공유

Bab 215

Pada saat ini, semua orang menyingkirkan perasaan meremehkan sebelumnya dan hanya merasa di atas leher terdapat sebuah pisau tak berwujud yang mungkin akan jatuh ke kepala mereka kapan pun.

Bahkan dalam hati Yayan, kepala Keluarga Zafar dan Mufid yang duduk di atas kursi roda juga sangat ketakutan.

“Kakak Pertama, se……sekarang apa yang harus kita lakukan?” kata Cecep Zafar, putra ke dua Keluarga Zafar dengan wajah memucat.

Bisa dibilang, dia adalah orang yang paling ketakutan di antara semua orang yang berada di tempat itu.

Adik ke empat dan ke tiga sudah mati.

Akankah giliran selanjutnya adalah dirinya?

Raut wajah Yayan muram hingga menakutkan.

Mereka sudah menawarkan hadiah kepada pihak luar untuk menangkap b*jingan kecil itu dan bahkan tidak berhenti menambah jumlah hadiahnya.

Sayangnya, jangankan menangkapnya, bahkan sedikit informasi tentang dirinya pun tidak ada.

B*jingan kecil ini bergentayangan bagaikan hantu jahat yang kembali dari neraka.

Pada saat ini, telepon genggam
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status