"Tapi, tidak peduli seberapa menderita, aku juga tidak bisa melepaskan tanganmu. Aku pernah melepaskan tanganmu sekali, aku tidak ingin melepaskannya lagi ..."Pundak Victoria Anne gemetar, dia menyembunyikan wajahnya dan menangis. "Suamiku, maafkan aku, aku benar-benar minta maaf ... Aku sangat menderita, aku tidak kuat lagi.""Istriku," James Coleman mencium pipinya dengan keras, "Istriku, maukah kau bertahan demi aku dan anak kita? Anak kita sangat sehat, dia selalu ada, coba kau sentuh dia, ya?"James Coleman menggenggam tangan gadis itu dan meletakkan di atas perutnya.Ujung jarinya menyelinap dan menggenggam jari-jari gadis itu, menuntunnya untuk mengusap perutnya dengan lembut.Victoria Anne langsung meneteskan air mata.James Coleman membungkuk untuk mencium tetesan air matanya dan bergumam sambil menciumnya, "Istriku, apakah kau bisa merasakannya, anak kita ingin dilahirkan, dia ingin melihat dunia ini. Aku juga ingin menjadi seorang ayah, aku akan menjadi ayah yang baik, yan
Victoria Anne mengulurkan tangan dan membuka pintu belakang dan duduk. "Tuan, terima kasih."James Coleman tidak berbicara, menginjak pedal gas, dan mobil mewah itu segera melaju....Victoria Anne duduk di kursi belakang, bersandar di jendela dan tiba-tiba mendengar perutnya berbunyi, ternyata dia lapar.Dia menyentuh perutnya, dia ingin makan sesuatu, lalu dia melihat termos di sebelahnya.Matanya langsung berbinar.Pada saat itu, pria di depannya berkata sambil tersenyum, "Mau makan?""Ya." Dia mengangguk."Makan saja.""Benarkah? Terima kasih." Victoria Anne mengambil termos dan membukanya. Di dalamnya ada sandwich dengan telur dan irisan tipis daging sapi, susu hangat, dua sushi, dan beberapa butir tomat ceri dan sepotong jeruk bali.Sangat berlimpah.Victoria Anne mengambil sandwich dan menggigitnya. Ini adalah rasa yang dia suka, semua adalah makanan kesukaannya.James Coleman melihat dia makan sarapan melalui kaca spion. Dia makan dengan sangat anggun, tanpa bersuara. Dia mem
James Coleman tidak mengerti, ingatan Victoria Anne kadang membaik, kadang memburuk. Dia bisa mengingat Scarlet Cooper dan Dorothy Reeds. Dia seharusnya sudah membaik, tetapi selalu melupakannya.Walaupun baru bertemu dengannya, dia akan melupakannya di detik berikutnya.Pada saat itu, pandangan Victoria Anne tertuju pada James Coleman karena James Coleman berdiri bersama Dorothy Reeds, jadi Victoria Anne bertanya dengan spontan, "Dorothy, apakah itu... pacarmu?"Dorothy Reeds tersipu, dia mendatangi James Coleman dan berbisik, "CEO Coleman, lebih baik ... katakan saja bahwa aku adalah pacarmu, jadi kau akan memiliki kesempatan untuk mendekati Kak Vic."James Coleman hanya menatap Victoria Anne sama sekali tidak menatap Dorothy Reeds.Dorothy Reeds mengira dia setuju dan segera meraih lengan James Coleman.Namun, James Coleman tidak bergerak, dia menunduk dan melirik lengan bajunya, lalu menatap Dorothy Reeds, mungkin mungkin maksudnya --- Coba saja kalau kau berani menyentuhku.Doroth
James Coleman berbisik, "Tidak akan melepaskannya, walaupun seluruh dunia memberitahuku untuk melepaskannya, aku tidak akan pernah melepaskannya."Charlotte Shimon mengangguk. "Baik, aku akan memberitahu Vic kau suaminya."Setelah berbicara, Charlotte Shimon pergi.Charlotte Shimon sudah pergi, Lucas Hank masih ada di sini.James Coleman menatap Lucas Hank. "Apakah sudah ada kabar Geoffrey Grant?""Orang-orangku sedang menyelidiki keberadaan Geoffrey Grant, dan belum ada kabar, tetapi ...""Apa?""Tetapi Geoffrey Grant mungkin belum mati karena Taylor Stevenson menghilang bersamanya."Hari itu Curtis Wagner mengendarai mobil untuk mencari Victoria Anne, terjadi ledakan, kemudian Taylor Stevenson juga menghilang.Melihat James Coleman sangat tenang, Lucas Hank melangkah maju dan menepuk pundaknya. "Kali ini ibumu benar-benar mencelakakan Geoffrey Grant. Walaupun Geoffrey Grant sangat beruntung dan dapat selamat dari kecelakaan ini. Tetapi kabar tentang Curtis Wagner adalah Geoffrey G
