Share

Bab 855

Di dalam sebuah perkarangan tunggal yang seluruh permukaan dinding bata birunya penuh dengan mawar yang merambat, ketiga orang itu duduk di dalamnya.

“Ada angin apa yang membawa kalian datang ke tempatku ini?” Hingga saat ini Usman baru bertanya.

“Kamu menerobos masuk ke tahap penguasa silat merupakan hal yang menggembirakan. Kami datang untuk mengucapkan selamat juga sangat wajar.”

David tidak angkat bicara dan Nusantara yang berbicara di samping.

“Sudahlah, aku akan percaya jika orang lain yang mengatakan hal ini. Jika keluar dari mulutmu, Nusantara, bagaimana mungkin? Tenang saja, tidak ada yang berani memantau tempatku ini. Katakan saja, ada masalah apa sebenarnya?”

Usman tersenyum ringan dan mengungkap niat Nusantara dalam satu omongan.

Melihat hal ini, Nusantara menatap David sejenak.

David mengangguk pelan.

Nusantara kemudian angkat bicara dan menceritakan keadaan Ria.

“Kamu memiliki target yang dicurigai?” Usman mengerutkan alis dan bertanya.

David menggelengkan kepala. D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status