Pria cabul segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang dan melakukan pembicaraan panjang. Dengan cepat, seorang wanita paruh baya dengan gaya jalan yang centil, berjalan kemari sambil menggondol sebatang rokok. Pria cabul membisikkan sesuatu di telinganya dan menunjuk Ria yang berada di kejauhan sesekali. Setelah keduanya melakukan tawar menawar, wanita paruh baya menerima uang 2 juta. Dia mematikan puntung rokok dan berjalan ke arah Ria. Ria sedang makan roti kukus. Tiba-tiba, ada orang yang menepuk pundaknya dari belakang. Begitu memutar kepala, dia melihat seorang wanita paruh baya tersenyum padanya sambil berkata, “Bukankah kamu adalah Yenita dari Keluarga Cahyadi?”“Halo, kamu salah orang, ‘ya?” kata Ria mengerutkan alis. “Tidak mungkin, ‘kan? Aku pernah bertemu denganmu. Bukankah nama lengkapmu Yenita Cahyadi?” kata wanita paruh baya dengan suara pelan.” “Maaf, kamu salah orang. Nama belakangku bukan Cahyadi.” kata Ria dengan dingin. “Aku tidak percaya, kecuali k
Sekitar jam 09.30 keesokan harinya, mobil Wahid berhenti di lantai bawah hotel dimana David tinggal. Ada pejalan kaki yang terkejut setelah mengenali identitas Wahid. Yang lebih banyak justru adalah rasa penasaran akan siapa orang yang sedang ditunggu oleh bos besar seperti dia. Dengan cepat, mereka melihat seorang anak muda yang berpakaian biasa namun beraura luar biasa berjalan keluar dari dalam Hotel. “Guru Besar David!”Tubuh Wahid dan orang-orang kelompoknya langsung sedikit membungkuk dan ekspresi mereka tampak penuh hormat. “Ayo jalan.”David melihat pejalan kaki yang tercengang sejenak, kemudian angkat kaki masuk ke dalam mobil Wahid.Setelah melihat kepergian beberapa orang itu, kerumunan orang yang menonton langsung meledak. “Astaga, seorang bos besar Jambore, Wahid Angsaan bahkan menjemput seorang anak muda secara pribadi. ““Tak hanya seperti itu. Aku lihat sepertinya Tuan Wahid juga sangat hormat kepada anak muda itu.” “Sulit untuk dipercaya. Sulit untuk dipercaya……”
David menjawab dengan sepatah kata ‘oh’ dan tidak berbicara lagi. Perseteruan antara keluarga konglomerat di Jambore tidak ada hubungannya dengannya. Dia hanya peduli pada ginseng merah ratusan tahun dan bunga dewa.Wahid tiba-tiba berkata dengan ragu-ragu. “Guru Besar David, saya mendapat informasi bahwa Keluarga Kemas juga akan memperebutkan ginseng merah ratusan tahun itu. Takutnya penawaran harga Anda kali ini tidak akan berjalan mulus.”Awalnya dia mengira setelah mendengarnya, suasana hati David akan mengalami sedikit gejolak. Siapa sangka, David justru dengan tenang berkata, “Tidak masalah, Jika Keluarga Kemas berani menjadi musuhku, maka aku akan memusnahkan Keluarga Kemas.”Dia membicarakan hal ini dengan nada yang sangat tenang, seolah-olah sedang membicarakan suatu hal biasa.Dan setelah mendengarnya, Wahid justru diam-diam menggelengkan kepala dengan tak tertahankan. Keluarga Kemas adalah keluarga pesilat kuno. Sepertinya mereka memiliki seorang maha guru silat yang berku
