“Tuan Felix bisa saja. Persyaratanku tidak cocok untuk menjadi staf pelindung!”Felix juga tidak memedulikannya. Bagaimanapun, tidak banyak yang mengetahui jati dirinya sebagai orang terkaya di dunia. Pada zaman sekarang ini, sudah tidak banyak orang yang menonton televisi lagi. Wajar kalau tidak ada yang mengetahui identitas Felix.Tak lama kemudian, staf pelindung sudah tiba di dalam hotel. Setelah memberi hormat kepada Felix, mereka membagi menjadi dua regu. Satu regu melakukan catatan singkat dan mengantar jenazah. Kemudian, satu regu lainnya malah mulai melakukan pembersihan.Masalah ini tersebar dengan sangat cepat. Tak sampai setengah jam, reporter sudah tiba di depan hotel.Masalah juga berkembang sesuai dengan rencana manajer restoran. Pihak restoran akan mengorbankan gaji bulanan mereka untuk menambal kerugian restoran.“Bukan kalian yang menyebabkan kerugian ini! Aku sebagai bos tidak mungkin akan membiarkan kalian menanggung tanggung jawab ini. Kalian bahkan sudah bekerja s
Tak lama setelah kembali ke rumah, ponsel Felix pun berdering.Felix mengerutkan keningnya. Kenapa Qadir bisa menghubunginya pada saat seperti ini? Apa dia sudah membaca berita? Secepat itu?Setelah mengangkat panggilan, terdengar suara Qadir dari ujung telepon. “Bocah, aku tidak sedang mengganggumu, ‘kan?”Ketika mendengar suara ceria Qadir, Felix spontan mengerutkan keningnya.“Hei … kamu itu Dewa Perang Negara Xia. Kamu adalah orang terpandang, kenapa kamu bisa menanyakan hal membosankan seperti ini?”“Uhuk, uhuk … baiklah! Kalau kamu tidak sedang sibuk dengan hal itu, aku ingin meminjam sedikit waktumu. Ada yang ingin aku katakan sama kamu!”“Mengenai lelaki yang sudah mencapai tahap Grand Penghancur Laut?” tanya Felix.Qadir terbengong, lalu berkata dengan kebingungan, “Grand Penghancur Laut apaan? Kamu melukai siapa lagi?”Ucapan Qadir mengejutkan Felix. Ternyata Qadir bukan mencarinya demi masalah itu?“Bukan masalah itu?”“Bukan … tapi sekarang aku jadi penasaran. Sepertinya ne
“Apa kamu tahu makam Kaisar Lathan?”Makam Kaisar Lathan ….“Tahu, letaknya di Gunung Limbawa, tapi aku tidak pernah ke sana.”“Itu adalah makam gadungan. Di dalamnya hanya terkubur prajurit dan kasim kekaisaran. Tapi Kaisar Lathan tidak ada di dalam sana!” jelas Qadir.Felix terbengong, lalu membalas, “Tidak di sana? Pantas saja tidak digali. Ternyata semua orang tahu tidak ada barang berharga di dalam sana.”“Benar, tapi makam kekaisaran yang asli akan segera ditemukan!”“Oh, jadi apa hubungannya sama aku?” tanya Felix dengan kebingungan.“Tentu saja ada, hubungannya sangat besar. Peta di tanganmu dan peta yang kamu serahkan kepadaku itu adalah potongan peta dari makam kekaisaran asli!”Jujur saja, kalau Qadir tidak menjelaskan, Felix juga tidak akan berpikir sampai ke arah itu.Ada banyak kontroversi terhadap masa kekaisaran Lathan. Ada yang mengatakan Kaisar Lathan sangat sadis, tapi Kaisar Lathan juga sudah melakukan kontribusi besar terhadap negara. “Makam Kaisar Lathan? Tapi ya
Keesokan paginya, saat Felix sedang tidur dengan lelapnya, terdengar suara ketukan pintu dari luar.Felix mengucek matanya, lalu membuka pintu dengan linglung. Seketika tampak Alice yang sedang galau.“Ada apa?”“Itu … besok Casper akan mengikuti sebuah pertandingan di luar kota. Jadi, Kepala Panti Asuhan memutuskan untuk menggeser acara makan-makan jadi malam ini. Bu Jessica suruh aku berunding sama kamu. Dia berharap kamu bisa ke sana. Kemudian, dia juga ingin kamu menyerahkan piala langsung kepada Casper, anggap saja sebagai bentuk pengakuan terhadap dia.”Ketika berbicara sampai di sini, tiba-tiba Alice merasa malu. “Apa … kamu bisa ke sana?”“Tentu saja, aku akan menuruti semua perintah istriku!” ucap Felix dengan tersenyum.Wajah Alice langsung merona. Hubungannya dengan Felix memang sudah resmi, tapi masih ada sedikit perbedaan dengan Mischa dan yang lainnya. Maksudnya … dia sudah lama tidak pernah bercinta dengan Felix.Jujur saja, Alice masih merasa rendah diri. Dia tidak tahu
