Selesai berbicara, tangannya tiba-tiba menampakkan cahaya perak dan tujuh batang jarum perak muncul seketika.“Pergilah!”Begitu David mengayunkan lengannya, tujuh batang jarum perak itu secara serempak tertusuk di 7 titik akupuntur orang tua itu.Tubuh Dokter Suritno bergetar hebat. Dia terkejut dan dengan suara yang nyaris hilang berkata, “Ini…… ini adalah Akupuntur Maya?!!”Setelah menusuk titik akupuntur orang tua itu, dalam waktu sekejap 7 batang jarum perak mengeluarkan cahaya putih secara serempak. Tujuh titik cahaya membentuk bentuk bintang biduk. Begitu cemerlang bagaikan bintang. “Raja neraka ingin kamu mati tengah malam, aku bisa mempertahankanmu sampai subuh!”“Tidak sadarkan diri sekarang, maka harus tunggu sampai kapan?!!”David menepati janjinya, bagaikan makhluk yang mengendalikan hidup dan mati. Begitu katanya selesai dilontarkan, orang tua yang awalnya sudah terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang tiba-tiba memuntahkan semulut darah hitam, kemudian terbatuk deng
Ternyata sejak awal pria itu tidak berbohong. Dia benar-benar bisa menyelamatkan kakek. Lucunya, dia sendiri justru menganggap David sebagai penipu.Seorang petinggi Keluarga Chairil menarik nafas dalam dan dengan yakin berkata, “Mulai sekarang, semua orang keluar untuk mencarinya. Sekalipun harus mengobrak-abrik seluruh Jayanegara, juga harus menemukan dokter ajaib itu. Jangan kembali sebelum menemukannya!”Suatu pagi, Hasan kembali menelepon, “David, kamu di mana? Hari ini Wulan akan membawamu pergi wawancara di perusahaan. Kamu kirimkan alamatnya, aku suruh dia jemput kamu.”“Baik, Om Hasan.” David mengirimkan alamat Vila Nomor Satu Menteng.Di lantai dasar kediaman Keluarga Tanugrah. Di samping sebuah mobil sedan Mercedes-Benz C260 putih, seorang gadis muda dengan setelan seragam profesi berwarna hitam melihat jam dan dengan tidak sabar berkata, “Wulan, tunangan kampunganmu itu sungguh luar biasa. Dia bahkan membuat kita menunggu begitu lama di sini.”“Citra, kamu jangan ngomong
David menggelengkan kepala dan berkata, “Bukan aku yang membelinya.”“Hm?”Kedua gadis itu tertegun mendengarnya. Citra dengan agak ragu berkata, “Tuan David sungguh rendah hati.”Tiba-tiba, dia melihat kantong yang ditenteng David. Matanya tanpa sadar bersinar. “Tuan David, apakah di dalam sini berisi uang tunai? Aku dengar orang kaya seperti kalian paling suka menggunakan uang tunai.”Tanpa menunggu David membuka mulut, dia maju selangkah dan mengambil kantong dari tangan David dan membukanya.Seketika, raut wajahnya berubah.Isi di dalamnya sama sekali bukan uang, melainkan setumpuk kaleng dan botol air mineral yang kotor dan bau. “Ini sampah yang baru saja kupungut.” kata David dengan canggung. “Memungut sampah?” senyum Citra langsung menjadi kaku。“Benar.” David mengangguk. Wajah Citra langsung berubah muram. “Setelah menghabiskan banyak waktu, ternyata kamu datang kemari untuk memungut sampah?”Dia berkata sambil mengeluarkan tisu dan gila-gilaan mengelap tangannya. “Benar-be
“Kamu ngapain buru-buru? Semuanya akan segera menjadi rekan kerja. Lebih baik saling kenalan terlebih dahulu.”Niat jahat melintas di mata Surya. Dia berinisiatif mengulurkan tangan ke arah David dan berkata dengan pamer. “Perkenalkan, aku Surya Wangsa. Sekarang menjabat menejer departemen pemasaran 2. Atasan sekaligus rekan kerja Wulan.”Melihat senyumnya yang berniat jahat, dalam hati David sudah mengerti. Dia juga mengulurkan tangan dan berkata dengan wajah tanpa ekspresi, “David.”Melihat keduanya berjabat tangan, Gerry diam-diam merasa senang tanpa sadar. Perlu diketahui, tangan Surya terkenal sangat kuat. Dia pernah berjabat tangan dengan Surya satu kali dan jarinya hampir diremas putus. Sakitnya selama tiga hari setelah kejadian dan ini masih merupakan hasil belas kasihan dari Surya. Kelihatannya orang kampung ini akan dipermalukan.Ternyata benar. Tepat ketika tangan David dan Surya berjabat, David merasakan sebuah tenaga yang kuat datang menekan.Kemudian terlihat ekspresi S
