Share

Diterima

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-10-22 10:02:52
“Nggak, saya tidak mau! Saya bukan penguntit!”

Terdengar suara teriakan dari ujung koridor tersebut, membuat Xavier pun segera kesana.

Matanya langsung melebar, melihat Xena yang digeret paksa oleh security dan ada sekretarisnya juga disana.

“Hey. Stop!”

Teriakan Xavier pun membuat mereka semua menoleh kearahnya secara bersamaan.

Lelaki tampan dengan tinggi lebih 180 cm itu berjalan mendekati mereka dan berdiri tepat didekatnya.

“Siapa yang menyuruhmu untuk mengusir gadis ini?” tanya Xavier pada security itu.

“Bu Veronika, Pak.” jawabnya.

Atensinya pun langsung tertuju pada sang sekretaris yang berdiri tak jauh darinya.

“Dia penguntit, Pak. Sedari tak dia mengikuti Bapak sampai ke ruangan ini,” sahut Veronika yang masih kekeh kalau Xena ini seorang penguntit

Perkataan Veronika jelas membuat Xena langsung menggeleng.

“Lepaskan gadis ini.” titahnya pada security itu.

Dengan cepat Xena pun dilepaskan oleh security itu dan membuatnya sedikit berjalan mendekati Xavier, masih dengan detak ja
Fiyaseni

Hallo ... Kalian bisa baca ceritaku yg lain dan lihaa di Instagram @fiyaseni. Terimakasih.

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Pikiran Xavier

    Xavier mengangguk dan segera melepaskan jabat tangan tersebut. ‘Senyuman kamu juga manis, Xena. Ah ... kamu benar-benar membuatku benar-benar jatuh cinta bahkan saat pertama kali melihatmu.’ batinnya.Tok ... Tok ...Suara ketukan pintu membuat lamunan Xavier yang sedari tadi memerhatikan Xena pun mengalihkannya. Ia langsung menoleh kearah pintu ruangannya.“Masuk.” ucapnya.Seorang laki-laki pun masuk ke dalam ruangan itu seraya membawa berkas miliknya yang tak lain adalah Lucas. Lucas terkejut, karena terjayata wanita itu masih bersama bosnya di ruangan ini."Ada apa, Lucas?"Pertanyaan itu membuyarkan pandangnya, maka ia pun segera berjalan menuju Xavier.“Saya bawa seluruh berkas hasil meeting dua hari yang lalu, Pak.”“Oke, kamu taruh diatas meja saya, nanti akan saya cek," jawabnya.Lucas mengangguk, lalu menaruh berkas itu diatas meja kerja Xavier. Lalu ia segera bergegas menuju pintu keluar.“Lucas,” panggilan Xavier pun menghentikan langkahnya dan menoleh.“Iya Pak. Ada yang

    Last Updated : 2024-10-23
  • Tubuhmu Milikku   Xena di Spesialkan

    'Kacau. Ada apa dengan pikiranku ini. Hampir saja aku tadi menciumnya. Oke, harus tahan dulu untuk melakukan itu padanya.’ batinnya.Veronika masuk dan membawa berkas kearah Xavier. Ia berdiri tepat didepan meja kerja tersebut.“Maaf, Pak. Saya bawa beberapa berkas yang harus Bapak tanda tangani.” ucapnya.“Oke, mana saja yang harus saya tanda tangani?” tanyanya seraya mengambil bolpoint disaku jasnya.Veronika pun membuka beberapa lembar tersebut dan memberitahu kepada Xavier.Disaat Xavier tengah menandatangani berkas-berkas itu, Xena masih mengatur napasnya namun ia mulai melirik kearah Xavier beberapa kali dan membatin dalam relungnya atas apa yang akan Xavier lakukan padanya tadi.‘Belum bekerja disini saja, aku hampir dilecehkan. Bagaimana kalau sudah bekerja disini nanti? Apa yang harus aku lakukan, apakah aku tetap akan menerima bekerja disini?’Xavier telah selesai menandatangani beberapa berkas tersebut. “Ada lagi yang harus saya tanda tangani?”“Tidak, Pak. Hanya itu saja, k

    Last Updated : 2024-10-24
  • Tubuhmu Milikku   Penasaran Pada Xena

    “Apa itu Om?”“Selama kamu bekerja disini, kita jangan pernah terlihat dekat atau kenal sekali pun. Anggap saja kita kenal, kamu mengerti kan maksud Om?”Xena mengangguk, karena ia tahu maksud dari Ardi adalah untuk melindungi dirinya dari pelaku pembantaian tersebut.Ardi sudah mengatakan ini sejak dulu, dan menurut Xena apa yang dilakukan Ardi itu memang benar, ia harus menyembunyikan identitas aslinya.“Bukan Om tidak mengakui kamu sebagai keponakan Om, tapi ini demi kepentingan kita semua, Xena. Kamu paham kan?”“Iya, Om. Xena mengerti.”Ardi tersenyum seraya mengangguk kecil. “Yasudah, kalau begitu kamu hati-hati ya.” ucapnya yang dianggukan oleh Xena..*****Di ruang kerjanya, Xavier masih memikirkan wajah cantik Xena. Ia duduk disofa seraya memainkan dagunya dengan jari-jemarinya.“Aurellia Xena. Tidak asing nama itu bagiku, seperti aku pernah mendengarnya. Tapi siapa?” gumamnya.Xavier membenarkan posisinya dan mengambil foto ukuran 3x4 milik Xena, lalu ia perhatikan lagi wajah

