Sambil berbicara, Felix langsung membuang rokok di tangan, lalu mengeluarkan tinjuan yang kuat. Tinjuan itu pun berhasil meninju bawahan Gavin hingga jatuh terkapar.Dua orang di belakang Felix hanya merasa pandanganya menghitam. Kemudian, nasib mereka sama dengan rekannya yang lain, juga jatuh terkapar di lantai.Pada saat yang sama, Felix mengerahkan tinjuan ke sekeliling. Setiap tinjuannya berhasil membuat preman-preman itu memuncratkan darah. Dalam sekejap mata, belasan preman berhasil dikalahkan oleh Felix.Felix mengangkat tangan kanan dan mengulurkan dua jari tangan. Rokok yang sudah jatuh tadi seketika kembali ke tangan Felix.Sambil mengisap, Felix sambil berjalan perlahan ke mobil yang diduduki Gavin.Gavin pun tertegun. Astaga! Apa yang dimakan Felix? Kenapa dia punya kekuatan sehebat ini? Belasan preman malah bisa dikalahkannya sendiri?Sungguh tidak masuk akal!Prang!Pintu mobil langsung dibuka paksa Felix. Belum sempat Gavin merespons, dirinya pun sudah diseret Felix.Ba
Rumah Sakit Kota Lingyun ….Sepasang suami istri berusia sekitar 60 tahunan sedang menunggu di luar ruang operasi dengan gelisah.Saat lampu tanda operasi padam, mereka berdua langsung berlari ke depan pintu.“Dokter, bagaimana kondisi putra kami?” tanya seorang wanita tua.“Sesuai permintaan kalian berdua, kaki pasien sudah dipertahankan. Kakinya memang tidak mati rasa, tapi pasti akan berpengaruh saat berjalan. Kita pantau lagi kondisinya. Kalau cederanya ringan, paling–paling hanya akan pincang. Kalau serius … mungkin harus diamputasi ….”Setelah mendengar ucapan dokter, wanita tua hampir saja jatuh pingsan.Putranya bahkan masih belum menikah. Kalau dia cacat, bagaimana dengan masa depannya?“Dokter, apa putraku sudah siuman? Apa kami boleh menjenguknya?” tanya ayahnya Gavin.“Efek obat bius masih berakhir. Sepertinya dia akan sadar setelah dia diantar ke ruang pasien nanti. Intinya, pasien perlu istirahat, jangan mengganggu waktu istirahat pasien!”“Oke, kami mengerti. Terima kasi
Felix mengangguk dengan kebingungan, lalu membalas, “Maaf, aku sungguh tidak ingat lagi. Jadi ada urusan apa kamu datang kemari?”“Aku baru pulang dari jalan-jalan. Ini aku bawakan sedikit kue kering dan alkohol untukmu. Mohon Tuan Felix bisa menerimanya.”Kali ini Felix semakin kebingungan lagi. Apa-apaan ini?Tetangga ramah-tamah memang sering dijumpai, tapi Felix tidak pernah bertemu dengan tetangga seramah ini. Buah tangan yang diberikannya itu bahkan mencapai puluhan juta?“Emm … Tuan Jenson, kalau ada masalah, kamu bisa terus terang saja. Kamu … kamu sudah membingungkanku!”“Kalau begitu, aku tidak bertele-tele lagi. Anjing Samoyed-ku beruntung bisa mempunyai anak dari anjing super kamu. Hanya saja anak anjingnya hanya dianggap sebagai anjing biasa. Bagaimanapun anak anjing itu juga termasuk anjing super, ‘kan? Jadi aku ingin minta izin sama Tuan Felix, aku ingin melakukan tes DNA anjing super Tuan Felix dengan anak anjing itu!”Begitu ucapan dilontarkan, Felix baru ingat dengan
Keesokan paginya, jarang-jarang Felix tidak perlu menyiapkan sarapan. Apalagi berhubung dia mengenal Cindy, dia pun tidak perlu masuk kelas, dia bisa rebahan di rumah hari ini.Entah sudah lewat berapa lama, pintu kamar Felix terbuka perlahan, dan seorang wanita cantik bertubuh langsing dan bahenol duduk di samping ranjang Felix.Melihat Felix yang tidur dengan nyenyak itu, Laura langsung mencubit hidung Felix. Seketika Laura tiba-tiba langsung ditarik dan ditindih oleh Felix.“Kamu … kamu jahat sekali, malah pura-pura tidur!” ucap Laura dengan cemberut.“Aku tidak pura-pura tidur. Apa kamu lupa seberapa tingginya ilmu kultivasiku? Mana mungkin aku tidak sadar ada yang masuk ke kamarku? Ada urusan apa mencari suamimu?” tanya Felix sambil tersenyum.“Kamu kira kenapa aku berbaik hati menyiapkan sarapan? Mischa dan yang lainnya sudah pergi, aku … aku ingin ….” Ketika berbicara sampai di sini, wajah Laura pun langsung bersemu merah.“Pengin lagi? Sebelumnya kita sudah melakukannya di dala
“Kamu tidak berhak untuk banyak bertanya. Berhubung kamu kenal dia, kamu juga ikut kami ke kantor!”Jenson tertegun sejenak. Apa hubungannya denganku? Apa sekarang ada aturan baru? Menangkap tersangka akan sekaligus menangkap orang yang mengenal tersangka?Ehh ….Jangan-jangan Felix difitnah?Belum sempat Jenson merespons, para petugas keamanan sudah menariknya ke dalam mobil, bahkan tangannya juga sudah diborgol.“Masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia. Bukankah sasaran kalian adalah aku? Kalian cukup menangkapku saja!” ucap Felix.“Tidak apa-apa, berhubung mereka sudah menangkapku, aku ingin lihat kesalahan apa yang sudah kuperbuat!” Raut wajah Jenson terlihat sangat muram. Dia memelototi petugas keamanan dan berkata.Tidak lama kemudian, mereka berdua dibawa ke Biro Keamanan Publik Cabang Tufan.Semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja. Felix dan Jenson dimasukkan ke dalam ruang tahanan, bahkan tanpa melepaskan borgol di tangan.“Hei, buka borgolnya. Apa kalian yakin kalia
Di dalam ruangan Ketua Biro Keamanan Publik ….Seorang lelaki paruh baya sedang mencicipi teh dengan santai. Apalagi setelah mendengar laporan dari bawahannya, ujung bibirnya pun langsung melengkung ke atas.Kring, kring, kring ….Lelaki paruh baya mengangkat telepon dan berkata, “Halo, Kak Farley … kamu tenang saja, aku sudah mengaturnya dengan baik. Tapi berhubung petugas keamanan sudah dua kali melakukan masalah, makanya aku tidak bisa memerintah anggotaku untuk beri pelajaran kepada mereka. Tapi kamu tenang saja, aku sudah memerintah beberapa tahanan untuk menjamu mereka!”“Sebentar lagi sampai? Apa kamu tidak tenang dengan diriku? Baiklah, aku akan pergi awasi mereka, lalu mengirim foto kepadamu.”Selesai berbicara, si lelaki paruh baya berdiri, lalu berjalan ke dalam ruang tahanan.Begitu melihat kondisi di dalam ruang tahanan, lelaki paruh baya pun spontan terkaku selama beberapa detik.Astaga, apa yang terjadi?Delapan orang itu … malah digebuki mereka berdua sampai seperti ini
“Kim, Kepala Tim apaan kamu? Kamu malah memanggil seorang tahanan dengan panggilan Tuan? Apa kamu tidak ingin menjabat sebagai Kepala Tim lagi?”Kim mengernyit sambil menoleh. “Aku tidak tahu kenapa Bos menangkap Tuan Felix, tapi aku yakin Tuan Felix bukan bandit!”“Bagaimana kalau aku ingin melawannya?”“Kalau begitu, jangan salahkan aku bersikap tidak sopan!” Sambil berbicara, Kim langsung mengangkat senjatanya untuk melindungi Felix.Kim memang adalah anak baru di Biro Keamanan Publik Tufan, tapi dia sudah menjalin hubungan baik dengan rekan kerja lainnya.Ketika para anggota melihat Kim bertindak seperti ini, mereka juga mengikuti langkah Kim untuk melindungi sel yang ditempati Felix.Ketika melihat regu Tim memberontak, raut wajah Tayden berubah galak. Dia lalu berkata dengan suara serius, “Kim, apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”“Tentu saja aku tahu. Sebelumnya aku sudah tidak puas ketika kamu melepaskan orang-orang yang mengepung Tuan Felix. Aku tidak peduli apa yang h
“Tunggu apa lagi? Kalau kamu tidak tembak, biar aku saja!”Sambil berbicara, Farley langsung merebut pistol, dan mengarahkannya tepat ke kepala Jenson.Dorr!Seiring dengan suara tembakan, Jenson refleks memejamkan matanya. Tiga detik kemudian, Jenson tidak merasakan rasa sakit apa pun di tubuhnya, dia mencoba melebarkan matanya.Sementara saat ini, jari Farley sudah ditembak hingga terluka parah. Dia menatap jari tangannya dengan tatapan tidak bisa memercayainya.“Ahh!” jerit Farley dengan histeris, kemudian dia langsung pingsan di tempat.Swoosh ….Seketika, sekelompok staf pelindung berbondong-bondong masuk, langsung mengepung petugas keamanan di dalam.Seorang pemuda dengan lencana bintang satu berjalan masuk secara perlahan. Dia lalu memberi hormat kepada Felix. “Salam, Pak Felix!”“Mantap juga kamu, bisa tahu kabar aku ditangkap dalam waktu sesingkat ini,” ucap Felix dengan tersenyum.“Hehe, sebenarnya aku juga tidak jelas. Aku hanya tahu petugas keamanan area Tufan menangkap ora