Pada jam tiga sore hari, akhirnya Diego sudah tiba di depan pintu gerbang universitas. Yoga sudah tidak sabar untuk membalaskan dendamnya kepada Felix.“Master Diego, kenapa kamu baru datang sekarang?”“Sebenarnya aku ingin datang lebih awal, tapi cewek-cewek itu terus menempel sama aku. Omong-omong, kamu ingin aku menghadapi siapa? Dihadapi sampai tahap bagaimana?”Yoga seketika penasaran. Dia pun bertanya, “Memangnya tarifnya berbeda?”“Patahkan satu kaki dikasih satu. Kalau semua kaki dan tangan dipatahkan, dikasih dua. Kalau nyawa, mesti dikasih lima. Aku akan melakukannya dengan sangat rahasia. Jadi agak merepotkan!”Yoga mengedipkan matanya dengan kebingungan. Apaan satu dua?“Satu … 20 juta?”Diego terbengong, dia kembali bertanya, “Kenapa harga pasaran kalian sangat rendah? Satu kaki cuma dibayar 20 juta saja?”“Jangan-jangan kamu minta 200 miliar? Pemerasan, ya?” tanya Yoga dengan terkejut.“Kamu sudah salah paham, aku tidak tertarik dengan uang. Maksudku adalah jumlah cewek.
Diego merasa sangat geram. Si*lan! Hanya saja, lebih baik hajar saja, daripada harus mati di tangan bocah hebat itu!Ketika kepikiran hal ini, Diego langsung menendang kaki Yoga.“Ahh!” Yoga menjerit histeris, lalu jatuh pingsan di tempat.“Tuan!”Pengawal di belakang Yoga spontan terkejut. Mereka segera maju berencana untuk melawan Diego.Tatapan Diego mendingin, dia mulai memancarkan auranya.Seketika sekelompok pengawal langsung berlutut, dan tidak bisa bergerak.Bagaimanapun juga, Diego memiliki kekuatan Sage Grandmaster. Kekuatannya memang tidak sanggup mengalahkan Felix, tapi dia bisa melawan pengawal-pengawal ini dengan gampangnya!Kali ini para pengawal juga terbengong. Ada apa ini? Kenapa tubuh mereka seolah-olah ditekan gunung besar saja?Jangan-jangan semua ini adalah ulah Master Diego?Padahal Master Diego memiliki kekuatan yang sangat hebat, tapi dia malah tidak sanggup mengalahkan bocah itu?“Kalian lagi lihat apa? Tuan Muda kalian sudah membuat keonaran, makanya aku ber
Saat ini hati Dale juga terasa kacau. Jam empat sudah sampai, telepon Jocelyn malah tidak bisa tersambung lagi. Dia juga tidak tahu apakah dia sudah memberi tahu Felix atau belum ….Setelah mereka berdua tiba di Biro Keamanan Publik, semuanya terasa sangat normal. Kali ini Brown baru bisa menghela napas tanda dirinya merasa santai.“Cepat, cepat lepaskan anggota Properti Bungalow!” Brown segera berlari ke dalam kantor.Tak lama kemudian, Patricia dan yang lainnya sudah dilepaskan oleh petugas keamanan. Saat ini Patricia juga merasa semakin sedih lagi. Dia langsung berlari ke depan pintu, lalu masuk ke dalam pelukan seseorang, dan menangis dengan tersedu-sedu.Brown yang berencana untuk menjelaskan, tapi dia malah terbengong di tempat. Hatinya seketika merasa deg-degan.Gluk!Brown menelan air liurnya, dulunya dia juga bekerja di Biro Keamanan Publik di cabang lain. Mana mungkin dia tidak pernah bertemu dengan Felix.Celaka! Felix datang ke sini!Ponsel rongsokan ini sudah mencelakainya
Petugas keamanan yang lain juga menatap Brown dengan tatapan terkejut. Felix tidak mengenal mereka, tapi sosok Felix sangat berkesan di hati mereka.Siapa juga yang tidak mengingat orang yang telah mengacaukan Biro Keamanan Publik sebanyak 2 kali itu!Ketika melihat para petugas keamanan tidak bergerak, Brown spontan memaki, “Ayo kalian serang dia!”“Hehe, kamu mau menangkapku?” Felix emosi hingga tertawa, dia menunjuk dirinya sendiri sambil bertanya.“Memangnya kenapa kalau aku ingin menangkapmu? Kami mendapat laporan. Jadi apa salahnya kami melakukan penyelidikan? Kami menjalankannya sesuai dengan prosedur. Kalau aku minum di saat jam kerja, palingan aku hanya akan didenda saja. Aku akan membayarnya, tapi kamu sengaja melukai orang, apalagi melukai petugas keamanan. Memangnya salah kalau aku menangkapmu?”Sambil berbicara, Brown mengarahkan pistol ke sisi Felix.Dale menyadari emosi Felix sudah di ujung tanduk. Sepertinya dia tidak bisa tinggal diam lagi ….“Emm … Tuan Felix, dia sud