David mencari sumber suara dan melihat kesana. Seorang pria dan wanita terlihat berjalan ke arahnya dengan wajah terkejut. Ternyata mereka adalah Yolanda dan KelvinSaat ini kedua orang itu melihat ke arahnya dengan tatatapan penuh tidak percaya. Semalam di KTV Dynasty, David sudah memukul Jacob, putra Wahid.Bagi Yolanda dan Kelvin, David sudah pasti mati. Maka dari itu mereka duluan meninggalkan tempat itu tanpa berpikir. Namun, yang tidak disangka oleh kedua orang itu adalah David tidak hanya bermasalah, melainkan masih muncul di dalam Balai Pengobatan Kuno dalam keadaan baik-baik saja. “David, kamu……kamu tidak apa-apa?” Yolanda menggigit bibirnya dan berkata dengan tak percaya.Dalam hatinya samar-sama terdapat rasa bersalah. Bagaimanapun juga, kakak sepupunya memintanya untuk menjaga David. Tapi, semalam dia justru meninggalkan David dan pergi bersama Kelvin.“Aku sangat baik. Membuat kalian khawatir saja.” kata David dengan acuh. Yolanda tidak tahan untuk tidak berkata, “Da
Wahid malas untuk memperdulikan Wilson. Setelah mengangguk kepada David, dia berbalik badan dan berkata kepada satu orang tua yang duduk di tempat utama. “Tuan Burhan, ini adalah Guru Besar David yang saya rekomendasikan kepada Anda barusan.”Orang tua itu duduk di atas kursi roda. Wajahnya menampakkan rona pucat karena sakit, seolah-olah setiap bernafas sejenak saja sudah sangat menghabiskan tenaga. Dia adalah Burhan, pemilik Balai Pengobatan Kuno yang dijuluki sebagai Raja Obat Jambore dan juga merupakan pihak lelang kegiatan pelelangan bahan obat kali ini. Burhan melirik David sejenak dan mengerutkan alis. “Kamu yakin jika sobat kecil ini bisa menyembuhkan penyakitku?” Dalam hati Wahid juga tidak terlalu yakin. Tapi dia tetap memaksakan diri berkata, “Tuan Burhan, Guru Besar David mengerti ilmu medis. Tidak ada salahnya juga jika Anda mencoba.”Dia kembali melangkah maju dan menatap David sambil berkata, “Guru Besar David, saya yakin Anda sudah tahu kondisi penyakit Tuan Burhan.
Dengan satu tamparan dari David, Burhan hanya merasa kepalanya tidak berhenti berdengung, seperti tersambar petir dengan keras. Untuk sesaat, dia bahkan dipukul hingga membodoh. Seiring dengan jatuhnya tamparan David ini, semua orang di tempat itu juga tampak membodoh bersama. B*rengsek! Bukankah anak ini sudah gila?Menyuruhnya mengobati penyakit, dia malah memberikan sebuah tamparan kepada Burhan begitu dia maju?Wahid yang duluan bereaksi langsung bergidik dan wajahnya memucat seketika. Perlu diketahui bahwa Burhan adalah pemilik Balai Pengobatan Kuno dan dijuluki sebagai Raja Obat Jambore. Entah berapa banyak bos besar kalangan atas yang pernah ditolong olehnya dan bahkan Keluaga Kemas juga harus sedikit mengalah kepadanya. Perbuatan Guru Besar David ini, termasuk sepenuhnya telah menyinggung Burhan.Tidak hanya seperti itu, takutnya dirinya juga harus ikut tertiban sial. Akhirnya, bawahan Burhan tersadar dan membentak, “Bocah, apa yang kamu lakukan?”David seperti tidak men
Wilson yang pertama-tama tidak tahan untuk berkata, “Tuan Burhan, Keluarga Kemas harus mendapatkan ginseng merah ratusan tahun itu. Selama Anda bersedia memberikannya kepadaku, Keluarga Kemas bersedia membayar berapa pun harganya. Saya harap Anda mempertimbangkannya sejenak.”