Ruang penyimpanan adalah barang yang sangat biasa bagi Felix. Tapi berbeda dengan Patricia, dia merasa bagai sedang menonton sulap saja.Patricia sungguh terkejut!“Su … sulap, ya?”“Tidak tergolong sulap. Benda ini dinamakan ruang penyimpanan.” Sambil berbicara, Felix pun mengeluarkan botol air dari dalam cincin penyimpanan.“Kalau … kalau kamu punya kemampuan seperti ini, kenapa kamu tidak simpanin koperku? Aku malah jadi masuk bagasi!”“Bukannya aku tidak pernah naik pesawat? Kopermu keberatan, tidak bisa dibawa ke dalam pesawat, mesti dimasukin bagasi!” ucap Felix sambil menahan tawa.Melihat Felix sedang menahan tawanya, Patricia pun ingin sekali menggigit lengan Felix.Dia bahkan sudah memiliki benda ajaib ini, keberatan apanya!Felix pintar sekali menyindirnya!Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di sebuah kediaman yang besar.“Tuan Felix, ini adalah tempat tinggal sementaramu sewaktu di Negara Havana. Pelayan di sini sudah disortir juga. Setelah dilakukan pemeriksaan identitas
“Dia tidak ada kaitannya sama masalah itu? Kalau keberadaannya tidak mengancam, dia tidak perlu dibunuh dulu.”“Oke ….”Helen mengangguk dengan canggung. Dia pun semakin mengagumi Felix yang bossy itu!“Oh ya, Pak Felix, sebelumnya Raja Negara Havana mengutus orang mengundangmu ke istana. Tapi setelah mereka tahu Pak Felix masih belum sampai, mereka pun berpesan untuk mengabari mereka. Katanya Raja ingin minum bersamamu,” cerita Helen.Raja?Untuk apa Raja Negara Havana mencari dirinya?Apa si Raja ingin mencari tahu apakah Felix tertarik terhadap Pedang Iblis atau ingin mendekatinya agar bisa menstabilkan keempat konsorsium?“Cuma minum saja?” tanya Felix dengan penasaran.“Iya, dia juga tidak berpesan yang lain lagi. Pak Felix, apa kamu mau pergi?” tanya Helen.“Pergi, kenapa tidak pergi? Memangnya aku takut sama dia?” Saat berbicara, seorang anak buah Herry berlari ke dalam, lalu melaporkan dengan hormat, “Pak Felix, ada yang mencarimu di luar sana. Katanya namanya Renaldy, dia bil
Raja? Jadi tim negara di bawah kendali Raja Havana?“Cepat juga kabarmu,” ucap Felix dengan tersenyum.“Tentu saja, Pak Felix adalah tamu agung bagi Raja. Jadi, Raja terus memperhatikanmu!”“Kalau begitu, apa aku seharusnya berterima kasih atas perhatian Raja?” tanya Felix kembali.“Tentu saja, bagaimanapun nggak banyak orang yang akan diperhatikan Raja!”Begitu ucapan ini dilontarkan, anak buah Herry langsung mengeluarkan senjata, dan mengarahkannya ke sisi Renaldy.“Pak Felix ini kenapa? Kamu tahu sendiri senjata-senjata itu tidak akan bisa melukaiku!” ucap Renaldy dengan bangga.“Iya, kalau aku tidak ada di sini, mereka memang tidak bisa melukaimu. Tapi sekarang aku sedang di sini!” jawab Felix dengan nada menyindiri.“Emm … Pak Felix sedang bercanda, ya? Raja mengundangmu dengan sangat tulus. Pak Felix seharusnya tidak menolak undangannya ….”Renaldy mengalihkan pembicaraan dengan canggung. Dia sendiri sadar kalau dia tidak bisa mengalahkan Felix.“Tentu saja! Kalau Raja ingin meng
Setelah berpikir sejenak, Felix duduk di hadapan Sarsikian, lalu berbicara dengan tersenyum, “Bagus, bagus! Aku tidak pernah belajar bahasa Havana. Jadi tidak sia-sia kamu belajar bahasa Xia!”Sarsikian terbengong. Kenapa ada saja yang bisa dikatakan Felix?Sudahlah, ikuti apa maunya saja!“Hehe, benar apa kata Pak Felix. Bahasa negara Xia memang sangat banyak yang perlu dipelajari. Wajar kalau Pak Felix tidak ada waktu untuk belajar bahasa lain. Hari ini aku sangat gembira bisa bertemu dengan Pak Felix. Mari kita bersulang!”Selesai berbicara, Sarsikian langsung meneguk gelas kecil di hadapannya.Felix tersenyum, lalu meneguk anggur di dalam gelas kecil.Selesai minum, pelayan muda di samping langsung menuangkan anggur ke dalam gelas, lalu duduk di samping.“Sebelumnya aku dengar Pak Felix pernah bantu tim negaraku di saat pertandingan. Aku selalu ingin cari kesempatan untuk berterima kasih terhadap Pak Felix. Aku juga sudah mempersiapkan hadiah, semoga Pak Felix bersedia untuk meneri
