Felix langsung menepuk keningnya. Kenapa dia tidak kepikiran?Schanez gadungan sengaja muncul di kota bagian utara dan selatan demi memancing rasa curiga Felix. Pada saat itu, Felix pasti akan kepikiran apakah Schanez di dalam kantor itu asli atau gadungan.Sementara itu, Penyihir Rachel juga bukan anggotanya Sanctuary, melainkan hanya sebuah pion saja!Kegunaan Penyihir Rachel adalah untuk memancing Felix dan yang lainnya ke sini. Kemudian, saat semua orang sedang berkumpul bersama, mereka pun pergi mencuri peta dan Palu Maharaja!”“Jadi, harta karunnya hilang?” tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.“Haha, kamu tenang saja, barangnya ada di tempatku!” kata Xylon dengan bangga.Begitu ucapan itu dilontarkan, Felix dan ketiga Dewa Perang lainnya spontan melirik ke sisi Xylon.“Semuanya ada di tempatmu? Sejak kapan kamu bawa pergi harta karun itu?” tanya Qadir dengan kebingungan.“Sejak malam kejadian waktu itu! Waktu itu, Grace bilang dia khawatir pihak lawan akan mengincar peta dan
Saat Felix pulang ke rumah, suasana akhir tahun sudah semakin mengental. Banyak toko yang sudah mulai menjual kembang api dan petasan.“Ada kembang api. Felix, kita beli yuk!” ajak Elisabeth dengan penuh penantian.“Kamu suka barang seperti itu?” tanya Felix dengan penasaran.“Emm, suka sekali. Kita beli sedikit, yuk? Kalau kamu tidak suka, aku akan lepasin di luar,” ucap Elisabeth dengan wajah murung.Ketika melihat ekspresi Elisabeth, jangankan membeli kembang api, Felix bahkan bersedia untuk membelikan bom atom untuknya!Mobil berhenti di depan kedai penjual kembang api. Felix menuruni mobil untuk melihat.“Tuan, mau kembang api tidak? Harganya sangat bersahabat!”“Paman, beli, ya ….” Begitu ucapan dilontarkan, seorang gadis berusia 5-6 tahun berlari keluar, lalu menarik-narik ujung pakaian Felix.“Giselle, kemari! Kita lagi jualan, bukan lagi merampok. Kenapa tarik-tarik baju orang?” ucap pemilik toko dengan mengerutkan keningnya.“Oh ….” Giselle langsung menundukkan kepalanya, lal
Padahal Felix belum beraksi, lelaki cilik itu langsung bersembunyi di belakangnya.Felix kebingungan. Apa yang ingin dilakukan bocah ini?Jangan-jangan bocah ini ingin memfitnahnya dengan mengatakan semua ini adalah perintah Felix?Anak sekarang memang cerdik!Saat Felix sedang berpikir, akhirnya Sue berhasil mengejar langkah si anak kecil. Dia pun sedikit kebingungan ketika melihat si anak kecil bersembunyi di belakang Felix. “Kamu kenal sama anak itu?”“Emm … tidak tergolong kenal ….”“Kamu kenal sama aku!” Siapa tahu si anak kecil langsung menatap Felix, lalu berkata dengan wajah serius.Felix mengerutkan keningnya. Sejak kapan aku kenal sama kamu?“Sembarangan bicara! Paman memang baik hati, tapi Paman tidak kekurangan uang. Mana mungkin Paman akan kenal sama seorang pencuri?” Giselle langsung membantah. Saat ini, dia bahkan kelihatan lebih kesal daripada dimarah ayahnya tadi.“Apa yang sedang kalian bicarakan? Dompetku dicuri. Kamu sebagai petugas keamanan seharusnya segera menang
Main gim?Alasan ini cukup masuk akal!“Kamu boleh main gim, tapi kamu tidak boleh hanya memikirkan gim saja. Nanti kamu bisa kecanduan! Sekarang kamu masih kecil, tidak boleh main gim terlalu banyak!” Felix mencoba untuk menasihatinya.“Tapi aku jago banget dalam main gim. Aku ingin masuk ke tim negara. Kenapa adik boleh ikut kelas yang dia sukai, kenapa aku tidak boleh?”Seketika Felix tertegun tidak tahu harus berkata apa lagi.“Sepertinya kalian tidak begitu mementingkan masalahku? Berhubung kalian kenal sama anak ini, sudahlah tangkap mereka saja!” ucap si cewek gemuk dengan arogan.Felix melirik lelaki di sampingnya, lalu melihat dompet di tangannya. “Kembalikan dompet itu kepada pemiliknya!”“Aku … aku belum makan seharian. Aku … aku perlu uang ….”“Kamu mesti bekerja untuk bisa dapat uang. Ayo, cepat kembalikan dompetnya!”Casper mengangguk dengan tidak rela. Kemudian, dia dengan patuh berjalan ke hadapan wanita gendut, lalu mengembalikan dompetnya. Dia pun berkata, “Maaf, aku
