Di Universitas Lingda ….Ketika menemukan keberadaan Felix, Patricia refleks menghela napas dan berkata, “Akhirnya kamu balik kuliah juga! Gara-gara menunggu kamu, mereka semua bahkan masih belum ujian. Kalau kamu tidak masuk kuliah melulu, kamu terpaksa harus mengulang semester ini!”Felix tercengang. Dia baru ingat bahwa ujian akhir semester sudah di depan mata.“Belakangan ini aku sibuk sekali, maaf, maaf. Aku bisa ujian kapan pun! Bagaimana kalau ujian hari ini?” Begitu Felix melontarkan ucapan ini, semua orang serempak menatap dirinya.“Bos, kami semua tahu bahwa kamu adalah anak genius, tapi berbeda dengan kami. Kalau mau ujian, kami setidaknya harus belajar dulu!” ucap Bobby dengan tidak berdaya.“Iya, Bos! Bobby saja tidak sanggup, apalagi aku. Setidaknya beri aku waktu untuk menulis sontekan!” tambah Anderson sambil menepuk keningnya.“Ehh … terserah saja. Lagi pula belakangan ini aku sedang tidak ada kegiatan, aku ikut arahan Bu Patricia saja!”Felix merasa canggung, dia men
Ketika berpikir sampai di sini, Patricia pun terkejut dengan pemikirannya sendiri.Bagaimanapun juga, Felix adalah muridnya. Kenapa Patria bisa memiliki pemikiran seperti ini?Bocah ini memang sering menggodanya … tapi apakah dirinya terpesona dengan Felix?“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Felix ketika menyadari Patricia tidak merespons.“Hah?” Patricia langsung menyingkirkan pemikirannya, dan melirik Felix.“Aku bilang aku pesan saja kamar hotelnya. Kalau tidak, dengan identitas mertuaku, mereka pasti bisa menghubungi pemilik hotel dengan gampangnya. Pada saat itu, sandiwara kita pun akan berakhir!”“Oh, oke, kamu pesan saja!”Mengenai hal ini, Patricia juga tidak memiliki pendapat lain. Namun setelah menjawab, Patricia merasa ada yang aneh. Kenapa dirinya mirip seperti istri Felix saja, menuruti semua kemauan Felix?Saat berpikir sampai di sini, Patricia pun merasa kesal dan langsung berkata, “Jadi kamu mau duduk berapa lama lagi? Itu adalah tempat dudukku!”Felix tersenyum dan
Felix tersenyum dan bertanya, “Kalau begitu aku pergi saja?”“Jangan … kita … kita punya sedikit hubungan …,” jawab Patricia dengan tidak berdaya. Si Felix ini memang si*lan!Mereka berdua menuruni mobil, dan Anderson pun datang menyambut mereka dengan ramah, “Bos, Kakak Ipar, Om dan Tante sudah menunggu di ruang VIP. Makanan juga sudah dihidangkan, hanya tinggal menunggu kalian saja!”“Kamu memang bisa diandalkan! Apa kamu ingat dengan peranmu hari ini?” tanya Felix.“Ingat! Bos dan aku adalah partner bisnis. Setelah meraih pencapaian, Bos baru bisa menikahi Kakak Ipar. Kita sedang menjalankan bisnis teknologi elektronik. Bos bertanggung jawab atas penelitian dan operasional, sedangkan aku bertanggung jawab atas penjualan dan menarik investor.”Patricia menatap Felix dengan terkejut. Tak disangka Anderson sangat bisa diandalkan!“Jadi apa yang akan kamu lakukan nanti?” tanya Felix.“Bersulang, tapi aku tidak akan minum, supaya aku tidak sembarangan bicara. Aku akan berusaha untuk mema
