Share

Bab 141 Pembuka Jalan

Mata Yuni membelalak. Raut wajahnya panik. Dia menoleh ke arah Shanaz dan satpam secara bergantian dengan tersenyum canggung. "Maafkan atas kekacauan ini ya Nabila, Pak Satpam," ucap Yuni.

Yuni yang kepalang malu kemudian menarik mertuanya ke tempat yang lebih tenang, di mana tidak akan ada orang yang mendengar apa yang dikatakan oleh ibu mertuanya yang mengamuk seperti orang yang tidak waras itu. "Ayo Bu. Kita bicara baik-baik di sana. Jangan marah-marah seperti ini, Yuni malu."

"Kalau kamu tahu malu harusnya kamu bebaskan suamimu. Bukan memilih anak itu!" sungut mertua Yuni.

Yuni mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya, Bu. Iya," sahut Yuni berusaha menenangkan ibu mertuanya.

Shanaz mempunyai ide lain. Dia memutuskan untuk bersembunyi di balik semak-semak untuk mengawasi keberadaan mertua Yuni. Menunggu sampai pembicaraan mereka berakhir. Setelah itu baru nanti mengorek informasi dari wanita berusia lanjut itu.

Shanaz tak begitu jelas mendengar pembicaraan mereka. Namun yang bisa dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status