    Last Updated : 2024-10-25
  • Tubuhmu Milikku   Masih Tentang Xena

    Di rumah mewah bernuasa Gold dipadu dengan warna hitam dan putih, seorang laki-laki tengah duduk santai di dekat balkon kamarnya, ia tengah menghebuskan kepulan asap yang baru saja ia hirup dari vape tersebut.“Aurellia Xena. Benar-benar nama yang tidak asing bagiku.” gumam Xavier.Ia bangkit dari posisinya dan segera berjalan menuju kasur lalu mengambil ponselnya yang berada disana.Ia mengetikkan sesuatu diponsel tersbeut dan mengirimnya pada Lucas, Assisten pribadinya.Ting.Tak sampai satu satu menit, Lucas telah membalas pesan darinya, dengan cepat ia pun langsung membuka pesan tersebut yang berbunyi.||Lucas(“Saya tadi sudah bertanya pada Sella, Pak. Dan Sella berkata kalau ponsel Xena tengah rusak maka dari itu ia tidak mencantumkan nomor ponselnya di lamaran kerja tersebut.”)Xavier menaruh ponselnya, lalu mendengus pelan. “Apa aku harus membelikannya?” gumamnya. Namun dengan cepat, ia menggeleng.“Tidak. Aku tidak mau memperlihatkan kalau aku mulai tertarik padanya. Aku haru

    Last Updated : 2024-10-26
  • Tubuhmu Milikku   Xavier Son James

    “Lucas ... Lucas!”Ruangan Lucas yang memang bersebelahan dengan Xavier tidak diberi pengedap suara dan sudah pasti teriakan Xavier pun terdengar jelas di telingannya, hingga ia pun dengan cepat bangkit dan seger keluar dari ruangannya untuk menemui sang bos.“Iya Pak. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”“Kenapa ruangan saya bisa terbuka olebar seperti ini?” tanya Xavier dengan nada menahan emosi.Lucas pun langsung menoleh kearah ruangan sang bos yang memang sudah terbuka lebar. Dan tidak ada orang didalam.“Maaf, Pak. Saya tadi sudah menyuruh Xena untuk memberikan kuncinya pada saya kalau dia sudah selesi membereskan ruang kerja Bapak, mungkin dia lupa, Pak.”“Kamu cari Xena sekarang dan bawa ke ruangan saya,” titahnyaLucas pun langsung mengangguk. “Baik, Pak.” jawabnya dan langsung menuju lift ke lantai bawah untuk mencari Xena.'Xena, Kenapa ia bisa teledor seperti ini. Aku yakin, pasti dia kelupaan akan pesan ku tadi. Kasihan, pasti nanti dia akan dimarahi oleh Pak Xavier.' batinny

    Last Updated : 2024-10-27
  • Tubuhmu Milikku   Perlakuan OB lain pada Xena

    Pukul 12:00. Waktunya para karyawan di perusahaan tersebut memasuki jam makan siang.Para OB yang lain pergi menuju ke kantin untuk makan siang, sedangkan Xena yang belum memiliki teman, memilih untuk berdiam di perti itu dan lagi ia memang membawa bekal dari rumah yang sudah ia siapkan tadi.Gadis itu membuka kotak bekal yang ia letakkan di meja serta sebotol air mineral.Sebelum makan ia membaca do’a terlebih dahulu, setelahnya mengambil sesendok nasi serta lauk yang ia bawa di bekal itu dan siap akan menyantapnya. Namun secara tiba-tiba, seseorang membuka pintu ruangan itu, yang membuatnya pun mengurungkan niatnya untuk makan.Xena menaruh kembali sendok tersebut dan tertuju pada pintu tersebut.“Om Ardi,” gummanya begitu tahu yang masuk ke ruangan itu adalah sang paman.Ardi berjalan mengendap-endap menuju Xena dengan membawa sebungkus nasi kotak untuk keponakannya tersebut. Ia menarihnya di meja tersebut.“Ini makanan untuk kamu, Xena.” ucapnya dengan mempelankan volume suaranya.

    Last Updated : 2024-10-28
  • Tubuhmu Milikku   Perhatian Xavier

    Lift terbuka, mereka pun berjalan menuju ke ruangan Pak Xavier. Dan jelas saja itu dilihat oleh Veronika dan karyawan yang lain dan membuat mereka pun bertanya-tanya.Pandangan mereka, membuat Xena mengerti kalau mereka kini tengah membicarakan tentang dirinya. Tapi Xena mencoba tetap tenang, dan benriat dengan tujuan awal ia ke tempat ini hanya untuk bekerja tidak ada yang lain.Mau seberapa banyak orang menbicarakannya, ia tak peduli.Lucas mengetuk pintu ruangan Xavier.“Masuk.”Suara sahutan Xavier dari dalam membuat Lucas pun membuka pintu tersebut dan mempersilhkannya untuk masuk.“Terima kasih, Pak.” ucap Xena yang ditanggapin senyuman manis oleh Lucas.Xena pun masuk ke dalam ruangan itu dan berjalan menuju Xavier yang masih sibuk didepan meja kerjanya.Ia mengetik seseuatu pada laptop berlogo apel tersebut dengan beberapa kertas yang bererakan dilantai dan juga dimeja.“Maaf. Bapak manggil saya?”Xavier menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu menoleh kearah Xena. Seketika dah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tubuhmu Milikku   Rasa Penasaran Arabelle

    Xena tertegun, ia membatin. ‘Aduh ... aku harus jawab apa kalau Pak Xavier benar-benar menyakan hal tersebut.’“Alamat rumah yang kamu cantumkan itu, apa benar alamat rumah kamu?”Dahi Xena berkerut. Ternyata Xavier tidak menanyakan tentang kejadian barusan saat ia memegang tangannya, tapi ia menanyakan pasal alamat rumah.Xena merasa lega, namun sekarang ia tambah bingung dan akan menjawab apa tentang alamat tersebut.“Xena?”“Eum, itu ... iya jadi saya tinggal di kos daerah tersebut, Pak.” jawabnya berbohong.Xavier mengangguk. “Okeh.” ucapnya melepaskan tangan Xena.“Kalau begitu saya permisi ya, Pak.”“Hei ... tunggu dulu. Tujuan saya tadi menyuruh Lucas untuk memamnggil kamu, karena ada tugas untuk kamu.”“Iya Pak. Apa yang bisa saya bantu?” tanya Xena.Xavier menunjuk lemari arsip miliknya dan juga meja kerja serta sofa miliknya dan juga nakas yang berada didekat lemari itu.“Kamu lihat kan, semuanya berantakan.” katanya.Xena memerhatikan semua yang ditunjuk oleh Xavier tadi.N

    Last Updated : 2024-10-30

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

  • Tubuhmu Milikku   Xena Mau memaafkan?

    Tiba-tiba, butiran bening itu menetes dari pelupuk matanya, hingga membasahi punggung tangan James. Xavier mengatur napasnya beberapa kali ahar lebih tenang, ia mengusap butiran bening itu di pipinya."Pah, Xavier akan tanggung jawab atas apa yang telah Xavier perbuat di masa lalu. Tapi Xavier mohon, bangun Pah. Ijinkan Xavier meminta maaf kepada Papah dan menembus kesalahan Xavier selma ini, Pah." lirihnya.James yang masih koma hanya terdiam, namun jauh dalam hatinya ia merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya bergerak ingin membuka kedua matanya. Namun itu sulit.Xavier mencoba untuk tetap tenang, ia menarik napasnya dalam-dalam lalu ia hembusan secara perlahan."Pah, satu yang perlu Papah tahu. Xavier juga sangat menyayangi Papah. Sama besarnya seperti Xavier menyayangi Mamah." ucapnya lembut.Ia kecup kembali punggung tangan sang Papah lebih lama dengan perasaan tulus dan sayang."Permisi, waktu jenguk anda sudah habis." ucap suster yang mejaga di ruang itu.Xavier mengangguk,

  • Tubuhmu Milikku   Rencana Ara dan Lucas

    "Xena ... Bangun Xena ... Sayang."Tak mendapat respon dari sang istri, membuat Xavier pun makin panik. Hingga dengan segera, ia pun langsung membopong sang istri dan berlari menuju kearah mobil di bersama dengan beberapa bodyguardnya yang lain."Kita ke rumah sakit sekarang." Titahnya.Tak lama, Mereka pun langsung menyalakan mobilnya dan pergi dari rumah menuju ke rumah sakit.Selama di perjalanan perasaan Xavier tak karuan. Ia terus memeluk sang istri dengan mengusap lembut kepalanya dan mencoba untuk membangunkannya.Sungguh, saat ini pikirannya benar-benar Kacau. Sang Papah masuk rumah sakit, istrinya pun sama dan ia sangat mengkahwatirkan kondisi anak yang di kandung Xena.Sekarang, Xena juga sudah mengetahui kesalahan besar dirinya di masa lalu. Sungguh, pikiran ini benar-benar membuat Xavier tidak bisa berpikir jernih, semuanya terlihat sangat tumit.'Xena bertahan sayang. Aku harap kamu baik-baik saja, aku yakin kamu kuat sayang. Jangan pergi, aku sangat mencintaimu. Aku rela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status