Kurnia mulai memperkenalkannya dengan tidak lambat juga tidak cepat. “Giok ini didapatkan secara kebetulan di awal tahun berdirinya Keluarga Camin, ditafsirkan oleh ahli seni gaib Pulau Garut, Master Djoko memiliki khasiat memperpanjang hidup.”“Ayahku telah menggunakannya selama lebih dari 10 tahun, hingga hari ini dia tetap awet muda dan penuh enegi. Bisa dilihat letak keajaibannya.”Seiring dengan keluarnya omongannya, tatapan semua orang jatuh ke atas giok di tangannya itu secara bersamaan.Dalam waktu seketika, dalam aula terdengar serangkaian bisikan.Ada yang bertanya dan terkejut. Yang lebih banyak justru omongan kekaguman dan ambisius untuk mendapatkannya.David menatap lekat pada Giok itu. Seberkas semangat muncul di wajahnya.Giok itu benar-benar giok yang disimpankan kepala panti asuhan untuknya selama masih hidup. Dia bisa memastikannya. Kurnia sangat puas dengan reaksi semua orang dan dia segera berkata, “Hehehe… giok ini dilelang dengan harga awal 10 juta Yuan. Setiap k
Suara penawaran harga yang muncul secara tiba-tiba ini membuat susana di tempat yang awalnya sangat panas, tiba-tiba berubah menjadi dingin. Pada saat itu, tatapan mata semua orang terdiam dan mengira mereka salah dengar.Tidak disangka, ada orang yang menawar dengan harga 0,1 Yuan?Siapa yang begitu berani? Bahkan berani membuat kekacauan di pelelangan Keluarga Camin!Dalam sekejap, tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya melihat ke arah datangnya suara secara bersamaan.Bahkan Ria juga termasuk di dalamnya. Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pria yang memakai topeng perunggu sedang duduk di kejauhan sambil menyilangkan kaki. Dia meniup pelan pada air teh di gelas yang dipegangnya, seolah tidak menyadari tatapan aneh dari semua orang. “Penghujung dari mana? Bahkan berani bertentangan dengan Keluarga Camin?” Jodi langsung marah besar.Kurnia menyipitkan mata dan berkata kepadanya dengan wajah muram. “Tuan, apakah kamu berani mengulangi omonganmu barusan?”Dalam hatiny
“Yang tidak ingin mati segera berdiri kemari!” Seorang pemuda berjas dengan wajah muram menunjuk ke pojok di sebelahnya.Dalam waktu sekejap, semua orang saling berdorongan dan berdesakan berjalan ke pojok karena takut terlibat. Ria tetap tidak bergerak dan membiarkan kerumunan mendesak dirinya. Mata indahnya menatap David dengan hampir menangis. Apakah itu kamu? Adik Kerikil Kecil?Dia menggit bibirnya dengan keras dan ingin maju untuk membuka topeng perunggu di wajah David.“Bu, ayo kita segera ke sana.” Melihat Ria tidak bergerak, Yuni segera berjalan ke pojok sambil menyeretnya.Kurnia melirik David dengan mata yang dingin, kemudian segera memberi perintah. “Tangkap dia!”“Boom!”Dalam sekejap, terlihat belasan pria perkasa memutari orang dan menyerang David tanpa basa basi.Mereka semua adalah tukang pukul yang dikembangkan Keluarga Camin selama beberapa tahun ini. Semuanya adalah sekelompok penjahat yang telah banyak melakukan pembunuhan. Kecepatan mereka sangat tinggi dan dal
“Tidak!”Merasakan niat membunuh di mata David, Kurnia ketakutan hingga hampir kehilangan roh. “Ampuni aku. Kumohon, ampuni aku. Kebakaran besar Panti Asuhan Bisma waktu itu tidak ada hubungannya denganku!”“Kumohon, lepaskanlah aku. Asalkan kamu bersedia melepaskanku, aku bersedia maju menjadi saksi atas perbuatan Keluarga Camin.”Meskipun berkata demikian, tapi di matanya justru terlintas sebuah kebencian yang sulit terdeteksi.Dia bersumpah. Selama dia bisa bertahan hidup hari ini, dia pasti akan mencincang tubuh David. “Tidak ada hubungannya denganmu?” David tertawa. Sepasang matanya dipenuhi ejekan. “Kau benar-benar mengira aku tidak tahu bahwa tujuanmu mengadakan pelelangan ini adalah demi memancingku keluar?”“Kamu……”Perasaan Kurnia tenggelam dan semakin ketakutan. “Kamu tidak boleh membunuhku. Jika tidak, aku jamin Keluarga Camin tidak akan melepaskanmu. Kekuatan Keluarga Camin melampaui imajinasimu……”Sebelum dia selesai berbicara, dia langsung merasakan lehernya kedinginan.
