Petugas keamanan yang lain juga menatap Brown dengan tatapan terkejut. Felix tidak mengenal mereka, tapi sosok Felix sangat berkesan di hati mereka.Siapa juga yang tidak mengingat orang yang telah mengacaukan Biro Keamanan Publik sebanyak 2 kali itu!Ketika melihat para petugas keamanan tidak bergerak, Brown spontan memaki, “Ayo kalian serang dia!”“Hehe, kamu mau menangkapku?” Felix emosi hingga tertawa, dia menunjuk dirinya sendiri sambil bertanya.“Memangnya kenapa kalau aku ingin menangkapmu? Kami mendapat laporan. Jadi apa salahnya kami melakukan penyelidikan? Kami menjalankannya sesuai dengan prosedur. Kalau aku minum di saat jam kerja, palingan aku hanya akan didenda saja. Aku akan membayarnya, tapi kamu sengaja melukai orang, apalagi melukai petugas keamanan. Memangnya salah kalau aku menangkapmu?”Sambil berbicara, Brown mengarahkan pistol ke sisi Felix.Dale menyadari emosi Felix sudah di ujung tanduk. Sepertinya dia tidak bisa tinggal diam lagi ….“Emm … Tuan Felix, dia sud
Yoseph memalingkan kepalanya untuk menatap Felix. Dia pasti adalah Felix yang tidak boleh disinggung itu, ‘kan?“Kamu Tuan Felix, ya? Apa kamu tidak setuju dengan keputusanku? Kalau keputusanku kurang tepat, aku bisa menggantinya,” ucap Yoseph dengan sungkan.“Aku adalah staf pelindung. Kalian malah menyerang staf pelindung. Sepertinya masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh Biro Keamanan Publik setempat saja?”“Emm ….”Memang benar apa kata Felix, tapi Felix hanya akan mengungkapkan identitasnya sebagai staf pelindung di saat membutuhkan saja. Jadi wajar kalau orang-orang melupakan status staf pelindung Felix!“Kedua, calon kepala Biro Keamanan Publik ….”Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, kedua mata Felix spontan beralih ke diri Wakil Kepala Cabang Biro Keamanan Publik, River.River terbengong. Kenapa Felix malah melihatnya?“Tuan … Tuan Felix ada perintah apa?”“Tidak ada perintah apa-apa, hanya saja karyawanku lagi ditahan. Apa masalah itu ada hubungannya denganmu?” tany
“Aku baru ditangkap tadi pagi, bukannya tidak pulang semalaman. Mereka tidak mungkin lagi khawatirkan aku,” Patricia menatap Felix sekilas.Patricia pun terbengong ketika dia melihat tampilan ponsel. Panggilan itu adalah panggilan dari luar negeri, dan nomor itu sangatlah familier baginya ….Setelah memperhatikan ekspresi Patricia, Felix spontan bertanya, “Ada apa? Nomor tidak dikenal?”“Panggilan ini sepertinya sudah menelepon belasan kali …,” ucap Patricia, lalu mengangkat panggilan.“Nona Patricia, akhirnya kamu angkat telepon juga. Kami tidak bisa menghubungi Tuan Felix, makanya kami terpaksa menghubungimu!”Patricia terbengong, lalu berkata dengan kebingungan, “Permisi, kamu itu?”“Aku Renaldy! Nona Patricia tidak ingat lagi?”Kali ini Patricia baru teringat. Dia pun berkata dengan kebingungan, “Ada urusan apa Tuan Renaldy mencari bos kami?”“Bukan masalahku ….”“Jadi untuk apa kamu telepon?” Patricia seketika kebingungan. Dia langsung mengakhiri panggilan.Begitu panggilan ditutu
Patricia spontan menghela napas. Dia bergumam dalam hati, bukannya aku sudah pernah bilang sama kamu ….“Kalau begitu, mari kita pergi sama-sama saja! Aku lihat belakangan ini kerjaan kamu agak banyak. Kamu bisa istirahat di sana!”Akhirnya Patricia bisa menghela napas. Itu artinya dia terbebas dari omelan ibunya.“Oke, kalau begitu ….”Kring, kring, kring ….Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, ponsel Helen malah berdering.“Maaf, Pak Felix, aku ….”“Tidak apa-apa, kamu angkat saja.”“Oke, halo? Kak, kami lagi di luar. Ada … ada masalah apa?”Helen langsung terbengong. Kemudian, dia memalingkan kepalanya ke sisi Felix. “Pak Felix, anggota Properti Fly Over pergi ke area kumuh lagi. Mereka memaksa penghuni setempat untuk menandatangani surat persetujuan. Mereka sempat bercekcok dengan polisi wanita kenalan Pak Felix. Polisi itu bahkan dipukul sama mereka!”Felix mengerutkan keningnya, lalu berkata pada sopir di depan, “Kita ke area kumuh!”“Baik!”“Pak Felix, kalau Pak Felix pe
