Setelah mengangguk tanda tidak berdaya, Felix pun berkata, “Oke, aku akan mulai kerja lusa hari nanti.”“Emm, pergi sana!”Setelah rencana tercapai, Sandra pun terlihat sangat santai. Dia bahkan langsung menghubungi Kenza untuk membahas masalah liburannya.Saat berjalan keluar perusahaan, Felix menghela napas lalu berkata, “Pulang sana, orang tuamu seharusnya sangat khawatir sama kamu. Aku masih ada urusan, aku pamit dulu!”Patricia mengangguk. Saat ini dia bahkan tidak merasa kecewa lantaran tidak bisa bekerja dengan Sandra, dia malah merasa sedikit gembira.Sepertinya perasaan bekerja dengan Felix juga lumayan oke!Lagi pula Felix ….Saat Felix kembali ke vila, dia dapat merasakan suasana canggung di dalam ruangan. Saat ini ketujuh wanita sudah berkumpul di dalam vila.Felix juga tidak tahu apakah mereka pulang karena sudah selesai bekerja atau dipanggil ke sesi terus terang. Sebab ketujuh wanita sedang menonton televisi dengan diam.Ketika melihat keberadaan Felix, semua orang spont
Begitu ucapan dilontarkan, selain Mischa yang sudah menebaknya dari awal, kelima orang lainnya pun terbengong.Setelah Cindy datang, dia pun tidak pernah berduaan dengan Felix! Selain itu, sewaktu di Amerika, mereka berdua juga masih belum bersama. Kapan mereka bersama?“Jujur, sebenarnya aku diberi sebuah apartemen khusus dosen. Aku merahasiakan dari kalian, dan suruh Felix untuk masak makan siang untukku, makanya kami baru punya kesempatan untuk berdua ….”“Padahal aku hanya asal bicara saja, ternyata kamu sudah menaklukkan semuanya!” Mischa menatap Felix dengan kaget.“Itu … kalau jodoh sudah datang, aku juga tidak bisa menolaknya … hehe ….” Felix menggaruk kepalanya dengan canggung.“Dasar! Sudahlah, bagaimanapun juga, kita semua adalah teman baik. Aku sungguh tidak menyangka nasib kita akan sama seperti nasib ibu kita!” Mischa pun memelototi Felix.Begitu ucapan dilontarkan, para wanita langsung merasa gembira. Apa itu berarti Mischa sudah menerima mereka semua?“Mischa, kamu mema
Felix langsung memeluk serigala lantaran merasa sangat terharu. Namun serigala malah merasa sesak napas. Ia terus meronta dengan menepuk-nepuk lengan Felix.Satu jam kemudian ….Felix menghabiskan alkohol dan berbicara dengan sedih, “Serigala, padahal ada begitu banyak kamar di vila ini, aku malah harus tidur di sofa. Kenapa nasibku jadi seperti ini?”Serigala meneguk satu kaleng bir. Dia menepuk-nepuk kandangnya seolah-olah juga sedang merenungkan nasibnya. “Aku adalah seekor serigala jomlo, sekarang aku juga tidur sendirian di kandangku. Nasibku juga sama sedihnya sama kamu.”Felix dan si serigala mulai meneguk bir lagi.Gong! Gong!Samar-samar terdengar suara anjing menggonggong.Kedua mata serigala berkilauan. Dia langsung meletakkan kaleng bir di samping, berencana untuk berlari keluar.Belum sempat serigala melangkah, Felix langsung menarik ekor serigala. “Kenapa? Apa kamu mau pergi bersenang-senang, dan tinggalin aku sendirian di sini? Kenapa kamu tidak setia kawan?”Serigala me
Sevan terbengong. Bagaimana ceritanya Yuna bisa kembali bersama dengan menantunya?“Siapa? Apa dia juga pulang bersamamu? Cepat bawa Ayah pergi menemuinya. Asalkan lelaki itu sopan, Ayah pasti akan menerimanya.”“Dia tidak pulang bersamaku. Dia langsung pergi setelah menyelamatkanku ….”Ketika berbicara sampai di sini, Yuna spontan terlihat kecewa.“Dia … bahkan tidak terpikat dengan kecantikan putriku. Hebat juga lelaki itu!” gumam Sevan.“Ayah, aku hanya ingin menikah dengannya. Ayah akan membantuku, ‘kan?” tanya Yuna dengan wajah memelas.Melihat sosok putrinya yang sedang memelas, Sevan juga tidak bisa menolak permintaannya. Hanya saja Keluarga Sander bukan di bawah kuasanya. Yuna adalah nona besar dari Keluarga Sander. Apabila jarak di antara lelaki itu itu dengan Yuna terlalu signifikan, sepertinya dia tidak akan bisa memasuki Keluarga Sander!“Ayah pasti akan membantumu, tapi Ayah tidak berani menjamin. Bagaimanapun aku tidak tahu penampilan, bakat, dan juga tingkat kultivasin
