Hanya dalam dua hari, masalah pemukulan Negara Havana sudah tersebar luas. Hal yang membingungkan Sarkisian adalah tidak ada masalah dengan bisnis Felix. Hanya saja toko di sekitar perusahaannya yang hancur tak berwujud.Semua petugas keamanan juga sangat sibuk. Setelah penyelidikan selesai, semua orang serempak mengira semua ini adalah ulah Regu Yamada. Mereka meminta uang perlindungan. Ketika tidak berhasil mendapatkan uang, mereka pun langsung berjalan pergi.Namun sepuluh menit kemudian, mereka mengganti pakaian mereka dan berlagak menjadi preman yang mulai berulah. Mereka semua jago berbicara bahasa Havana, itu adalah bukti yang sangat kuat.Saat masalah ini terdengar oleh Renaldy, Renaldy bahkan tidak tahu bagaimana menangani masalah ini. Dia pun terpaksa melaporkan masalah ini kepada Sarkisian.Setelah Sarkisian mengetahui kabar itu, amarahnya langsung meledak. Dia langsung menghubungi ketua dari Regu Yamada, Chiro Yamada, untuk menanyakan masalah ini.Saat ini Sarkisian sungguh
Bahkan Felix juga tidak menyangka masalah akan berkembang menjadi seperti ini.Kali ini dia pun memiliki alasan untuk pergi. Felix segera pergi ke istana, berencana untuk berpamitan dengan Sarkisian.Ketika melihat Felix, Sarkisian langsung terbengong.“Kenapa Pak Felix bisa kemari? Oh … minta uang ganti rugi, ya? Aku sudah mempersiapkannya. Tadinya aku mau suruh Renaldy antar ke tempatmu!”Felix melambaikan tangannya, lalu menjelaskan, “Tidak usah lagi. Aku anggap Raja sebagai temanku, jadi aku serahkan pekerjaan renovasi terhadap Raja. Sekarang kondisi Negara Havana sangat kacau. Aku pun tidak berani tinggal lama di sini. Aku datang ke sini untuk berpamitan!”Sarkisian terbengong. Felix sudah mau pergi?Tapi wajar saja, kedatangan Felix ke Negara Havana adalah untuk mengintegrasikan keempat konsorsium. Sekarang situasi keempat konsorsium sangat kacau. Bahkan tempat untuk bekerja juga tidak ada. Jadi bagaimana Felix bisa mengintegrasinya?Kepergian Felix juga merupakan hal bagus. Seme
Saat hari menjelang malam, setelah Felix memastikan tidak ada orang di sekeliling, dia pun keluar dari sumur air.“Si*lan! Kenapa aku begitu bekerja keras untuk menyelesaikan misi? Setelah pulang nanti aku pasti akan suruh si Winfield traktir aku makan enak!”Setelah Felix bergumam, dia pun melepaskan topeng buatan Penyihir Rachel.Saat ini Felix sungguh penasaran dengan teknik menyamar Penyihir Rachel ini. Jikalau ada kesempatan, dia ingin sekali mempelajari teknik menyamar dari Rachel!Dengan bantuan sensor dari Pagoda Langit, akhirnya Felix pun menemukan pintu masuk ke makam Muramasa.Baru saja berjalan memasuki makam, aura iblis seketika menyerang. Kekentalan aura iblis ini lebih kental berkali-kali lipat daripada peninggalan sejarah di Zhongzhou. Felix tidak percaya bahwa makam baru berusia ratusan tahun saja.Felix melanjutkan perjalanannya, dan sensor Pagoda Langit bergetar semakin kuat lagi. Pada saat ini, aura pedang dingin langsung menyerang dari belakang tubuh Felix.Tanpa r
Dengan adanya Pedang Ilahi, makanya Ruang Bayangan tidak berguna dalam menghadapi Randy. Sebab yang melawan serangan Felix bukanlah Randy, melainkan Pedang Iblis di tangan Randy.“Lucu sekali! Sepertinya warga Negara Havana lemah-lemah semua, ya? Mesti banget menggunakan Pedang Iblis untuk bertarung denganku,” ucap Felix dengan nada meremehkan.“Jangan omong kosong!”“Memangnya aku lagi omong kosong?” Felix tersenyum, langsung menggunakan kecepatan kilat berlari ke belakang Randy.Belum sempat Randy merespons, Felix pun sudah menancapkan pedang ke tubuh Randy.Prang!Randy spontan menjulurkan lengannya untuk mengadang serangan pedang.“Ahh!” jerit Randy dengan histeris. Lengannya pun sudah dipatahkan oleh Pedang Iblis!Pedang Iblis memang hebat sekali!Daripada mengatakan Randy menyerang dengan pedang, lebih baik mengatakan Pedang Iblis dikendalikan oleh Randy untuk bertarung dengan Felix.Dalam pertempuran kali ini, keberadaan Randy sepertinya tidak begitu penting. Pedang Iblis hanya
Di Kota Lingyun ….Joel meneguk Martini, lalu berkata, “Dik, kadar alkohol minuman ini kuat juga. Segar sekali!”“Ini namanya Martini. Minuman ini memang terkenal akan kesegarannya. Tapi kadar alkoholnya terlalu tinggi. Aku juga bawa jenis yang lain, coba dicicipi!” ucap Fernando dengan tersenyum.“Fernando, tidak sia-sia aku begitu menyayangimu. Ayo kemari, kita minum bersama. Setelah kamu pulang ke Dunia Kuno nanti, entah kapan lagi kita bisa bertemu!”“Tidak apa-apa, Kak, kamu minum saja!” Sambil berbicara, Fernando pun menuangkan alkohol ke dalam gelas Joel.Entah berapa gelas Martini sudah diteguk oleh Joel, sekarang kepalanya pun sudah mulai kliyengan.“Aku suka minuman ini! Biasanya aku jarang bisa mabuk. Bahkan ketika pesta pertunanganku dengan Dessy, aku juga tidak mabuk seperti sekarang ini. Aku ingin sekali kakak iparmu mencicipi minuman ini!” ucap Joel dengan terhuyung-huyung.Prang!Begitu ucapan Joel dilontarkan, sebuah botol anggur pun langsung pecah dari atas kepalanya.
