“Lagipula, sebentar lagi pelelangan Keluarga Camin akan dilaksanakan. Aku perlu membawa orang untuk menjaga ketertiban lokasi. Setelah urusan selesai, kita cari kesempatan untuk membuat bocah itu mati juga nggak terlambat.”Evan menatapnya seperti sedang menatap orang idiot. Jika tidak mempertimbangkan dia adalah anak sah Keluarga Camin, dia benar-benar ingin memberinya sebuah tamparan.Begitu mendengar omongan ini, suasana hati Jodi baru berubah dan dia tersenyum dengki. “Baik, tunggu pelelangan selesai, aku akan menyiksanya dengan sebaik mungkin.”“Dan juga Ria, wanita jalang itu. Aku akan menindihnya di bawah tubuhku dan menghancurkannya dengan keras.”Berbicara sampai di sini, matanya dipenuhi kegembiraan dan tampak tidak sabaran. Evan mendengar omonganya dan menggelengkan kepala lagi.Makhluk bodoh. Sepanjang hari hanya memikirkan sedikit hal rongsokan itu dan tidak akan menjadi orang hebat sama sekali. ……Hotel Jeranding merupakan salah satu hotel bintang lima teratas Jayanegar
Di dalam ruang pemantau lantai 8 hotel.Seorang pria berjas melirik David yang sedang makan dari rekaman CCTV. Dia memalingkan kepala dan berkata kepada Jodi. “Inilah bocah yang memukulmu?”Dia adalah Kurnia Camin, putra ke tiga Keluarga Camin dan merupakan penanggung jawab pelelangan kali ini.“Benar, Om Kurnia!” Jodi menggertakkan gigi dan berkata dengan kebencian yang besar. “Bocah ini benar-benar bernyali besar. Memukul anggota keluarga Keluarga Camin saja sudah cukup. Dia bahkan masih datang ke daerah kekuasaan Keluarga Camin untuk makan dan minum?”Kurnia tersenyum marah. Evan yang berjaga di samping langsung berkata, “Pak Kurnia, aku akan segera membawa orang untuk menahan bocah itu!”“Nggak perlu!”Kurnia menggelengkan kepala berkata, “Pelelangan lebih penting, perhatikan pemantauan secara ketat. Fokuskan perhatian pada setiap orang yang statusnya mencurigakan.”“Om Kurnia, semua orang tahu pelelangan ini diadakan oleh Keluarga Camin. Mungkinkah ada orang yang masih berani me
Kurnia mulai memperkenalkannya dengan tidak lambat juga tidak cepat. “Giok ini didapatkan secara kebetulan di awal tahun berdirinya Keluarga Camin, ditafsirkan oleh ahli seni gaib Pulau Garut, Master Djoko memiliki khasiat memperpanjang hidup.”“Ayahku telah menggunakannya selama lebih dari 10 tahun, hingga hari ini dia tetap awet muda dan penuh enegi. Bisa dilihat letak keajaibannya.”Seiring dengan keluarnya omongannya, tatapan semua orang jatuh ke atas giok di tangannya itu secara bersamaan.Dalam waktu seketika, dalam aula terdengar serangkaian bisikan.Ada yang bertanya dan terkejut. Yang lebih banyak justru omongan kekaguman dan ambisius untuk mendapatkannya.David menatap lekat pada Giok itu. Seberkas semangat muncul di wajahnya.Giok itu benar-benar giok yang disimpankan kepala panti asuhan untuknya selama masih hidup. Dia bisa memastikannya. Kurnia sangat puas dengan reaksi semua orang dan dia segera berkata, “Hehehe… giok ini dilelang dengan harga awal 10 juta Yuan. Setiap k
Suara penawaran harga yang muncul secara tiba-tiba ini membuat susana di tempat yang awalnya sangat panas, tiba-tiba berubah menjadi dingin. Pada saat itu, tatapan mata semua orang terdiam dan mengira mereka salah dengar.Tidak disangka, ada orang yang menawar dengan harga 0,1 Yuan?Siapa yang begitu berani? Bahkan berani membuat kekacauan di pelelangan Keluarga Camin!Dalam sekejap, tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya melihat ke arah datangnya suara secara bersamaan.Bahkan Ria juga termasuk di dalamnya. Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pria yang memakai topeng perunggu sedang duduk di kejauhan sambil menyilangkan kaki. Dia meniup pelan pada air teh di gelas yang dipegangnya, seolah tidak menyadari tatapan aneh dari semua orang. “Penghujung dari mana? Bahkan berani bertentangan dengan Keluarga Camin?” Jodi langsung marah besar.Kurnia menyipitkan mata dan berkata kepadanya dengan wajah muram. “Tuan, apakah kamu berani mengulangi omonganmu barusan?”Dalam hatiny