“Aku yang pukul, kenapa?” ucap Julia dengan ketus.“Kamu yang pu … ehh! Ada cewek cantik! Sini temani aku semalam, aku kasih diskon 200 juta. Bagaimana?” ucap si lelaki botak sambil menunjukkan senyuman genitnya.“Kamu cari mati, ya?” tanya Julia dengan sinis.“Maksudmu tidak bisa diajak kompromi, ya? Tidak masalah, paling-paling nanti aku ikat!”“Hei, petugas keamanan masih di sini. Apa yang ingin kalian lakukan?” Akhirnya Sue bersuara.“Lho! Ternyata ada cewek cantik lagi. Mari kita pergi sama-sama. Biarkan aku bersenang-senang malam ini!”Julia mengepal kedua tangannya, lalu berkata, “Tunggu sebentar! Aku ingin beri pelajaran kepada mereka!”“Emm, hati-hati!” Felix memperingatkan.“Kenapa? Kamu rasa kamu tidak bisa mengalahkan mereka?”“Maksudku, kamu jangan terlalu kuat. Jangan sampai memakan korban jiwa. Aku memang kenal sama cewek galak itu, tapi kalau kamu membunuh orang di depannya, aku juga tidak bisa menyelamatkanmu!” ucap Felix dengan tidak berdaya.“Hei, hei, hei! Kenapa ka
Felix melihat Sue sedang menarik lengannya, dia pun spontan bertanya, “Cewek galak, kenapa kamu halangi aku? Jangan-jangan kamu mau tangkap aku?”Sue memelototi Felix, lalu berkata, “Siapa yang mau tangkap kamu? Aku saja tidak sanggup untuk lawan kamu. Aku hanya ingin kamu bantu buatkan catatan di kantor. Aku tidak mengerti bagaimana cara menjelaskannya!”Felix melihat situasi di belakang saja, lalu mengangguk. “Betul juga. Kalau begitu, aku ikut kamu dulu!”“Terima kasih atas pengertianmu!”Setengah jam kemudian, Felix dan yang lainnya pergi ke biro keamanan publik. Setelah membuat catatan, pekerjaan Felix pun sudah selesai.Baru saja Felix hendak meninggalkan kantor, terdengar suara jeritan, “Anak ini memang hebat! Bahkan aku tidak bisa mengalahkannya!”“Hahaha, bukannya kamu bilang tidak ada yang bisa mengalahkanmu? Kenapa kamu malah disiksa sama anak kecil? Sepertinya kamu mesti banyak latihan!”“Hei bocah, apa kamu berani main satu ronde lagi sama aku?” tanya seorang petugas keama
“Kata siapa belajar itu adalah jalan satu-satunya? Bukannya kalau dia bermain gim hingga masuk ke tingkat dunia itu akan mengharumkan nama bangsa? Kalau dia bisa melakukannya, bukannya masa depannya akan cerah?”Begitu ucapan Felix dilontarkan, dia pun menerima panggilan dari Anderson.“Halo? Bagaimana?”“Pak, apa kamu yakin dia hanya seorang anak kecil? Dia bahkan sudah berhasil mengalahkan dua anggota timku. Anggota pertama dikalahkan dalam waktu 3 menit, anggota kedua dalam waktu 7 menit, dan anggota ketiga masih imbang, belum ada hasilnya!”Felix terbengong. Dia langsung menatap Casper yang sedang mengutak-atik ponselnya. Sepertinya dia memang berbakat dalam bermain gim ….“Coba uji dia lagi. Kemudian, bantu aku hubungi klub permainan tingkat negara, aku mau beli kuota magang untuk dia!”“Baik!”Setelah panggilan ditutup, Jessica bertanya dengan gelisah, “Pak Felix, apa Anda ingin Casper lanjut bermain gim? Bukannya itu sama saja dengan menghancurkan masa depannya?”“Kenapa bisa ja
Jessica melirik Casper sekilas, dan tidak mengatakan apa-apa. Tatapannya beralih ke sisi Felix.“Kamu jangan terlalu percaya diri. Aku juga tidak bilang kamu tidak boleh main gim lagi. Nanti aku akan beri kamu ujian. Kalau kamu bisa melewati ujian itu, kamu baru berhak untuk menggeluti bidang gim. Kalau tidak lulus, kamu harus melepaskan ponselmu dan belajar dengan baik!”Ketika menyadari masih ada satu kesempatan, Casper segera mengangguk. Kemudian, tatapannya tertuju pada Felix yang sedang berdiri di samping Jessica.Felix menghela napas, lalu menjelaskan, “Bu Jessica, aku harap kamu bisa mengerti satu hal. Zaman sudah berubah. Dulu sebelum aku ambil alih Jone Group, persyaratan untuk masuk Jones Group adalah minimal S2.”“Sekarang aku pun sudah menambah lowongan pekerjaan Jones Group. Meski orang itu tidak memiliki latar pendidikan yang tinggi, asalkan dia memiliki bakat, dia juga bisa bergabung dengan perusahaan. Buktinya, orang-orang ini bahkan menciptakan keuntungan yang lebih ba