“Kalian tenang saja, ini hanya sekedar bunganya saja. Dengan cepat aku akan membuat kepala semua anggota Keluarga Camin terpajang rapi di depan kuburan kalian!”Selesai mengucapkan omongan ini, dia mengubur kedua kepala itu secara bersama di depan kuburan kakek kepala panti. Dia beranjak pergi setelah melepaskan pakaian bernoda darah di tubuhnya dan membakarnya di depan umum.Tak lama setelah dia pergi, sebuah tubuh kecil muncul di depan batu nisan dengan nafas terengah-engah.Melihat kuburan yang kosong, tubuh kecil Ria bergetar dan air matanya mengalir dengan tak tertahankan. “Dia……kemana dia sebenarnya?”“Jangan-jangan dia bukan Adik Kerikil Kecil?”Dia terduduk keras di atas lantai. Kepalanya menempel erat pada sepasang pahanya dan merasakan kesepian yang mendalam.Tiba-tiba, dia mencium sebuah aroma darah yang samar-samar. Begitu melihatnya, dia baru menyadari bahwa aroma darah itu berasal dari tanah di bawah kakinya.Dengan berusaha menahan rasa tidak rela, dia mengulurkan tangan
“Bu, Anda tidak tahu? Saat ini seluruh Jayanegara gempar.”Yuni berkata dengan trauma. “Keluarga Camin segera memberikan omongan kepada publik bahwa mereka akan mencincang orang yang membunuh mereka dengan segala cara setelah mengutus orang untuk membawa pergi kedua sisa tubuh Jodi dan pamannya.”“Sekarang jalur gelap dan jalur terang seluruh Jayanegara semuanya sedang mencari orang yang memakai topeng perunggu itu.”“Katanya ada banyak orang yang masi di tempat pada waktu itu, semuanya ditahan oleh Keluarga Camin. Keluarga Camin sepertinya ingin mendapatkan petunjuk dari mereka. Jika bukan karena aku pergi dengan cepat, mungkin sekarang juga di……”“Apakah David juga ditahan oleh mereka?” kata Ria dengan raut wajah yang agak berubah.“Kamu jangan ungkit makhluk tidak berguna itu lagi.”Yuni berkata mendengus. “Barusan dalam pejalanan pulang, aku melihatnya bergelagat mencurigakan. Aku rasa saat orang bertopeng perunggu misterius itu muncul, dia sudah diam-diam melarikan diri.”Ria diam
Gerry, Citra dan mereka yang mendengarnya, segera menyanjungnya dengan berbagai omongan.“Karena sepeti itu, ayo kita pergi.” Hasan langsung melambaikan tangannya. Beberapa orang itu terbagi dalam 2 mobil, berbondong-bondong menuju tempat tujuan——Akira. Saat naik mobil, Wulan tidak bersedia satu mobil dengan David dan terlebih dahulu naik ke mobil Surya.Dengan begitu, David terpaksa naik ke mobil Hasan. Namun, David tampak tidak peduli dengan hal ini.Di dalam mobil Surya.Gerry, Citra dan beberapa orang lainnya memilih duduk di kursi belakang. Merema dengan sangat tahu diri membiarkan Wulan duduk di kursi samping pengemudi dan tetap berdekatan dengan Surya.“Surya, orang udik itu seperti koyo saja. Terus-terusan seperti ini juga bukan jalan keluar.” kata Gerry tak tahan. “Benar, Surya. Muka bocah itu setebal dinding. Melihatnya saja membuatku tidak bernafsu makan.” Citra segera ikut berkata sambil mengangguk. Keduanya tidak menghindari keberadaan Wulan di dalam mobil. Lagipula, m
Terlihat beberapa pria bertubuh besar berjalan kemari dengan wajah tak bersahabat.Raut wajah semua orang langsung berubah. Keadaan semacam ap aini? Kenapa dia seperti tidak mengakui kepemilikan Kartu Tertinggi Kaisar Surya?Surya juga terkejut. “Apa yang kalian lakukan? Kalian bahkan berani memperlakukan pemilik Kartu Tertinggi Kaisar seperti ini? Percaya atau tidak, aku akan mengadukan kalian kepada Raja Jayanegara.”Ketika Si Botak akan menendang Surya keluar, dia tiba-tiba melihat David yang berdiri di belakangnya. Pada saat itu, tubuhnya berguncang hebat dengan sendirinya.Ternyata dia!Rasa hormat yang tinggi seketika melintas di mata Si Botak!Sebelumnya, setelah disebabkan oleh munculnya masalah Bagas Tahir, Julio khawatir masih ada bawahannya yang tidak berpengalaman dan menyinggung David. Maka dari itu, dia mengirimkan foto David kepada setiap penanggung jawab industri di bawah nanungannya dan mengingatkan mereka jika bertemu dengan David sama seperti bertemu dengan dirinya