Setelah berpikir sesaat, Felix menjelaskan, "Sekarang sudah hampir selesai. Anderson sedang menarik suntikan dana. Masalah teknisnya sudah terselesaikan, tinggal menunggu dana yang cukup untuk mendukungnya!"Reynard Flitz mengangguk tanpa menjawab. Dia berpikir sesaat lalu bertanya, "Berapa biayanya? Aku punya beberapa teman yang cukup ternama di dunia ekonomi, mungkin mereka bisa membantumu!"Felix terkesiap. Saat itulah dia teringat dengan koneksi-koneksi Reynard. Laki-laki itu tidak hanya mengenal pebisnis-pebisnis kaya-raya, tetapi juga teman baik dari Blake Robert dari segi akademis.Artinya, Blake sangat tidak asing dengan ahli-ahli ekonomi di Universitas Lingda. Mereka juga memiliki kekuasaan di industri tersebut. Koneksi mereka juga tidak boleh diremehkan."Aku tidak tahu pastinya, tapi saat ini perlu dana setidaknya dua ratus miliar. Entah berapa yang akan diperlukan nantinya." Membawa topik investasi adalah siasat Felix untuk membuat Reynard berkecil hati.Mau bagaimana pun j
Wajah Patricia memerah memikirkan hal ini."Kalian berdua saling mencintai sampai sejauh ini? Haha, aku dan mamamu juga sama seperti kalian!" Seusai berbicara, Reynard menggapai lengan Yolanda.Yolanda memelototi suaminya. Dasar, reynard malah menunjukkan kemesraan mereka di hadapan putri dan menantu mereka. Membuat malu saja!Reynard mengusap keningnya lalu berkata, "Nak Felix, kamu dengar kata papamu ini. Zaman kami dulu, bergandengan tangan seperti ini sudah melewati batas seharusnya, tapi apa nilainya di zaman sekarang? Kalau kamu benar-benar mencintai Patricia, kamu juga memikirkan kami berdua, cepat saja buat perut Patricia menggembung supaya kami tenang!""Kamu ini anak baik. Aku juga melihat bagaimana kamu mencintai Patricia, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi berikutnya? Kalau tidak segera berdiskusi soal pertunangan dan pernikahan, mamamu ini akan khawatir. Setidaknya, kalau Patricia hamil, kami tidak akan khawatir walaupun kalian bekerja di tempat jauh sekalipun. Toh
"Maksudnya, papaku berpura-pura mabuk? Dia berbohong?" Patricia tidak mengira ini akan terjadi. Untuk apa ayahnya berbohong?"Benar, papamu sama sekali tidak mabuk. Walaupun aktingnya cukup bagus, tapi saat dia tertidur di meja, napasnya terdengar aneh. Dia sama sekali tidak tidur. Aku menemukan masalah lain. mamamu juga membantu papamu. Sesekali kamu bisa melihat kalau papamu itu sangat terjaga!""Jadi, kamu betulan mau tinggal di sini?" tanya Patricia."Kalau tidak? Awalnya aku ingin menjelaskan, aku seharusnya bisa pergi dari tadi, tapi karena orangtuamu berpura-pura mabuk dan berkata ini itu, bisa saja tengah malam mereka datang kemari untuk memastikan apakah kita benar-benar tidur bersama."Patricia ragu untuk sesaat. Matanya memandang Felix curiga. "Apa yang kamu bilang memang benar, tapi kamu bilang begitu bukan karena ingin bermalam, 'kan?"Felix balas memandang Patricia kaget. "Aku sudah banyak membantumu, tapi kamu masih belum memercayaiku? Kalau aku mau, sejak di rumahmu aku
"Pa, Pa! Papa kenapa? Bangun, Pa!" Patricia tidak henti-hentinya menggoyangkan badan Reynard."Dasar, papamu ini, mungkin dia salah minum. Aku sadar papamu bangun di tengah malam, tai aku tidak memerhatikan. Tiba-tiba ada suara terjatuh, papamu sudah begini ternyata," jelas Yolanda sedikit khawatir.Felix mengamati Reynard. Dia kehabisan kata-kata melihat Reynard lagi-lagi berpura-pura. Aneh sekali cara laki-laki itu mengawasi mereka."Cepat panggil ambulans. Biar aku yang angkat Papa turun," kata Felix dengan ekspresi khawatir. Karena kedua orangtua Patricia ingin beradu akting, dia pun ikut melakukannya.Pada saat itulah, Reynard menarik napas panjang, hidungnya yang tersumbat membuat getaran yang menimbulkan suara mengorok. Beberapa saat kemudian, laki-laki itu mengembuskan napas panjang.Sepertinya Reynard hanya terlelap saja."Dasar orang tua ini. Kita sudah khawatir setengah mati, tapi ternyata cuma tidur. Cepat bangun sekarang juga!" seru Yolanda kepada suaminya.Dalam sekejap,
