Patricia sungguh tidak menyangka Felix akan mengatakan ucapan seperti ini. Dia seketika tidak tahu harus berkata apa lagi.“Aku … alasan aku meninggalkan Kota Linyun … karena ….”“Masalah rekaman itu sudah diselesaikan. Jadi kamu tidak perlu memikirkan masalah itu lagi. Kamu memang tidak bisa kembali ke kampus lagi, tapi kamu bisa bekerja di tempat lain. Apalagi dengan kemampuanmu, aku percaya kamu bisa membantu Mama Sandra!”Ketika kepikiran akan bekerja dengan sang idola, Patricia pun langsung mengangguk.“Sekarang kamu tinggal di mana? Kamu kemas barang-barang kamu. Beberapa hari lagi aku akan kembali ke Kota Linyun.”“Em ….”Paula yang berada di samping sedang mendengar percakapan kedua orang. Dia seketika tidak tahu apakah perbuatannya itu benar atau salah.Kenapa sepertinya ada yang salah dengan mereka berdua?Jangan-jangan dia juga adalah wanitanya Felix?Setelah mengantar Patricia kembali ke tempat tinggalnya, Paula baru mulai bertanya dengan penuh waspada, “Pak Felix, Bu Patri
Elisabeth pernah mendengar ucapan Patricia sebelumnya. Dia berinisiatif untuk menyapa, dan membuat Patricia tidak merasa canggung lagi.“Kamu … kamu dan Elisabeth itu pacaran, ya? Kalau begitu, Mis … Mischa?”“Dia juga pacarku. Hubungan mereka juga sangat bagus!” balas Felix sambil mengangkat-angkat pundaknya.Patricia merasa sungguh tidak masuk akal. Mantap sekali! Inikah yang dinamakan dengan kumpul kebo?…Setelah melewati penerbangan selama berjam-jam, pesawat akhirnya mendarat di Bandara Linyun.Felix berpikir sejenak lalu mengusulkan, “Eli, kamu pergi ke vila dulu. Aku akan bawa Patricia untuk mencari Mama Sandra. Aku selesaikan masalah dia dulu, baru pergi selesaikan masalah kita.”“Emm, kamu sibuk sana, kamu bawa saja mobilnya.”“Kamu saja yang bawa mobilnya. Bagaimanapun identitasmu lebih istimewa, akan berbahaya kalau kamu memanggil taksi.”Setelah mereka berdua berpamitan, Felix membawa Patricia ke kantor pusat Jones Group.Setibanya mereka di perusahaan, Felix yang hendak m
Felix melirik sekuriti sekilas, lalu berucap dengan tidak berdaya, “Kamu hanyalah seorang sekuriti, kenapa kamu malah membelanya?”“Omong kosong, dia adalah karyawan genius di perusahaan kami. Kalau aku tidak bela dia, memangnya aku bela kamu?” ucap sekuriti dengan tatapan meremehkan.Felix malah meladeni kedua orang tidak waras ini, dan langsung menghubungi Sandra.“Kenapa, Felix? Ada urusan apa cari Mama?”“Mama Sandra, aku sudah sampai di perusahaanmu, tapi aku dicegat. Apa kamu bisa bicara dengan sekuritimu?”Baru saja Sandra hendak menyetujuinya, dia tiba-tiba teringat sesuatu, dan segera menelan kembali ucapannya.“Aku mengerti. Aku akan suruh orang untuk menjemputmu. Kamu tunggu sebentar.”Felix agak terbengong. Kenapa sampai mengutus orang untuk menjemputnya? Merepotkan sekali?Felix merasa tidak berdaya, dan hanya bisa menyimpan ponselnya kembali.“Ada apa? Di mana Bu Sandra? Dasar tidak waras! Sandiwara lagi! Pergi sana!”“Kenapa terburu-buru, Mama Sandra sudah memanggil oran
“Kamu … berani-beraninya kamu memukul sekuriti perusahaan? Tamatlah riwayatmu!” jerit Bob.Tak lama kemudian, para karyawan Jones Group langsung berkumpul, dan sedikit terbengong ketika melihat gambaran di depan sana.“Di mana sekuriti? Di sini adalah orang yang menggila, dia sudah melukai rekan kerja kalian. Cepat selamatkan dia!”Setelah orang-orang Jones Group mendengar ucapan ini, mereka semua langsung mengeluarkan ponsel, mulai merekam apa yang dilakukan Felix sebagai barang bukti.Patricia tidak ingin dirinya terkenal karena masalah seperti ini. Dia segera menutupi wajahnya dan bersembunyi dari kamera.“Tidak perlu ditutup! Mereka akan menghapusnya nanti. Kalau kamu tutup muka kamu, seolah-olah kamu sudah melakukan kesalahan saja!”“Hei, kamu masih ingin sandiwara lagi? Semuanya, lelaki ini ngotot mengatakan Bu Sandra Jones adalah mama angkatnya. Kemudian dia membuat keonaran di sini. Bagaimana menurut kalian semua? Kenapa bisa ada orang sebodoh ini?” ucap Bob dengan segera.“Put
