“Apa kamu tahu makam Kaisar Lathan?”Makam Kaisar Lathan ….“Tahu, letaknya di Gunung Limbawa, tapi aku tidak pernah ke sana.”“Itu adalah makam gadungan. Di dalamnya hanya terkubur prajurit dan kasim kekaisaran. Tapi Kaisar Lathan tidak ada di dalam sana!” jelas Qadir.Felix terbengong, lalu membalas, “Tidak di sana? Pantas saja tidak digali. Ternyata semua orang tahu tidak ada barang berharga di dalam sana.”“Benar, tapi makam kekaisaran yang asli akan segera ditemukan!”“Oh, jadi apa hubungannya sama aku?” tanya Felix dengan kebingungan.“Tentu saja ada, hubungannya sangat besar. Peta di tanganmu dan peta yang kamu serahkan kepadaku itu adalah potongan peta dari makam kekaisaran asli!”Jujur saja, kalau Qadir tidak menjelaskan, Felix juga tidak akan berpikir sampai ke arah itu.Ada banyak kontroversi terhadap masa kekaisaran Lathan. Ada yang mengatakan Kaisar Lathan sangat sadis, tapi Kaisar Lathan juga sudah melakukan kontribusi besar terhadap negara. “Makam Kaisar Lathan? Tapi ya
Keesokan paginya, saat Felix sedang tidur dengan lelapnya, terdengar suara ketukan pintu dari luar.Felix mengucek matanya, lalu membuka pintu dengan linglung. Seketika tampak Alice yang sedang galau.“Ada apa?”“Itu … besok Casper akan mengikuti sebuah pertandingan di luar kota. Jadi, Kepala Panti Asuhan memutuskan untuk menggeser acara makan-makan jadi malam ini. Bu Jessica suruh aku berunding sama kamu. Dia berharap kamu bisa ke sana. Kemudian, dia juga ingin kamu menyerahkan piala langsung kepada Casper, anggap saja sebagai bentuk pengakuan terhadap dia.”Ketika berbicara sampai di sini, tiba-tiba Alice merasa malu. “Apa … kamu bisa ke sana?”“Tentu saja, aku akan menuruti semua perintah istriku!” ucap Felix dengan tersenyum.Wajah Alice langsung merona. Hubungannya dengan Felix memang sudah resmi, tapi masih ada sedikit perbedaan dengan Mischa dan yang lainnya. Maksudnya … dia sudah lama tidak pernah bercinta dengan Felix.Jujur saja, Alice masih merasa rendah diri. Dia tidak tahu
Selain Keluarga Russel dan Sekte Xoan, tidak ada yang berani menyentuh anggota Sekte Kades!“Kak Omar, ada apa denganmu? Kali ini kerjaan Keluarga Russel atau Sekte Xoan?” Seorang murid penjaga pintu langsung berlari untuk bertanya.“Pelakunya … dia adalah seorang monster. Pergi … Pergi cari Ketua Sekte ….” Selesai berbicara, Omar langsung jatuh pingsan di pelukan murid.Saat Ketua Sekte Kades, Ghazam, mendengar berita ini, dia pun spontan mengerutkan keningnya.Bukannya Omar bersama Tetua Kimin sudah diutus ke ibu kota?Kenapa mereka bisa kembali dengan terluka parah? Eh … hanya satu saja yang kembali?Setelah tabib mengobati Omar, akhirnya Omar mulai menyadarkan diri.“Ketua … Ketua Sekte ….”“Tidak usah beri hormat lagi. Katakanlah, ada apa denganmu? Kenapa kamu bisa kehilangan satu tanganmu? Di mana gurumu? Siapa monster yang kamu maksud?”Setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan itu, raut wajah Omar langsung berubah masam, dan air mata spontan mengalir.“Guru … Guru sudah mati … di
Felix menggeleng. Sekarang memang sedang musim dingin, tapi suhu udara tidak akan berpengaruh terhadapnya.“Jangan ambil lagi. Aku bukan flu. Perjalanan masih cukup panjang. Kamu istirahat dulu!”“Emm ….” Alice menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Ternyata seperti ini perasaannya disayang.Perasaan disayang oleh Felix sangatlah nyaman!Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya mereka berdua sampai di panti asuhan.Saat mobil mulai berhenti, anak-anak di panti asuhan berbondong-bondong berlari keluar. Meski Felix dan Alice datang dengan tangan kosong, anak-anak juga tidak merasa kecewa. Sebab, kedatangan mereka berdua adalah hadiah bagi anak-anak.“Anak-anak, bukannya aku sudah bilang jangan keluar! Cuaca lagi dingin, nanti kalian masuk angin. Dasar kalian! Begitu melihat Tuan Felix dan Alice, kalian bahkan sudah melupakan ibu panti kalian!” ucap Jessica dengan kesal sambil berjalan keluar.Anak-anak tahu Jessica tidak sedang marah. Jadi, mereka semua berdiri sambil tersenyum manis.Setela
“Casper, kenapa kamu bisa berubah pikiran secepat itu?” Nala berjalan memasuki panti asuhan, dan berkata dengan tidak berdaya.Felix dan Alice bukan datang berdua saja, mereka hanya tiba duluan.Dengan karakter dan kekayaan yang dimiliki Felix, mana mungkin dia datang dengan tangan kosong. Masalah pemilihan hadiah juga sudah menjadi tugas keenam wanita lainnya. Itulah sebabnya mereka datang lebih telat daripada Felix.“Semuanya, silakan masuk!”Ini juga bukan pertama kalinya Mischa dan yang lainnya berkunjung ke panti asuhan. Sebelumnya, mereka juga sudah sering berkunjung bersama dengan Alice. Setelah Alice pindah ke Kota Doldam, mereka juga masih sering berkunjung ke panti asuhan.Jadi, boleh dikatakan mereka bahkan lebih kenal dengan orang-orang di panti asuhan.Anak-anak mulai bermain dengan kakak-kakak yang disukai mereka. “Tuan Felix, aku tidak pernah menyangka dengan keberhasilan yang diraih Casper saat ini. Aku mau minta maaf sama akmu. Pemikiranku memang sudah terlalu kolot.
