Setelah mendengar ucapan ini, Bob pun terkejut, dan segera bersujud sambil memelas, “Pak Felix, aku sudah bersalah. Aku tidak tahu diri. Mohon maafkan aku!”Bob paham apabila Jones Group buka suara, sepertinya seluruh perusahaan di Negara Xia tidak akan merekrut dirinya. Dengan demikian, dia hanya akan hidup menjadi karyawan di level bawah untuk selamanya!“Jangan mengungkit masalah yang tidak penting. Sepertinya ini bukan pertama kalinya kamu berjanji, ‘kan? Kepribadianmu bermasalah, aku tidak percaya kamu bisa membawa keuntungan bagi perusahaan. Apa kamu kira uang Mama Sandra datang begitu saja?” sindir Felix.“Pak Felix, tenang saja. Aku akan menyelidiki masalah ini sampai tuntas. Selain itu, apa ponsel orang-orang ini perlu disita?” tanya Jocelyn.“Tentu saja, aku memang tidak tahu malu, tapi temanku tahu malu. Kamu urus masalah di sini, aku pergi cari Mama Sandra dulu.”“Oke, Bu Sandra sedang menunggu di kantor lantai 21. Ini adalah kartu lift khusus petinggi, silakan diambil.”Fe
Felix terbengong. Benar sekali ucapanmu?Bukankah teori ini sangat umum?Sebentar ….Idola?Tak lama kemudian, mereka bertiga pun sudah sampai di dalam kantor Sandra Jones. Tampak juga tiga lelaki paruh baya di dalam ruang kantor.Felix terbengong. Apa Mama Sandra sedang kedatangan tamu?“Ada tamu, ya? Kalau begitu, aku akan menunggu di ruangan lain.” Selesai berbicara, Felix langsung membalikkan badan hendak berjalan keluar.“Tidak perlu. Mereka adalah pemegang saham perusahaan, mereka juga bekerja di sini. Setelah mendengar kabar kedatanganmu, mereka semua pun ingin bertemu denganmu,” jelas Cindy sambil tersenyum.“Oh, begitu, ya, itu … Mama Sandra, aku ingin meminta bantuanmu. Ini Patricia, sebelumnya dia adalah dosen di Universitas Lingda. Kemudian dia mengundurkan diri karena suatu alasan, makanya aku ingin merekomendasi dia untuk menjadi sekretaris direktur utama, bagaimana menurutmu?”Sandra tersenyum, lalu menatap sekretaris yang membawa Felix ke ruangan tadi. “Helen, kamu bawa
Felix bersalaman dengan kebingungan.Pak Direktur?Seketika Felix langsung menatap Sandra dengan terkejut. Maksudnya dia sudah masuk ke perangkap Mama Sandra?“Jangan lihat aku seperti itu. Aku sudah mulai memindahkan sahamku ke tempatmu sejak seminggu yang lalu. Sekarang kamu pegang 30% saham. Awalnya aku juga ingin memindahkan 21% sahamku kepada Cindy, tapi dia ngotot tidak menginginkannya. Aku juga memaksanya lagi.”Sandra meregangkan pinggangnya, lalu berkata, “Mama Kenza-mu sudah berkali-kali mengajakku untuk berlibur ke Pulau Anbu. Aku sudah sibuk selama ini, sudah saatnya aku beristirahat. Aku serahkan perusahaan kepadamu!”“Apa … Mama Sandra, semuanya terlalu mendadak.”“Aku sudah bilang berkali-kali sebelumnya. Jadi tidak termasuk mendadak juga, ‘kan? Patricia memang bukan sekretarisku, tapi dia akan menjadi sekretaris direktur. Semua ini sesuai dengan keinginanmu.”Felix terbengong sejenak. Jadi masalah kontrak itu ….“Hehe, ternyata Felix pintar juga. Di atas kontrak tertuli
Setelah mengangguk tanda tidak berdaya, Felix pun berkata, “Oke, aku akan mulai kerja lusa hari nanti.”“Emm, pergi sana!”Setelah rencana tercapai, Sandra pun terlihat sangat santai. Dia bahkan langsung menghubungi Kenza untuk membahas masalah liburannya.Saat berjalan keluar perusahaan, Felix menghela napas lalu berkata, “Pulang sana, orang tuamu seharusnya sangat khawatir sama kamu. Aku masih ada urusan, aku pamit dulu!”Patricia mengangguk. Saat ini dia bahkan tidak merasa kecewa lantaran tidak bisa bekerja dengan Sandra, dia malah merasa sedikit gembira.Sepertinya perasaan bekerja dengan Felix juga lumayan oke!Lagi pula Felix ….Saat Felix kembali ke vila, dia dapat merasakan suasana canggung di dalam ruangan. Saat ini ketujuh wanita sudah berkumpul di dalam vila.Felix juga tidak tahu apakah mereka pulang karena sudah selesai bekerja atau dipanggil ke sesi terus terang. Sebab ketujuh wanita sedang menonton televisi dengan diam.Ketika melihat keberadaan Felix, semua orang spont