Yoseph memalingkan kepalanya untuk menatap Felix. Dia pasti adalah Felix yang tidak boleh disinggung itu, ‘kan?“Kamu Tuan Felix, ya? Apa kamu tidak setuju dengan keputusanku? Kalau keputusanku kurang tepat, aku bisa menggantinya,” ucap Yoseph dengan sungkan.“Aku adalah staf pelindung. Kalian malah menyerang staf pelindung. Sepertinya masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh Biro Keamanan Publik setempat saja?”“Emm ….”Memang benar apa kata Felix, tapi Felix hanya akan mengungkapkan identitasnya sebagai staf pelindung di saat membutuhkan saja. Jadi wajar kalau orang-orang melupakan status staf pelindung Felix!“Kedua, calon kepala Biro Keamanan Publik ….”Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, kedua mata Felix spontan beralih ke diri Wakil Kepala Cabang Biro Keamanan Publik, River.River terbengong. Kenapa Felix malah melihatnya?“Tuan … Tuan Felix ada perintah apa?”“Tidak ada perintah apa-apa, hanya saja karyawanku lagi ditahan. Apa masalah itu ada hubungannya denganmu?” tany
“Aku baru ditangkap tadi pagi, bukannya tidak pulang semalaman. Mereka tidak mungkin lagi khawatirkan aku,” Patricia menatap Felix sekilas.Patricia pun terbengong ketika dia melihat tampilan ponsel. Panggilan itu adalah panggilan dari luar negeri, dan nomor itu sangatlah familier baginya ….Setelah memperhatikan ekspresi Patricia, Felix spontan bertanya, “Ada apa? Nomor tidak dikenal?”“Panggilan ini sepertinya sudah menelepon belasan kali …,” ucap Patricia, lalu mengangkat panggilan.“Nona Patricia, akhirnya kamu angkat telepon juga. Kami tidak bisa menghubungi Tuan Felix, makanya kami terpaksa menghubungimu!”Patricia terbengong, lalu berkata dengan kebingungan, “Permisi, kamu itu?”“Aku Renaldy! Nona Patricia tidak ingat lagi?”Kali ini Patricia baru teringat. Dia pun berkata dengan kebingungan, “Ada urusan apa Tuan Renaldy mencari bos kami?”“Bukan masalahku ….”“Jadi untuk apa kamu telepon?” Patricia seketika kebingungan. Dia langsung mengakhiri panggilan.Begitu panggilan ditutu
Patricia spontan menghela napas. Dia bergumam dalam hati, bukannya aku sudah pernah bilang sama kamu ….“Kalau begitu, mari kita pergi sama-sama saja! Aku lihat belakangan ini kerjaan kamu agak banyak. Kamu bisa istirahat di sana!”Akhirnya Patricia bisa menghela napas. Itu artinya dia terbebas dari omelan ibunya.“Oke, kalau begitu ….”Kring, kring, kring ….Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, ponsel Helen malah berdering.“Maaf, Pak Felix, aku ….”“Tidak apa-apa, kamu angkat saja.”“Oke, halo? Kak, kami lagi di luar. Ada … ada masalah apa?”Helen langsung terbengong. Kemudian, dia memalingkan kepalanya ke sisi Felix. “Pak Felix, anggota Properti Fly Over pergi ke area kumuh lagi. Mereka memaksa penghuni setempat untuk menandatangani surat persetujuan. Mereka sempat bercekcok dengan polisi wanita kenalan Pak Felix. Polisi itu bahkan dipukul sama mereka!”Felix mengerutkan keningnya, lalu berkata pada sopir di depan, “Kita ke area kumuh!”“Baik!”“Pak Felix, kalau Pak Felix pe
“Tentu saja ada! Ada banyak orang di sini ….”“Aku tidak lihat!”“Aku juga tidak nampak!”Petugas keamanan dan para penghuni setempat menggelengkan kepalanya. Alhasil Diego pun terbengong.“Aku nampak!”Plak!Baru saja seorang pengawal bersuara, suara pendukung Diego itu pun tidak terdengar lagi.“Sekarang tidak ada yang melihat lagi! Tenang saja, meski ada yang melihat, aku juga bakal cari cara biar mereka tidak lihat. Lagi pula, siapa juga yang bisa buktiin kalau mereka lihat?” tanya Felix.Diego terbengong. Sebagai warga negara Xia, Diego tahu meski seseorang memiliki kekuatan kultivasi, dia pun tidak diperbolehkan untuk bertindak semena-mena. Semua warga negara Xia mesti menaati hukum yang berlaku.Namun hari ini, Diego sungguh tidak menyangka dirinya akan bertemu Felix. Yang lebih parah lagi adalah dirinya bahkan tidak sanggup menandingi Felix!Ketika menyadari Felix sedang berjalan mendekatinya, Diego spontan merinding ketakutan.“Apa yang ingin kamu lakukan? Kalian! Bukannya mel