Share

Bab 738

“Jadi? Apa kamu tidak tahu kita bergerak di bidang apa? Kamu kira kita hanya jualan minuman saja? Ayo cepat, kalau terjadi sesuatu, aku pasti tidak akan melepaskanmu!”

Pelayan yang bernama Herman mengangguk dengan ketakutan. Kemudian dia bersama manajer mengelap darah di ujung bibir dan atas kepala si tamu, lalu berlagak sedang menggendong tamu yang sedang mabuk saja.

Setengah jam kemudian ….

Setelah Samantha memberi hormat, dia pun berkata dengan terisak-isak, “Ayah, sewaktu Ayah masih hidup, Ayah hidup biasa-biasa saja. Aku berharap Ayah bisa hidup bahagia dan berkecukupan di atas sana. Pergilah dengan tenang, Ayah!”

Selesai berbicara, Samantha menyeka air mata di ujung mata. Saat dia berencana untuk pulang, dia malah menyadari terdapat tiga lelaki yang tidak bermaksud baik sedang berdiri di belakangnya.

“Dik, kenapa nangis malam-malam? Kamu pemberani juga!” ucap seorang pemuda dengan senyum.

“Jangan menangis lagi, Dik! Ada Abang di sini, kamu pasti akan baik-baik saja!”

Ketika melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status