Wanita itu buru-buru berkata, “Pak David, saya adalah wakil presiden direktur Freya, Tari Linardi. Anda panggil saya Tari saja.”“Kemarin perusahaan mengadakan rapat pemegang saham. Tuan Julio dari Emgrand Group di hadapan semua orang mengumumkan pengalihan 75% saham perusaahan yang ada di tangannya kepada Anda. Dengan kata lain, dimulai sejak kemarin, Anda adalah pemegang saham tertinggi sekaligus presiden direktur perusahaan.”“Beliau juga menyerahkan foto Anda dan beberapa data kepada saya, agar saya membantu Anda mulai sekarang.”David tiba-tiba berkata, “Saya sudah tahu. Sekarang saya ada di perusahaan. Saya akan memberitahumu jika ada urusan.”Kantor wakil presiden direktur. Tari yang memutuskan sambungan telepon segera memanggil sekretaris dan memberi perintah, “Presdir David yang baru menjabat sudah datang ke perusahaan. Mungkin sedang dalam kunjungan samaran. Kamu segera kabari penanggungjawab masing-masing devisi, suruh mereka kendalikan karyawan dengan baik dan harus menunj
Zainal marah hingga hampir muntah darah, “Kamu yang homo. Kamu sekeluarga homo. Keluar! Segera enyah keluar!”David bertanya, “Kalau memang kamu bukan homo, atas dasar apa kamu mempekerjakan orang dengan cara mencocokkan zodiak?”“Atas dasar aku adalah menejer personalia. Aku yang mengambil keputusan. Apa yang bisa kamu lakukan kepadaku? Memukulku?” Zainal tersenyum dingin dan berkata dengan sombong.“Plak!”Omongannya baru saja diselesaikan dan wajahnya langsung menerima sebuah tamparan keras. Zainal terdiam seketika. Dia menutupi wajahnya dan dengan tidak percaya menatap David sambil berkata, “Bocah, kamu……kamu berani memukulku?”“Aku tidak hanya berani memukulmu, tapi juga bisa memecatmu. Percaya tidak?” kata David dengan tampang tak peduli. Zainal dengan wajah penuh emosi berkata, “Memecatku? Bocah, atas dasar apa? Kamu pikir kamu adalah direktur yang baru menjabat?”“Kamu berani memukulku, habislah kamu. Kamu tunggu saja!”Tanpa berbicara panjang lebar, dia langsung mengeluarkan
“5 menit 20 detik……” David melihat Tari dengan tatapan tidak peduli, “Kamu sudah terlambat.”“Maaf, Pak David.” Hati Tari bergetar. Seketika, semua orang terdiam. Rangkaian gerakan Tari membuat semua orang yang ada di tempat terkejut.Zainal lebih membelalak lagi. Perlu diketahui, Tari Linardi adalah wakil presdir perusahaan. Posisinya satu tingkat di bawah presdir.Tunggu……Dia memanggil bocah ini apa? Pak……Pak David……Pada saat itu, Zainal menggigil hebat dan dengan suara ‘bruk’ tersungkur di atas lantai. Dia melihat ke arah David dengan tatapan penuh tidak percaya. “Kamu……kamu adalah presdir baru yang menjabat?”Apa? Dialah presdir baru yang menjabat?Begitu Bobi dan yang lainnya mendengar omongan ini, semuanya tersungkur ketakutan dan gemetaran tiada henti.David menyilangkan kedua kaki. Dia menatap Zainal sambil setengah tersenyum dan berkata, “Masih ingat apa yang kukatakan padamu barusan? Aku nggak hanya berani memukulmu, tapi juga bisa memecatmu.”“Sekarang, kamu sudah per
Akhirnya, Wulan tidak tahan dan berkata, “Surya, anak itu sudah masuk untuk wawancara sepanjang pagi, kenapa masih belum keluar?”“Tenang saja, Wulan. Aku sudah mengabari pamanku sebelumnya. Anak itu nggak bakal lolos wawancara.” Meskipun Surya juga sangat ingin tahu, tapi dia tetap berkata menghibur sambil tersenyum.Citra berkata sambil tersenyum di atas penderitaan orang lain. “Benar, Wulan. Pamannya Surya adalah menejer personalia yang menguasai hidup mati nyaperekrutan karyawan. Selama dia setuju, maka tunangan kampunganmu itu jangan harap bisa masuk ke perusahaan kita.”Begitu kedua orang menghiburnya, hati Wulan yang resah akhirnya sedikit lebih tenang. Pada saat ini, Zainal terlihat berjalan keluar dengan langkah terburu-buru sambil mengapit sebuah tas kulit di ketiaknya.Mata Surya bersinar dan dia segera menghampirinya, “Paman, bagaimana? Kamu nggak membiarkan anak itu lolos wawancara, ‘kan?”“Plak!”Siapa sangka? Zainal langsung memberikan sebuah tamparan kepada Surya tanpa