Share

33. (Bukan) Mengalah (Sahra)

Akhirnya, keinginan untuk menjadi istri seorang Gus terwujud. Hingga hari pernikahan digelar, Ning Zea sendiri yang memilih ini dan itu untuk persiapan. Bahagia? Tentu saja. Meski kudengar bisik sinis karena keputusan ini, tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa aku perempuan beruntung.

Ning Zea sering mengajakku keluar pondok bersama Gus Habibi, kami belanja perhiasan yang akan digunakan sebagai hadiah pernikahan. Aku menikmatinya, sungguh, meskipun sesekali melihat sendu menggantung di sepasang mata Ning Zea, aku tidak peduli.

Hari pernikahan kami berlangsung khidmat, memang tidak semeriah perni

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status