“Tuan Burhan, saya juga tertarik pada ginseng merah ratusan tahun dan bersedia membelinya dengan harga 2 triliun.” Tutul Hantu yang ke-dua berbicara. “Tuan Burhan……”Orang-orang lainnya juga mulai membuka penawaran masing-masing dengan takut ketinggalan dari yang lainnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenanya Burhan sedikit tergoda dalam menghadapi penawaran menggiurkan dari mereka.Namun, setelah berhadapan dengan tatapan mata David yang seperti sedang tersenyum, dia hanya bisa menggelengkan kepala dan berkata, “Semuanya, pria sejati tidak akan memakan omongannya sendiri. Karena saya sudah berjanji, maka saya harus melakukannya.”Pada saat ini, Penta yang baru saja keluar, berjalan kemari dengan membawa sebuah
Saat David berjalan keluar dari aula, kegiatan lelang di luar sudah selesai dan hampir semua orang sudah pergi. “Guru Besar David, tunggu sebentar.” Wahid menyusul kemari bersama Guru Besar Suwandi. “Tuan Wahid, janjiku tetap berlaku. Aku akan mencari waktu untuk membantumu mengobati luka Guru Besar Suwandi.” kata David. Wahid mengangguk dan tidak tahan untuk tidak berkata, “Guru Besar David, biarkan saya mengantar Anda secara pribadi saja.” “Kamu yakin ingin mengantarku secara pribadi?” kata David seolah sedang tersenyum. Wahid sedang ingin menganggukkan kepala dan dia dihentikan oleh suara batuk Guru Besar Suwandi. Raut wajahnya berubah dengan sendirinya. Dia seperti teringat akan sesuatu dan sambil tersenyum, dia berkata, “Guru Besar David, kalau begitu saya mendoakan perjalanan Anda lancar.” David mengangguk dan pergi di bawah tatapan kedua orang itu.Tak lama setelah dia pergi, Tutul Hantu dan Wilson serta yang lainnya segera menyusul keluar. “Wahid, di mana anak itu? Dia
“David, maafkan aku karena tidak bisa melindungi Sabrina dan yang lainnya ....” Ria menangis penuh rasa bersalah.David diam tanpa mengatakan apapun.“David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.” Ria mengangkat kepala, menghapus air matanya dan memaksakan senyum tipis.“Kakak Ketujuh, jangan bicara dulu, tahap keterampilanmu mengalami kemunduran parah. Aku akan membantu mengembalikan kondisi tubuhmu dulu, setelah tubuhmu sedikit pulih, baru kita pergi.” Selesai berbicara, dia mengeluarkan berbagai bahan obat langka dari tasnya yang menumpuk seperti gunung.Ria terkejut.“Ini … ini semua benda apa?” “Kamu hanya perlu makan semuanya saja.” David dengan tenang, mendorong semua obat itu ke hadapan Ria. “Begitu banyak obat spiritual yang berharga, kamu rela memberikannya?” Ria membelalak dengan mata cantiknya, terkejut tanpa bisa menjelaskan. Perlu diketahui bahwa setiap obat-obat spiritual yang berharga ini memiliki nilai yang luar biasa tinggi, bahkan seorang kuat tahap maha ka
Di sampingnya, selain dirinya, ada delapan orang lagi. Semuanya adalah ahli tahap kaisar silat dengan aura yang panjang dan melimpah, yang ternyata merupakan setengah langkah kaisar silat.Kekuatan seperti ini bahkan di dalam perkumpulan tersembunyi, semuanya termasuk para ahli teratas.Bagaimanapun, di seluruh bidang silat, hanya sedikit pesilat yang memiliki kekuatan bertarung tahap kaisar silat.“Aku tidak akan pernah menyerah!” Wajah Ria pucat dan dia berusaha melarikan diri dengan sekuat tenaga. Gaunnya sudah menjadi merah dan tampak sangat mencolok.“Hihi, kelihatannya tebakanku memang benar, gadis ini memiliki harta berharga!” “Hahaha, aku cukup beruntung!” Sekian banyak pesilat bersorak dengan penuh semangat. Tatapan mata mereka disertai dengan nafsu.Wuush! Wuush! Wussh!Tiba-tiba, tiga pisau terbang melesat dan menembus tenggorokan tiga pesilat dengan suara letusan, membuat mereka langsung mati mengenaskan.“Siapa itu?!” “Cari mati!” Pesilat yang tersisa marah besar.“Wu