Begitu ucapan dilontarkan, selain Mischa yang sudah menebaknya dari awal, kelima orang lainnya pun terbengong.Setelah Cindy datang, dia pun tidak pernah berduaan dengan Felix! Selain itu, sewaktu di Amerika, mereka berdua juga masih belum bersama. Kapan mereka bersama?“Jujur, sebenarnya aku diberi sebuah apartemen khusus dosen. Aku merahasiakan dari kalian, dan suruh Felix untuk masak makan siang untukku, makanya kami baru punya kesempatan untuk berdua ….”“Padahal aku hanya asal bicara saja, ternyata kamu sudah menaklukkan semuanya!” Mischa menatap Felix dengan kaget.“Itu … kalau jodoh sudah datang, aku juga tidak bisa menolaknya … hehe ….” Felix menggaruk kepalanya dengan canggung.“Dasar! Sudahlah, bagaimanapun juga, kita semua adalah teman baik. Aku sungguh tidak menyangka nasib kita akan sama seperti nasib ibu kita!” Mischa pun memelototi Felix.Begitu ucapan dilontarkan, para wanita langsung merasa gembira. Apa itu berarti Mischa sudah menerima mereka semua?“Mischa, kamu mema
Felix langsung memeluk serigala lantaran merasa sangat terharu. Namun serigala malah merasa sesak napas. Ia terus meronta dengan menepuk-nepuk lengan Felix.Satu jam kemudian ….Felix menghabiskan alkohol dan berbicara dengan sedih, “Serigala, padahal ada begitu banyak kamar di vila ini, aku malah harus tidur di sofa. Kenapa nasibku jadi seperti ini?”Serigala meneguk satu kaleng bir. Dia menepuk-nepuk kandangnya seolah-olah juga sedang merenungkan nasibnya. “Aku adalah seekor serigala jomlo, sekarang aku juga tidur sendirian di kandangku. Nasibku juga sama sedihnya sama kamu.”Felix dan si serigala mulai meneguk bir lagi.Gong! Gong!Samar-samar terdengar suara anjing menggonggong.Kedua mata serigala berkilauan. Dia langsung meletakkan kaleng bir di samping, berencana untuk berlari keluar.Belum sempat serigala melangkah, Felix langsung menarik ekor serigala. “Kenapa? Apa kamu mau pergi bersenang-senang, dan tinggalin aku sendirian di sini? Kenapa kamu tidak setia kawan?”Serigala me
Sevan terbengong. Bagaimana ceritanya Yuna bisa kembali bersama dengan menantunya?“Siapa? Apa dia juga pulang bersamamu? Cepat bawa Ayah pergi menemuinya. Asalkan lelaki itu sopan, Ayah pasti akan menerimanya.”“Dia tidak pulang bersamaku. Dia langsung pergi setelah menyelamatkanku ….”Ketika berbicara sampai di sini, Yuna spontan terlihat kecewa.“Dia … bahkan tidak terpikat dengan kecantikan putriku. Hebat juga lelaki itu!” gumam Sevan.“Ayah, aku hanya ingin menikah dengannya. Ayah akan membantuku, ‘kan?” tanya Yuna dengan wajah memelas.Melihat sosok putrinya yang sedang memelas, Sevan juga tidak bisa menolak permintaannya. Hanya saja Keluarga Sander bukan di bawah kuasanya. Yuna adalah nona besar dari Keluarga Sander. Apabila jarak di antara lelaki itu itu dengan Yuna terlalu signifikan, sepertinya dia tidak akan bisa memasuki Keluarga Sander!“Ayah pasti akan membantumu, tapi Ayah tidak berani menjamin. Bagaimanapun aku tidak tahu penampilan, bakat, dan juga tingkat kultivasin
“Emm … siapa punya kartu lift?” tanya Felix.“Ini adalah lift khusus petinggi. Ada kartu cadangan di resepsionis, aku akan pergi ambilkan!” Seorang karyawan wanita segera berkata dan berlari ke resepsionis.“Tidak usah, kalian pergi kerja sana,” ucap Felix sambil menahan pundak si karyawan wanita.Felix hanya tidak ingin merepotkan si karyawan saja, tapi dia malah terkejut hingga tas kerjanya terjatuh.“Maaf, Pak Direktur. Aku terlalu ceroboh. Aku segera pungut tasku. Jangan marah, ya!” Si karyawan segera meminta maaf.Kali ini Felix pun terkejut ketika melirik tatapan orang-orang ketika menatapnya. Apa dia sangat menakutkan?Padahal Felix tidak berkata apa-apa. Kenapa dia bisa terkejut hingga seperti ini?“Tidak apa-apa, aku bisa ambil kartu cadangannya sendiri. Kalian pergi kerja sana.” Selesai berbicara, Felix berjalan ke resepsionis untuk mengambil kartu cadangan.Ketika menyadari ekspresi ketakutan resepsionis, Felix pun semakin kebingungan.Setelah sampai di lantai 20, sekretaris