Share

Bab 213

Pada malam yang berbintang, sebuah mobil polisi tiba di depan gerbang Taman Pemakaman Umum Kalibata dengan kecepatan tertinggi.

Mayang dan Ria turun dari dalam mobil. Mereka tidak berhenti melangkah masuk ke pemakaman dan akhirnya tiba di depan satu per satu batu nisan yang kesepian.

Di depan batu nisan yang paling tengah, setumpuk abu yang masih berasap berserakan di atas tanah.

“Ternyata dia benaran datang untuk memberi persembahan!”

Tatapan mata Mayang terpaku pada abu kertas dan langsung mengangkat mata memperhatikan sekeliling. “Ria, dia seharusnya baru pergi. Kita pergi mengejarnya sekarang seharusnya masih keburu.”

Saat berbicara, dia diam-diam mengulurkan tangan ke pinggang dan mengeluarkan pistolnya.

Namun omongannya tidak mendapatkan tanggapan apapun.

Mayang secara reflek melihat ke belakang dan terlihat Ria yang sedang berlutut di atas lantai dan mati-matian mengais tanah di atas lantai.

Meskipun jarinya tergores, dia tetap tidak peduli.

Seiring dengan terbukanya tanah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status