Jawaban Felix membingungkan Sarsikian.Padahal dia sudah menerima hadiah, sekarang dia malah tidak ingin bekerja sama?Dasar tidak tahu malu!Tidak ….Si ber*ngsek ini memang tidak tahu malu!“Bukannya Pak Felix sudah menerima hadiahku?” tanya Sarsikian dengan aneh.“Iya, tapi itu hadiah terima kasih karena aku sudah menyelamatkan tim negara. Apa hubungannya sama bisnis?”Apa ada hubungan? Hubungannya besar sekali!Kalau Felix tidak bekerja sama dengan Sarsikian, untuk apa dia memberikan barang berharga kepadanya?Tapi setelah dipikir dengan saksama, tadi Sarsikian memang mengatakan bahwa itu adalah hadiah terima kasih lantaran sudah menyelamatkan tim negara. Seperti memang benar apa kata Felix ….“Pak Felix, aku terus terang saja. Sebagai Raja, aku memang diberikan begitu banyak fasilitas, tapi aku masih tidak puas. Aku sama sepertimu, sama-sama menyukai uang. Makin banyak makin baik! Negara Xia adalah ladang uang. Dengan adanya dukungan dari kamu dan aku, kita pasti bisa mengendalika
“Kalau begitu, terima kasih. Ayo diminum!”“Bersulang!”Kali ini Felix minum hingga larut malam baru kembali ke tempat tinggalnya.Setelah melihat Felix dipapah meninggalkan istana, Sarsikian spontan merenung.“Raja, apa Anda merasa Felix bisa dipercaya?” tanya Renaldy dengan penasaran.“Aku juga tidak pasti. Tapi dia memang tidak gampang untuk dihadapi. Setiap ucapan yang dikatakannya selalu mengejutkanku. Lebih tepatnya sepertinya dia bisa menebak apa maksud ucapanku. Tapi tidak masalah juga. Dari masalah Pedang Iblis itu, aku dapat mengetahui bahwa kedatangannya kali ini bukan untuk mengambil Pedang Iblis!”“Jadi apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”“Selesaikan masalah integrasi keempat konsorsium, lalu selesaikan masalah Pedang Iblis. Kalau dia setuju untuk bekerja sama, jalan untuk memasuki pasar Negara Xia otomatis akan terbuka semuanya!”Renaldy langsung mengerti. “Raja memang hebat!”Setelah jam kemudian ….Setelah Felix yang sudah mabuk dipapah kembali ke kamar, kedua mata
Setelah mendengar ucapan Felix, Winfield langsung tidak bisa berkata-kata. Apa Winfield harus memujinya?“Aku saja tidak dapat keuntungan apa-apa dari bank yang kamu minta. Sekarang kamu malah minta tambah? Jangan menjadi-jadi, ya!”“Tenang saja, aku tidak akan mengkhianatimu! Aku masih setia sama tanah airku. Tapi jangan sampai permintaanku tidak dikabulkan!” Felix mengingatkan.“Kamu tenang saja. Petinggi sudah buka suara juga. Oh ya, kamu cari ponsel yang tidak bakal dipantau orang, aku akan kirim informasi Pedang Iblis ke sana!”“Apa? Seorang Tetua Winfield mulai mengirim pesan rahasia? Apa kita begitu kekurangan personel?”Winfield sungguh tidak berdaya. Dia pun berkata, “Kalau aku tidak kirim kasih kamu, siapa yang kirim kasih kamu? Personel kita sudah tunggu 3 jam di depan tempat tinggalmu, tapi mereka tidak bisa masuk ke dalam, makanya mereka baru mencariku!”“Menunggu? Tidak bisa masuk?” ucap Felix dengan kaget.“Mereka ingin masuk, tapi apa kamu tidak tahu betapa ketatnya pen
“Aku datang untuk menjamin anggotaku saja. Mengenai yang lain, memangnya ada hubungan sama aku?”“Kalau mau keluar, keluar semuanya. Kalau tidak, tidak ada satu pun yang boleh keluar. Totalnya 8.810.000 Rens!”Raut wajah Felix berubah muram. Dia kira Felix bisa ditindas?Saat Felix hendak emosi, tiba-tiba terdengar suara dari belakang.“Beraninya kamu memeras Pak Felix! Jangan-jangan kalian tidak tahu Pak Felix itu tamu agung Raja?”Felix memalingkan kepalanya, lalu tampak sosok Renaldy yang berwajah muram berjalan kemari.“Kamu datang tepat pada waktunya. Kalau kamu terlambat satu detik lagi, percaya tidak tempat ini akan aku hancurkan?” ucap Felix dengan nada datar. Tapi dapat terdengar betapa marahnya Felix saat ini.“Jalanan macet. Aku langsung ngebut kemari setelah menerima teleponmu! Pak Felix, kamu penipu, ya. Jelas-jelas kamu bilang kamu tidak bisa bahasa Havana. Buktinya kamu bisa bicara bahasa Havana dengan sangat lancar?! Aku saja hampir mengira kamu itu warga negara kami!”