“Jadi? Apa kamu tidak tahu kita bergerak di bidang apa? Kamu kira kita hanya jualan minuman saja? Ayo cepat, kalau terjadi sesuatu, aku pasti tidak akan melepaskanmu!”Pelayan yang bernama Herman mengangguk dengan ketakutan. Kemudian dia bersama manajer mengelap darah di ujung bibir dan atas kepala si tamu, lalu berlagak sedang menggendong tamu yang sedang mabuk saja.Setengah jam kemudian ….Setelah Samantha memberi hormat, dia pun berkata dengan terisak-isak, “Ayah, sewaktu Ayah masih hidup, Ayah hidup biasa-biasa saja. Aku berharap Ayah bisa hidup bahagia dan berkecukupan di atas sana. Pergilah dengan tenang, Ayah!”Selesai berbicara, Samantha menyeka air mata di ujung mata. Saat dia berencana untuk pulang, dia malah menyadari terdapat tiga lelaki yang tidak bermaksud baik sedang berdiri di belakangnya.“Dik, kenapa nangis malam-malam? Kamu pemberani juga!” ucap seorang pemuda dengan senyum.“Jangan menangis lagi, Dik! Ada Abang di sini, kamu pasti akan baik-baik saja!”Ketika melih
Menghadapi satu orang sangatlah santai bagi Felix, tapi untuk menghadapi segerombolan orang sekaligus, tenaga Felix pun sudah terkuras banyak. Apalagi serangan yang dikeluarkan mereka semua adalah Semi Duniawi!Felix bahkan tidak memiliki kesempatan untuk jeda sedetik pun. Pada akhirnya, dia mengandalkan energi sejatinya untuk menghabisi semua lawannya.Saat ini tenaga beberapa anggota tim negara ini juga sudah terkuras habis gara-gara Pedang Iblis, mereka semua pun terkapar lemas di lantai.Setelah istirahat sejenak, Felix baru melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, Felix menyadari ada sebilah Pedang Iblis berwarna hitam pekat menancap di dalam bebatuan. Felix spontan berjalan mendekat, lalu pergi mencabut Pedang Iblis itu.Energi spiritual kuat dari Pedang Iblis itu spontan mengagetkan Felix. Kekuatan itu bahkan lebih kuat daripada Mutiara Magis!Samar-samar, aura iblis dari pedang itu menyelinap masuk ke dalam tubuh Felix. Felix mengedip-ngedipkan kedua matanya, dan masuk ke dal
Felix melemparkan Pedang Iblis Sheerma ke dalam Pagoda Langit. Tak lama kemudian, Makam Muramasa mulai berguncang kuat. Bebatuan mulai berjatuhan, dan tanda-tanda kehancuran sudah semakin jelas.Tak sempat berpikir panjang, Felix pun langsung berlari keluar.Di dalam istana ….Saat ini Sarkisian sedang tidur dengan pulas, tapi dia malah diganggu oleh suara dering ponselnya. Alhasil, raut wajah Sarkisian terlihat sangat muram saat ini.“Renaldy, apa kamu tahu sudah jam berapa sekarang? Kalau tidak ada masalah penting, percaya tidak kalau aku akan membunuhmu?” ucap Sarkisian.“Raja, celaka! Makam Muramasa ambruk!”Ketika mendengar omongan Renaldy, rasa kantuk yang sebelumnya dirasakan Sarkisian sudah menghilang. Dia langsung bertanya, “Apa katamu? Ambruk? Kenapa bisa ambruk?”“Aku … aku juga tidak tahu. Anggota tim negara yang menjaga di sana juga tertimpa. Raja, apa yang harus kita lakukan? Apa kita perlu menggalinya? Kalau digali, aku takut Gunung Muji akan meletus. Kalau tidak digali,