“Emm … siapa punya kartu lift?” tanya Felix.“Ini adalah lift khusus petinggi. Ada kartu cadangan di resepsionis, aku akan pergi ambilkan!” Seorang karyawan wanita segera berkata dan berlari ke resepsionis.“Tidak usah, kalian pergi kerja sana,” ucap Felix sambil menahan pundak si karyawan wanita.Felix hanya tidak ingin merepotkan si karyawan saja, tapi dia malah terkejut hingga tas kerjanya terjatuh.“Maaf, Pak Direktur. Aku terlalu ceroboh. Aku segera pungut tasku. Jangan marah, ya!” Si karyawan segera meminta maaf.Kali ini Felix pun terkejut ketika melirik tatapan orang-orang ketika menatapnya. Apa dia sangat menakutkan?Padahal Felix tidak berkata apa-apa. Kenapa dia bisa terkejut hingga seperti ini?“Tidak apa-apa, aku bisa ambil kartu cadangannya sendiri. Kalian pergi kerja sana.” Selesai berbicara, Felix berjalan ke resepsionis untuk mengambil kartu cadangan.Ketika menyadari ekspresi ketakutan resepsionis, Felix pun semakin kebingungan.Setelah sampai di lantai 20, sekretaris
Felix terbengong. Kedua orang tua Patricia masih belum menyerah?“Apa orang tuamu tidak berencana untuk melepaskanku?” ucap Felix dengan terkejut.“Apa maksudnya tidak berencana untuk melepaskanmu? Maksudmu, kamu merasa sangat tersiksa kalau bersamaku?” tanya Patricia dengan kesal.Selesai berbicara, Patricia spontan mendengus dan melanjutkan, “Benar juga, kamu bahkan membelakangi Mischa berpacaran dengan selebritas yang bernama Elisabeth. Aku memang tidak bisa dibandingkan dengan mereka!”“Lho? Kamu jangan asal bicara, jangan sebar gosip tidak benar!” Felix bercanda.“Jadi apa kamu tidak berencana untuk menyogokku? Waktu berpisah dulu, aku dengar kamu suruh Elisabeth menunggumu di vila. Aku ingat tempat tinggal yang kamu cantumkan di kampus adalah alamat vila. Jadi aku bisa pergi cari mereka!” ancam Patricia.“Jadi? Bagaimana kalau aku bilang mereka sudah tahu masalah ini?”“Aku … aku akan beri tahu mereka, kamu punya maksud tidak baik terhadapku, kamu bahkan menciumku. Setelah mereka
Saat Patricia memalingkan kepalanya menatap Felix, Felix pun sudah berjalan keluar ruangan.“Cepat siap-siap! Bentar lagi rapat akan dimulai!”Patria kesal hingga mengentakkan kakinya. Pada malam hari, Felix dan Patricia pergi ke rumah ayahnya Patricia, Reynard. Saat melihat Felix, Reynard pun merasa sangat terkejut.Padahal Reynard hanya asal bicara saja, tidak disangka putrinya malah benar-benar membawa Felix kembali!Istrinya memang sangat pintar. Pasti ada hubungan istimewa di antara kedua anak ini!“Fe … Pak Direktur. Selamat datang, silakan masuk.”“Paman tidak perlu sungkan. Paman bisa panggil aku Felix,” balas Felix dengan sungkan, lalu berjalan ke dalam ruang tamu.Saat Yolanda menyadari kedatangan Felix, dia pun merasa sangat gembira. Dia bergumam dalam hati, apa kataku!Ternyata dugaan Yolanda benar! Kalau Felix hanya sekadar membantu, kenapa dia bisa berkunjung di saat Patricia meninggalkan rumah, bahkan membantu putrinya membawa uang delapan miliar, dan mencarikan pekerja
Saat Yolanda membuka kotak, Felix dan Patricia pun langsung tertegun di tempat.Di dalamnya terdapat begitu banyak aksesori milik Yolanda, dan juga barang berharga milik Reynard. Benda-benda berharga itu setidaknya senilai dua miliar.“Aku dan pamanmu sudah hitung, benda-benda ini setidaknya berharga 2,1 miliar. Tentu saja, kalau kamu ingin menggadainya, sepertinya hanya akan dijual dengan harga 1,6 miliar saja. Ini … ini adalah tabungan kami, totalnya 1,3 miliar. Kamu simpan, ya!”Patricia pun tercengang. Barang berharga itu adalah kesayangan sang Ayah. Dulu ketika Patricia diam-diam menyentuhnya, dia bahkan diomeli Ayah dengan kasarnya. Sekarang Ayah malah ingin menggadaikan barang kesayangannya kepada Felix untuk membayar utangnya?Ditambah lagi dengan aksesori ini, semua ini memiliki makna yang sangat berarti. Terutama gelang giok ini! Gelang itu adalah warisan Keluarga Flitz!“Ibu, apa yang sedang Ibu lakukan? Kenapa kamu mengeluarkan barang kamu dan Ayah?” tanya Patricia dengan m