Si lelaki kaya melirik Felix sekilas, lalu berkata dengan kesal, “Siapa kamu? Apa masalah ini ada hubungannya sama kamu? Sebentar, apa dia selingkuhan kamu?”Selesai berbicara, si lelaki melayangkan tatapan sinis, lalu menjerit, “Berani-beraninya kamu selingkuh di belakang aku? Cari mati!”Si lelaki langsung mengangkat tangan kirinya hendak menampar si wanita.Belum sempat Felix turun tangan, sesosok tubuh indah langsung mengadang di depan adiknya George. Dia duluan menampar si lelaki.Tamparan itu sangat kuat, bahkan Felix juga hampir terjatuh.“Beraninya kamu pukul … eh cewek cantik, kenapa kamu pukul aku? Kamu harus menerima hukuman dari pak polisi, lho? Kalau kamu turuti ucapan aku, aku bakal ampuni kamu, bagaimana menurutmu?”Sambil berbicara, si lelaki langsung mengulurkan tangannya untuk mengelus wajah Julia.Saat keinginan si lelaki hampir tercapai, tangan kanannya tiba-tiba ditarik dengan kuat.Belum sempat si lelaki kaya itu merespons, Felix langsung menampar si lelaki hingga
Jangan-jangan anggotanya sudah menyinggung Felix ….Finn merasa gugup. Dia langsung mengangkat panggilan, dan bertanya, “Tuan Felix, ada urusan apa mencariku?”Felix tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung berkata, “Apa benar Wakil Manajer Duan Group namanya Yusa Fernandez? Kalau benar, langsung pecat dia. Alasannya putranya sudah menyinggungku. Aku beri kamu waktu tiga menit. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya dalam waktu tiga menit, aku akan suruh kamu pergi bersama dengan Yusa!”Selesai berbicara, Felix langsung mengakhiri panggilan.Kemudian, Felix pun menghubungi Jocelyn. Dia memerintah Jocelyn untuk memecat satpam di sini.Toni pun tertawa ketika melihat Felix yang sok hebat itu. “Aku hampir saja percaya sama aktingmu. Dasar tidak tahu diri! Kamu malah ingin memecat ayahku?”“Iya, dia bahkan ingin memecat kami. Kamu kira kamu itu Direktur Jones Group?”“Tidaklah sulit bagiku untuk memecat Wakil Manajer Duan Group! Maaf, ya, aku memang adalah Direktur Jones Group!” balas Fe
Ketika mendengar ucapan lelaki berpakaian jas, seluruh harapan di hati para satpam langsung hancur lebur.Mereka memang tidak mengenal Direktur Jones Group, tapi mereka semua mengenal manajer dari mal ini.Ketika manajer mal itu memanggil lelaki ini dengan sebutan Pak Direktur. Semua orang di tempat langsung terbengong.Saat ini para satpam juga sangat terkejut. Ternyata mereka sudah memarahi Direktur Jones Group?Celaka! Kali ini pekerjaan mereka akan melayang!“Aku bukan datang untuk inspeksi mendadak, aku hanya datang untuk jalan-jalan saja. Kebetulan mal ini atas nama Jones Group, aku pun menyampaikan kepada anggotaku kalau aku tidak begitu puas dengan pelayanan di mal ini!” ucap Felix.“Emm … maaf, Pak Direktur. Semua ini salahku, aku akan segera menanganinya!”Selesai berbicara, Pak Manajer langsung memelototi para satpam, lalu berkata, “Kalian semua dipecat! Selain itu, kalian juga akan masuk ke dalam daftar hitam Jones Group. Jangan harap kalian bisa mendapatkan pekerjaan lain
“Kerjaan siapa?”“Seorang lelaki bertopeng. Dari deskripsi Dylan, sepertinya orang itu adalah pemimpin yang kamu katakan sebelumnya. Sebenarnya Dylan adalah Master Duniawi Amatir, kebetulan kakinya sedang terkilir. Jadi, lawannya berhasil melarikan diri. Dia curiga kamu yang melakukan penyamaran. Jadi, dia sedang membuat keonaran di sini!”Pemimpin lagi?Sebenarnya pemimpin itu ada berapa orang?“Kapan dia datang?” tanya Felix.“Dylan berkelahi di pukul 13.30. Dia seharusnya datang di pukul 13.20 atau 13.25. Lokasinya di kota sebelah selatan!”Kota sebelah selatan?Satu di selatan, dan satunya lagi di utara. Waktunya juga hampir mendekati. Jadi, ada dua orang?Felix mengerutkan keningnya Jadi, bukan hanya orang yang menyamar sebagai pemimpin saja, bahkan pemimpin juga sudah turun tangan sendirii?Si*lan! Sebenarnya apa yang dilakukan Qadir?“Aku sudah mengerti!”Felix tidak berkata apa-apa. Dia langsung mematikan panggilan kedua orang, lalu lekas menghubungi Qadir.“Halo? Ternyata kamu