Dia tidak rela!Kenapa?!Perkumpulan tersembunyi jelas-jelas merupakan perkumpulan sah di Indojaya!Jelas-jelas di sinilah tanah suci dunia silat!“Beritahu aku, di mana lokasi perkumpulan tersembunyi yang sebenarnya?” David berjongkok, menatap Hardinan dengan tenang dan bertanya.“Hmph!!” Hardinan menggertakkan giginya, “Bocah b*jingan, kamu akan mati! Kamu bahkan berani menyinggung perkumpulan tersembunyi! Ayahku tidak akan mengampunimu!”“Oh?” David mengangkat alisnya.Sebuah tamparan dilayangkan begitu tangannya diangkat. Dengan suara “plak”, Hardinan langsung pingsan.David memang tidak sudi untuk bergabung dengan perkumpulan tersembunyi.Namun dia juga tidak takut!Tubuhnya telah lama melampaui batas maha kaisar silat!“Hasil kali ini cukup bagus. Perjalanan jauh sejauh puluhan ribu kilometer tidak sia-sia.” David berdiri, menepuk pantatnya dan berbalik badan berjalan ke pintu kedai.“Eh, saudara cilik, tunggu sebentar!” Seorang pria paruh baya menghadang di depan David.“Ap
“Jika aku tidak membunuh mereka, bagaimana mereka bisa mati?”David menggelengkan kepala dengan dingin, “Orang-orang tidak berguna ini, tidak layak untuk diungkit.”“Kau ... kau sangat kejam ….” Gadis gemuk itu gemetaran. Matanya yang indah dipenuhi rasa ngeri.Dalam ingatannya, seseorang seperti David seharusnya lembut dan sopan.Bagaimana mungkin dia menjadi orang yang begitu kejam dan bengis?“Siapa kamu? Mengapa kamu membunuh murid-murid perkumpulan tersembunyi kami?” Tiba-tiba, terdengar teriakan dingin penuh amarah.Sekelompok pesilat berpakaian hitam memasuki kedai. Pesilat berjubah hitam yang memimpin, tidak lain adalah Hardinan Caksana.Saat itu, orang ini berdiri di luar kedai. Orang-orang di sekitar, sama sekali tidak bisa mendekat dalam radius tiga langkah dari dirinya, seolah ada aura misterius yang membatasi semua orang dan membuat semua orang segan.Di belakang pesilat berjubah hitam itu, juga diikuti oleh beberapa maha kaisar silat. Kekuatan dari setiap mereka sangat
“Sayangnya, kalian seharusnya tidak menggangguku.”Kata-kata itu baru saja selesai diucapkan.Dia tiba-tiba menendang dengan satu kakinya.Bam!Tendangan itu mengenai perut salah satu dari mereka. Kekuatan yang luar biasa langsung membuat orang itu terlempar sejauh sepuluh meter dan tulang punggungnya patah!Orang terakhir yang tersisa ketakutan setengah mati dan segera berbalik untuk melarikan diri ke kedalaman gang.“Em?” David mengangkat alis.Orang itu ternyata sudah melarikan diri?Apakah mungkin, dalam sekejap tadi, orang itu merasakan bahaya sehingga kemampuan membuat keputusan di tempat pun meningkat beberapa tingkat, sehingga dia berhasil lolos dari bencana ini?“Aku sudah bilang, siapa pun dari kalian jangan harap bisa pergi hari ini!” Nada bicara David terdengar dingin.Boom!Dia melompat ke udara, tubuhnya bergerak seperti seekor kera yang lincah. Kedua kakinya menyeberangi ruang kosong, menghantam kepala pria yang berusaha melarikan diri itu dengan tendangan cambuk.Plak!