Patricia terkejut. Tidak banyak minum? Apa artinya ini? Dia mengusap keningnya, lalu teringat perkataan Felix mengenai ayahnya tidak banyak minum. Apakah ini berarti, ayahnya baru saja berakting untuk membohonginya?"Maksudnya ... b-barusan mereka pura-pura? Untuk mengecek kita?" tanya Patricia tak percaya."Kalau tidak, mengapa mereka tidak langsung memanggil ambulans dan malah mencari kita terlebih dahulu? Kemudian ayahmu bangun setelah aku menelepon ambulans?" Felix menghela napas, lalu melanjutkan, "Aku kira kamu akan tiba-tiba berpikir untuk menghentikan mereka melakukan hal bodoh ini, tapi rupanya aku berpikir terlalu jauh."Patricia sedikit malu mendengar ucapan itu. "Maaf, sekarang aku sudah tidak mengantuk lagi. Lalu ... sekarang apa yang harus kulakukan?""Sekarang ... aku mau berganti pakaian dan langsung pergi. Nanti bilang saja kamu yang mengusirku."Untuk sesaat, Patricia terdiam. "Kamu yakin?" tanyanya ragu. "Kalau begitu bukankah nanti orangtuaku akan mencari alasan unt
Setelah mendengar ucapan Omar, leluhur dari ketiga keluarga besar teringat dengan sosok arogan Xylon dan Yoman tadi. Bukan hanya begitu saja, mereka juga membayangkan kembali masalah pertengkaran Felix dengan Tetua Air.Saat ini mereka bertiga telah lupa bahwa waktu itu Tetua Air duluan mencari masalah. Mereka semua malah merasa Felix yang duluan mencari masalah dengan Tetua Air. Sementara, Xylon dan Zasky malah membela Felix.“Hmph! Kekuatan mereka berempat hampir mengimbangiku. Seandainya Leluhur turun tangan, sepertinya mereka akan kalah telak!” ucap Yarmin dengan arogan.Omar pun tersenyum. Dia memang berharap mereka bisa berbicara seperti itu!“Iya, kalau Leluhur turun tangan, Keempat Dewa Perang pasti bukanlah saingannya. Kami hanya ingin mengambil kepunyaan kami kembali. Kalau tidak, bagaimana kedudukan ketiga keluarga besar bisa stabil di Dunia Kuno?” ucap Omar sambil menambah minyak di atas kobaran api.“Kita tidak boleh biarkan Felix bersikap arogan lagi! Nanti aku akan pangg
Bahkan orang-orang di tempat ini juga bukanlah tandingan Felix!“Apa masih ada yang ingin mencoba?” tanya Felix dengan arogan.Setelah semua orang saling bertatapan, semuanya memilih untuk bungkam.Felix menggerakkan jari tangannya. Patung-patung yang dikendalikan Felix tadi pun telah kehilangan energi spiritual. Sementara itu, energi spiritual di tubuh patung-patung disalurkan ke tubuh anggota yang berpihak di sisi Felix melalui permukaan lantai.Penyaluran kekuatan ini tidaklah kelihatan. Jadi, anggota Dunia Kuno juga tidak menyadari apa-apa.“Kalau tidak ada yang ingin mencoba, semuanya keluar saja. Aku berbeda dengan kalian. Aku bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Ayo kita pergi!” Selesai berbicara, Felix duluan berjalan keluar makam kekaisaran.Saat mereka semua meninggalkan makam kekaisaran, Xylon menyadari hanya anggota mereka saja yang berjalan keluar. Tidak ada satu pun anggota Dunia Kuno dan Sanctuary yang keluar.“Felix, apa kamu mengurung mereka di dalam?” tanya Xylon
Sebelumnya demi berhasil melewati ujian tangga, Sekte Xoan mengeluarkan semua harta bawaan mereka. Semua orang juga telah menyaksikan bagaimana Felix memasukkan semua harta itu ke dalam ruang penyimpanannya.Jadi, Omar memang tidak memiliki bukti, tapi dia berhasil memancing rasa curiga orang-orang.“Kami sudah banyak berkorban untuk datang ke sini. Kamu malah mengatakan tidak ada barang berharga di tempat ini. Aku tidak terima jawabanmu itu!” ucap Garhana duluan.“Kalau kamu menemukan harta, kita bisa membaginya. Berhubung peta yang kamu miliki cukup banyak, kami bisa membagikan harta karun lebih banyak lagi kepadamu. Sekarang kamu malah menggelapkan semuanya …. Kamu serakah sekali?” ucap Yarmin dengan tidak puas.Yoman tidak berbicara. Hanya saja, ekspresinya telah menyatakan segalanya.Felix mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Padahal aku berbaik hati ingin menyelamatkan kalian semua, apa yang ingin kalian lakukan sekarang? Merampok?”“Kamu telah merampas semua harta kami. Kalau
“Kurang ajar! Aku ingin membunuhmu! Aku pasti akan membunuhmu!”Felix mengabaikan teriakan Kaisar Lathan. Dia mengulurkan tangannya hendak mencengkeram kepala Kaisar Lathan.Saat ini Kaisar Lathan kesakitan. Dia merasa rohnya bagai sedang dicabut secara paksa saja. Akhirnya, Felix berhasil mengendalikan Kaisar Lathan.Tepat di saat keluar dari Pagoda Langit, energi spiritual yang mengendalikan Kaisar Lathan mulai kembali ke dalam tubuh Felix. Akhirnya Felix menyadari betapa mengerikan kekuatan kultivasi dari Kaisar Lathan.Butuh banyak energi spiritual untuk mengendalikan Kaisar Lathan. Sekarang berhubung energi sejati di dirinya tidak cukup, alhasil energi spiritual membal mengalir kembali ke tubuh Felix.Itu berarti energi sejati di tubuh Kaisar Lathan lebih kental daripada energi spiritual yang hendak mengontrol tubuh Kaisar Lathan ….Tiba-tiba aura di tubuh Felix membeludak. Dia berhasil menerobos tingkatan yang hampir dilewatinya dari dulu. Sekarang dirinya telah berhasil menjadi
Ketika melihat Kaisar Lathan di hadapannya, Felix sadar bahwa lelaki di hadapannya telah kehilangan tubuhnya dan hanya memiliki roh saja.Jadi, mana mungkin Felix akan melepaskan makhluk yang begitu berguna ini?Tiba-tiba, Felix membuka Pagoda Langit untuk mengisap roh Kaisar Lathan.Kaisar Lathan masih belum merespons. Dinding di dalam Pagoda Langit seketika memancarkan cahaya emas mulai melilit Kaisar Lathan.“Tidak mungkin! Apa yang terjadi?” Kaisar Lathan berkata dengan tidak percaya.“Kamu tidak habis pikir? Berhubung kamu sudah menjawab pertanyaanku, aku juga akan menjawab pertanyaanmu!” Seiring dengan terdengarnya suara Felix, bayangan tubuhnya bergerak ke hadapan Kaisar Lathan dengan perlahan.“Kamu mengikuti aliran Budhem, tapi malah melakukan hal yang menyimpang dari aliran Budhem. Kamu malah semakin tidak berperikemanusiaan, semakin melupakan jati dirimu. Jadi, kamu ditakdirkan akan selalu terjebak di dalam Enam Jalan Kelahiran Kembali!”Kaisar Lathan menggeleng, lalu menjer
“Jadi, sebenarnya siapa Ragnarok yang kamu maksud?” tanya Felix dengan kebingungan.“Kamu tidak perlu tahu. Waktu itu, aku sengaja menyuruh anak buahku membakar catatan dan teknik kultivasi yang ditinggalkan Ragnarok karena aku tidak ingin ada yang mengetahui sejarah ini!”Ketika membahas sampai di sini, terlintas lagi senyum menyeringai di wajah Kaisar Lathan.“Jika aku tidak bisa menyelesaikan misi itu, aku juga tidak akan mengizinkan orang lain untuk menyelesaikannya!”Felix sungguh kehabisan kata-kata. Apa sejarah yang diketahui Felix berbeda jauh dengan sejarah sebenarnya?Tadi Kaisar Lathan malah menyindir Kaisar Dirgantara? Jelas-jelas dia lebih sadis daripada Kaisar Dirgantara! Setidaknya Kaisar Dirgantara hanya membakar catatan yang berisi cara penyelesaian saja. Sementara Kaisar Lathan langsung membakar orang yang membuat misi tersebut!Seandainya Kaisar Lathan tidak mengungkit masalah ini, sepertinya tidak akan ada yang mengetahui … kenyataan … ini ….Kepikiran hal ini, tiba
Kaisar Lathan merasa lucu ketika melihat Felix yang terkejut. Hanya saja, dia kepikiran waktu sudah berlalu ribuan tahun, wajar kalau Felix merasa kaget.“Tentu saja, bukan hanya Budhem saja, aku juga pernah melihat Dewa. Pil panjang umur yang dibuat Yonas itu nyata. Pil itu benar-benar adalah pil ajaib!”Felix melihat Kaisar Lathan dengan kebingungan. Apa lelaki ini takut mati?“Apa kamu tidak memercayai omonganku? Aku merasa ada aura alkemis di dirimu. Seharusnya kamu tahu pil keabadian, ‘kan?Pil keabadian?Felix mengubrak-abrik memori Dewa Obat di benaknya. Pada akhirnya, dia menemukan resep pil keabadian. Hanya saja, resep obat itu tidaklah lengkap, ada bagian yang terpotong!“Resep ini telah hancur parah. Meskipun aku berhasil memurnikannya, aku juga tidak berani memastikan apakah obat ini bisa berkhasiat untuk memanjangkan umur seseorang atau tidak. Apa cara pikirmu terlalu sederhana?” tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.“Cara pikirmu terlalu sederhana? Apa kamu tahu Kaisa
Felix sadar taruhannya itu benar. Sepertinya Kaisar Lathan tidak berhasil menghirup roh. Jadi, dia hendak merampas dari diri Felix!Tanpa ragu, Felix mengulurkan tangannya meraih roh yang sedang ditarik keluar. Dia seolah-olah sedang melakukan tarik tambang dengan Kaisar Lathan.Setelah satu menit, tiba-tiba sepasang kaki Felix mengambang di udara. Semua anggota Negara Xia dan Dunia Kuno spontan menjadi panik. Dengan arah gerak Felix saat ini, sepertinya dia akan mendarat di tengah-tengah patung. Bukankah itu berarti Felix akan dalam bahaya?Di sisi lain, ketika anggota Sanctuary menyadari kondisi Felix, mereka malah tertawa. Apa orang yang paling merepotkan itu akan mati?Orang yang paling gembira saat ini tak lain adalah Omar. Dia yang telah kehilangan satu lengannya tentu mengharapkan kematian Felix. Hampir saja Omar bersorak kegirangan. Namun, di bawah tatapan orang-orang, Felix malah menghilang di udara!Semua orang kembali terbengong. Ke mana dia? Jangan-jangan Felix telah menemu
Semua orang kebingungan. Apa yang terjadi?“Patung … patungnya bergerak!”Entah siapa yang menjerit, semua orang serempak menatap ke sisi patung-patung prajurit dan kuda. Sepertinya patung-patung itu telah hidup. Patung-patung berjalan ke sisi mereka dengan perlahan.“Susun formasi!”Tak disangka yang duluan merespons adalah anggota Sanctuary. Semua orang pun mulai mengagumi Sanctuary.“Semua tetua Sekte Xoan dengar perintah. Susun formasi, lalu bergabung dengan para pengikut!” jerit Yarmin.“Sekte Kades, dengar perintah! Kerahkan kemampuan kalian semua!” susul Yoman.“Anggota Keluarga Russell, serang!”Pada saat ini, terpampang keunggulan dari Dunia Kuno. Hanya saja, mereka tidak melakukan formasi besar dan tidak banyak berinteraksi. Jadi, mereka kelihatan lebih amburadul daripada Sekte Kades, Keluarga Russell, dan yang lainnya.“Jurus Sera Kedua, Pedang Penghancur Imperial!”Duar!Hanya dengan satu tebasan Felix, hampir puluhan patung ditebas olehnya. Bahkan, para patung di belakang