Felix tidak mengerti kenapa Penyihir Rachel bisa berada di sini, dan menyamar menjadi Schanez. Jangan-jangan Penyihir Rachel adalah anggotanya Sanctuary?“Kamu anggotanya Sanctuary? Tapi kenapa kamu bersembunyi di Pulau Anbu?” Tenaga di tangan Felix semakin kuat saja, dan wajahnya semakin murung.“Aku … bukan ….”Felix mengerutkan keningnya. Tenaga di tangan Felix mulai berkurang. Dia berkata dengan kebingungan, “Apanya yang bukan?”“Kalau aku bilang aku tidak berniat untuk melakukannya, apa kamu percaya?”“Jadi, kenapa kamu bisa muncul di sini? Bahkan menyamar sebagai Schanez?”Penyihir Rachel terdiam sejenak, lalu berkata dengan memejamkan matanya, “Kamu bunuh aku saja ….”Felix tidak turun tangan, melainkan menyerahkan Penyihir Rachel ke tangan Qadir.“Aku serahkan dia sama kalian. Kalian selidiki masalah ini!”“Tidak masalah, kamu hebat juga, ya. Kamu bahkan bisa kepikiran Schanez di sini adalah Schanez gadungan. Jadi, apa Schanez itu anggotanya Sanctuary?” tanya Qadir dengan kebin
Felix langsung menepuk keningnya. Kenapa dia tidak kepikiran?Schanez gadungan sengaja muncul di kota bagian utara dan selatan demi memancing rasa curiga Felix. Pada saat itu, Felix pasti akan kepikiran apakah Schanez di dalam kantor itu asli atau gadungan.Sementara itu, Penyihir Rachel juga bukan anggotanya Sanctuary, melainkan hanya sebuah pion saja!Kegunaan Penyihir Rachel adalah untuk memancing Felix dan yang lainnya ke sini. Kemudian, saat semua orang sedang berkumpul bersama, mereka pun pergi mencuri peta dan Palu Maharaja!”“Jadi, harta karunnya hilang?” tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.“Haha, kamu tenang saja, barangnya ada di tempatku!” kata Xylon dengan bangga.Begitu ucapan itu dilontarkan, Felix dan ketiga Dewa Perang lainnya spontan melirik ke sisi Xylon.“Semuanya ada di tempatmu? Sejak kapan kamu bawa pergi harta karun itu?” tanya Qadir dengan kebingungan.“Sejak malam kejadian waktu itu! Waktu itu, Grace bilang dia khawatir pihak lawan akan mengincar peta dan
Saat Felix pulang ke rumah, suasana akhir tahun sudah semakin mengental. Banyak toko yang sudah mulai menjual kembang api dan petasan.“Ada kembang api. Felix, kita beli yuk!” ajak Elisabeth dengan penuh penantian.“Kamu suka barang seperti itu?” tanya Felix dengan penasaran.“Emm, suka sekali. Kita beli sedikit, yuk? Kalau kamu tidak suka, aku akan lepasin di luar,” ucap Elisabeth dengan wajah murung.Ketika melihat ekspresi Elisabeth, jangankan membeli kembang api, Felix bahkan bersedia untuk membelikan bom atom untuknya!Mobil berhenti di depan kedai penjual kembang api. Felix menuruni mobil untuk melihat.“Tuan, mau kembang api tidak? Harganya sangat bersahabat!”“Paman, beli, ya ….” Begitu ucapan dilontarkan, seorang gadis berusia 5-6 tahun berlari keluar, lalu menarik-narik ujung pakaian Felix.“Giselle, kemari! Kita lagi jualan, bukan lagi merampok. Kenapa tarik-tarik baju orang?” ucap pemilik toko dengan mengerutkan keningnya.“Oh ….” Giselle langsung menundukkan kepalanya, lal
Padahal Felix belum beraksi, lelaki cilik itu langsung bersembunyi di belakangnya.Felix kebingungan. Apa yang ingin dilakukan bocah ini?Jangan-jangan bocah ini ingin memfitnahnya dengan mengatakan semua ini adalah perintah Felix?Anak sekarang memang cerdik!Saat Felix sedang berpikir, akhirnya Sue berhasil mengejar langkah si anak kecil. Dia pun sedikit kebingungan ketika melihat si anak kecil bersembunyi di belakang Felix. “Kamu kenal sama anak itu?”“Emm … tidak tergolong kenal ….”“Kamu kenal sama aku!” Siapa tahu si anak kecil langsung menatap Felix, lalu berkata dengan wajah serius.Felix mengerutkan keningnya. Sejak kapan aku kenal sama kamu?“Sembarangan bicara! Paman memang baik hati, tapi Paman tidak kekurangan uang. Mana mungkin Paman akan kenal sama seorang pencuri?” Giselle langsung membantah. Saat ini, dia bahkan kelihatan lebih kesal daripada dimarah ayahnya tadi.“Apa yang sedang kalian bicarakan? Dompetku dicuri. Kamu sebagai petugas keamanan seharusnya segera menang