“Yang tidak ingin mati segera berdiri kemari!” Seorang pemuda berjas dengan wajah muram menunjuk ke pojok di sebelahnya.Dalam waktu sekejap, semua orang saling berdorongan dan berdesakan berjalan ke pojok karena takut terlibat. Ria tetap tidak bergerak dan membiarkan kerumunan mendesak dirinya. Mata indahnya menatap David dengan hampir menangis. Apakah itu kamu? Adik Kerikil Kecil?Dia menggit bibirnya dengan keras dan ingin maju untuk membuka topeng perunggu di wajah David.“Bu, ayo kita segera ke sana.” Melihat Ria tidak bergerak, Yuni segera berjalan ke pojok sambil menyeretnya.Kurnia melirik David dengan mata yang dingin, kemudian segera memberi perintah. “Tangkap dia!”“Boom!”Dalam sekejap, terlihat belasan pria perkasa memutari orang dan menyerang David tanpa basa basi.Mereka semua adalah tukang pukul yang dikembangkan Keluarga Camin selama beberapa tahun ini. Semuanya adalah sekelompok penjahat yang telah banyak melakukan pembunuhan. Kecepatan mereka sangat tinggi dan dal
“Tidak!”Merasakan niat membunuh di mata David, Kurnia ketakutan hingga hampir kehilangan roh. “Ampuni aku. Kumohon, ampuni aku. Kebakaran besar Panti Asuhan Bisma waktu itu tidak ada hubungannya denganku!”“Kumohon, lepaskanlah aku. Asalkan kamu bersedia melepaskanku, aku bersedia maju menjadi saksi atas perbuatan Keluarga Camin.”Meskipun berkata demikian, tapi di matanya justru terlintas sebuah kebencian yang sulit terdeteksi.Dia bersumpah. Selama dia bisa bertahan hidup hari ini, dia pasti akan mencincang tubuh David. “Tidak ada hubungannya denganmu?” David tertawa. Sepasang matanya dipenuhi ejekan. “Kau benar-benar mengira aku tidak tahu bahwa tujuanmu mengadakan pelelangan ini adalah demi memancingku keluar?”“Kamu……”Perasaan Kurnia tenggelam dan semakin ketakutan. “Kamu tidak boleh membunuhku. Jika tidak, aku jamin Keluarga Camin tidak akan melepaskanmu. Kekuatan Keluarga Camin melampaui imajinasimu……”Sebelum dia selesai berbicara, dia langsung merasakan lehernya kedinginan.
“Kalian tenang saja, ini hanya sekedar bunganya saja. Dengan cepat aku akan membuat kepala semua anggota Keluarga Camin terpajang rapi di depan kuburan kalian!”Selesai mengucapkan omongan ini, dia mengubur kedua kepala itu secara bersama di depan kuburan kakek kepala panti. Dia beranjak pergi setelah melepaskan pakaian bernoda darah di tubuhnya dan membakarnya di depan umum.Tak lama setelah dia pergi, sebuah tubuh kecil muncul di depan batu nisan dengan nafas terengah-engah.Melihat kuburan yang kosong, tubuh kecil Ria bergetar dan air matanya mengalir dengan tak tertahankan. “Dia……kemana dia sebenarnya?”“Jangan-jangan dia bukan Adik Kerikil Kecil?”Dia terduduk keras di atas lantai. Kepalanya menempel erat pada sepasang pahanya dan merasakan kesepian yang mendalam.Tiba-tiba, dia mencium sebuah aroma darah yang samar-samar. Begitu melihatnya, dia baru menyadari bahwa aroma darah itu berasal dari tanah di bawah kakinya.Dengan berusaha menahan rasa tidak rela, dia mengulurkan tangan
“Bu, Anda tidak tahu? Saat ini seluruh Jayanegara gempar.”Yuni berkata dengan trauma. “Keluarga Camin segera memberikan omongan kepada publik bahwa mereka akan mencincang orang yang membunuh mereka dengan segala cara setelah mengutus orang untuk membawa pergi kedua sisa tubuh Jodi dan pamannya.”“Sekarang jalur gelap dan jalur terang seluruh Jayanegara semuanya sedang mencari orang yang memakai topeng perunggu itu.”“Katanya ada banyak orang yang masi di tempat pada waktu itu, semuanya ditahan oleh Keluarga Camin. Keluarga Camin sepertinya ingin mendapatkan petunjuk dari mereka. Jika bukan karena aku pergi dengan cepat, mungkin sekarang juga di……”“Apakah David juga ditahan oleh mereka?” kata Ria dengan raut wajah yang agak berubah.“Kamu jangan ungkit makhluk tidak berguna itu lagi.”Yuni berkata mendengus. “Barusan dalam pejalanan pulang, aku melihatnya bergelagat mencurigakan. Aku rasa saat orang bertopeng perunggu misterius itu muncul, dia sudah diam-diam melarikan diri.”Ria diam
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai