Petugas keamanan yang membawa Felix ke ruangan interogasi terbengong. Apa Pak Felix sedang menginterogasi dengan kekerasan ….Bagaimana kalau kantor mereka diperiksa nantinya!“Pak Felix, Anda … Anda yang tenang. Jangan pakai kekerasan …,” ucap seorang petugas keamanan dengan suara kecil.“Beraninya kamu memukulku? Habislah riwayatmu! Aku ingin menuntutmu, aku ….”Plak!Felix menamparnya lagi, lalu memberi tahu, “Ini bukan jawaban dari pertanyaanku!”“Kamu … aku beri tahu kamu, di ruangan ini ada kamera CCTV, semua perbuatanmu akan direkam ….”Belum sempat Maxwell menyelesaikan ucapannya, kamera CCTV malah meledak, bahkan kabel juga terbakar. Alhasil, komputer yang terhubung juga ikut terbakar.“Sekarang sudah tidak ada kamera CCTV lagi. Aku bilang sekali lagi, kamu hanya perlu jawab pertanyaanku saja. Apa kamu mengerti?” tanya Felix.Saat ini Maxwell sudah terbengong. Perlu diketahui, kamera CCTV berjarak 5-6 meter dari mereka. Hanya dengan satu jentikan jari, kamera CCTV pun meledak?
Di dalam Kediaman Aigner ….Kepala Keluarga Aigner, Derick Aigner, langsung mendobrak pintu kamar putranya, Patrick Aigner. “Kamu mau tidur sampai kapan?”Patrick melirik jam dinding, lalu berbicara dengan kesal, “Ayah, baru jam delapan!”“Cepat bangun! Ada yang ingin aku katakan padamu. Entah kenapa hatiku terasa tidak tenang!” ucap Derick.“Tenanglah, kenapa merasa tidak tenang? Apa kamu tidak tahu apa yang aku lakukan semalam dengan Samson, aku sungguh capek saat ini!” ucap Patrick dengan malas.“Apa kamu sudah mendekati Kepala Klan Shogun?”“Sudah, aku merekomendasikan seorang mahasiswa teladan kepadanya. Sekarang dia sangat puas sama aku. Aku pun sudah menjadi murid yang paling disayanginya. Sekarang aku adalah orang yang paling berjasa dalam Keluarga Aigner. Jadi aku ingin tidur lagi!”Sambil berbicara, Patrick membalikkan badan hendak lanjut tidur.“Kenapa masih belum bangun lagi. Maxwell masih belum kembali sampai saat ini. Aku khawatir dia sudah ditangkap!”“Maxwell? Dia adala
“Nak!” jerit Derick dengan histeris. Dia sungguh tidak menyangka Felix yang berjarak jauh itu bisa menebas lengan kanan putranya.“Kamu! Jangan mentang-mentang ada Camelia yang mendukungmu, jadi kamu bisa bertindak semena-mena?” jerit Derick.Felix melirik Derick sekilas, lalu berbicara, “Mama Camelia? Dia tidak perlu ikut campur dalam masalah ini!”Ketika berbicara sampai di sini, Felix spontan tersenyum dan bergumam, “Lucu juga aku, untuk apa aku menjelaskan masalah ini dengan orang yang akan mati ….”Derick berucap dengan terkejut, “Kamu ingin bunuh aku? Keluarga Aigner memiliki hubungan dekat dengan Klan Shogun. Kalau kamu berani menyentuh kami, Klan Shogun juga tidak akan melepaskanmu!”“Klan Shogun tidak akan melepaskanku? Lucu, ya, seolah-olah aku akan melepaskan mereka saja. Aku sudah membunuh Tetua Keenam mereka. Apa kamu kira aku akan melepaskan anggota Klan Shogun yang lain?”Derick menatap Felix dengan kaget. Ternyata dia adalah pemuda misterius yang sudah membunuh Tetua Ke
Winfield spontan terbengong. Untuk apa Felix pergi ke Zhongzhou?Jangan-jangan ….“Hei, bukankah aku sudah bilang, aku akan bantu kamu untuk mengatasi masalah ini. Jadi untuk apa kamu melakukan keonaran di Dunia Kuno? Kalau kamu bertindak seperti ini, aku jadi tidak bisa mengatasinya!”“Kamu akan bantu aku mengatasinya? Apa kamu sanggup mengatasinya?” tanya Felix dengan nada menyindir.“Jadi apa maumu? Apa yang ingin kamu lakukan?”“Aku ingin Samson dan dua murid pelaku pembunuhan!”Winfield sungguh tidak berdaya. Mana mungkin Klan Shogun akan menyerahkan muridnya? Felix sungguh sulit untuk diajak kompromi.“Kamu tenang … tenang dulu. Masalah ini sudah terlalu heboh sekarang. Bagaimana kalau … bagaimana kalau aku beri kamu Palu Maharaja sebagai ganti ruginya?”Winfield memang sangat tidak merelakannya, tapi jika Felix menyinggung Dunia Kuno, sepertinya Negara Xia dan Dunia Kuno akan berperang.Pada saat itu, Winfield pasti tidak sanggup menghadapi tekanan dari negara lain.“Palu Mahara
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, dan Felix sudah sampai di kediaman kuno. Saat ini Winfield juga sedang menunggunya.“Lho, Tetua Winfield, ya. Tidak disangka kamu masih menungguku di sini!” ucap Felix dengan senyum.Winfield tersenyum getir. Kalau diperbolehkan, dia juga tidak ingin menunggu di sini. Hanya saja Winfield sudah kehabisan akal. Dia takut Felix akan bertindak gegabah!“Tidak perlu merasa tidak enak hati. Bukannya aku takut kamu akan mencariku!”“Kamu kira aku tidak tahu masalah dinas Fendy? Bagus!” Felix berucap dengan ketus.“Jangan memfitnahku. Kebetulan sedang ada urusan penting saja. Aku tahu kamu sangat membenci Klan Shogun, tapi Fendy lebih membenci Lehman. Kamu ingin balas dendam sahabat kekasihmu, sedangkan Fendy ingin membalas dendam wanitanya!”Felix tertegun dan bertanya, “Wanita Fendy? Dia sudah punya pacar?”“Dulu, sekarang sudah mati. Apa kamu ingin dengar cerita?”Felix tidak berbicara. Dia langsung duduk di samping sambil menunggu lan
Inilah alasannya Winfield tidak mengutus satu anggota pun untuk menemani Fendy. Sebab, keberadaan Felix sudah lebih dari cukup!Setelah Fendy tiba di Amerika, Felix pun akan menyampaikan rencananya kepada Fendy. Jadi untuk apa menghabiskan waktu menjelaskan panjang lebar kepada Fendy?Winfield kembali menyesap teh. Dia sungguh bangga dengan kepintarannya.Selanjutnya Winfield ingin mencari hadiah yang bisa menutup mulut Felix. Dengan begitu, dunia pun akan damai!Sayangnya, rencana tidak berjalan seperti dugaan Winfield.Setelah melewati perjalanan selama 24 jam, Felix akhirnya tiba di Amerika.Berhubung kendala penerbangan, Fendy juga baru menuruni pesawat pada 20 menit lalu.Setelah mengambil bagasi dan hendak keluar bandara, Fendy pun melihat Felix berdiri di depan pintu bandara sambil memegang ponsel.“Pak Felix? Kenapa Anda bisa ada di sini? Jangan-jangan Anda adalah bantuan yang dikirim Tetua Winfield?” ucap Fendy dengan terkejut.Setelah selesai bertanya, Fendy baru menyadari ad
Fendy terbengong, lalu segera pergi membuka pintu. Tak disangka, orang yang ditunggunya itu adalah orang yang dikenalnya.“Kamu … Kepala Tim Negara Amerika, Ravindra?”Ravindra tersenyum sambil mengangguk. Kemudian dia berjalan ke hadapan Felix dan berkata, “Dengar-dengar Pak Felix sudah datang bersama Fendy. Memangnya ada urusan apa?”Jika Felix datang sendiri, kemungkinan dia sedang datang berlibur atau datang untuk mengunjungi kekasihnya. Tapi apabila Felix datang bersama Fendy, alasan kedatangannya mungkin sudah bisa dipastikan. Bagaimanapun, kemampuan Fendy tidak kalah dari Ravindra. Ditambah lagi dengan Felix yang sanggup membunuh Dewa Rakus, semua orang sepertinya bisa menebak alasan kedatangannya ke Amerika.“Kamu Kepala Tim Negara Amerika, ‘kan? Siapa dia?” tanya Felix.“Dia adalah Kepala Inspektur Fobo, Tuan Jordan, dia datang untuk mengunjungi Pak Felix,” jawab Ravindra dengan sopan.“Jangan berdiri lagi, ayo duduk!”Selesai berbicara, Felix menggerakkan energi sejatinya, k
Ravindra berencana membalas budi dengan membantu Felix menangkap buronan, supaya bisa mengantar Felix meninggalkan Amerika!Dengan begitu, Amerika baru bisa terlepas dari kerepotan, dan juga tidak lagi berutang budi terhadap Negara Xia. Ide cemerlang!“Oh? Bagus sekali kalau bisa seperti itu. Tapi kalian mesti cepat!” Felix mengingatkan.“Mohon percaya dengan kemampuan Fobo. Kalau begitu, aku tidak mengganggu waktu kalian lagi.”Selesai berbicara, Jordan langsung berdiri dan pergi bersama Ravindra.Setelah mereka berdua pergi, Felix spontan tersenyum. “Mereka gampang dikelabui, ya. Sekarang semuanya sudah beres, sudah ada yang bekerja untuk kita!”“Pak … Pak Felix, apa mereka bisa diandalkan?” tanya Fendy dengan khawatir. Bagaimanapun di sini adalah Amerika, apa Ravindra dan Jordan akan membantu mereka?“Kenapa tidak bisa diandalkan? Mereka malah khawatir kita datang bukan untuk menangkap Lehman, melainkan ingin melakukan sesuatu terhadap Negara Amerika, makanya mereka berpikir cara ag