“Issh ....”Belati itu ditarik keluar.Darah segar memancar ke segala arah!“Kau ....” Pemuda bertubuh besar itu tampak ketakutan dan pupil matanya mengecil. “Orang ini ... memiliki kemauan yang sangat kuat ....” Yang lain menarik napas dalam-dalam dan mata mereka penuh ketakutan.Barusan orang ini bahkan sengaja mendekat dan membiarkan pihak lawan menusukkan belati ke bahunya.Jika orang lain yang mengalaminya, mereka pasti akan berteriak kesakitan!Siapa sangka, pria ini bahkan tidak mengeluarkan desahan apa pun dan malah menggunakan rasa sakit itu untuk meledakkan kekuatan dalam sekejap!“Aku akan membunuhmu!” Pemuda bertubuh besar itu meraung dengan marah. Otot-otot lengannya menggembung, energi di sekujut tubuhnya meluap dan dia mengayunkan tangannya dengan keras ke kepala David.Bam!David mengangkat telapak tangannya untuk menangkis. Dengan kekuatan di pergelangan tangannya, dia mematahkan kedua lengan pemuda itu dengan bunyi “krek!”, kemudian menghancurkan tenggorokannya, me
Jarak dari kota kecil di kaki gunung sekitar lima ratus kilometer lebih.Perjalanan berlangsung dengan sangat cepat.David akhirnya tiba di kota kecil di luar pegunungan menjelang tengah hari.Saat itu, banyak pesilat berkumpul di kaki gunung.Mayat para murid perkumpulan tersembunyi berserakan di jalanan.“Tampaknya semalam ada banyak orang yang memasuki pegunungan untuk menyelamatkan orang dan menyebabkan pertempuran sengit.” David menggelengkan kepala. Di antara mayat-mayat itu, ada yang mengenakan pakaian murid perkumpulan tersembunyi, ada yang mengenakan pakaian penduduk desa biasa, bahkan ada beberapa yang tubuhnya masih bernoda darah segar, menandakan mereka baru saja tewas.“Eh?” Pandangan David tertuju pada dada salah satu mayat.Mayat itu memiliki postur tubuh yang berbeda dari orang biasa dan di dadanya ada tato aneh.David menatap tajam sejenak dan alisnya perlahan mengkerut, “Tato perkumpulan tersembunyi!”Dia mengenalinya!Itu adalah simbol dari perkumpulan tersembunyi!
Pria berbaju hitam yang memimpin mendengus dingin, mencabut pedang panjang di pinggangnya dan langsung menyerbu ke arah David.“Cari mati!” Mata David memancarkan niat membunuh yang sangat kuat.Boom!Dalam sekejap, David melangkah maju dan menerobos keluar. Kecepatannya sangat tinggi, seperti macan tutul yang menerkam mangsa dan langsung berhadapan dengan pria berbaju hitam itu.Hanya dalam satu serangan.Krek!Sebuah lengan patah. Darah mengalir deras, mewarnai dada menjadi merah dan tubuhnya terjatuh mundur sejauh belasan meter.Wajah pria berbaju hitam itu penuh ketakutan dan sama sekali tidak berani percaya.Dia adalah pesilat tahap dewa silat, namun dikalahkan oleh seorang “sampah” tahap maha kaisar silat?“Tidak mungkin ... puch!” Sebelum omongannya selesai, David mengangkat kaki, menendang ke samping dengan kejam, langsung melayangkan kepala pria berbaju hitam dan darah bercampur otak tersembur ke segala arah.“Bunuh dia!” Semua orang yang tersisa menunjukkan ekspresi marah
“David?”Mendengar omongan itu, ekspresi pria berbaju biru dan wanita bergaun hijau langsung berubah.“Benar, itu aku,” kata David dengan tenang. “Bagaimana kamu tahu identitas kami?” Pria itu bertanya dengan suara berat. David mendengus dingin tanpa menjawab, karena kedua orang ini jelas mengenalnya. Karena seperti itu, dia juga enggan untuk membuang waktu.“Karena kenal, maka tolong beri tahu aku satu hal.” Pandangan David tertuju pada pria berbaju biru, dan dengan tegas dia berkata, “Di mana dia?” Kakak ketujuh, Ria, dan kakak kedua, Sabrina ... semua kakaknya adalah keluarganya.Ekspresi pria berbaju biru berubah-ubah.“Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan.” Setelah beberapa saat, pria berbaju biru perlahan menggelengkan kepala. “Hehe, kalian benar-benar bersedia mengatakannya?” Mata David menyipit tajam. “Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau aku bertindak kasar!” Ngung …Begitu dia mengayunkan lengannya, seberkas cahaya perak yang menyilaukan muncul di sela-se