mengerti."Haha," Scorpion tertawa, "Sejujurnya, aku juga mengagumi Bloodwing. Aku anggap dia adalah satu-satunya lawan dalam hidupku."Dia mengulurkan tangannya dan menarik bola mata kanannya. "Lihat, dia menikam mata kananku tiga tahun lalu. Aku selalu menunggunya agar bisa membuat perhitungan dengannya."Lara Moses baru mengetahui ternyata Scorpion telah memasang mata kanan palsu, mata kanannya ternyata sudah cacat."Kau tidak akan pernah bisa menjadi lawannya, karena dia tidak bertarung sendirian, dia memiliki kekuatan yang tidak bisa dihancurkan, jadi kau ditakdirkan untuk kalah," kata Lara Moses."Kalau dia sangat kuat, lalu mengapa kaki kanannya cacat, bukankah karena peluruku? Oh, ya, aku teringat satu hal. Ketika dia datang untuk menyelamatkan Felix Popper tiga tahun lalu, a
Geoffrey Grant perlahan berjongkok dengan satu lutut, dia mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Karen Bishop.Pada saat ini, dia tertegun, karena Karen Bishop menggenggam sepotong kecil kain di tangannya.Dia membuka kain dan melihat gambar yang dilukis dengan darah.Kain ini berasal dari gaun yang dikenakan Lara Moses malam itu dan itu adalah gambar segel yang digambar oleh Lara Moses dengan menggigit jarinya.Lara Moses meninggalkan segel Scorpion!Geoffrey Grant menggenggam erat-erat potongan kain itu.Lara Moses pernah mengatakan bahwa dia bisa berdiri di sisinya.Dia sudah dewasa.Tunggu aku!...Pada malam hari, Lara Moses dibawa Scorpion ke sebuah dermaga, di mana speedboat sudah berlabuh."Tuan Scott, ayo kita segera pergi," kata anak buah itu.Scorpion meraih Lara Moses dengan erat, "Lara, ayo pergi."Pada saat ini, speedboat segera melaju.Ada apa?Scorpion merasakan firasat buruk."Tuan Scott, ada masalah besar. Segel Anda telah muncul di tempat lain. Sekarang semua ja
“Geoffrey, hati-hati!” Lara Moses berseru.Pedang seorang samurai telah menebas ke arah Geoffrey Grant.Geoffrey Grant segera menghindar, tebasan pedang meleset dari bagian vitalnya, tetapi menorehkan luka yang dalam di punggungnya.Kemeja hitamnya robek, terlihat daging merah dan tulang putih di balik noda darah.Lara Moses menatap Scorpion dengan mata merah, "Karena tidak bisa mengalahkan Geoffrey Grant, kau menggunakan cara-cara kotor ini. Kau benar-benar brengsek."Para samurai itu bukan lawan Geoffrey Grant sama sekali, tetapi Scorpion tahu dia adalah kelemahan Geoffrey Grant, jadi dia menggunakannya untuk mengalihkan perhatian Geoffrey Grant.Scorpion mengangkat pundaknya. "Tipu daya adalah hal wajar dalam pertarungan."Lara Moses segera menatap Geoffrey Grant dan berteriak, "Geoffrey, tutup matamu, jangan pikirkan apa pun, jangan lihat apa pun, aku akan menunggumu."Mendengar suara Lara Moses, Geoffrey Grant segera mengerutkan alisnya, mengangkat pedang di tangannya dan membuat
Ya, Geoffrey Grant takut.Dia takut dia akan terlambat.Mengambil ponsel dari saku celananya, dia mulai mencari sinyal, sinyal di sini sangat lemah dan Scorpion dan Lara Moses tidak ada di sini.Scorpion sangat licik, dia memancingnya ke sini, tetapi membawa Lara Moses ke tempat lain.Geoffrey Grant segera berjalan keluar."Bloodwing, mau ke mana?" Irene berlari ke arahnya. Melihat luka di punggung Geoffrey Grant, dia menarik napas, dan bertanya dengan cemas, "Kau terluka, harus dibalut."Geoffrey Grant bahkan tidak melihat ke arah Irene. Beberapa jip berhenti. Dia berjalan ke sisi jip, membuka pintu pengemudi, dan langsung mengeluarkan orang-orang di dalamnya.Jared Myer yang ditarik, hampir terjatuh, "Hei, ada apa denganmu, ini adalah mobilku."Geoffrey Grant masuk ke mobil, tetapi Jared Myer menepuk pundaknya.Geoffrey Grant melihat ke belakang dan menatap Jared Myer dengan tajam, "Pergi!"Jared Myer berasal dari keluarga terhormat, tidak ada yang berani berbicara seperti ini dengan
"Tadi... aku hampir pingsan, jadi aku berpura-pura pingsan, ketika Scorpion... melepas celana, aku menendangnya, dia kesakitan dan... mengeluarkan pisau lalu menusukku secara bertubi-tubi seperti orang gila... sekitar tujuh atau delapan tusukan...""Tusukan ini membuatku sadar. Aku mengambil... seprei dan mencekik lehernya...""Dia meronta beberapa kali, dan hampir melepaskan diri... tapi aku berpikir, jika aku mati, aku tidak akan bisa menunggumu..."Lara Moses mengulurkan tangannya dan menggenggam telapak tangan Geoffrey Grant. Dia menggosok kapalannya dengan jarinya yang lembut. Dia menatapnya dan berkata, "Geoffrey, kau tahu, aku mencintaimu, aku tidak pernah menyembunyikan cintaku padamu, aku mencintaimu, jadi harus mencintai apa yang kau cintai, jadi aku mengikuti jejakmu, suatu hari, aku juga akan menjadi pemberani sepertimu, aku akan memiliki keyakinan yang sama sepertimu, dan akan hidup sepertimu.""Geoffrey, aku telah melindungimu. Kelak, kesedihanmu akan berkurang dan akan
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan