Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Mencari tahu tentang Xena

Share

Mencari tahu tentang Xena

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-11-05 08:40:40

“Pak Xavier itu aneh. Apa semua karyawan disini kalau tidak punya dia yang membelikan?” gumamnya.

Tiba-tiba, Cika masuk dan langsung meliaht papperbag orange yang berada didepan Xena, ia berjalan dan berdiri tepat didekat gadis itu.

“Apa itu?” tanyanya yang mengarah pada papperbag tersebut.

Xena langsung menatap Cika. “Bukan apa-apa.”

“Bohong. Coba sini saya lihat,” ucapnya yang langsung merebut papperbang itu.

Sontak, Xena pun langsung bangkit dan menghampiri Cika, ia mencoba untuk merebut kembali, namun Cika berusaha tetap merebutnya hingga secara tak sengaja ia mendorong Xena hingga terjatuh kesudut ruangan itu.

“Aw ... Shhh.” ringisnya menahan sakit karena sikunya terkena pojok dari dinding diruangan itu.

Cika menoleh dan tersenyum miring melihat Xena yang kesakitan. “Makanya nggak usah pelit.” ketusnya lalu ia segera membuka isi dari papperbag itu.

Pupilnya langsung melebar ketika melihat bahwa yang berada dalam papperbag itu adalah sebuah ponsel mahal limited edition dan hanya o
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Di cecar

    “Memangnya ada apa ya Pak?”“Tidak. Tidak ada apa-apa, hanya saja anda kan seseorang yang direkomendadikan oleh Papah saya untuk bekerja di kantor ini. Jadi saya rasa pasti anda orang hebat, karena sudah jelas Papah saya langsung yang menyuruh saya untuk memperkerjakan anda disini.”Ardi tersneyum ramah seraya menundukan kepala. “Terima kasih, Pak.”Xavier pun membalas senyumnya, lau muali bertanya pada Ardi. “Anda tinggal di perumahan Flaminggo, Blok C no 11?”Ardi tertegun, seraya membatin. ‘Ada apa ini, mengapa dia menanyakan tempat tinggalku?’Ardi hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Xavier.“Sudah berapa tahun anda tinggal disana?”“Sekitar 1 tahun terakhir ini, Pak.”Xavier mengangguk. “Anda mempunyai satu anak perempuan yang bernama Arabella dan masih berusia 16 tahun yang bersekolah di SMA Pendidikan Bangsa, benar begitu?”Lagi-lagi, Xavier memberikan pertanyaan yang membuat Ardi sebantar ketar-ketir akan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh bosnya ini.Ia takut semakin

    Last Updated : 2024-11-06
  • Tubuhmu Milikku   Mencecar Xena

    “Xena,”Atensinya pun langsung tertuju pada seseorang yang memanggil dirinya yang tak lain adalah Xavier.Gadis itu sedikit tertegun mendengar namanya dipanggil dan ternyata sang bos lah yang berdiri dihadapannya.Xavier memerhatikan wajah Xena dan matanya yang sedikit sembab seperti habis menangis.“Kamu kenapa?” tanya Xavier.“Saya nggak papa, Pak. Em, Bapak manggil saya, ada yang bisa saya bantu?”“Em, iya. Tadi saya sudah menyurh kepala OB untuk memanggil kamu, tapi dia bilang kamu tidak ada di ruangan, jadi saya memutuskan untuk mencari kamu langsung.”‘Hah? Kenapa dia tidak menungguku saja, sampai aku ke ruangannya, kenapa dia sampai rela mencariku ke lantai bawah.’ batin Xena yang muali curiga akan segala bentuk perhatian yang diberikan oleh bosnya ini.“Ke ruangan saya sekarang, ada sesuatu yang ingin saya tanyakan pada kamu.” titahnya yang dianggukan oleh Xena.Mereka pun segera masuk kedalam lift. Dan jelas karyawan yang melihat mereka masuk dan keluar dalam lift yang sama p

    Last Updated : 2024-11-07
  • Tubuhmu Milikku   Informasi dari Arabelle

    Di SMA Pendidikan Bangsa. Arabelle dan teman-temannya yang sedang asik mengobrol di kantin, tiba-tiba dipanggil oleh ketua kelasnya untuk segera menemui Guru di ruang kantor."Ara, kamu di panggil sama Guru dan di tunggu sekarang di Kantor.""Oh, iya. Terima kasih."Ara melihat kearah dua temannya. "Yaudah ya, aku ke ruang guru sekarang."“Kira-kira, kamu di panggil ada urusan apa ya?” tanya salah satu temannya.“Nggak tau deh. Yaudah, kalau gitu aku ke kantor dulu ya.” ucapnya yang dinaggukan oleh teman-temannya.Gadis cantik berambut sebahu itu pun, segera berjalan menuju ke ruang kantor. Tak lama ia pun masuk ke ruangan tersebut."Permisi."“Arabelle, kesini Nak.” ucap salah satu Guru disana.Gadis itu pun langsung duduk di sofa tersebut dekat dengan Gurunya, dan atensinya langsung tertuju pada seseorang lelaki tampan dengan pakairan rapih yang memakai jas berwarna biru tua senada dengan celana dasar yang dikenakannya.Lelaki itu tersenyum manis padanya. Arabelle pun membalas senyu

    Last Updated : 2024-11-08
  • Tubuhmu Milikku   Kecurigaan Tania

    'Kira-kira, Xena sudah pulang atau belum ya?’ batin Xavier.Perlahan, ia mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan itu untuk memastikan gadis itu benar sudah pulang atau belum.Ia menghentikan langkahnya tepat didepan pintu tersebut, tangannya hendak membuka pintu itu. Namun, secara tiba-tiba, pintu itu terbuka dan membuat dirinya terkejut, dan langsung menatap gadis cantik yang ada didepan mantanya yaitu Xena.Gadis itu menundukan kepalanya. “Pak Xavier.” sapa Xena.“Kamu baru mau pulang?” tanya Xavier.“Iya, Pak. Bapak ... ada apa datang ke pentri, ada yang perlu saya bantu?”“Em ... nggak. Saya Cuma ingin menayakan pada kamu, nyalakan ponselnya dan konfirmasi ke saya agar nanti saya beritahu pihak admin untuk memasukan kamu ke grup dari perusahaan ini.”“Baik Pak. Ini saya baru saja menyalakan ponselnya,”“Okeh.” singkatnya lalu berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.Xena menghela napasnya sejenak, ia mengambil ponsel tersebut lalu segera ia nayalakan.Sungguh, sebenarnya ia se

    Last Updated : 2024-11-09
  • Tubuhmu Milikku   Tania Mempengaruhi Xena

    Arabelle yang mendengar penjelasan dari Papahnya pun sempat berpikir atas seseorang tadi yang menayakan padanya saat di sekolah.‘Apa ini ada hubungannya dengan seseorang tadi di sekolah ya.’ batinnya.“Yasudah, kalau begitu cepat kamu bantuin Tante di dapur untuk memasak makan malam,” titahnya lalu langsung pergi dari sana dan segera menuju ke dapur.Xena mengangguk. “Iya Tante.” jawabnya lalau ia berjalan ke kamranya untuk menaruh ponsel sebentar dan segera kembali lalu berjalan kearah dapur.Ara dan Ardi yang masih berada disana hanya bisa menghela napasnya setelah melihat kejadian tadi.“Sudah, Ara kamu belajar lagi saja ya.” ucap Ardi lalu berbalik dan hendak kembali ke ruang tengah.“Pah,” panggil Arabelle.“Kenapa Nak?” sahutnya yang berbalik.“Ada sesuatu yang ingin Ara tanyakan dengan Papah.”“Boleh, kamu mau nanya apa Nak?”“Ini ada hubungannya sama Kak Xena.”Ardi terdiam sejenak. “Memangnya ada apa dengannya?”Arabelle memerhatikan sekitaranya, tak ada Mamahnya disana tapi

    Last Updated : 2024-11-10
  • Tubuhmu Milikku   Demi Xena

    'Aku tidak percaya, hanya karena ingin mendapatkan informasi mengenai gadis itu, aku harus menurunkan egoku untuk berbicara pada Papah.’ batinnya.“Jawab Xavier, kenapa dengan Ardi?”“Pak Ardi ... punya seorang anak perempuan?”“Iya, dia punya satu anak perempuan dan sepertinya usianya belum ada 17 tahun, karena seingat Papah ia beda kurang lebih 10 tahun dari kamu,”“Apa dia hanya punya satu anak perempuan?”James terdiam sejenak, ia memerhatikan anaknya yang tidak seperti biasanya seperti ini."Xavier, ini soal pekerjaan? Tapi, kenapa meranah pada anak pak Ardi segala?"Xavier berusaha untuk tetap tenang. "Yah ... Ada hal penting saja, Pah. Dan itu harus menyangkut pautkan dengan keluarganya."James mengangguk kecil. “Iya, dia hanya punya satu anak perempuan, itu yang Papah tau.”James yang mulai agak aneh dengan pertanyaan anaknya ini.“Dia punya keponakan? Atau saudara, adik perempuan?” tanya Xavier yang semakin intens kearah sang Papah.James terdiam, ia berpikir kalau anaknya ini

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tubuhmu Milikku   Menjemputnya

    Sungguh, ia benar-benar tak bisa berpikir jernih, apa yang akan terjadi besok ketika Xavier tahu kalau ia tinggal di rumah Ardi. Pasti akan menimbulkan pertanyaan besar, apalagi kemarin dirinay berbohong kalau ia mengekos dan bukan tinggal di rumah.Sedangkan Xavier di kamarnya,yang tengah rebahan selalu memrhatikan ponselnya, karena sudah 4 jam yang lalu, Xena tak juga membalas pesan darinnya. Xavier yang tidak sabaran pun sedikit kesal dengan gadis ini.“Kenapa sampai sekarang dia belum membalas pesanku?” gerammnya.Xavier bangkit dan duduk tepat diatas kasurnya, “Sepertinya aku harus menelponnya.” gumamnya dan langsung saja ia menelpon gadis itu.Xena yang masih syok akan pesan itu, hanya bisa mengatur napasnya yang naik turun akibat gugup dan juga takut.Tiba-tiba, dering ponselnya pun membuatnya langsung tertuju pada ponse tersebut. Dan jelas saja itu panggilan dari Xavier yang membuatnya semakin bingung dan juga bimbang.“Aduh ... gimana ini apa aku harus mengangkatnya atau memb

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tubuhmu Milikku   Restoran Rose's

    Gadis itu terdiam, ia sedikit bingung akan ucapan yang dilontarkan oleh Xavier tadi.Matanya menatap Xavier dan ia melihat seperti ada maksud tersembunyi yang akan Xavier lakukan padanya, hingga berpikiran yang tidak-tidak dan membatin dalam relungnya.‘Pak Xavier akan membawaku kemana? Apa dia akan melakukan sesuatu padaku? Tuhan ... aku harap, dia tidak macam-macam denganku.’Xavier melirik kearah gadis itu sekilas, ia dapat melihat bahwa raut wajahnya memancarkan rasa ketakutan akan ucapannya tadi.“Kenapa? Kamu takut?” tanyannya.Xena terdiam, ia hanya mengangguk kecil seraya melihat Xavier. “Sepertinya kita langsung ke kantor saja, Pak. Ini saya telat membersihkan ruang kerja Bapak,” usulnya.Lelaki tampan itu malah tersenyum tipis denagn padangan yang masih fokus pada kemudianya.“Xena, saya ada disini bersama kamu, jadi kalau kamu telat membersihkan ruang kerja saya, tidak akan saya marahi.”“Tapi Pak—““Sudah, kamu ikuti perintah saya.” tegasnya dan berhasil membuat gadis cant

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Akhir Kisah

    "A-aku, titip anak kita." Jawab Xena dengan suara lirih dan juga pelan setelah itu yang langsung menutup muka Dua matanya secara perlahan.Sungguh. Perkataan itu benar-benar membuat Xavier langsung syok. Tiba-tiba saja istrinya mengatakan kalimat itu yang membuatnya semakin merasa takut dan juga cemas.Dengan cepat, dia mengecupi beberapa kali tangan serta kepala sang istri dan terus berusaha mencoba membangunkan istrinya tersebut."Xena ... Sayang ... Kamu dengar saya. Sayang ... Bangun sayang.""Xena ... Kamu tidak perlu bercanda. Sayang. Xena ...""Xena ... Jangan seperti ini, jangan membuatku khawatir."Berkali-kali, Xavier memanggil-manggil nama sang istri dan juga mengusap seluruh wajahnya, namun tetap saja wanita cantik itu tidak membuka kedua matanya bahkan tidak merespon dirinya sama sekali hingga hal itu pun benar-benar membuat Xavier menangis Ia pun langsung memanggil sang dokter."Dokter ... Dok! Dokter .... Tolong istri saya Dok." Teriam Xavier.Sang Dokter dan beberapa s

  • Tubuhmu Milikku   Xena melahirkan

    Tiba-tiba, saja. Salah satu polisi itu ada yang mendekatinya dan berdiri tepat di dekatnya.Sontak, ia pun langsung melihat kearah polisi itu."Pak Xavier, anda harus kami."Xavier langsung bangkit dari posisinya."Ada apa Pak? Apa terjadi sesuatu pada istri dan juga anakku?" Tanyanya yang cemas."Sebaiknya anda ikut kami sekarang dan akan mengetahui jika anda sudah berada di tempat yang akan kami tuju nanti."Xavier mengangguk. Mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menaiki mobil kantor polisi selama di perjalanan pikiran Soviet pun tidak karuan ia selalu memikirkan keadaan istrinya dan takut terjadi sesuatu pada sang istri dan juga bayi yang dalam kandungannya.Tak butuh, waktu lama. Mereka pun telah sampai di rumah sakit Sentosa. Pikirannya teringat kembali akan papanya pada waktu itu yang berada di rumah sakit itu namun meninggal dunia.'Tidak, semoga tidak terjadi apa-apa dengan istriku dan juga bayi yang dikandungnya.' batinnya.Xavier dan juga para polisi itu pun berjalan me

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status