Saat Anderson mengetahui Felix ingin membeli perusahaan esports, dia pun langsung menghubungi Bobby.Anderson sungguh tidak menyangka. Dalam waktu setengah jam, Bobby pun sudah memberinya sebuah jawaban yang memuaskan.“Anderson, kamu harus berterima kasih sama aku. Kebetulan adiknya kawanku adalah master dalam dunia gim. Awalnya dia sudah bergabung ke klub, dan berhasil menang beberapa kali dari kompetisi. Hanya saja, belum sempat bosnya mendapatkan keuntungan, perusahaan pun sudah tidak bisa berjalan lagi. Jadi, mereka ingin menjual perusahaan esports mereka.”Penjelasan panjang lebar Bobby membuat Anderson merasa sakit kepala. Dia langsung berkata, “Jangan omong kosong lagi! Bagaimana dengan klub ini?”“Lumayan! Selain kekurangan uang, tidak ada yang kurang dari perusahaan itu. Mereka punya kualifikasi untuk mengikuti kompetisi internasional. Hanya saja, berhubung mereka kekurangan dana, makanya perusahaan mereka tidak bisa berkembang lagi. Perusahaan itu sangat cocok dengan bos.”“
“Sepertinya kamu tahu juga Sekte Kades tidaklah gampang untuk dihadapi. Aku beri kamu peringatan terakhir. Kamu harus menemukan orang itu dalam waktu tiga hari. Kalau tidak, aku ….”Xylon langsung menyela omongannya, “Kamu kira kamu itu siapa? Aku tidak berkewajiban untuk mendengar ucapanmu. Kalau kamu ingin menyerang kami, kami juga bisa menghabisimu. Aku juga tidak yakin, kedua orang itu akan duduk diam saja?”“Selain itu, sepertinya aku kenal dengan Felix yang kamu maksud. Kami pasti akan melindunginya, dan tidak mungkin akan menyerahkannya kepadamu. Tentu saja, meski sasaranmu bukan Felix, aku juga tidak akan menyerahkan siapa pun kepadamu!”“Asal kamu tahu, dia punya satu potongan peta! Kalau kamu tidak tahu diri lagi, aku akan beri tahu kedua orang lain kalau kalian ingin menghadapi Felix! Lihat saja apa reaksi mereka nanti!”Selesai berbicara, Xylon duduk dengan memasang wajah arogan.“Kamu ….”Leluhur Sekte Kades sungguh emosi! Hanya saja, jika Xylon benar-benar melakukannya, k
Di Kota Linyun ….Saat Felix sedang tidur dengan nyenyak, dia merasa hidungnya agak gatal.Felix mengerutkan keningnya sambil membuka matanya dengan perlahan. Dia malah menyadari Laura sedang mengusap hidungnya dengan sehelai bulu.“Sudah bangun? Cepat bangun, dasar pemalas!”Felix tersenyum, lalu menarik Laura ke dalam pelukannya. “Kenapa? Semalam masih belum cukup. Jadi, kamu mau suruh aku olahraga untuk simpan energi?”Wajah Laura spontan merona. Dia memelototi Felix, lalu berkata, “Kenapa kamu hanya memikirkan hal itu saja? Kata yang lain, hari ini kamu jadi milikku. Kamu harus temani aku jalan-jalan!”Jalan-jalan ….Sebenarnya Felix sangat tidak menyukai “olahraga ekstrem” seperti jalan-jalan. Hanya saja, ketika kepikiran hanya menemani Laura sendiri, sepertinya tidak akan begitu menakutkan ….“Kenapa? Dari ekspresi kamu, sepertinya kamu tidak ingin temani aku jalan-jalan, ya?” Laura menyadari Felix tidak berbicara. Dia spontan berbicara dengan cemberut.Felix tersenyum, lalu meng