“Tentu saja ada! Ada banyak orang di sini ….”“Aku tidak lihat!”“Aku juga tidak nampak!”Petugas keamanan dan para penghuni setempat menggelengkan kepalanya. Alhasil Diego pun terbengong.“Aku nampak!”Plak!Baru saja seorang pengawal bersuara, suara pendukung Diego itu pun tidak terdengar lagi.“Sekarang tidak ada yang melihat lagi! Tenang saja, meski ada yang melihat, aku juga bakal cari cara biar mereka tidak lihat. Lagi pula, siapa juga yang bisa buktiin kalau mereka lihat?” tanya Felix.Diego terbengong. Sebagai warga negara Xia, Diego tahu meski seseorang memiliki kekuatan kultivasi, dia pun tidak diperbolehkan untuk bertindak semena-mena. Semua warga negara Xia mesti menaati hukum yang berlaku.Namun hari ini, Diego sungguh tidak menyangka dirinya akan bertemu Felix. Yang lebih parah lagi adalah dirinya bahkan tidak sanggup menandingi Felix!Ketika menyadari Felix sedang berjalan mendekatinya, Diego spontan merinding ketakutan.“Apa yang ingin kamu lakukan? Kalian! Bukannya mel
Setelah Sue selesai berbicara, dia menyadari tatapan semua orang tertuju pada dirinya. Kemudian, Sue baru menyadari bahwa dirinya sedang memeluk Felix dengan erat.Bagi petugas keamanan, semua ini terlihat sangat wajar. Sebab di mata mereka, Felix dan Sue adalah sepasang sejoli!Namun tidak bagi para penghuni setempat. Bukankah Felix sedang menjalin hubungan dengan Samantha? Kalau begitu, Sue ….Jadi, maksudnya Sue adalah perusak hubungan Samantha dan Felix? “Kalian … kenapa kalian melihatku seperti ini? Felix, penjahat yang pernah aku tangkap sebelumnya muncul lagi, mereka ….”“Tolong!”Belum sempat Sue menyelesaikan omongannya, omongannya malah disela oleh suara jerit minta tolong Diego. Dia sedang melarikan diri lantaran dipukul oleh serigala.Sue menatap Diego dengan kebingungan. Tadi dia sempat berkelahi dengan Diego, tapi dia sama sekali tidak mampu untuk melakukan perlawanan. Sekarang … dia malah melarikan diri lantaran ditindas oleh seekor anjing?“Aku sudah memahami masalah d
“Memangnya aku izinin kamu pergi? Kamu rebut cewekku, lalu rebut bisnisku. Kamu kira aku orangnya gampang diajak kompromi?” Suara Felix terdengar sangat datar, tapi suara itu terdengar sangat mengerikan di telinga Yoga.Master yang dicari ayahnya Yoga memang tidak bisa diandalkan! Bagaimana sekarang?“Kak … Kak, jangan emosi dulu! Semuanya hanya salah paham!”“Salah paham? Bagaimana kalau kita perdalam salah pahamnya?” ucap Felix dengan santai.“Jangan … aku … aku ….”“Kamu apa kamu? Mana kontraknya? Keluarkan!”“Iya, iya, iya! Dasar sekelompok orang bodoh! Kenapa kalian malah diam saja? Cepat keluarkan kontraknya!” jerit Yoga.Para pengawal segera mengantarkan kontrak ke hadapan Felix. “Bos, ini kontraknya, silakan dibaca ….”Begitu mengambil kontrak, Felix langsung mengeluarkan energi sejatinya untuk membakar dokumen di tangan.Gambaran ini membuat semua orang terbengong di tempat. Dari mana asal api itu?Apa Felix bisa sulap?“Cuma dua saja?” tanya Felix terhadap penghuni setempat.
Setelah diusir Sue, para petugas keamanan yang sedang emosi itu baru meninggalkan tempat. Sikap mereka membingungkan Felix.Memangnya kesalahan apa yang sudah diperbuatnya?“Pak Felix, kontraknya sudah selesai ditanda tangan. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” Helen berjalan ke sisi Felix, lalu bertanya.“Pesan tiket pesawat. Besok aku dan Patricia akan pergi ke Havana. Mengenai masalah di sini, segera bayarkan uang ganti rugi mereka. Kemudian, segera cari kontraktor untuk memulai pekerjaan. Nanti aku beri kamu nomor telepon kontraktornya. Kamu beri tahu saja aku mau mengembangkan area ini. Dia tahu apa yang harus dia lakukan!”Sambil berbicara, Felix pun menyerahkan nomor telepon Jenson kepada Helen.Felix bisa mengenal Jenson gara-gara Jenson ingin menikahkan anjingnya dengan anjing super. Sejak itu, Felix baru tahu bahwa dia adalah wali kota. Dengar-dengar, berkat masalah waktu itu, dia pun sudah naik jabatan.Malam harinya, setelah Felix makan bersama ketiga wanita makan mal