Setelah mendengar ucapan ini, Bob pun terkejut, dan segera bersujud sambil memelas, “Pak Felix, aku sudah bersalah. Aku tidak tahu diri. Mohon maafkan aku!”Bob paham apabila Jones Group buka suara, sepertinya seluruh perusahaan di Negara Xia tidak akan merekrut dirinya. Dengan demikian, dia hanya akan hidup menjadi karyawan di level bawah untuk selamanya!“Jangan mengungkit masalah yang tidak penting. Sepertinya ini bukan pertama kalinya kamu berjanji, ‘kan? Kepribadianmu bermasalah, aku tidak percaya kamu bisa membawa keuntungan bagi perusahaan. Apa kamu kira uang Mama Sandra datang begitu saja?” sindir Felix.“Pak Felix, tenang saja. Aku akan menyelidiki masalah ini sampai tuntas. Selain itu, apa ponsel orang-orang ini perlu disita?” tanya Jocelyn.“Tentu saja, aku memang tidak tahu malu, tapi temanku tahu malu. Kamu urus masalah di sini, aku pergi cari Mama Sandra dulu.”“Oke, Bu Sandra sedang menunggu di kantor lantai 21. Ini adalah kartu lift khusus petinggi, silakan diambil.”Fe
Felix terbengong. Benar sekali ucapanmu?Bukankah teori ini sangat umum?Sebentar ….Idola?Tak lama kemudian, mereka bertiga pun sudah sampai di dalam kantor Sandra Jones. Tampak juga tiga lelaki paruh baya di dalam ruang kantor.Felix terbengong. Apa Mama Sandra sedang kedatangan tamu?“Ada tamu, ya? Kalau begitu, aku akan menunggu di ruangan lain.” Selesai berbicara, Felix langsung membalikkan badan hendak berjalan keluar.“Tidak perlu. Mereka adalah pemegang saham perusahaan, mereka juga bekerja di sini. Setelah mendengar kabar kedatanganmu, mereka semua pun ingin bertemu denganmu,” jelas Cindy sambil tersenyum.“Oh, begitu, ya, itu … Mama Sandra, aku ingin meminta bantuanmu. Ini Patricia, sebelumnya dia adalah dosen di Universitas Lingda. Kemudian dia mengundurkan diri karena suatu alasan, makanya aku ingin merekomendasi dia untuk menjadi sekretaris direktur utama, bagaimana menurutmu?”Sandra tersenyum, lalu menatap sekretaris yang membawa Felix ke ruangan tadi. “Helen, kamu bawa
Felix bersalaman dengan kebingungan.Pak Direktur?Seketika Felix langsung menatap Sandra dengan terkejut. Maksudnya dia sudah masuk ke perangkap Mama Sandra?“Jangan lihat aku seperti itu. Aku sudah mulai memindahkan sahamku ke tempatmu sejak seminggu yang lalu. Sekarang kamu pegang 30% saham. Awalnya aku juga ingin memindahkan 21% sahamku kepada Cindy, tapi dia ngotot tidak menginginkannya. Aku juga memaksanya lagi.”Sandra meregangkan pinggangnya, lalu berkata, “Mama Kenza-mu sudah berkali-kali mengajakku untuk berlibur ke Pulau Anbu. Aku sudah sibuk selama ini, sudah saatnya aku beristirahat. Aku serahkan perusahaan kepadamu!”“Apa … Mama Sandra, semuanya terlalu mendadak.”“Aku sudah bilang berkali-kali sebelumnya. Jadi tidak termasuk mendadak juga, ‘kan? Patricia memang bukan sekretarisku, tapi dia akan menjadi sekretaris direktur. Semua ini sesuai dengan keinginanmu.”Felix terbengong sejenak. Jadi masalah kontrak itu ….“Hehe, ternyata Felix pintar juga. Di atas kontrak tertuli
Setelah mengangguk tanda tidak berdaya, Felix pun berkata, “Oke, aku akan mulai kerja lusa hari nanti.”“Emm, pergi sana!”Setelah rencana tercapai, Sandra pun terlihat sangat santai. Dia bahkan langsung menghubungi Kenza untuk membahas masalah liburannya.Saat berjalan keluar perusahaan, Felix menghela napas lalu berkata, “Pulang sana, orang tuamu seharusnya sangat khawatir sama kamu. Aku masih ada urusan, aku pamit dulu!”Patricia mengangguk. Saat ini dia bahkan tidak merasa kecewa lantaran tidak bisa bekerja dengan Sandra, dia malah merasa sedikit gembira.Sepertinya perasaan bekerja dengan Felix juga lumayan oke!Lagi pula Felix ….Saat Felix kembali ke vila, dia dapat merasakan suasana canggung di dalam ruangan. Saat ini ketujuh wanita sudah berkumpul di dalam vila.Felix juga tidak tahu apakah mereka pulang karena sudah selesai bekerja atau dipanggil ke sesi terus terang. Sebab ketujuh wanita sedang menonton televisi dengan diam.Ketika melihat keberadaan Felix, semua orang spont