“Kau tidak tahu malu, huh, aku marah!” Victoria Anne segera menggembungkan pipinya untuk menunjukkan dia sangat marah.James Coleman menatapnya pipinya agak menggembung karena marah dan tatapannya sangat dingin.James Coleman sangat menyukai penampilannya saat ini.“Baiklah, aku tidak tahu malu, aku minta maaf. Istriku, jangan marah lagi, maafkan aku.” Dia memeluk tubuhnya lagi, dan meneruskan mencuci sayuran.Victoria Anne masih merasa tidak senang. Pria itu suka mempermainkannya, seolah-olah dia adalah anak kecil. Dia merasa terhina.Dia mengedipkan matanya dan ingin berbicara. Pada saat itu, ada manggis di tangan kanan pria itu dan bibir pria itu seolah-olah tidak sengaja menyentuh lehernya. "Mau makan?"Tanpa sadar Victoria Anne mengecilkan pundaknya, dia tidak mencuci sayuran lagi, meletakkan tangannya di pundaknya, dan menyodorkan manggis ke mulutnya.Dia diam-diam melirik manggis, sepertinya ini adalah manggis kesukaannya.Asam dan manis.“Ya, aku mau makan,” Victoria Anne ber
Dia sama sekali tidak terlihat seperti wanita hamil. Tubuhnya kurus kering dan selera makannya sangat buruk. Hanya minum sedikit sup, mana cukup untuk dibagikan dengan bayinya?Pria itu sangat menyayanginya."Tidak mau, aku benar-benar tidak ingin mau makan..." Victoria Anne merengek sambil memegang lehernya.James Coleman tidak bisa memaksanya lagi. Baik, dia menyerah.Saat ini Victoria Anne berkata dengan lembut, "James Coleman, menurutmu, apakah aku benar-benar bisa melahirkan bayi ini... dengan selamat?"“Ssst, jangan bicara sembarangan!” James Coleman mencium bibirnya dengan lembut, “Kau pasti bisa melahirkan bayi kita dengan selamat. tTidak akan terjadi apa-apa, serahkan semuanya padaku, kita sekeluarga bertiga akan bersama selamanya."“Ya.” Victoria Anne mengangguk, dia memejamkan matanya dan tertidur.James Coleman memeluknya dan duduk sebentar, lalu bangkit dan mengangkatnya ke lantai atas.Mendorong pintu kamar tidur dan menempatkannya di tempat tidur besar yang empuk, lalu
Melihatnya seperti ini, hati James Coleman terasa sangat sakit. Apakah ketika kembali ke Barbara Bay dengan penyakit mentalnya, dia juga sama seperti ini, diam dan tidak berdaya?James Coleman tidak tahu bagaimana cara mencintainya sekarang?Karena tidak peduli yang dia lakukan, masih tidak cukup.James Coleman mendekatinya dan menyelipkan tangan kanannya ke dalam rambutnya. Dia sudah bisa makan sekarang dan rambutnya sudah tidak mudah rontok seperti dulu, tetapi rambutnya sudah lebih tipis.Sambil menggesekkan ujung hidungnya ke hidung gadis itu, dia bertanya dengan lembut, "Ada apa sebenarnya, kenapa tidak senang?"Dia sangat ingin tahu semua suka dan dukanya. Gadis ini telah bersamanya selama lebih dari sepuluh tahun. Dia berangsur-angsur berubah dan perlahan-lahan tumbuh besar, menjadi wanitanya, istrinya, ibu dari anaknya.Melihatnya seperti ini, hatinya sangat sakit dan membuatnya sesak napas.Victoria Anne mendongak, dia perlahan mengulurkan tangannya dan menyentuh wajahnya.Dia
Dorothy Reeds mengikuti pandangannya dan melihat Victoria Anne terbaring di sofa. Dia terbungkus selimut, tetapi wajahnya tampak merona dan lembut.Di sisi lain sofa ada mantel dan sweater Victoria Anne ... Mantel hitam dan rompi pria itu ada di sebelah pakaian wanita itu ...Dorothy Reeds tertegun. Dia bisa menebak yang terjadi di sini tadi. Dia perlahan menatap James Coleman, cahaya ruangan itu redup. Pria itu mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam dan berdiri di dekat jendela. Angin dingin berembus dari luar, membuat kemejanya menggelembung.Dia sama sekali tidak merasa kedinginan. Dia menyelipkan tangan kirinya ke dalam saku celana, berdiri di ambang jendela dengan sebatang rokok di antara jari tangan kanannya. Tiga kancing di kemejanya terbuka, memperlihatkan tulang selangkanya. Dia mengerutkan alis dan merokok, lalu bersandar ke belakang. Dorothy Reeds terdiam beberapa saat. Dia tidak menyangka akan melihat pria itu dengan penampilan seperti ini.Wajahnya yang pucat me