Selain Keluarga Russel dan Sekte Xoan, tidak ada yang berani menyentuh anggota Sekte Kades!“Kak Omar, ada apa denganmu? Kali ini kerjaan Keluarga Russel atau Sekte Xoan?” Seorang murid penjaga pintu langsung berlari untuk bertanya.“Pelakunya … dia adalah seorang monster. Pergi … Pergi cari Ketua Sekte ….” Selesai berbicara, Omar langsung jatuh pingsan di pelukan murid.Saat Ketua Sekte Kades, Ghazam, mendengar berita ini, dia pun spontan mengerutkan keningnya.Bukannya Omar bersama Tetua Kimin sudah diutus ke ibu kota?Kenapa mereka bisa kembali dengan terluka parah? Eh … hanya satu saja yang kembali?Setelah tabib mengobati Omar, akhirnya Omar mulai menyadarkan diri.“Ketua … Ketua Sekte ….”“Tidak usah beri hormat lagi. Katakanlah, ada apa denganmu? Kenapa kamu bisa kehilangan satu tanganmu? Di mana gurumu? Siapa monster yang kamu maksud?”Setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan itu, raut wajah Omar langsung berubah masam, dan air mata spontan mengalir.“Guru … Guru sudah mati … di
Felix menggeleng. Sekarang memang sedang musim dingin, tapi suhu udara tidak akan berpengaruh terhadapnya.“Jangan ambil lagi. Aku bukan flu. Perjalanan masih cukup panjang. Kamu istirahat dulu!”“Emm ….” Alice menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Ternyata seperti ini perasaannya disayang.Perasaan disayang oleh Felix sangatlah nyaman!Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya mereka berdua sampai di panti asuhan.Saat mobil mulai berhenti, anak-anak di panti asuhan berbondong-bondong berlari keluar. Meski Felix dan Alice datang dengan tangan kosong, anak-anak juga tidak merasa kecewa. Sebab, kedatangan mereka berdua adalah hadiah bagi anak-anak.“Anak-anak, bukannya aku sudah bilang jangan keluar! Cuaca lagi dingin, nanti kalian masuk angin. Dasar kalian! Begitu melihat Tuan Felix dan Alice, kalian bahkan sudah melupakan ibu panti kalian!” ucap Jessica dengan kesal sambil berjalan keluar.Anak-anak tahu Jessica tidak sedang marah. Jadi, mereka semua berdiri sambil tersenyum manis.Setela
“Casper, kenapa kamu bisa berubah pikiran secepat itu?” Nala berjalan memasuki panti asuhan, dan berkata dengan tidak berdaya.Felix dan Alice bukan datang berdua saja, mereka hanya tiba duluan.Dengan karakter dan kekayaan yang dimiliki Felix, mana mungkin dia datang dengan tangan kosong. Masalah pemilihan hadiah juga sudah menjadi tugas keenam wanita lainnya. Itulah sebabnya mereka datang lebih telat daripada Felix.“Semuanya, silakan masuk!”Ini juga bukan pertama kalinya Mischa dan yang lainnya berkunjung ke panti asuhan. Sebelumnya, mereka juga sudah sering berkunjung bersama dengan Alice. Setelah Alice pindah ke Kota Doldam, mereka juga masih sering berkunjung ke panti asuhan.Jadi, boleh dikatakan mereka bahkan lebih kenal dengan orang-orang di panti asuhan.Anak-anak mulai bermain dengan kakak-kakak yang disukai mereka. “Tuan Felix, aku tidak pernah menyangka dengan keberhasilan yang diraih Casper saat ini. Aku mau minta maaf sama akmu. Pemikiranku memang sudah terlalu kolot.
Saat Anderson mengetahui Felix ingin membeli perusahaan esports, dia pun langsung menghubungi Bobby.Anderson sungguh tidak menyangka. Dalam waktu setengah jam, Bobby pun sudah memberinya sebuah jawaban yang memuaskan.“Anderson, kamu harus berterima kasih sama aku. Kebetulan adiknya kawanku adalah master dalam dunia gim. Awalnya dia sudah bergabung ke klub, dan berhasil menang beberapa kali dari kompetisi. Hanya saja, belum sempat bosnya mendapatkan keuntungan, perusahaan pun sudah tidak bisa berjalan lagi. Jadi, mereka ingin menjual perusahaan esports mereka.”Penjelasan panjang lebar Bobby membuat Anderson merasa sakit kepala. Dia langsung berkata, “Jangan omong kosong lagi! Bagaimana dengan klub ini?”“Lumayan! Selain kekurangan uang, tidak ada yang kurang dari perusahaan itu. Mereka punya kualifikasi untuk mengikuti kompetisi internasional. Hanya saja, berhubung mereka kekurangan dana, makanya perusahaan mereka tidak bisa berkembang lagi. Perusahaan itu sangat cocok dengan bos.”“